Anda di halaman 1dari 15

PEMBUATAN BETON

PRATEGANG
Gabriel Bagus
Rendi Fadiansyah
Atika Nikmatul U

Anggota Kelompok :
115060100111053
115060101111007
115060100111003

TENDON PRATEKAN

Istilah tendon digunakan untuk


menguraikan sebuah kabel tunggal, untaian,
kelompok kabel, atau batang.

Untaian-untaian kabel ini digunakan baik


untuk konstruksi pretension maupun posttension. Kekuatan tarik ultimit dari untaianuntaian kabel ini bervariasi mulai dari 250270 ksi (1720-1860 MPa).

PRATEKAN (PRE-TENSIONING)

Dalam system pretensioning, tendon baja


kekuatan tinggi ditarik diantara dua ujung
abutmen (juga disebut bulkhead) sebelum
pengecoran beton. Abutmen-abutmen
dikekang pada ujung-ujung landasan
prategang. Pada saat beton mencapai
kekuatan yang diinginkan untuk penegangan,
tendon-tendon diputus dari abutmenabutmennya

Tahap-tahap yang berbeda dari pelaksanaan


pretensioning adalah sebagai berikut :
Pengangkuran tendon pada ujung-ujung abutmen
Penempatan jack-ack (dongkrak)
Aplikasi tarikan pada tendon
Pencetakan beton
Memutus tendon

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PRETENSIONING

Keuntungan relative system pretensioning


dibandingkan dengan system post-tensioning
adalah :
Sistem pretensioning cocok untuk elemen
pracetak yang diproduksi dalam jumlah besar

Kerugian relative system pretensioning


adalah :
Suatu alas penegangan diperlukan untuk
pelaksanaan pretensioning
Terdapat suatu masa tunggu di alas
pegangan, sebelum beton mencapai cukup
kekuatan
Harus ada ikatan/rekatan yang baik diantara
beton dan baja sepanjang panjang transmisi.

PRATEKAN (POST-TENSIONING)

Dalam system post-tensioning, pipa atau


saluran untuk tendon (strands) ditempatkan
bersama-sama dengan penulangan sebelum
pencetakan beton. Tendon dimasukkan kedalam
saluran (pipa) sesudah pencetakan beton. Pipa
mencegah kontak diantara beton dan tendon
selama pelaksanaan penarikan. Tidak seperti
system pretensioning, tendon-tendon ditarik
dengan reaksi yang bekerja terhadap beton
yang mengeras. Bila saluran/pipa dipenuhi
dengan injeksi semen (grout), maka ini disebut
post-tensioning terekat (bonded)

tahap-tahap pelaksanaan post-tensioning


adalah sebagai berikut :
Pengecoran beton
Penempatan tendon
Penempatan blok angkur dan dongkrak
Aplikasi tarikan pada tendon-tendon
Pengaturan pasak/baji
Pemotongan tendon

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PRATEKAN POSTTENSIONING

Keuntungan relative system post-tensioning


dibandingkan dengan system pretensioning
adalah :
Sistem post-tensioning cocok untuk elemen
yang dicetak di lokasi pekerjaan dengan
bobot besar
Waktu tunggu dalam alas pencetakan kurang
Transfer prategang tidak bergantung pada
panjang transmisi

Kerugian relative system post-tensioning


adalah :
Memerlukan perangkat pengangkuran dan
peralatan untuk injeksi semen (grouting)

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai