Anda di halaman 1dari 27

Buku Putih Sanitasi

Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2014

DAFTAR ISI

GAMBARAN UMUM WILAYAH.................................................................................................... 7


2.1.

Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik.................................................................7

2.1.1.

Letak Geografis.................................................................................................. 7

2.1.2.

Administratif....................................................................................................... 7

2.1.3.

Topografi........................................................................................................... 12

2.1.4.

Geologi............................................................................................................ 12

2.1.5.

Hidrologi........................................................................................................... 13

2.1.6.

Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS)..................................................................14

2.1.7.

Tinggi Muka air Tanah.......................................................................................14

2.1.8.

Wilayah Pasang Surut.......................................................................................15

2.2.

Demografi............................................................................................................... 16

2.2.1.

Perkembangan dan Proyeksi Jumlah Penduduk.................................................16

2.3.

Keuangan dan Perekonomian Daerah......................................................................19

2.4.

Tata Ruang Wilayah................................................................................................. 21

2.4.1.

Rencana Pusat Layanan Kabupaten..................................................................21

2.4.2.

Rencana Pola Ruang Kabupaten.......................................................................25

2.4.3.

Wilayah Rawan Bencana dan Kebijakan di Wilayah Perbatasan........................27

2.5.

Sosial dan Budaya................................................................................................... 27

2.5.1.

Fasilitas Pendidikan...........................................................................................27

2.5.2.

Jumlah Penduduk Miskin...................................................................................28

2.6.

Kelembagaan Pemerintah Daerah...........................................................................30

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

BAB

2
1.1.

GAMBARAN UMUM WILAYAH

Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik


1.1.1. Letak Geografis
Kabupaten Kolaka Timur merupakan salah satu daerah di jazirah
tenggara pulau Sulawesi dan secara geografis terletak pada bagian
barat Propinsi Sulawesi Tenggara memanjang dari utara ke selatan
berada diantara 2o00 5o00 Lintang Selatan dan membentang dari
barat ke timur diantara 120o45 124o06 Bujur Timur.
Batas daerah Kabupaten Kolaka Timur adalah sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kolaka Utara


yang merupakan pecahan dari Kabupaten Kolaka.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kolaka.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bombana.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Konawe dan
Konawe Selatan.

Dari 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Kolaka Timur, wilayah


kecamatan dengan luas terbesar yaitu Kecamatan Uluiwoi sedangkan
wilayah kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Loea. Untuk
wilayah kajian dipilih semua kecamatan, yang memiliki luas terbesar
yaitu Kecamatan Uluiwoi dengan luas 2.154,25 Km2 sedangkan yang
memiliki luas terkecil yaitu Kecamatan Loea dengan luas 69,27 Km2.
1.1.2. Administratif
Kabupaten Kolaka Timur mencakup jazirah daratan dan kepulauan
yang memiliki wilayah daratan seluas 691.838 ha, dan wilayah
perairan (laut) diperkirakan seluas 15.000 Km 2. Dari luas wilayah
tersebut Kabupaten Kolaka Timur dibagi dalam 12 (dua belas)
kecamatan, yaitu: Kecamatan Ladongi, Kecamatan Lalolae, Kecamatan
Lambandia, Kecamatan Loea, Kecamatan Mowewe, Kecamatan Polipolia, Kecamatan Tinondo, Kecamatan Tirawuta, Kecamatan Uluiwoi,
Kecamatan Dangia, Kecamatan Aere dan Kecamatan Ueesi. Dari 12
kecamatan tersebut, Kabupaten Kolaka Timur terbagi menjadi 133
desa dan kelurahan, masing-masing 126 Desa dan 7 Kelurahan.
Kecamatan yang memliki jumlah desa/kelurahan yang paling banyak
adalah Kecamatan Tirawuta, dengan rincian 14 desa dan 2 kelurahan.
Sedangkan kecamatan yang memiliki Desa/Kelurahan yang paling
sedikit adalah Kecamatan Lalolae yaitu 5 desa.

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

Tabel 2.1-1 Luas Wilayah Kabupaten Kolaka Timur Menurut Kecamatan


No

Kecamatan

1
2
3
4
5
6
7

Ladongi
Lambandia
Tirawuta
Mowewe
Uluiwoi
Poli-Polia
Lalolae

Loea

Tinondo

10
11
12

Dangia
Aere
Ueesi

Luas
Wilayah
(km2)
183.00
226.57
381.14
92.75
2306.58
162.56

Prosenta
se (%)
2.65
3.27
5.51
1.34
33.34
2.35

81.93

1.18

107.94

1.56

203.25

2.94

Keterangan

Pemekaran
Pemekaran
Tirawuta
Pemekaran
Tirawuta
Pemekaran
Mowewe

Kec. Ladongi
Kec.
Kec.
Kec.

Total
100.00
-* Wilayah Kajian Buku Putih Sanitasi Kab. Kolaka Timur 2013
Sumber: Kabupaten Kolaka Timur Dalam Angka 2013

Wilayah kajian untuk Kabupaten Kolaka Timur mencakup semua


Kecamatan yaitu: Kecamatan Ladongi dengan luas wilayah 183,00 Km2,
Kecamatan Lambandia dengan luas wilayah 226,57 Km2, Kecamatan
Tirawuta dengan luas wilayah 381,14 Km2, Kecamatan Mowewe dengan
luas wilayah 92,75 Km2, Kecamatan Uluwoi dengan luas wilayah
2.306,58 Km2, Kecamatan Poli-polia dengan luas wilayah 162,56 Km2,
Kecamatan Lalolae dengan luas wilayah 81,93 Km2, Kecamatan Loea
dengan luas wilayah 107,94 Km2, Kecamatan Tinondo dengan luas
wilayah 203,25 Km2, Kecamatan Dangia dengan luas wilayah 203,25
Km2, Kecamatan Aere dengan luas wilayah 203,25 Km2 dan Kecamatan
Ueesi dengan luas wilayah 203,25 Km2. Total luas wilayah kajian 1.561
Km2 yang terdiri dari 59 desa/kelurahan.

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

Tabel 2.1-2 Pembagian Daerah Administrasi Kabupaten Kolaka Timur


No.
1.
2.

Kecamatan
Ladongi
Lambandia

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Ibukota
Atula
Penanggo
Jaya
Rate-Rate
Inebenggi
Sanggona
Poli-Polia
Lalolae
Loea
Tinondo

Desa
9
19

Keluraha
n
4
1

Tirawuta
12
1
Mowewe
5
3
Uluiwoi
12
1
Poli-Polia
6
0
Lalolae
6
2
Loea
6
2
Tinondo
8
0
Dangia
Aere
Ueesi
Kabupaten Kolaka Timur
Sumber: Kabupaten Kolaka Timur Dalam Angka 2013

Jumlah
13
20
13
8
13
6
8
8
8

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

Peta 2.1-1 Orientasi Wilayah Kabupaten Kolaka Timur

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

Peta 2.1-2 Wilayah Administratif dan Wilayah Kajian Buku Putih Kabupaten Kolaka Timur

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

1.1.3. Topografi
Kabupaten Kolaka Timur memanjang dari Utara Barat Laut ke
Tenggara dengan topografi yang sangat kontras antara bagian barat
dengan bagian Timur. Berdasarkan bentuk bentang alamnya
(morfologinya) Kabupaten Kolaka Timur dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah
yaitu pedataran di bagian barat (bagian pesisir), bergelombang
dibagian tengah dan pegunungan di bagian Timur. Ketiga bentuk
bentang alam tersebut juga memanjang dari Utara Barat Laut ke
Tenggara. Kondisi demikian tidak lepas dari proses pembentukan Pulau
Sulawesi khususnya bagian timur yang berupa obduksi (tumbukan).
Kondisi topografi yang demikian ini pula mengakibatkan banyak
terdapat sungai kecil yang mengalir dari wilayah topografi perbukitan
di Timur ke wilayah pedataran di Barat. Kemiringan lahan
diklasifikasikan dalam empat kelas lereng yaitu 0 8%,
8 25%,
25% 40% dan lebih dari 40 %. Kemiringan tanah yang paling
dominan adalah di atas 40% meliputi sebagian besar wilayah
Kabupaten Kolaka Timur dengan luas 510.976 ha atau 74%. Sedangkan
daerah datar dengan kemiringan 0 % - 8% menempati areal seluas
90.545 ha atau 13%. Daerah dengan kelerengan 8 25% dan 25 40%
masing-masing menempati 6% dari luas Kabupaten Kolaka Timur.
Kemudian unsur topografi lainnya adalah ketinggian tempat dari
permukaan laut. Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut sangat
erat kaitannya dengan suhu (temperatur) udara dan curah hujan.
Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut akan semakin
rendah suhunya. Di dataran rendah rata-rata suhu tahunannya berkisar
26C, angka rata-rata ini berkurang 0,6C dengan kenaikan setiap
100 meter.
Ketinggian tempat dari permukaan laut di Kabupaten Kolaka
Timur di bedakan dalam empat segmen yaitu :
a.

b.

c.
d.

Ketinggian 0 - 7 meter, umumnya terletak di pesisir pantai


Watubangga hingga Tanjung Pakar dan di Pantai Wolo hingga
Tanjung Ladongi. Daerah ini terdapat hutan bakau, tambak dan
areal perkampungan.
Ketinggian 7 - 25 meter dari permukaan laut membujur dari
kecamatan Watubangga ke arah barat. Bentangan kontur
mengikuti lekukan sepanjang jalan arteri. Daerah yang di lalui
selain hutan bakau dan perkampungan juga kawasan budidaya
seperti tambak, sawah,dan kebun campuran.
Daerah dengan ketinggian 25 - 100 meter mengikuti dataran agak
terjal dengan fungsi budidaya, dan sebagian besar hutan
produksi dan perkebunan.
Daerah dengan ketinggian > 100 meter, merupakan daerah
terjal kearah kawasan perlindungan dan pelestarian,
termasuk kawasan khusus dengan perlindungan daerah aliran.

1.1.4. Geologi
Kondisi geologi di Provinsi Sulawesi Tenggara termasuk didalamnya
Kabupaten Kolaka Timur umumnya berada pada kondisi geologi yang
rumit. Kerumitan ini dicerminkan dari litologi yang beragam dengan
kontak litologi umumnya berupa kontak struktur. Sedangkan jika dilihat

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

dari jenis batuannya maka wilayah ini juga disusun oleh batuan yang
rumit dan mulai dari yang sangat tua (Jura) hingga yang paling muda
(Holosen). Satuan batuan tersebut masih dirinci kedalam satuan
batuan yang lebih spesifik, dirinci dengan simbol dan warna masingmasing satuan.
Berdasarkan peta geologi lembar Lasusua Kolaka Timur
Sulawesi dan peta geologi lembar Kolaka Timur Sulawesi dengan skala
1:250.000 yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi (P3G), Dirjen Geologi dan Sumberdaya Mineral, Bandung 1993,
serta kompilasi peta oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Sulawesi Tenggara (2005) wilayah Kabupaten Kolaka Timur
tersusun oleh beberapa jenis batuan yang dapat dijelasakan
sebagai berikut (Penjelasan dari batuan yang tertua ke batuan yang
termuda):
a. Kompleks Mekongga (Pzm); Formasi batuan ini termasuk di
dalamnya marmer Paleozoikum (Pzmm). Kompleks batuan ini terdiri
atas batuan metamorf berupa sekis, geneis dan kuarsit. Sedangkan
Pzmm sendiri merupakan batuan metamorf hasil ubahan dari batu
gamping (mammer).
b. Formasi Tolala (TRJt); Formasi ini tersusun oleh batu gamping
dengan sisipan batu pasir, serpih dan napal.
c. Formasi Meluhu (TRJm; Formasi ini terdiri atas perselingan batu
pasir, serpih, batu gamping dan lanau.
d. Batuan Beku Ultrabasa (Ku); Batuan ini terdiri atas peridotit,
hazburgit, gabro, dunit dan serpentinit.
e. Kompleks Pompangeo (MTpm) merupakan kompleks batuan
metamorf yang terdiri dari sekis, rijang dan marmer serta
metagamping.
f.Formasi Langkawa (Tml) merupakan batuan sedimen berupa
konglomerat, batupasir, serpih dan batugamping.
g. Formasi Boepinang (Tmpb) terdiri dari batu pasir yang diselingi
oleh lempung pasiran dan napal pasiran.
h. Aluvial (Qa) adalah endapan termuda dan hingga kini masih
berlanjut. Material penyusunnya berupa kerikil, pasir, kerakal,
lempung dan unsur organik yang terendapkan bersama.
Sebarannya sangat terbatas yaitu berupa endapan sungai dan
pantai
1.1.5. Hidrologi
Wilayah daerah basah dengan curah hujan lebih dari 1788.70 mm
per tahun berada pada wilayah sebelah utara jalur Kolaka Timur
meliputi Kecamatan Kolaka Timur, Kecamatan Latambaga, Kecamatan
Wolo, Kecamatan Samaturu, Kecamatan Mowewe, Kecamatan Uluiwoi
dan Kecamatan Tinondo dengan bulan basah sekitar 5 sampai 9 bulan
dalam setahun.
Berdasarkan data curah hujan, dapat ditetapkan rata-rata hujan
tahunan wilayah kabupaten Kolaka Timur sebagaimana disajikan pada
Tabel berikut :

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

Tabel 2.1-3 Curah Hujan di Kabupaten Kolaka Timur dan Sekitarnya


No

Bulan

Hari Hujan

Curah Hujan (mm)

1
Januari
22
106.30
2
Februari
16
160.80
3
Maret
19
190.40
4
Apri
21
216.90
5
Mei
21
271.10
6
Juni
16
93.20
7
Juli
11
153.20
8
Agustus
5
23.10
9
September
7
2.10
10
Oktober
10
108.50
11
Nopember
14
220.10
12
Desember
20
243.00
Kabupaten Kolaka Timur
182
1788.70
Sumber: Kabupaten Kolaka Timur Dalam Angka 2013

1.1.6. Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS)


Prasarana sumberdaya air adalah prasarana pengembangan
sumberdaya air untuk memenuhi berbagai kepentingan, utamanya
untuk air bersih dan air irigasi. Pengembangan prasarana sumberdaya
air diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber air
permukaan, sumber air tanah dan sumber mata air.
Pengembangan sistem irigasi dalam rangka peningkatan pelayanan
irigasi diarahkan pada pengelolaan DAS yang terdapat di wilayah
Kabupaten Kolaka Timur adalah DAS Pakue, DAS Lapao-Pao, DAS Kolaka
dan DAS Huko-huko yang mampu menyediakan air dengan debit 105
liter/detik. Kabupaten Kolaka Timur memiliki beberapa sungai yang
tersebar pada beberapa Kecamatan. Sungai tersebut pada umumnya
memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga,
kebutuhan industri, kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan irigasi
serta pariwisata.
Tabel 2.1-4 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota

26
Nama DAS
DAS Konaweha

Luas (Ha)
311.67

Debit (m /dtk)
Data
tersedia

tidak

Sumber Peta Rupabumi Tahun 2001 RakepPres dan hasil analisa

1.1.7. Tinggi Muka air Tanah


Air permukaan umumnya berupa rawa, sungai dan sumur
dangkal yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kolaka Timur.
Kedalaman sumur berkisar antara 2 m hingga 15 m. Kondisi air tanah
tergambar dari sumur-sumur penduduk, pada beberapa lokasi
kedalaman air tanah mencapai 20 m. Kualitas air umumnya baik,
sehingga air tanah dapat membantu untuk kebutuhan keluarga.

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

Berdasarkan data RePPProt (Regional Physical Planning Project for


Transmigration) tahun 1988 menunjukkan kualitas air tanah bervariasi
dan bahkan di beberapa kecamatan sudah ada yang mengalami
intrusi air laut. Wilayah persebaran air payau dengan kondisi saline
(>4000 ppm NaCl) dan brackish (>4000 ppm NaCl) adalah wilayah
pantai. Namun secara umum kondisi air tanahya masih berupa air
tawar (<250 ppm NaCl) dengan persebaran adalah daratan yang
menuju ke perbukitan.

1.2.

Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Kolaka Timur tahun 2010 adalah
314.812 jiwa. Kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk
terbanyak yakni di Kecamatan Kolaka Timur berjumlah 35.977 jiwa.
Dengan distribusi penduduk mencapai 11,43% dari seluruh penduduk
di Kabupaten Kolaka Timur.

Tabel 2.2-5 Nama, Luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah Kelurahan


Nama Kecamatan
Ladongi
Lambandia
Tirawuta
Mowewe
Uluiwoi
Tinondo
Lalolae
Poli-Polia
Loea
Dangia
Aere
Ueesi
Total

Jumlah
Kelurahan / Desa
13
20
13
8
13
8
5
8
8

Luas Wilayah
(Ha)
(%) thd total
183,00
2,65
226,57
3,27
381,14
5,51
92,75
1,34
2.306,58
33,34
203,25
2,94
81,93
1,18
162,56
2,35
107,94
1,56

Sumber : Kabupaten Kolaka Timur dalam Angka 2013

1.2.1. Perkembangan dan Proyeksi Jumlah Penduduk


Perkiraan jumlah penduduk ini penting dalam suatu perencanaan,
karena kependudukan merupakan salah satu penentu dalam
mengkondisikan perkembangan suatu wilayah baik dari segi fisik
maupun non fisik. Dengan mengetahui perkembangan suatu penduduk
di suatu wilayah maka akan dapat diketahui prediksi dari kebutuhan
akan fasilitas dan utilitas penunjang serta perkiraan kebutuhan
ruangnya. Dengan mengetahui prediksi akan kebutuhan fasilitas,
utilitas dan ruangnya maka akan relatif lebih mudah untuk
memberikan arahan perkembangan sehingga akan didapat keteraturan
secara fisik dan non fisik.
Untuk menentukan proyeksi jumlah penduduk diperoleh dengan
perhitungan sebagai berikut :
Rumus Rasio Pertumbuhan Penduduk:
Pt t
Po

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

r=

-1

Rumus Pertambahan Penduduk:


PP = r x

Rumus Proyeksi Penduduk:


Proyeksi Penduduk n+1 =Jumlah Penduduk x
Keterangan :
r = rasio pertumbuhan;
PP = Pertumbuhan
Penduduk
Pt = Jumlah penduduk tahun n;
n = Tahun Berjalan
Po = jumlah penduduk tahun n-1;

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

Tabel 2.2-6 Tabel Jumlah Penduduk dan Proyeksinya kurun waktu 5 tahun
Nama
Kecamatan

Jumlah Penduduk
Tahun
2011 2012 2013 2014

2015

201
0

201
1

23.81
3

26.423

26.929

33.541

38.309

44.131

6.02
0

6.19
8

6.57
0

28.03
4

31.771

37.135

44.156

53.147

64.615

7.19
8

7.41
1

12.48
3

13.069

13.721

14.440

15.224

16.077

2.87
9

Mowewe

7.538

8.107

8.735

9.427

10.190

11.030

Uluiwoi

7.242

6.362

5.700

5.173

4.736

4.365

Tinondo

7.119

7.396

7.731

8.127

8.587

9.116

Lalolae

3.542

3.693

3.864

4.056

4.271

4.511

10.60
6

11.816

13.487

15.632

18.297

6.174

6.783

7.562

8.543

9.771

2010
Ladongi
Lambandi
a
Tirawuta

Poli-Polia
Loea

Jumlah KK
Tahun
201
201
2
3

201
4

201
5

6.76
4

6.96
4

7.17
0

2.085

2.61
0

3.20
6

3.912

4.768

5.823

7.85
6

8.08
9

8.32
8

8.57
4

1.509

3.73
7

5.36
4

7.020

8.991

11.468

2.96
4

3.14
2

3.23
4

3.33
0

3.42
8

518

586

652

718

785

853

1.76
4
1.91
5
1.64
0

1.81
6
1.97
2
1.69
0

1.92
5
2.09
1
1.79
5

2.10
0
2.28
3
1.96
4

516

569

628

692

763

841

2.15
3
1.84
9

2.04
0
2.21
7
1.90
6

-1.227

-880

-662

-528

-437

-371

221

227

335

396

460

529

819

843

893

919

946

974

132

151

171

192

215

240

21.556

2.87
6

2.96
2

3.14
2

3.23
6

3.33
2

3.43
2

725

1.21
0

1.67
1

2.145

2.665

3.259

11.308

1.61
4

1.66
2

1.76
2

1.81
5

1.86
9

1.92
4

460

609

779

981

1.228

1.537

1981

2010

Tingkat Pertumbuhan
Tahun
201 201 2013 2014
1
2

Dangia
Aere
Ueesi

26

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan penanaman modal Kab. Kolaka Timur Tahun 2013

2015

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

1.3.

Keuangan dan Perekonomian Daerah


Belanja modal sanitasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kolaka Timur, terdapat pada tabel berikut:
Tabel 2.3-7 Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir
No
.
A.

Anggaran
Pendapatan

1.

Pendapatan Asli daerah (PAD)

20.209.047.937,53

24.698.876.540,06

35.356.172.843,29

2.

Dana Perimbangan (Transfer)

456.315.164.648,82

521.928.394.918,98

469.038.638.565,00

3.

Lain-lain Pendapatan yang Sah

25.184.331.546,87

10.106.616.000,00

43.713.411.843,00

501.708.544.133,2
2

556.733.887.459,0
4

548.108.223.251,2
9

2007

Jumlah Pendapatan
B.

2008

Tahun
2009

2010
32.529.383.052,22
460.143.365.055,0
0
111.597.443.614,0
0
604.270.191.721,
22

37.472.899.476,04
538.472.757.421,00
141.816.268.022,00
717.761.924.919,0
4

Belanja

326.345.264.177,0
0
283.580.393.952,0
2.
Belanja Langsung
292.227.740.602,00
327.167.735.560,00
331.997.132.662,00
0
493.560.050.224,0 571.050.349.149,0 596.364.028.454,0 609.925.658.129,
Jumlah Belanja
0
0
0
00
(14.316.461.689,9 (48.255.805.202,7
(5.655.466.407,7
Surplus/(Defisit) Anggaran
8.148.493.909,22
6)
1)
8)
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan penanaman modal Kab. Kolaka Timur Tahun 2012
1.

2011

Belanja Tidak Langsung

201.332.309.622,00

243.882.613.589,00

264.366.895.792,00

389.642.608.690,00
286.378.904.710,16
676.021.513.400,1
6
41.740.411.518,88

Pada kurun waktu 2007-2011 APBD Kabupaten Kolaka Timur mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Struktur pendapatan Kabupaten Kolaka Timur sekitar 84,29 %
bersumber dari dana perimbangan, sedangkan selebihnya sekitar 10,61 % berasal dari lain-lain pendapatan yang sah dan 5,10 % dari pendapatan asli daerah. Dari struktur
pendapatan tersebut dapat diketahui bahwa pembangunan di Kabupaten Kolaka Timur masih sangat tergantung dari dana perimbangan. Belanja APBD Kabupaten Kolaka Timur
terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung. Pada kurun waktu 2007-2009, porsi belanja langsung lebih besar dibanding belanja tidak langsung. Sedangkan pada
kurun waktu 2010-2011 porsi belanja langsung lebih kecil dibanding belanja tidak langsung. Pada kurun waktu tersebut APBD Kabupaten Kolaka Timur mengalami defisit, kecuali
pada tahun 2007 dan tahun 2011 mengalami surplus. Surplus APBD Kabupaten Kolaka Timur pada tahun 2011 mencapai Rp. 41 milyar lebih.

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

Tabel 2.3-8 Ringkasan Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi per Penduduk 5 Tahun terakhir

No
.
1.
2.
3.

Sub Sektor

Tahun
2007

Air Limbah
Sampah
Drainase

Aspek PHBS (Pelatihan,


Sosialisasi)
Total Belanja Sanitasi (1
s/d 4)

4.

Total Belanja APBD


Proporsi Belanja Modal
Sanitasi Terhadap Total
Belanja APBD (%)

2008
-

4.632.465
.500
1.958.725
.000
109.656
.507
6.700.847.0
07
493.560.050.
224

2009

134.882.5
00
5.874.510.5
00
1.239.737.
000
484.362.
500
7.733.492.
500
571.050.349.1
49

1,36

1,35

2010

441.557.
500
4.027.563.
500
1.711.806.
000
72.435
.000
6.253.362
.000
596.364.028.
454

2011

Rata-Rata

640.000.0
149.500.00
273.188.0
00
0
00
4.311.348.0
3.720.263.00
4.513.230.1
00
0
00
1.844.610.0
1.857.006.6
2.530.155.440
00
88
37.225.0
144.575.00
169.650.
00
0
801
6.833.183.0
6.544.493.44
6.813.075.5
00
0
89
609.925.658.1 676.021.513.4 589.384.319.87
29
00
1

1,05

1,12

Pertumb
uhan
(%)
73,92
(2,82)
11,57
124,11
0,33
8,31

0,97

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan penanaman modal Kab. Kolaka Timur Tahun 2012

Rata-rata belanja sanitasi per kapita Kabupaten Kolaka Timur mencapai Rp. 22.324 per kapita per tahun, hal ini masih jauh dari belanja sanitasi per kapita ideal nasional
yang mencapai Rp. 47.000 per kapita per tahun. (Studi Bappenas, 2008)

Tabel 2.3-9 Data Mengenai Ruang Fiskal Kabupaten Kolaka Timur 5 Tahun Terakhir
TAHUN

INDEKS KEMAMPUAN FISKAL / RUANG FISKAL

2007

0,3855

2008

0,3430

2009

0,4087

2010

0,3509

26

2011
0,1944
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan penanaman modal Kab. Kolaka Timur Tahun 2012

Kapasitas fiskal adalah gambaran kemampuan keuangan masing-masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD Kabupaten (tidak
termasuk dana alokasi khusus, dana darurat, dana pinjaman lama, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu)
untuk membiayai tugas pemerintahan setelah dikurangi belanja pegawai dan dikaitkan dengan jumlah penduduk miskin. Pada tahun 2011, kapasitas fiskal
Kabupaten Kolaka Timur sebesar 0,1944 yang dikategorikan rendah.

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

Tabel 2.3-10 Data Perekonomian Umum Daerah 5 Tahun Terkhir


NO
.
1.
2.
3.

TAHUN

DESKRIPSI
PDRB Atas
Dasar Harga
Konstan (Rp)
Pendapatan
Perkapita (Rp)
Upah Minimum
Regional (Rp)

2007

2008

2009

2010

2011

2.510.712.300.
000

2.565.243.840.
000

2.615.466.220.
000

2.929.707.400.
000

3.312.711.080.
000

9.004.488

8.565.317

8.501.987

9.293.813

10.303.730

640.000

700.000

770.000

860.000

930.000

4.

Inflasi (%)

7,53

15,28

3,31

3,87

5,09

5.

Pertumbuhan
Ekonomi (%)

9,23

2,17

1,96

12,01

13,07

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan penanaman modal Kab.


Kolaka Timur

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu


indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian di suatu
wilayah dalam suatu periode tertentu. PDRB pada dasarnya merupakan
jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha kegiatan
ekonomi dalam suatu wilayah pada periode tertentu, atau merupakan
jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi. PDRB Kabupaten Kolaka Timur baik atas dasar harga konstan
selama tahun 2007-2011 menunjukkan pertumbuhan positif meskipun
dengan kisaran yang bervariasi. Pendapatan per kapita merupakan
salah satu ukuran indikator kesejahteraan penduduk dan sering
digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk di suatu
wilayah. Selama kurun waktu 2007-2011, pendapatan per kapita
Kabupaten Kolaka Timur juga mengalami peningkatan. Pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Kolaka Timur selama periode 2007-2011
mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Selama periode 2007-2009
pertumbuhan
ekonomi
Kabupaten
Kolaka
Timur
mengalami
perlambatan, tetapi mulai periode 2010-2011 pertumbuhan ekonomi
kembali menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan.
1.4.

Tata Ruang Wilayah


1.4.1. Rencana Pusat Layanan Kabupaten
Penetapan fungsi perkotaan di Kabupaten Kolaka Timur dilihat
dari adanya keterkaitan kawasan perkotaan satu dengan lainnya
bertujuan untuk memperkuat kelompok kawasan-kawasan perkotaan
yang terdapat di Kabupaten Kolaka Timur. Mengingat kawasankawasan
perkotaan
sangat
strategis
peranannya
dalam
pengembangan wilayah secara keseluruhan, maka kawasan-kawasan
perkotaan perlu diarahkan ke pertumbuhan dan pengembangannya
agar mampu saling berinteraksi melalui keterkaitannya dan
keteraturan fungsi-fungsi pengembangannya.
Pengembangan sistem ini diwujudkan melalui pusat-pusat
perdesaan yang diberikan peluang untuk tumbuh dan berkembang
secara bersama-sama, sehingga pembangunan perkotaan akan saling
dukung dengan pembangunan perdesaan. Dalam mendorong

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

pengembangan kawasan-kawasan perkotaan yang demikian ini, maka


peran sistem prasarana wilayah dan kawasan perkotaan perlu
diarahkan untuk tidak saja memperkuat hubungan keterkaitan antara
kota sekitar dengan kawasan perkotaan induknya, akan tetapi juga
dengan kawasan perkotaan sekitarnya.
Berikut akan dijelaskan mengenai wilayah perkotaan maupun
perdesaan yang mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda sesuai
dengan potensi yang dimiliki, yaitu :
1.

Ibukota Kabupaten Kolaka


Timur berada di Kecamatan Tirawuta berada di Kelurahan Rate-rate
dan Desa Lalingato yang berkembang menjadi pusat pemerintahan.
Dan Ibukota Kabupaten Kolaka Timur ini menjadi Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW). Untuk pembangunan Kota Kolaka Timur Ibukota
Kabupaten Kolaka Timur ini, harus ditunjang oleh kegiatan yang
berskala lebih besar sebagai pusat perdagangan dan jasa,
kesehatan, pendidikan, peribadatan, dan pelayanan umum dalam
skala kabupaten, termasuk diantaranya adalah sarana transportasi
skala kabupaten.

2.

Ibukota Kecamatan yang


berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), terdiri atas:
Kecamatan Tirawuta. Adapun fungsi dan perannya adalah;
a. Sebagai pusat pelayanan umum bagi kecamatan-kecamatan yang
menjadi wilayah pengaruhnya.
b. Sebagai pusat perdagangan dan jasa maupun koleksi dan
distribusi hasil-hasil sumber daya alam dari kecamatankecamatan yang menjadi wilayah pengaruhnya.
c. Untuk mendukung adanya peran dan fungsi tersebut maka
fasilitas yang harus ada adalah, fasilitas kesehatan serta
perdagangan dan jasa skala kecamatan dan ditunjang oleh sarana
dan prasarana transportasi yang memadai.

3.

Ibukota Kecamatan yang


berfungsi sebagai ibukota kecamatan atau disebut PPK (Pusat
Pelayanan Kawasan), dimana PPK merupakan kawasan perkotaan
yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau
beberapa desa. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) di Kabupaten
Kolaka Timur meliputi beberapa kecamatan meliputi: Kecamatan
Ladongi. Adapun fungsi dari masing-masing PPK (Pusat Pelayanan
Kawasan) tersebut adalah ;
a. Pusat pelayanan umum, dan pemerintahan bagi desa-desa yang
berada di wilayah administrasinya.
b. Pusat perdagangan dan jasa bagi desa-desa yang berada di
wilayah administrasinya.
c. Fasilitas yang harus ada diantaranya adalah fasilitas pendidikan,
kesehatan, pemerintahan, peribadatan maupun perdagangan dan
jasa skala kecamatan. Kajian terhadap sistem struktur perkotaan
ini meliputi : rencana hierarki (besaran) perkotaan, rencana
sistem
dan
fungsi
perwilayahan.
Struktur
ini
akan
menggambarkan keterkaitan antar kawasan perkotaan dan
perkotaan dengan perdesaan secara keseluruhan.

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

4. Ibukota Kecamatan yang berfungsi sebagai ibukota kecamatan atau


disebut PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan), dimana PPL merupakan
kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala
kecamatan atau beberapa desa. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan)
di Kabupaten Kolaka Timur meliputi beberapa kecamatan meliputi:
Kecamatan Mowewe, Kecamatan Uluiwoi, Kecamatan Tinondo,
Kecamatan Poli-polia, Kecamatan Lalolae, Kecamatan Loea.
Sesuai dengan tujuan penataan ruang yaitu adanya peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan, arahan
kebijakan pengembangan kawasan perlu diarahkan untuk kebijakan
pengembangan pola pemanfaatan ruang berupa pemanfaatan
kawasan lindung, kawasan budidaya (termasuk dengan pertahanan
dan keamanan) dan kawasan tertentu beserta arah kebijakan
pengembangan struktur ruang berupa sistem perkotaan, sistem
transportasi, dan sistem infrastruktur wilayah pendukung lainnya.
Adapun kebijakan penataan ruang Kabupaten Kolaka Timur diarahkan
untuk :
1. Pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan hidup dalam
rangka mempertahankan dan meningkatkan daya dukung
lingkungan hidup;
2. Peningkatan
kegiatan
perkebunan
yang
disertai
dengan
pengembangan kegiatan industri perkebunan yang inovatif dalam
rangka memberi nilai tambah bagi perekonomian wilayah;
3. Peningkatan produktsi pertanian dan perikanan dengan pengelolaan
yang ramah lingkungan berkelanjutan;
4. Pengembangan dan peningkatan kegiatan pendukung dan/ atau
kegiatan turunan pertambangan yang berwawasan lingkungan
berkelanjutan untuk menunjang pengembangan sektor unggulan
lainnya;
5. Pengembangan sistem prasarana dan sarana wilayah yang
berkualitas sebagai pemicu perkembangan wilayah yang merata di
seluruh kabupaten;
6. Pengembangan dan peningkatan pusat-pusat ekonomi sebagai
sentra pertumbuhan wilayah kabupaten;
7. Pengembangan sistem jaringan transportasi darat dan udara;
8. Pengembangan mutu dan jangkauan pelayanan untuk sistem
jaringan energi, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan
sumber daya air dan sistem pengelola lingkungan;
9. Pengendalian dan pelestarian kawasan lindung;
10.Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan
negara.
11.Pengembangan dan peningkatan kegiatan pertambangan dan
kegiatan
pendukungnya
yang
berwawasan
lingkungan
berkelanjutan.

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

Peta 2.4-3 Pusat Layanan di Kabupaten Kolaka Timur

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

1.4.2. Rencana Pola Ruang Kabupaten


Rencana pola ruang wilayah meliputi kawasan lindung dan
kawasan budaya. Kawasan lindung terdiri atas:
1. Kawasan hutan lindung.
Kawasan hutan lindung terdapat di Kecamatan Ladongi, Lalolae,
Lambandia, Loea, Mowewe, Poli-polia, Tinondo, Tirawuta, Uluiwoi
dengan luasan kurang lebih 291.745 Ha.
2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya, yaitu kawasan resapan air yang tersebar pada
kawasan hutan di Kecamatan Ladongi, Lalolae, Lambandia, Loea,
Mowewe, Poli-polia, Tinondo, Tirawuta, dan Uluiwoi.
3.
Kawasan perlindungan setempat, terdiri dari: kawasan
sempadan sungai, dan ruang terbuka hijau.
4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya, terdiri
atas: Kawasan Cagar Alam yaitu Cagar Alam Lamedai, Kawasan
Taman Nasional yaitu Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai,
Kawasan Taman Wisata Alam yaitu Taman Wisata Alam Mangol,
Kawasan Taman Wisata Alam Laut yaitu di Kepulauan Padamarang
dan Kawasan cagar Budaya yaitu Situs Kompleks Makam Raja-Raja,
Tambang Nikel Peninggalan Jepang, Situs Gua.
5. Kawasan rawan bencana
6. Kawasan lindung geologi, terdiri atas: Kawasan Rawan Bencana
Alam Geologi (Kawasan rawan gempa bumi ditetapkan pada jalur
patahan (sesar) yaitu pada wilayah yang dilalui sesar naik dan turun
terdapat di Kecamatan Poli-polia;

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

Peta 2.4-4 Rencana Pola Ruang Kabupaten Kolaka Timur

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

1.4.3. Wilayah Rawan Bencana dan Kebijakan di Wilayah


Perbatasan
Kawasan rawan bencana adalah kawasan yang sering atau
berpotensi tinggi mengalami bencana alam. Kerawanan bencana di
Kabupaten Kolaka Timur dapat dibagi atas: tanah longsor, gerakan
tanah, banjir, erosi, tsunami, dan gas beracun.
Tabel 2.4-11 Wilayah Rawan bencana di Kabupaten Kolaka Timur

Kecamatan

Potensi Bencana

Tirawuta

Tanah Longsor, Banjir, erosi

Mowewe

Banjir

Sumber : Bappeda dan PM Kab. Kolaka Timur Tahun 2013

1.5.

Sosial dan Budaya


1.5.1. Fasilitas Pendidikan
Dalam pelaksanaan pembangunan sosial, pemerintah telah
mengupayakan berbagai usaha guna terciptanya kesejahteraan
masyarakat di bidang sosial yang lebih baik. Usaha tersebut meliputi
kegiatan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, keluarga
berencana, keamanan dan ketertiban masyarakat, serta urusan sosial
lainnya.
Sasaran
pembangunan
pendidikan
dititikberatkan
pada
peningkatan mutu dan perluasan kesempatan belajar di semua jenjang
pendidikan, dimulai dari kegiatan prasekolah (Taman Kanak-Kanak)
sampai dengan Perguruan Tinggi. Upaya peningkatan mutu pendidikan
yang ingin dicapai tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan manusia
berkualitas. Sedangkan perluasan kesempatan belajar dimaksud agar
penduduk usia sekolah yang setiap tahun mengalami peningkatan
sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk dapat memperoleh
kesempatan belajar yang seluas-luasnya. Pelaksanaan pembangunan
pendidikan di Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan
pembangunan pendidikan di Sulawesi Tenggara seperti banyak-nya
sekolah dan guru, perkembangan berbagai rasio dan sebagainya .
Pembangunan kesehatan di Kolaka Timur dititik beratkan pada
peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. Demikian pula
pelaksanaan Program Nasional Keluarga Berencana bertujuan
menurunkan dan mengendalikan pertumbuhan penduduk dan
membudayakan suatu norma yang dikenal dengan Norma Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Untuk mencapai sasaran
pembangunan, baik di bidang kesehatan maupun di bidang program
keluarga berencana tersebut, maka sejak tahun 1993 pemerintah
daerah telah menggiatkan pelaksanaan pembangunan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan dan keluarga berencana sampai ke
pelosok pedesaan.
Pembangunan di bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa diarahkan untuk menciptakan keselarasan hubungan
antar manusia dengan manusia, manusia dengan penciptanya serta

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

dengan alam sekitarnya. Indikator pembangunan bidang agama,


digambarkan dengan pembangunan sarana peribadatan, pembinaan
umat beragama, dan berbagai kegiatan keagamaan di Sulawesi
Tenggara.

Tabel 2.5-12 Fasilitas Pendidikan Yang tersedia di Kabupaten Kolaka Timur


Nama
Kecamata
n
Ladongi
Lambandi
a
Tirawuta
Mowewe
Uluiwoi
Tinondo
Lalolae
Poli-Polia
Loea
Dangia
Aere
Ueesi

Jumlah Sarana Pendidikan


SD
24
33

Umum
SLTP
6
8

SLTA
2
2

SMK
-

MI
2
3

Agama
MTs
3
2

MA
1
1

15
9
15
12
6
12
8

4
3
4
4
2
2
2

2
1
2
1
1
1
1

1
1
1
1

1
1
2
1
3
1

1
1
1
-

Sumber: Dikmudora, Kab. Kolaka Timur 2013


1.5.2. Jumlah Penduduk Miskin
Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang
ditandai oleh pengangguran dan keterbelakangan, yang kemudian
meningkat menjadi ketimpangan. Masyarakat miskin pada umumnya
lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas aksesnya kepada
kegiatan ekonomi sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya
yang mempunyai potensi lebih tinggi.

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

Jumlah penduduk miskin tersebar di wilayah Kabupaten Kolaka


Timur. Prosentase jumlah Keluarga miskin terhadap jumlah rumah
yang ada yaitu: Untuk wilayah Kecamatan Mowewe sebesar 29,52%,
Kecamatan Tinondo sebesar 21,54%, Kecamatan Tirawuta sebesar
20,92%, Kecamatan Uluiwoi sebesar 18,15%, Kecamatan Samaturu
sebesar 15,50%, Kecamatan Lambandia sebesar 14,60%, Kecamatan
Ladongi sebesar 14,20%, Kecamatan Poli-Polia sebesar 11,14%,
Kecamatan Lalolae sebesar 10,20%, Kecamatan Loea sebesar
10,17%, Kecamatan Dangia sebesar 8,00%, Kecamatan Aere sebesar
7,41%, dan Kecamatan Ueesi sebesar 3,84%.
Tabel 2.5-13 Jumlah penduduk Miskin Per Kecamatan
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Nama
Jumlah Keluarga
Jumlah Rumah
Kecamatan
Miskin (KK)
Mowewe
1.816
536
Tinondo
1.690
364
Uluiwoi
1.972
358
Lalolae
843
86
Tirawuta
2.964
620
Loea
1.662
169
Ladongi
6.198
880
Poli-Polia
2.962
330
Lambandia
7.411
1.082
Dangia
Aere
Ueesi
Jumlah
Sumber : BPMD Kab. Kolaka Timur 2013

Pesatnya pertumbuhan penduduk terutama di perkotaan, yang


umumnya berasal dari urbanisasi tidak selalu dapat diimbangi oleh
kemampuan pelayanan kota sehingga berakibat pada semakin
meluasnya lingkungan perumahan dan permukiman kumuh.
Di kabupaten Kolaka Timur masih terdapat lingkungan
perumahan dan permukiman kumuh yang kualitasnya semakin
menurun dan perlu segera ditangani. Pemerintah Kabupaten Kolaka
Timur bersedia mengalokasikan dana APBD untuk kelancaran
pelaksanaan penanganan lingkungan perumahan dan permukiman
kumuh yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan mulai tahun
anggaran 2012 sampai dengan tuntasnya penanganan.
1.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah
Nama Satuan Kerja Perangkat Daerah pemerintah Kabupaten Kolaka
Timur yang masuk dalam Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi adalah sebagai
berikut : Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur, Dinas Pekerjaan Umum
(Bidang Pengairan dan Bidang Cipta Karya) Kabupaten Kolaka Timur, Badan
Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Kolaka Timur, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal (BAPPEDA & PM )
Kabupaten Kolaka Timur, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

Gambar 2.6-1Struktur Kelembagaan Pemerintah Daerah

DPRD

BUPATI
WAKIL
BUPATI

SEKRETARIA
T
DAERAH
INSTANSI
VERTIKAL

BADAN DAERAH

DINAS DAERAH
-

Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga


Sosial
Kesehatan
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Perhubungan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kebudayaan dan Pariwisata
Pekerjaan Umum
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
Pertanian Hortikultura dan Peternakan
Kelautan dan Perikanan
Pertambangan dan Energi

- Inspektorat
- Badan Pengelola Keuangan dan Aset daerah
- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Penanaman Modal
- Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat
- Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan
- Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa
- Badan Perpustakaan ,Arsip, Komunikasi dan
Informatika
- Badan Kepegawaian Daerah
- Badan Ketahanan Pangan
- Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan

SEKRETARIA
T
DPRD

KECAMATAN
KELURAHAN

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

SKPD YANG MASUK DALAM POKJA SANITASI :

BUPATI

BAPPEDA &
PENANAMAN
MODAL
Bidang Prasarana
Wilayah &
Lingkungan

BADAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Bidang Sosial
Budaya
Masyarakat

BADAN
LINGKUNGAN
HIDUP DAN
- Bidang
Persampahan
- Bidang
Tata

DINAS KESEHATAN

DINAS PEKERJAAN
UMUM

Bidang
Pengendalian
Masalah

Bidang Cipta Karya

Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi dari masing-masing SKPD terkait sektor sanitasi di Kabupaten Kolaka
Timur, maka terdapat lima SKPD yang masuk dalam kelompok kerja sanitasi yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari kelompok kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) yang ada di Kabupaten Kolaka Timur.
SKPD tersebut masing-masing adalah Bappeda dan PM, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintahan
Desa, Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Kesehatan dan Dinas Pekerjaan Umum. Bappeda dan PM
bertugas untuk menghimpun seluruh data terkait sektor sanitasi yang direkam oleh SKPD lain yang selanjutnya
Bappeda dan PM bersama-sama dengan seluruh SKPD terkait melakukan analisa data untuk menentukan posisi
pengelolaan sanitasi di Kabupaten Kolaka Timur, Hasil justifikasi tersebut selanjutnya menjadi kesepakatan masingmasing pihak yang dituangkan dalam Strategi Sanitasi Kabupaten yang akan diterjemahkan menjadi program dan
kegiatan di masing-masing SKPD terkait.

26

Buku Putih Sanitasi


Kabupaten Kolaka Timur Tahun
2014

1.7. Komunikasi dan Media

26

Anda mungkin juga menyukai