Anda di halaman 1dari 3

Ivan Parulian Kurniawan

16014250

Penggunaan Energi Surya di Indonesia


Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi ini dapat dimanfaatkan dengan
menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik panas surya, arsitektur
surya, danfotosintesis buatan.
Pada tahun 2011, Badan Energi Internasional menyatakan bahwa "perkembangan teknologi energi surya yang
terjangkau, tidak habis, dan bersih akan memberikan keuntungan jangka panjang yang besar. Perkembangan ini
akan meningkatkan keamanan energi negara-negara melalui pemanfaatan sumber energi yang sudah ada, tidak
habis, dan tidak tergantung pada impor, meningkatkan kesinambungan, mengurangi polusi, mengurangi biaya
mitigasi perubahan iklim, dan menjaga harga bahan bakar fosil tetap rendah dari sebelumnya. Keuntungankeuntungan ini berlaku global. Oleh sebab itu, biaya insentif tambahan untuk pengembangan awal selayaknya
dianggap sebagai investasi untuk pembelajaran; inventasi ini harus digunakan secara bijak dan perlu dibagi
bersama.
Terkait dengan energi surya, sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai potensi energi surya yang cukup
besar. Berdasarkan data penyinaran matahari yang dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia, radiasi surya di
Indonesia dapat diklasifikasikan berturut-turut sebagai berikut: untuk kawasan barat dan timur Indonesia dengan
distribusi penyinaran di Kawasan Barat Indonesia (KBI) sekitar 4,5 kWh/m 2 /hari dengan variasi bulanan
sekitar 10%; dan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sekitar 5,1 kWh/m 2 /hari dengan variasi bulanan sekitar
9%. Dengan demikian, potesi angin rata-rata Indonesia sekitar 4,8 kWh/m 2 /hari dengan variasi bulanan sekitar
9%.
Untuk memanfaatkan potensi energi surya tersebut, ada 2 (dua) macam teknologi yang sudah diterapkan, yaitu
teknologi energi surya termal dan energi surya fotovoltaik. Energi surya termal pada umumnya digunakan untuk
memasak (kompor surya), mengeringkan hasil pertanian (perkebunan, perikanan, kehutanan, tanaman pangan)
dan memanaskan air. Energi surya fotovoltaik digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik, pompa air, televisi,
telekomunikasi, dan lemari pendingin di Puskesmas dengan kapasitas total 6 MW.
Pemanfaatan energi surya khususnya dalam bentuk SHS (solar home systems ) sudah mencapai tahap semi
komersial. Komponen utama suatu SESF adalah, Sel fotovoltaik (mengubah penyinaran matahari menjadi
listrik), Balance of system(BOS), Unit penyimpan energi (baterai) dan peralatan penunjang lain seperti: inverter
untuk
pompa,
sistem
terpusat,
dan
sistem
hibrid.

Untuk skala kecil dan teknologi yang sederhana, kandungan lokal mencapai 100 %, sedangkan untuk sistem
dengan skala industri (menengah) dan menggunakan teknologi tinggi (seperti pemakaian Kolektor Tabung
Hampa atau Heat Pipe ), kandungan lokal minimal mencapai 50%.
Penggunaaan energi surya ini tentu memiliki kelebihan dan kelemahan, namun lebih banyak kelbihan
disbanding dengan kelemahannya. Berikut kelebihan dan kelemahan dari penerapan energi surya.
Kelebihan :
Energi surya merupakan suatu eneriyang terbarukan dan jumlahnya tidak erbatas sehingga sangat efektif
menggantikan energi fosil yang jumlahnya semakin sedikit.
Energi surya bersifat ramah lingkugan sehingga sangat bagus digunakan dan dapat mengurangi 18 ton
emisi gas rumah kaca setiap tahunnya.
Panel surya tidak mengeluarkan suara sehinggatidak menimbukan polusi suara dan bersifat tahan lama
sehingga tidak membutuhkan biaya perawatan yang besar.
Energi surya adalah salah satu pilihan energi terbaik untuk daerah-daerah terpencil, bilamana jaringan
distribusi listrik tidak praktis atau tidak memungkinkan untuk di-instal.
Lebih banyak energi matahari yang kita gunakan maka semakin sedikit kita bergantung pada bahan
bakar fosil. Ini berarti akan meningkatkan ketahanan dan keamanan energi, karena akan mengurangi
kebutuhan impor minyak dari pihak asing.
Matahari merupakan sumber energi yang benar-benar bebas untuk digunakan oleh setiap orang. Tidak
ada yang memiliki Matahari, jadi setelah Anda menutupi biaya investasi awal, pemakaian energi
selanjutnya dapat dikatakan gratis.

Kelemahan :
Kelemahan utama dari energi surya adalah biaya awal yang tinggi. Panel surya terbuat dari bahan mahal,
bahkan dengan penurunan harga yang terjadi hampir setiap tahun, harganya tetap terasa mahal.
Panel surya juga perlu untuk ditingkatkan efisiensinya. Untuk mencapai tingkat efisiensi yang memadai
dibutuhkan lokasi instalasi yang luas, dan panel surya ini idealnya diarahkan ke matahari, tanpa
hambatan seperti pohon dan gedung tinggi, untuk mencapai tingkat efisiensi yang diperlukan.
Proyek-proyek energi surya skala besar (pembangkit listrik tenaga surya yang besar) akan membutuhkan
lahan yang luas, dan banyak air untuk tujuan pendinginan.

Banyak daerah di dunia yang tidak memiliki cukup sinar matahari untuk menjadikan energi surya
bernilai ekonomis. Karena itu, solusi ilmiah yang lebih maju sangat diperlukan untuk membuat energi
surya menjadi komersial di daerah-daerah tersebut.

Seperti yang telah disebutkan di atas, energi surya benar-benar memiliki banyak keunggulan dibandingkan
dengan kekurangannya, tetapi biaya awal yang tinggi dan masalah efisiensi tidak dapat diabaikan.

Anda mungkin juga menyukai