Penyusunan LKS Sebagai Bahan Mengajar
Penyusunan LKS Sebagai Bahan Mengajar
Oleh
Dra. Theresia Widyantini, M.Si
Abstrak
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar yang berkualitas adalah
bahan ajar yang materinya dapat menjawab permasalahan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Lembar Kegiatan Siswa atau sering disingkat dengan LKS merupakan salah
satu bagian dari bahan ajar dalam bentuk tertulis. Karena posisinya sebagai bagian dari
bahan ajar, maka dengan sendirinya harus dipenuhi berbagai kriteria agar dapat menjadi
bagian dari bahan ajar yang berkualitas.
Lembar kegiatan siswa adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan
siswa. Lembar kegiatan siswa biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada siswa.
A. Pendahuluan
Sebelum pelaksanaan pembelajaran di kelas, seorang guru perlu menyiapkan bahan ajar yang
diperlukan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar yang lengkap akan membantu guru dalam
mengajar, dan membantu siswa dalam proses belajar. Suatu bahan ajar ikut menentukan
pencapaian tujuan pembelajaran. Lembar kegiatan siswa atau sering disingkat dengan LKS yang
dibuat oleh guru untuk membantu pelaksanaan pembelajaran di kelas merupakan bagian dari
suatu bahan ajar. Pengertian bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar dapat
berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education
Research Ltd/National Center for Competency Based Training). Sebagai bagian dari bahan ajar
maka lembar kegiatan siswa haruslah disusun secara sistematis sehingga mendukung tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
B. Pembahasan
serta
belajar yang fleksibel, struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang
akan dicapai, memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih, mengakomodasi
kesulitan siswa, memberikan rangkuman, gaya penulisan komunikatif dan semi formal,
kepadatan berdasar kebutuhan siswa, dikemas untuk proses instruksional, mempunyai
mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa, menjelaskan cara
mempelajari bahan ajar.
Manfaat adanya lembar kegiatan siswa adalah memudahkan guru dalam melaksanakan
pembelajaran serta bagi siswa sendiri akan melatih untuk belajar secara mandiri dan
belajar memahami suatu tugas secara tertulis. Berikut ini diberikan suatu contoh lembar
kegiatan siswa terkait dengan materi yang dapat membantu siswa dalam memahami
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat untuk siswa kelas VII
Standar Kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator
Kelas/Semester
: VII/Satu
Sekolah
: SMP Bahagia
Petunjuk:
1. Kerjakan tugas yang ada pada lembar kegiatan dengan menggunakan alat peraga operasi
penjumlahan bilangan bulat berupa kartu-kartu tanda positif dan kartu-kartu tanda negatif secara
berkelompok yang telah dibentuk dan telah disediakan pada kelompokmu.
2. Diskusikan dengan teman sekelompokmu soal nomer 1, pastikan bahwa kalian paham soal nomer 1
yang ada pada lembar kegiatan ini.
3. Akan ditunjuk secara acak wakil dari kelompok untuk melaporkan jawaban soal latihan nomer 1.
4. Kerjakan soal nomer 2 secara individual tidak berkelompok tanpa menggunakan alat peraga.
Di sekolah dasar, kalian sudah mengenal operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah
seperti berikut ini 2 + 3 = 5 dan 15 2 = 13. Bagaimana dengan menentukan hasil operasi
penjumlahan pada bilangan bulat misalnya 2 + (3) atau operasi pengurangan pada bilangan bulat
misalnya 2 5?. Kalian akan dapat menentukan hasil operasi penjumlahan ataupun menentukan hasil
operasi pengurangan bilangan bulat setelah mengetahui apa itu bilangan bulat. Bilangan bulat positif
adalah bilangan bulat yang lebih besar dari nol. Misal 1, 2, 3, 4, 5, .. kadang-kadang penulisannya
diberi tanda (+) di depannya yaitu +1 atau + 2. Sedangkan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat
yang lebih kecil dari nol. Misal .. 5, 4, 3, 2, 1. Penulisan bilangan bulat negatif diawali dengan
tanda negatif ( ) yaitu 5 atau 10. Bilangan nol itu sendiri merupakan bilangan bulat bukan positif
dan juga bukan negatif. Jadi bilangan bulat yaitu , 5, 4, 3, 2, 1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, .. Agar kalian
mudah dalam menentukan hasil operasi penjumlahan bilangan bulat dapat digunakan bantuan suatu
alat peraga yaitu alat peraga operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang berupa kartukartu bertanda positif (+) dan kartu-kartu bertanda negatif () seperti gambar berikut ini.
Contoh gambar kartu-kartu bertanda positif (+) dan kartu-kartu bertanda negatif ()
10 buah
10 buah
Beberapa ketentuan yang harus disepakati dalam menggunakan alat peraga operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat yang berupa kartu-kartu bertanda positif (+) dan kartu-kartu bertanda
negatif () adalah:
a. Menyediakan kartu bertanda + dan kartu bertanda , minimal masing-masing 10 kartu. Satu
kartu bertanda + digunakan untuk mewakili bilangan bulat positif satu (1) sedangkan satu kartu
bertanda digunakan untuk mewakili bilangan bulat negatif satu (1).
Letakkan kartu + sebanyak dua buah untuk mewakili bilangan 2 pada suku pertama dan tambahkan
kartu + sebanyak tiga buah untuk mewakili bilangan 3 pada suku kedua, sehingga menghasilkan
6
lima kartu +. Dari peragaan tersebut dapat dilihat bahwa 2 ditambah dengan 3 menghasilkan 5.
Untuk jelasnya perhatikan peragaan berikut.
Menunjukkan bilangan 2
ditambah
Menunjukkan bilangan 3
hasil
Menunjukkan bilangan 5
Jadi 2 + 3 = 5
Contoh2
Diperagakan bagaimana menentukan hasil dari penjumlahan 2 + (3) = .
Letakkan kartu + sebanyak dua buah untuk mewakili bilangan 2 pada suku pertama dan tambahkan
kartu sebanyak tiga buah untuk mewakili bilangan (3) pada suku kedua, sehingga menghasilkan
dua kartu + dan tiga kartu .
Menunjukkan bilangan 2
ditambah
Menunjukkan bilangan -3
7
Dari ketentuan yang telah disepakati bahwa apabila kartu bertanda positif bertemu (berpasangan)
dengan kartu bertanda negatif maka diperoleh hasil 0.
Hasil 0
Hasil 0
Hasil 0
Sehingga diperoleh hasil seperti berikut ini
hasil
hasilnya -1
Jadi 2 + (-3) = -1
Berdasarkan dua contoh di atas, selanjutnya tugas kalian adalah mencoba menentukan hasil
penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga yang sudah dibagikan kepada setiap
kelompok dan setiap kelompok mempresentasikan hasilnya yang diwakili oleh wakil kelompok.
1. Tentukan hasil penjumlahan dari dua bilangan bulat dan komunikasikan langkah-langkah untuk
memperoleh hasilnya dengan bantuan alat peraga pada soal berikut ini
a. 3 + 4
= ...
b. 2 + (-1)
= ...
c. 2 + (-5)
= ...
d. -3 +
= ...
e. -3 + 2
= ...
(-3) + 3 = ...
+9
= ...
b. 10
+ (8)
= ...
c. 10
+ (15)
= ...
d. 15
+ ( 10)
= ...
e.
3. Kerjakan nomer 3, ini secara individual tanpa menggunakan alat peraga
a. 15
+ 20
= ...
b. (20 ) + (25)
= ...
c. 10
= ...
+ (13)
Rangkuman
Dalam menentukan hasil operasi penjumlahan bilangan bulat dapat digunakan bantuan suatu alat
peraga operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, berupa kartu-kartu bertanda positif
(+) dan kartu-kartu bertanda negatif(), selanjutnya setelah kalian dapat menentukan operasi
penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan bantuan alat peraga langkah selanjutnya untuk
menerampilkannya kalian harus banyak berlatih menyelesaikan soal-soal penjumlahan bilangan
bulat tanpa menggunakan alat peraga.
C.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas untuk menyusun lembar kegiatan siswa (LKS) diperlukan menyusun alur
analisis penyusunan lembar kegiatan siswa yaitu dengan menganalisis kurikulum, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator serta materi pembelajaran. menyusun peta kebutuhan
lembar kegiatan siswa, menentukan judul lembar kegiatan, selanjutnya baru menyusun lembar
kegiatan siswa. Lembar kegiatan siswa merupakan bagian dari bahan ajar, agar lembar kegiatan
siswa berkualitas maka kriterianya adalah menimbulkan minat baca, ditulis dan dirancang untuk
siswa, menjelaskan tujuan instruksional, disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel, struktur
berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai, memberi kesempatan pada
siswa untuk berlatih, mengakomodasi kesulitan siswa, memberikan rangkuman, gaya penulisan
komunikatif, dikemas untuk proses instruksional, mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan
umpan balik dari siswa, serta menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.
D.
Daftar Pustaka
1. Widyantini.Th dan Sigit TG. 2010. Modul Matematika SMP Program Bermutu. Penggunaan
Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika di SMP. Yogyakarta: PPPPTK Matematika
2. Direktorat Sekolah Menengah Pertama, 2006. Bahan Sosialisasi KTSP. Jakarta: Direktorat
Sekolah Menengah Pertama
3. Direktorat Sekolah Menengah Pertama. 2006. Pedoman memilih dan menyusun bahan ajar.
Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah pertama.
4. http://www.google.co.id/#sclient=psyb&q=Pedoman+Umum+Penulisan+Bahan+Ajar+PDKLP&oq=Pedoman+Umum+Penulisan+Ba
han+Ajar+PDKLP . Diakses tanggal 4 Mei 2013
Nama
NIP
: 196203211990092001
Jabatan
: Widyaiswara Madya
Alamat email
: widterban@yahoo.com
Alamat instansi
10
11