Anda di halaman 1dari 3

Frequently Asked Questions (FAQ)

Peraturan Bank Indonesia No.14/7/PBI/2012 tanggal 27 Juni 2012


Tentang
Pengelolaan Uang Rupiah
Pertanyaan 1
Q

Apakah tujuan dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia tentang


Pengelolaan Uang Rupiah?

Tujuan dari dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia ini adalah


sebagai peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang No. 7 tahun
2011 tentang Mata Uang yang mengatur mengenai kewenangan
Bank Indonesia dalam melakukan pengelolaan uang Rupiah yang
meliputi

perencanaan,

pencetakan,

pengeluaran,

pengedaran,

pencabutan dan penarikan, serta pemusnahan uang Rupiah.


Pertanyaan 2
Q

Apakah materi pokok yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia


No.14/7/PBI/2012 tanggal 27 Juni 2012 tentang Pengelolaan Uang
Rupiah?

Materi pokok yang diatur ketentuan ini meliputi pengaturan


mengenai:
a. Ciri umum Uang Rupiah kertas memuat frasa Negara Kesatuan
Republik Indonesia, tanda tangan Pemerintah dan Bank
Indonesia, dan pada Rupiah logam salah satunya memuat frasa
Republik Indonesia;
b. Bank

Indonesia

menetapkan

bahan

baku

Rupiah

yang

mengutamakan produk dalam negeri dengan menjaga mutu,


keamanan, dan harga yang bersaing;
c. Perencanaan,

pencetakan

dan

pemusnahan

Rupiah

dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang berkoordinasi dengan


Pemerintah;

d. Bank

Indonesia

melaksanakan

pencetakan

Rupiah

yang

dilaksanakan di dalam negeri dengan menunjuk Badan Usaha


Milik Negara (BUMN) sebagai pelaksana pencetakan Rupiah.
Dalam hal BUMN tidak sanggup melaksanakan pencetakan
Rupiah, maka pencetakan Rupiah dilaksanakan oleh BUMN
dengan bekerjasama dengan lembaga lain yang ditunjuk;
e. Pemusnahan Rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia yang
berkoordinasi dengan Pemerintah yang diwujudkan dalam
bentuk Nota Kesepahaman;
f.

Jumlah dan nilai nominal Rupiah yang dimusnahkan oleh Bank


Indonesia

ditempatkan

dalam

Lembaran

Negara

Republik

Indonesia (LNRI);
g. Bank Indonesia wajib melaporkan pengelolaan Rupiah secara
periodik setiap 3 (tiga) bulan kepada Dewan Perwakilan Rakyat;
h. Larangan meniru Rupiah, kecuali untuk tujuan pendidikan
dan/atau promosi dengan memberi kata spesimen;
i.

Bank Indonesia berwenang menentukan keaslian Rupiah; dan

j.

Uang

Rupiah

kertas

dengan

ciri

umum

mulai

berlaku,

dikeluarkan dan diedarkan pada tanggal 17 Agustus 2014.


k. Pengaturan penukaran Uang Rupiah oleh Bank yang beroperasi
di

Wilayah

Negara

Kesatuan

Republik

Indonesia

kepada

masyarakat.
l.

Pengawasan terhadap Bank dan/atau pihak lain yang ditunjuk


oleh Bank dalam melakukan pengolahan Uang Rupiah; dan

m. Sanksi terhadap Bank yang tidak melakukan penghitungan dan


penyortiran Uang Rupiah yang akan disetorkan kepada Bank
Indonesia.

Pertanyaan 3
Q

Bagaimanakah pengaturan mengenai ketentuan penukaran Uang


Rupiah Kertas rusak yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia
ini?

Bank Indonesia memberikan penggantian atas Uang Rupiah Kertas


rusak dengan ketentuan dalam hal fisik Uang Rupiah Kertas lebih
besar dari 2/3 (dua pertiga) ukuran aslinya dan Ciri Uang Rupiah
dapat dikenali keasliannya, diberikan penggantian sebesar nilai
nominal dengan persyaratan:
a.

Uang Rupiah Kertas rusak masih merupakan satu kesatuan


dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap; atau

b. Uang Rupiah Kertas rusak tidak merupakan satu kesatuan, dan


kedua nomor seri pada Uang Rupiah Kertas rusak tersebut
lengkap dan sama.
Pertanyaan 4
Q

Kapankah Peraturan Bank Indonesia ini mulai berlaku?

Ketentuan ini akan mulai berlaku sejak tanggal 27 Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai