Anda di halaman 1dari 5

Cara Kerja Generator

Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan pada stator
akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat melawan putaran rotor sehingga
menimbulkan EMF pada kumparan rotor. Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar.
Jadi diesel sebagai prime mover akan
memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan medan magnet yang
berpotongan dengan konduktor pada stator dan menghasilkan tegangan pada stator. Karena ada
dua kutub yang berbeda, utara dan selatan, maka tegangan yang dihasilkan pada stator adalah
tegangan bolak-balik. Besarnya tegangan yang dibangkitkan memenuhi persamaan:
Ef = 4,44 f f N Kw
Dimana:
Ef = Ggl yang dibangkitkan (volt)
Kw= faktor lilitsn
f = frekuensi (hertz)
= fluks medan magnet Nc = jumlah lilitan
N = jumlah kumparan dalam tiap pasa
Generator AC bekerja dengan prinsip induksi elektromagnetik. Generator AC terdiri dari stator yang
merupakan elemen diam dan rotor yang merupakan elemen berputar dan terdiri dari belitan-belitan
medan. Pada generator AC jangkamya diam sedangkan medan utamanya berputar.
PERHITUNGAN BIAYA LISTRIK
Biaya penggunaan energi listrik Cikarang Listrindo
Dengan mengambil sampel pembayaran yang dilakukan pada bulan Juni, maka dapat dihitung
rincian pembayaran atas penggunaan energi listrik menggunakan sumber dari Cikarang Listrindo.
Konsumsi listrik selama 1 bulan (Juni 2009) : 635.240 kWh
Pemakaian kVAR : 8.077 kVAR
Biaya beban : Rp 45.816,99 /kVA
Tarif Pemakaian per kWh : Rp 854,09
Tarif Pemakaian kVARh (biaya sesuai ketentuan CL) : Rp 2.143,22
Maka:
Biaya pemakaian kWh
Dibayarkan atas pemakaian daya aktif oleh PT OMI sebesar
635.240 kWh xRp 854,09 = Rp 542.552.131,6
Biaya Pemakaian kVARh
Adalah pemakaian daya reaktif, ini adalah daya yang terbuang akibat adannya peralatan listrik yang
bersifat reaktansi dan merupakan rugi daya.
Dikenakan biaya pemakaian kVARh bila L 0,62 x M >0,
dimana :
M = kWh bulanan sebagai hasil pembacaan meter kWh dalam jangka waktu penagihan terkait,
L = kVARh bulanan sebagai hasil pembacaan meter kVARh dalam jangka waktu penagihan terkait
Jadi:

L 0,62 x M = 8.077 - 0,62 x 635.240 = -385772


Karena tidak lebih besar dari 0 maka tidak dikenakan biaya.
Biaya beban
Total biaya beban yang harus dibayarkan adalah biaya beban per kVA dikalikan besar kapasitas
terpasang.
Pada bulan Juni dilakukan penurunan kapasitas terpasang pada H-1 pembayaran, hal ini dilakukan
karena penggunaan energi listrik tertinggi selama ini masih jauh dibawah nilai kapasitas terpasang.
Sehingga biaya beban dapat dikurangi dengan menurunkan besar kapasitas terpasang.
Selama 29 hari dari 30 hari pemakaian (kapasitas masih 2150 kVA):
2150 kVA x Rp 45.816,99 x 29/30 = Rp 95222978
Hari ke 30 dari pemakaian (kapasitas 1800 kVA):
1800 kVA x Rp 45.816,99 x 1/30 = Rp 2749019
Total biaya beban:
Rp 97.971.997

Dengan adanya penurunan kapasitas terpasang dapat mengurangi pengeluaran biaya beban tiap
bulannya sebanyak (2150 1800) kVA x 45.616,99 = Rp 15.965.947
Penurunan kapasitas ini tidak dikenakan biaya karena tidak dilakukan penggantian peralatan atau
instalasi.
Jadi total tagihan pemakaian 1 bulan adalah
Biaya pemakaian kWh + Biaya Pemakaian kVARh + Biaya beban = Rp 542.552.131,6 + 0 + Rp
97.971.997 = Rp 640.524.129
Sehingga biaya seluruhnya jika dihitung dalam pemakaian kWh adalah
(Rp 640.524.129)/(635240 kWh)=Rp 1.008,31/kWh
Biaya penggunaan energi listrik generator set
Saat ini genset yang ada di PT OMI digunakan sebagai cadangan bila terjadi pemadaman dari CL.
Untuk mengetahui perbandingan menggunakan genset sebagai sumber energi listrik utama maupun
sebagai cadangan maka perlu dihitung biaya tetap dan tidak tetap.
Biaya tetap yaitu biaya operator ( sebanyak 7 orang).
Biaya tidak tetap meliputi penggunaan bahan bakar dan biaya perawatan genset
Genset yang ada di PT OMI yaitu 2 genset kapasitas 400kW (medium speed), 1 kapasitas 400kW
(high speed) dan 2 genset kapasitas 600kW (medium speed).
Karena penggunaan sampel yang diambil adalah bulan Juni 2009, dapat ditentukan kWh
maksimumnya adalah 1600kWh pada gambar konsumsi harian. Genset yang digunakan adalah 2 @
400kW genset medium speed dan 2 @ 600 kW genset high speed.

Untuk perbulan(sumber utama):


Pelumas, bahan bakar 1 bulan, perawatan, overhoule (2 tahun 1x tiap genset), biaya
penyusutan.,operator.

Biaya perawatan
Perawatan yang dimasukkan selama satu bulan meliputi overhaul dan perawatan pencegahan
Over houl
Over houl dilakukan setiap 2 tahun dengan biaya tiap genset Rp 300.000.000. overhoul diikutkan
dalam biaya pemakaian perbulan untuk mengetahui biaya berdasarkan kWh yang dikonsumsi dalam
bulan bersangkutan.
Untuk biaya 5 genset diperhitungkan perbulannya:
(5 x Rp 300.000.000)/(24 bulan)=Rp 62.500.000
Perawatan pencegahan
Biaya ini meliputi perawatan, chemical, spare parts, water dianggarkan setiap bulannya sebesar Rp
36.500.000.
Total untuk biaya perawatan:
Rp 99.000.000.
Biaya konsumsi bahan bakar
Pemakaian bahan bakar rata-rata setiap bulannya sebanyak 220.000 liter.
Harga bahan bakar non-subsidi diketahui sebesar Rp 5.500/liter.
Sehingga biaya yang harus dikeluarkan dalam 1 bulan untuk bahan bakar saja adalah Rp
1.210.000.000
Biaya konsumsi oli
Oli yang digunakan adalah oli meditran SAE 40 untuk mesin dan oli Turbo generator T 68 untuk
pelumas bearing , turbo charge dan generator.
Masing-masing pemakaian tiap bulan adalah 14 drum oli meditran SAE 40 dan 1 drum oli Turbo
generator T 68.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk pemakaian oli adalah
1 drum = 209 liter
Harga per sepuluh liter meditran= Rp 143.000
Harga per 5 liter turbo = Rp 170.000
(14 x 209/10 x Rp 143.000) + (209/5 x Rp 170.000) = Rp
Rp 41.841.800 + Rp 7.106.000 = Rp 48.947.800
Biaya tenaga kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 7 orang dengan gaji Rp 1.500.000.
Jadi total pengeluaran untuk teknisi sebesar Rp 10.500.000

Total pengeluaran menggunakan genset (Biaya perawatan + Biaya konsumsi bahan bakar + Biaya
konsumsi oli + Biaya tenaga kerja) adalah
Total pengeluaran:
Rp 99.000.000 + Rp 1.210.000.000 + Rp 48.947.800 + Rp 10.500.000 =
Rp 1.368.447.800 /bulan
Untuk hitungan pemakaian tiap kWh dengan konsumsi yang diumpamakan sebesar 635240 kWh
dalam bulan ini adalah
Rp 2.152,222/ kWh
variabel yang mempengaruhi besarnya perbedaan dengan hitungan adalah tergantung penggunaan
genset antara kapasitas tersedia dengan beban yang ada.
Genset sebagai cadangan:
Perhitungan yang dilakukan adalah biaya yang dikeluarkan sesuai kebutuhan. Perhitungan operasi
genset dilakukan untuk per 2 jam, dengan memperhitungkan kemampuan masing-masing genset
untuk mensuplai beban yang ada. Kemudian dibagikan per kWh daya keluaran.
Untuk menjaga kestabilan kerja dan usia pakai yang lama, maka penggunaan genset kurang dari
100%. Kerja genset dibatasi terhadap daya maksimum yang mampu dibebankan (genset high speed
kerjanya hanya 75% dari kapasitas daya maksimum, medium speed 85% dari kapasitas daya
maksimum). Pertimbangan ini dilakukan untuk menghindari jika terjadi peningkatan beban yang
tidak diperhitungkan sebelumnya.
Adapun hal yang diperhitungkan dalam operasi genset sebagai suplai cadangan hanya bahan bakar
dan operator karena pemakaian hanya 2 jam sehingga tidak ada over houl dan penggantian spare
parts.
Kapasitas genset:
High speed : 400 kW x 75% = 300 kW
Medium speed : 400 kW x 85% = 340 kW
Medium speed : 600 kW x 85% = 510 kW

Konsumsi bahan bakar per 2 jam :


High speed (400kW) : 150 liter
Medium speed (400 kW) : 170 liter
Medium speed (600 kW) : 200 liter
Penggunaan generator high speed sebagai cadangan dari seluruh genset, dikarenakn genset ini
meskipun bisa cepat beroperasi namun kestabilannya lebih rendah dibandingkan genset jenis
medium speed.
biaya per kWh bahan bakar adalah

(konsumsi bahan bakar [High speed (400kW) + 2 @ Medium speed (400 kW) + 2 @ Medium speed
(600 kW)])/(kapasitas genset*2 jam)
([150l+2(170l)+2(200l) ] x Rp5.500)/([300kW+2(340kW)+2(510kW) ]x2 jam)= (Rp 4.895.000 )/(2020
x 2jam)=Rp 1211,634/kWh

Biaya operator tetap dihitung dalam 1 bulan, namun untuk memasukkan ke dalam pengeluaran
operasional genset maka diperhitungkan perjam.
7xRp1.500.000/(720 jam)=Rp 14.583,33 /jam
Dalam kWh menjadi
(Rp 14.583,33)/(2020 kWh)=Rp 7,219472 /kWh
Jadi selama 2 jam pemakaian genset biaya per kWh yang harus dikeluarkan sebesar Rp
1.218,583/kWh

Anda mungkin juga menyukai