Anda di halaman 1dari 5

PROTEIN DAN ASAM AMINO PADA HEWAN DAN TUMBUHAN AIR

1. Pentingnya Mempelajari Protein dan Asam Amino (Rachmat)


Laut merupakan salah satu bagian dari sumber protein yang ada dalam kehidupan. Ikan
merupakan salah satu sumber protein yang tinggi maka dari itu perlu adanya kita sebagai
mahasiswa kelautan mempelajari protein dan asam amino karena saling terkait. Protein
berfungsi sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh. Sebagai zat utama
pembentuk maksudnya, protein merupakan zat utama pembentuk sel-sel tubuh dan digunakan
sebagai sumber energi jika berkurang karbohidrat dan lemak di dalam tubuh. Kebanyakan
protein merupakan enzim atau subunit enzim. Asam amino merupakan unit pembangun
protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari
atom C, H, O, dan N, serta kadang-kadang P dan S. Dari keseluruhan Asam amino yang
terdapat di alam hanya 20 Asam amino yang yang biasa dijumpai pada protein. Tidak semua
Asam amino terdapat di dalam molekul Protein, karena memiliki tugas lain. Ikan sebagai
suatu fauna yang mengandung nilai gizi yang tinggi perlu dipelajari dan diteliti supaya dalam
pengolahannya atau pengembangbiakannya nanti memberi hasil yang optimal. Ikan
mempunyai arti penting sebagai sumber protein hewani. Kebutuhan akan ikan akan
meningkat
seiring
dengan
pertambahan
jumlah
penduduk
sehingga produksi perikanan perlu ditingkatkan dalam mengantisipasi defisit akan bahan prot
ein dimasa akan datang.
2. Pengertian Protein dan Asam Amino (Sulistyowati)
2.1 Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer - monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein merupakan salah satu
dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida,yang merupakan
penyusun utama makhluk hidup. Protein ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius pada tahun
1838. Keuntungan protein yaitu :
- Sebagai sumber energi
- Pembentuk dan perbaikan sel jaringan
- Sebagai sintesis hormon, enzim dan antibodi
- Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam selRantai polipeptida melipat
sedemikian rupa membentuk suatu struktur yang khas (konformasi) di dalam protein.
Konformasi tersebut merupakan bentuk tiga dimensi suatu protein yang membentuk
struktur protein. Terdapat empat struktur pada protein:struktur primer, sekunder,
tersier, dan quarterner.

2.2 Asam amino (Elfonso Robby)


Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsion
alkarboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Gugus karboksil memberikan sifat
asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam
amino bersifat amfoterik: cenderung
menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi
karena
asam
amino
mampu
menjadi
zwitter-ion.
Berdasarkan biosintesis Asam amino tebagi dua jenis Asam amino yaitu :Essential :
Histidin,
Isoleusin,
Leusin,
Lysin,
Metionin,
Fenilalanin,
Treonin,
Triftofan,Valin. Nonessential : Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat, Cysteine, Asam
glutamat, Glutamine, Glycine, Proline, Serine, Tyrosine, Hydroxylysine, Hydroxyproline.
Asam amino essential adalah asam amino yang tidak dapat di sintesis oleh tubuh
dan berasaldari makanan yang kita makan. Sedangkan asam amino non essential adalah
asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal dari tubuh. Kegunaan asam
amino yaitu sebagai pembentuk protein yang diperlukan, membentuk glukosa,
membentuk badan
badan keton dll, penghasil energi dan penghasil molekul non
protein (derivat asam amino)
3. Metabolisme Protein pada Hewan dan Tumbuhan Air (Lutfil Hakim)
3.1 Pengertian Metabolisme
Matabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi
makhlukhidup.Proses

metabolisme

terbagi menjadi

di

dalam

tubuh

dua yaitu Anabolisme

dan

Katabolisme. Anabolisme adalah proses sintesis molekul kimia kecil menjadi besar yang
mebutuhkan energi (ATP), katabolisme adalah proses penguraian molekul besar menjadi
molekul kecil yang melepaskan energi (ATP).
3.2 Metabolisme pada makhluk Air ( Novian P)
Seperti proses respirasi,
dan
metabolism

makhluk

hidup

lainnya. proses ini memerlukan lingkungan yang cukup oksigen. Proses respirasi terjadi
secara aerobik. Respirasi adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat
sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen.Dari proses respirasi
akan menghasilkan energi kimia ATP untuk kegiatan kehidupan seperti sintesis
(anabolisme), gerak, dan pertumbuhan (Regnault 1980). Contohnya adalah respirasi pada
glukosa, reaksi sederhananya adalah sebagai berikut :C6H12O6 + 6 O2

6 H2O + 6

CO2+ Energi(glukosa) Reaksi pembongkaran glukosa menjadi 6 H2O + 6 CO2+ Energi


melalui tigatahapan yaitu tahap glikolisis, daur krebs, dan transpor elektron respirasi. Jalur
glikolisis terbagi menjadi dua fase yaitu fase investasi energi dan fase produksi energi.Fase
investasi

energi

adalah

proses

dengan bantuan satu molekul ATP.


\

perubahan

glukosa

menjadi

glukosa

6-fosfat

(Candrika Pratama)
Glukosa 6-fosfat kemudian diubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang kemudian diubah
lagi menjadi fruktosa 1,6-bifosfat dengan bantuan satumolekul ATP. Fruktosa 1,6-bifosfat
diubah menjadi gula fosfat yang memili 3 atomkarbon, yaitu gliseraldehid 3-fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat. Selanjutnya yang digunakan pada tahap glikolisis adalah
gliseraldehid 3-fosfat.Fase produksi energi gliseraldehid 3-fosfat yang dihasilkan dari fase
investasi energi kemudian mengalami oksidasi dan fosforilasi menjadi 2 molekul 1,3bifosfogliserat.Pada tahap ini 2 atom P berikatan dengan 2 atom NAD+ membentuk 2
NADH dan H+. Masing-masing molekul 1,3-bifosfigliserat tersebut kemudian mengalami
fosforilasitingkat substrat menjadi 3-fosfogliserat. Pada tahap ini dihasilkan 2 molekul
ATP.Masing-masing molekul 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat dan kemudian
diubah menjadi 2 molekul fosfoenolpiruvat. Pada tahap tersebut dihasilkan 2 H2O. Dua
molekul fosfoenolpiruvat kemudian diubah menjadi 2 molekul piruvat melalui proses
fosforilasi tingkat substar dan dihasilkan 2 molekul ATP. Kesimpulan dari jalur glikolisis
adalah dihasilkan 2 piruvat + 2 NADH + 4 ATP + 2 H2O.
3.3 Metabolisme Tumbuhan Air (Lamun/ seagrass) Amalia Insani
Ekosistem seagrass(lamun) merupakan salah satu ekosistem

laut

dangkal

yangmempunyai peranan yang cukup penting dalam kehidupan berbagai biota laut
sertamerupakan salah satu ekosistem bahari yang paling produktif. Ekosistem lamun
didaerah tropis mempunyai produktivitas yang tinggi, namun kandungan zat haranya
rendah dalam air permukaan dan cukup tinggi dalam air pori sedimen ( pore water ).
(wiwid L.)
Ketercukupan

nutrien

di

perairan

padang

lamun

dapat

berperan

sebagai

faktor pembatas pertumbuhannya (Erftemeijer 1992; Erftemeijer et al, 1994), sehingga


efisiensi daur nutrisi dalam ekosstem padang lamun akan menjadi sangat pentinguntuk
memelihara produktivitas primer lamun dan organisme-organisme autotrof yang hidup di
dalamnya. (Hillman et al, 1989; Patriquin 1992). Air yang bersirkulasi diperlukan untuk
menghantarkan zat-zat hara dan oksigen serta mengangkut hasil metabolisme lamun ke
luar daerah padang lamun. Ketersediaan protein bagi pertumbuhan, seperti lamun, dapat
dilacak dari interaksinya dengan biota yang terasosiasi seperti penyu hijau (Chelonia
midas) dan dugong (Dugong dugon) yang dapat diartikan diteruskannya ketersediaan
protein tersebut kepada biota yang ada. Jenis lamun Cymodoceae, Thalassia dan Halophila

umumnya dikonsumsi oleh penyu hijau sedangkan dugong mengonsumsi daun Posiidonia
dan Halophila sebagai makanan utama (Miller, W., et al., 1999). Ekosistem padang
lamun berfungsi sebagai penyuplai energi baik pada zona bentik maupun pelagis. Hasilana
lisis protein lamun Spesies T. ciliatum, C. rotundata, C. serrulata, T. hemprichii,dan E.
Acoroides menunjukkan bahwa tumbuhan lamun merupakan sumber nutrien protein
perairan yang baik bagi biota yang hidup di dalamnya (Gambar 1).
(Fabian)
Nitrogen,sebagai unsur utama pembentukan protein diserap oleh tanaman dalam
bentuk nitrat(NO3-) dan amonium (NH4+), jumlah nitrogen yang banyak dalam daun
menyebabkan daun menjadi lebat dan berwarna hijau daun. Tetapi kekurangan nitrogen
akan menyebabkan klorosis terutama pada daun muda (Taiz et al,. 2002).Tumbuhan,
termasuk lamun membentuk protein dari CO2, H2O, dan senyawa nitrogen. Protein terdiri
atas satu atau lebih rantai polipeptida yang masing-masing terdiri atas raturan asam amino.
Komposisi dan ukuran tiap protein bergantung pada jenis dan jumlah sub unit asam amino
penyusunnya. Protein umumnya terdiri atas 18 sampai 20 jenis asam amino yang berbeda,
dan sebagian besar protein mengandung secara lengkap 20 asam amino. Komposisi dan
urutan asam amino protein sangat menentukan rantai polipeptida atau proteinnya,
disamping faktor pH, suhu, kekuatan ionik di dalam sel tumbuhan. Dalam sitosol sel,
asam-asam amino lebih bersifat hidrofobik (seperti; valin, leusin, isoleusin, metionin, dan
kadang-kadang tirosin akan mengumpul pada bagian dalam, sedangkan asam amino yang
bersifat hidrofilik (seperti; serin, asam glutamat, glutamin, asam aspartat, asparagin, lisin,
histidin, danarginin) umumnya berada pada bagian permukaan molekul protein (Taiz et al,.
2002).

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad. Makalah Biokimia Metabolisme Protein dan Asam Amino. 2013


http://www.scribd.com/doc/116501947/Makalah-Biokimia-MetabolismeProtein-Dan-Asam-Amino (Diakses pada hari Jumat tanggal 5 September
2014 pukul 19.00 WIB)

KKP.

Pengolahan
Sumber
Daya
Perikanan.
2009.
http://www.kkp.go.id/upload/jica/book_file/11_FishResourcesManagement.pd
f(Diakses pada hari Jumat tanggal 5 September 2014 pukul 19.30 WIB)

Generasi Biologi. Struktur dan


Fungsi
Protein. September
2012.
http://www.generasibiologi.com/2012/09/struktur-dan-fungsiprotein.html(Diakses pada hari Jumat tanggal 5 September 2014 pukul
19.30 WIB)

Anda mungkin juga menyukai