dipengaruhi oleh kondisi cuaca dari laut. Perbatasan daratan dengan laut seolah-olah
membentuk suatu garis yang disebut garis pantai. Panjang garis pantai ini diukur mengeliling
seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial suatu negara. Indonesia merupakan negara
berpantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Panjang garis pantai Indonesia tercatat
sebesar 81.000 km. Pantai mempunyai dua bentuk utama, yaitu pantai curam dan
pantai landai. Pantai curam terdapat di daerah pegunungan yang berbatasan
langsung dengan laut, baik yang sejajar, maupun yang memotong garis pantai.
Contoh : Pantai Senggigi di Lombok
Pesisir adalah bagian dari pantai yang tergenang pada waktu air laut pasang,
dan kering pada waktu air laut surut. Daerah ini pada waktu kering dapat
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, dan tambak (udang dan garam) oleh
masyarakat sekitar.
Pesisir merupakan daerah yang meliputi pantai dan perluasannya ke arah
darat sampai batas pengaruh laut tidak ada. Dilihat dari zonasinya, pesisir ini
termasuk zona litoral karena kadang daerah pesisir tergenang air ketika
pasang dan kering ketika surut. Pesisir dibagi menjadi tiga yaitu pesisir
daratan, dataran aluvial, dan pulau penghalang. Pesisir daratan adalah
pesisir yang mengalami proses pengangkatan yang semula berada di bawah
laut menuju bekas paparan benua. Pesisir dataran aluvial adalah pesisir yang
terbentuk oleh pengendapan material aluvium yang berasal dari daratan.
Pesisir pulau penghalang adalah pesisir dengan perairan dangkal lepas
pantai yang luas dan terpisah dari lautan oleh pulau penghalang.
Contoh : Pesisir Pantai Kuta di Bali
Jenis Laut
Ada beberapa jenis laut, menurut cara terjadinya kita mengenal adanya laut Transgresi, laut
Ingresi dan laut Regresi.
a. Laut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya perubahan permukaan
laut secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya
permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan
yang rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contoh laut
jenis ini adalah Laut Jawa, Laut Arafuru, Laut Utara, Dangkalan Sunda dan
Dangkalan Sahul.
b. Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut.
Oleh karena itu laut ini juga sering disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di
dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut atau basin adalah
penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya lubuk Sulu, lubuk
Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog adalah
penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang.
Contohnya Laut Karibia, Laut Banda, Laut Tengah, palung Mindanau yang dalamnya
1.085 m, palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, palung Jepang yang dalamnya
9.433 m serta palung Mariana yang dalamnya 10.683 m (terdalam di dunia).
c. Laut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya
pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh sungaisungai yang bermuara di laut tersebut. Penyempitan laut banyak terjadi di pantai
utara pulau Jawa. Contohnya: laut flores
Menurut letaknya, laut dibedakan menjadi tiga yaitu laut tepi, laut pertengahan dan laut
pedalaman.
a. Laut tepi (laut pinggir), adalah laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan
seolah-olah terpisah dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah.
Contohnya laut Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan
Filipina, Laut Jepang dan Laut Bering.
b. Laut pertengahan, adalah laut yang terletak di antara benua-benua. Lautnya dalam
dan mempunyai gugusan pulau-pulau. Contohnya laut Tengah di antara benua
Afrika-Asia dan Eropa, Laut Es Utara di antara benua Asia dengan Amerika dan lainlain.
c. Laut pedalaman, adalah laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.
Contohnya laut Kaspia, laut Hitam, Laut Baltik dan laut Mati.
2.
Lereng benua (continental slope), merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan
kemiringan antara 4 % sampai 6 %. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter.
3.
Dasar Samudra (ocean floor), meliputi:
a.
Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000
meter.
b.
The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog).
2.
Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak
runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak
sampai kepermukaan laut. Contoh: St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.
3.
Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi
bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik.
4.
Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut.
Contoh: punggung laut Sibolga.
Ambang laut (drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut
dalam. Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.
6.
Lubuk laut (basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena
ingresi. Contoh: lubuk laut sulu, lubuk laut sulawesi.
7.
Palung laut (trog), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi
karena ingresi. Contoh: Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.