Anda di halaman 1dari 2

Model dan simulasi adalah suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu dari

suatu sistem nyata. Bentuknya dapat berupa prototype, gambar, komputerisasi, grafis, ataupun
rumusan matematis. Penjelasan kali ini menjelaskan pandangan dua paper mengenai filosofi
model simulasi. Pada paper models, simulation, and computer experiments oleh Evelyn Fox
Keller dikatakan bahwa teknologi model simulasi telah digunakan dibidang militer sejak perang
dunia II, yang kemudian digunakan dalam bidang ilmu fisika. Setelah ditemukannya ilmu
komputer, model simulasi berkembang menjadi simulasi computer, yang pertama dikembangkan
dalam experiment thermonuklir. Dengan simulasi computer pemodelan dapat diselesaikan lebih
mudah dan cepat, sehingga ilmu pemodelan terus digunakan khususnya pada pemecahan
masalah scientific research, termasuk memodelkan suatu system suatu makhluk hidup. Menurut
paper tersebut, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, lama-kelamaan
teknologi pemodelan akan dapat digunakan untuk memodelkan sebuah kehidupan buatan di
dalam simulasi computer.
Begitu juga pada paper kedua yang berjudul emergence, reduction, and theoretical
principles: rethinking fundamental oleh Margaret Morrison berpendapat bahwa pemodelan dapat
digunakan sebagai sebuah teknologi yang dapar merepresentasikan sebuah system kehidupan
nyata, tetapi pada paper kali ini menambahkan bahwa diperlukan batasan-batasan tertentu atau
mereduksi entitas-entitas yang terlalu rumit dan tidak diperlukan dari model untuk mecapai
tujuannya. Sehingga model yang dibuat lebih spesifik dan fokus terhadap tujuan utama dari
dibuatnya sebuah model tersebut. Tidak seperti paper yang ditulis oleh Keller yang berpendapat
bahwa semakin emergence phenomena dari sebuah system nyata yang akan dimodelkan
dimasukan kedalam model, maka akan membuat model menjadi lebih baik, sebaliknya paper ini,
menerangkan lebih kanjut bahwa emergence phenomena dapat dimodelkan ke dalam system
tetapi harus tetap sesuai denga dengan teori fundamental system. Agar emerging phenomena,
tersebut tidak akan mengganggu stabilitas dan tujuan dari model.
Emergence phenomena yang akan terjadi merupakan hal yang dependent dan tidak dapat
dikendalikan oleh model, seperti contohnya adalah bencana alam meletusnya gunung berapi
dalam memodelkan sebuah system di dalam pembangkit listrik tenaga panas bumi. Kita tidak
dapat memprediksi secara detail kapan gunung berapi akan meletus sehingga akan merusak
system yang akan dimodelkan. Entitas-entitas dari model tersebut, dapat juga terdiri atas sebuah
atau beberapa emergence phenomena. Walaupun menurut Keller, sebuah emergence phenomena

dapat digunakan menjadi sebuah entitas, asalkan dimasukannya sebuah emergence phenomena
harus tetap sesuai dengan teori fundamental model.
Kedua paper tersebut bertentangan dalam menyetujui memodelkan sebuah representasi
dunia nyata dengan baik. Menurut Keller, sebuah model perlu menambahkan beberapa entitas
yang sesuai dengan sistem yang akan dimodelkan sehingga dapat menyelesaikan permasalahan
dan tujuan model. Tetapi Morison menambahkan bahwa, dipelukan juga untuk dilakukan
beberapa reduksi beberapa entitas yang dikira akan memperumit model agar model lebih fokus
dan spesifik terhadap goal yang dituju oleh model dan juga tidak akan mengganggu stabilitas
model. Seperti contohnya untuk memodelkan sebuah system produksi, maka marketing tidak
akan dimasukan ke dalam model.
Tetapi kedua paper tersebut sama-sama menyetujui bahwa ilmu pemodelan merupakan
hal yang penting dalam pengembangan teknologi dan science, dengan adanya simulasi
pemodelan dapat menerka terlebih dahulu hasil ekperimen yang akan dilakukan, sehingga dapat
meminimalisir resiko yang dapat terjadi atas eksperimen. Seperti contohnya untuk memecahkan
masalah sistem produksi sebuah industri untuk meningkatkan produktivitas, kita perlu
melakukan sebuah simulasi pemodelan untuk meminimalisir terjadinya resiko kegagalan dalam
melakuakan experimen sistem produksinya. Kita dapat melakukan trial experiment perubahan
system produksi tersebut di dalam simulasi pemodelan terlebih dahulu, begitu juga permasalahan
di dunia nyata lainnya, sehingga dapat merduksi kerugian yang akan ditanggung oleh
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai