PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Upaya mensosialisasikan perilaku sehat sanitasi dan mencuci tangan dengan
sabun dimulai oleh sebuah program yang diprakarsai oleh UNICEF dengan
menggunakan anak sekolah sebagai agen perubahan. Dalam membentuk perilaku
sanitasi mandiri dan pengetahuan akan hidup yang bersih dan sehat anak-anak sekolah
dirangsang untuk membentuk kelompok kelompok sekolah seperti klub sehat & hak
untuk anak, yang melibatkan orang tua dan mengajak partisipasi komunitas di desa
untuk ikut serta dalam proyek-proyek sanitasi. Lingkungan sekolah yang sehat dimana
para murid mempromosikan perilaku mencuci tangan dengan sabun untuk komunitas
dan memperkenalkan teknik-teknik untuk menjaga kebersihan air dalam penggunaannya
sehari-hari di rumah dan berusaha agar pengetahuan untuk hidup bersih ini diterapkan
dirumah.5
Provinsi Sumatera Barat (8,4 %), Sumatera Utara (14,5 %) dan Riau (14,6 %)
adalah provinsi-provinsi yang perilaku cuci tangan yang masih rendah. DKI Jakarta
menduduki tempat tertinggi untuk perilaku baik dalam hal BAB dan cuci tangan.7
Kebersihan adalah penting untuk misi kesehatan siswa - siswi dalam
menurunkan transmisi dan konsekuensi dari penyakit. Penurunan yang tajam kematian
akibat penyakit infeksius yang terobservasi di negara maju abad ini tidak mungkin dapat
dicapai tanpa peningkatan kebersihan siswa - siswi yang signifikan. Peningkatan standar
kehidupan mengakibatkan orang-orang dapat menjadi lebih bersih ketika air bersih
disalurkan ke rumah mereka, dan harga sabun menjadi murah hingga dapat disediakan
di setiap tempat cuci. Pada akhirnya, upaya bersama dari gerakan kesehatan siswa siswi dan industri pribadi memastikan bahwa tangan yang bersih, rumah yang bersih,
dan kehidupan yang bersih menjadi norma sosial.1
Sayangnya, cerita di negara-negara miskin sangat berbeda. Akhir abad ke 20,
dua milyar penduduk masih kesulitan mendapatkan sanitasi yang memadai, dan satu
milyar kekurangan air minum bersih. Upaya mempromosikan kebersihan yang efektif
tampaknya tidak efektif. Walaupun industri telah berhasil mendistribusikan sabun pada
hampir semua rumah, belum ada promosi kebersihan atau pencucian tangan yang
konsisten mengiringi penjualan produk mereka. Hal ini merupakan kesempatan yang
terlewatkan untuk kesehatan siswa - siswi. 1
Dua pembunuh terbesar pada anak-anak pada negara berkembang sekarang ini
adalah penyakit diare dan infeksi saluran nafas. Sebuah tindakan yang sederhana dari
mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi resiko diare hampir setengahnya dan
infeksi saluran nafas sepertiganya. Hal ini membuat pencucian tangan merupakan
pilihan yang lebih baik untuk pencegahan penyakit daripada sebuah vaksin. Jika negara
berkembang hendak mencapai target untuk reduksi mortalitas anak pada perkembangan
milennium 2015, agenda yang belum selesai pada abad 20 ini harus dilengkapi. Bukan
hanya air dan sanitasi yang harus tersedia, tetapi kebiasaan mencuci tangan dengan
sabun.1
Penulis memilih judul ini adalah karena fakta menunjukan bahwa masih
rendahnya kebiasaan cuci tangan pakai sabun pada saat penting dalam masyarakat yaitu
sebelum makan 14,3%, sesudah buang air besar 11,7%, setelah menceboki bayi 8,9%,
sebelum menyuapi anak 7,4% dan sebelum menyiapkan makanan hanya 6% (Data
survei Baseline Environmental Services Program (ESP-USAID) 2006.4,8
Dari data diatas maka penulis memilih wilayah kerja di salah satu Sekolah Dasar
Negeri di Kecamatan Medan Amplas sebagai tempat penelitian karena masih kurangnya
penerapan prilaku hidup bersih dan sehat di kalangan siswa - siswi tersebut.
1.2
Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas maka peneliti ingin
mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa - siswi tentang
kebiasaan cuci tangan pakai sabun di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan
Medan Amplas
1.3
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran
prilaku siswa-siswi
1.4
Manfaat Penelitian
.
1. Bagi Pemerintah Kecamatan
Memberi masukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya siwasiswi dengan cara menigkatkan pengetahuan tentang cara cuci tangan yang benar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk
mencegah penyakit diare dan ISPA. Kedua penyakit itu menjadi penyebab utama
kematian anak-anak. Setiap tahun, sebanyak 3,5 juta anak-anak di seluruh dunia
meninggal sebelum mencapai umur lima tahun karena penyakit diare dan ISPA.
Mencuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacing yang
tinggal di dalam usus, SARS, dan flu burung.7
2.1.3. Tangan Sebagai Agen Pembawa Kuman
Tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan
patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung
ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti
handuk, gelas).Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan
binatang, ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus) dan makanan/minuman yang
terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus,
dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan.6
a. Fakta Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun:
1.
Tangan adalah salah satu penghantar utama masuknya kuman penyakit ke tubuh
manusia. Cuci tangan pakai sabun dapat menghambat masuknya kuman penyakit
ke tubuh manusia melalui perantaraan tangan.
2.
Tangan manusia yang kotor karena menyentuh feses mengandung kurang lebih
10 juta virus dan 1 juta bakteri.
3.
Kuman penyakit seperti virus dan bakteri tidak dapat terlihat secara kasat mata
sehingga sering diabaikan dan mudah masuk ke tubuh manusia.
4.
Hampir semua orang mengerti pentingnya cuci tangan pakai sabun namun tidak
membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat yang penting. 3,8
2.1.4. Sabun Untuk Mencuci Tangan
Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, namun hal ini
terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan mencuci
tangan dengan sabun. Penggunaan sabun menjadi efektif karena lemak dan
kotoran yang menempel akan terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam
upaya melepasnya. Didalam lemak dan kotoran yang menempel inilah kuman
penyakit hidup. Efek lainnya adalah, tangan menjadi harum setelah dicuci dengan
menggunakan sabun. 6
a. Jenis sabun untuk mencuci tangan
Segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu sabun
(mandi) biasa, sabun antiseptik, ataupun sabun cair. Perbedaan antara sabun
antiseptik dan sabun (mandi) biasa adalah, sabun antiseptik mengandung zat anti
bakteri umum seperti triklosan. 6
b. Langkah tepat cuci tangan pakai sabun :
1.
Basuh tangan dengan air yang mengalir, cuci dengan sabun dan gosok kedua
tangan selama 20 detik sampai muncul busa. Pastikan menggosok bagian di
sela-sela jari, dibawah kuku dan punggung tangan.
2.
3.
Keringkan tangan dengan menggunakan kain lap yang bersih dan kering. 3,8
Sebelum makan
2.
3.
4.
5.
2.2. Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan pakai sabun
2.2.1. Diare
Penyakit diare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum untuk
anak-anak balita. Penyakit diare seringkali diasosiasikan dengan keadaan air, namun
secara akurat sebenarnya harus diperhatikan juga penanganan kotoran manusia
seperti tinja dan air kencing, karena kuman-kuman penyakit penyebab diare berasal
dari kotoran-kotoran ini. 6
Cara pencegahan penyakit diare yang paling efektif adalah mencuci tangan.
Tangan yang kotor ditempeli oleh banyak kuman yang bila tangan tersebut
disentuhkan ke mulut atau digunakan untuk mengambil makanan dapat
menyebabkan infeksi diare. Mencuci tangan ini perlu dilakukan oleh seluruh
anggota keluarga tidak hanya oleh anak sendiri. Mencuci tangan terutama perlu
dilakukan setelah ke kamar mandi atau sebelum makan. Selain itu kamar mandi atau
jamban yang bersih juga dapat membantu mencegah penyebaran kuman.9
2.2.2
2.3.
3.
4.
5.
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
tahu
apa
yang
dipelajari
antara
lain
menyebutkan,
menguraikan,
dapat
menggunakan
rumus
statistik
dalam
perhitungan-
yang
ada.
Misalnya
dapat
menyusun,
dapat
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pertanyaan
responden terhadap suatu objek.2
2.3.3 Tindakan (Practice)
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk
menunjukkkan suatu sikap menjadi perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung
atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Sikap ibu yang
positif terhadap imunisasi harus mendapat konfirmasi dari suaminya, dan ada
fasilitas imunisasi yang mudah dicapai, agar ibu tersebut mengimunisasikan
anaknya. Di samping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor dukungan (support) dari
pihak lain, misalnya dari suami atau istri, orangtua atau mertua sangat penting untuk
mendukung praktik keluarga berencana.2
Tingkatan tingkatan Praktik
1. Persepsi (Perception)
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama.
2. Respons Terpimpin (Guided Response)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan
contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat dua.
3. Mekanisme (Mechanism)
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis,
atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktek
tingkat tiga.
4. Adaptasi (Adaptation)
Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan
baik. Akhirnya tindakan itu sudah dimodifokasikannya tanpa mengurangi
kebenaran tindakan tersebut. 2
Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung yakni dengan
wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari,
atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung,
yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden.2
11
12
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
3.1Kerangka Konsep
PENGETAHUA
N
KEBIASAAN
MENCUCI
TANGAN PAKAI
SABUN
SIKAP
SISWA - SISWI
TINDAKAN
SISWA - SISWI
Pengetahuan
Pengetahuan
adalah
bagaimana
Siswa-siswi
tahu,
memahami,
Sikap
Sikap adalah tanggapan Siswa - siswi yakin dan mempunyai kecenderungan
untuk bertindak terhadap kebiasaan cuci tangan pakai sabun.
13
Tindakan
Tindakan adalah bagaimana Siswa - siswi melaksanakan atau mempraktekan
kebiasaan cuci tangan di lingkungannya.
14
BAB IV
METODE PENELITIAN
Amplas karena siswa - siswi merupakan agen perubahan membentuk prilaku sanitasi
mandiri dalam pengetahuan hidup sehat dan bersih maka dilakukan sejak usia dini agar
dapat diterapkan dalam kehidupannya kedepan.
4.5 . Populasi dan Sampel
4.5.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa - siswi di salah satu
Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Medan Amplas
15
4.5.2
Sampel
Sampel dari penelitian ini direncanakan sebagian dari populasi sebanyak
240 orang. Sampel di tentukan dengan cara random sampling, dimana jumlah
sampel ditentukan dengan rumus :
n=
1 + N ( d2)
=
240
= 22, 64
1+ 240 (0, 2 )2
Keterangan :
4.7.
1.
n = Jumlah sampel
2.
N = Jumlah populasi
3.
4.8.
Sumber Data
1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil quisioner yang
dibuat.
16
2. Data Sekunder
Data sekunder dikumpulkan dari salah satu Sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan Medan Amplas.
4.8.
Instrumen Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah quisioner yang terdiri
dari 30 pertanyaan berdasarkan tinjauan pustaka sebagai berikut :
a. 10 pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan siswa - siswi cuci tangan
pakai sabun
b.
10 pertanyaan untuk menilai sikap siswa - siswi cuci tangan pakai sabun
Pengetahuan
Baik
Sedang
Kurang
A.
=2
b.
=1
c.
=0
d.
Skor tertinggi
= 20
17
B.
a.
Baik
: >75%
= skor 16 - 20
b.
Sedang
: 40-75%
= skor 8 - 15
c.
Buruk
: <40 %
= skor 0 - 7
2.
C.
=2
b.
=1
c.
=0
d.
Skor tertinggi
= 20
Baik
: >75%
= skor 16 - 20
b.
Sedang
: 40-75%
= skor 8 - 15
c.
Buruk
: <40 %
= skor 0 - 7
2.
:2
b.
:1
c.
:0
d.
Skor tertinggi
: 20
Baik
: >75 %
: skor 16 - 20
b.
Sedang
: 40-75%
: skor 8 - 15
c.
Buruk
: <40 %
: skor 0 - 7
18
DAFTAR PUSTAKA
1. The Handwashing Handbook.
Nasional
Pakai Sabun.
Available
in:
http://www.esp.or.id/handwashing/fakta.php.
4. Mari
Sambut
Hari
Cuci
Tangan
Pakai
Sabun.
Available
in:
http://kompas.com/read/xml/2008/10/10/00243741/.
5. Cuci Tangan Dengan Sabun. Available From URL : http://wikipesia.com
6. Cuci Tangan Pakai Sabun, Perilaku Sederhana Berdampak Luar Biasa. Available
From URL : http://sanitasi.or.id
7. Seputar Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Available From URL :
http://ampl.or.id
8. Diare akibat infeksi. Available from URL : http://itd.unair.ac.id
19
Lampiran quisoner :
1. Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
a. Dengan air mengalir dan sabun
b. Dengan air mengalir saja
c. Tidak tahu
2. Kapan terakhir mendapat penyuluhan mengenai cuci tangan yang benar?
a. pernah, < 1 tahun yang lalu
b. pernah, > 1 tahun yang lalu
c. tidak pernah
3. Sebutkan akibat dari tidak mencuci tangan dengan benar
a. tahu, sebutkan ________________________
b. tidak tahu
4. dibawah ini yang merupakan sabun kesehatan adalah
a. Dettol, Lifeboy, Nuvo
b. Sunlight, Sabun Ekonomi
c. Lux, Dove
5. Apa manfaat dari cuci tangan pakai sabun?
a. Tangan menjadi bersih dan bebas kuman
b. Tangan menjadi bersih dan wangi
c. Tangan menjadi wangi dan lembut
6. Bisakah kuman ditangan dibunuh dengan mencuci tangan?
a. Bisa
b. Tidak Bisa
c. Tidak Tahu
20
21
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Tidak tahu
15. Setujukah sebelum makan mencuci tangan walaupun tangan kelihatan bersih?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Tidak tahu
16. Setujukah sebelum memegang adik bayi harus membiasakan cuci tangan?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Tidak tahu
17. Setujukah setelah memegang hewan peliharaan harus membiasakan cuci tangan?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Tidak tahu
18. Setujukah setelah buang air besar dan buang air kecil dibiasakan cuci tangan?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Tidak tahu
19. Setujukah setelah bermain dibiasakan cuci tangan?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Tidak tahu
20. Setujukah setelah bermain harus dibiasakan cuci tangan?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Tidak tahu
21. Bagaimana biasanya adik-adik membersihkan tangan?
a. Dengan air mengalir dan sabun
b. Dengan air saja
c. Dengan sapu tangan/tissue
22
23
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
30. Setelah membantu membersihkan rumah, seberapa sering mencuci tangan?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
24