Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman sekarang ini kegunaan listrik memang bukan merupakan hal
yang baru, namun merupakan kebutuhan pokok yang mutlak harus terpenuhi.
Oleh karena itu berbagai cara telah dilakukan orang untuk mendapatkan dan
memenuhi kebutuhan tersebut. Kemudian didirikan pembangkit-pembangkit
untuk mendapatkan listrik baik untuk keperluan industri maupun keperluan
rumah tangga. Telah kita kenal sekarang ini bermunculan antaran lain :
pembangkit listrik tenaga air, diesel, nuklir uap, angin, surya, gas dan masih
banyak lagi yang masih dalam pengembangan ilmuwan.
PT. Pertamina (Persero) RU (Refinery Unit) III merupakan salah satu
perusahaan yang mengelola sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat seperti bahan bakar minyak dan gas. Minyak dan Gas Bumi
sebagai sumber energi memegang peranan sangat penting didalam
menunjang perkembangan dan kemajuan industri pada saat ini. Selain dari
pada itu minyak dan gas bumi sebagai sumber devisa negara juga
memegang peranan yang tak kalah pentingnya di dalam menunjang laju
pembangunan nasional. Sektor industri migas merupakan konsumen terbesar
dalam memakai energi dibandingkan dengan sektor industri lain. Dengan
demikian biaya yang ditimbulkan akan semakin besar pula. Bila tidak dapat
memanfaatkan energi dengan sebaik mungkin maka akan menimbulkan
kerugian yang sangat besar.
Setiap perusahaan yang bergerak di bidang industri, terutama industri
yang mengelola minyak dan gas sangat membutuhkan sumber energi
penunjang yang sangat membantu dalam kelancaran proses produksi guna
meningkatkan hasil produksinya. PT. Pertamina (Persero) RU III memiliki
Auxiliary terdiri dari unit penyediaan air baku, unit penjernian air,
pengadaan air pendingin dan Boiler Feed Water.
Keselamatan Kerja
BAB II
ORIENTASI UMUM
lebih
besar
yaitu
45.200
ton/tahun,
dan
Pabrik
yang
lama
PRODUCTION MANAGER
REFINERY PLANNING & OPTIMIZATION MANAGER
MAINTENANCE PLANNING & SUPPORT MANAGER
MAINTENANCE EXECUTION MANAGER
ENGINEERING & DEVELOVMENT MANAGER
RELIABILITY MANAGER
PROCUREMENT MANAGER
HSE MANAGER
COORDINATOR OPI
GENERAL AFFAIRS MANAGER
Kepala Auxiliary
Yang membawahi semua Pengawas Jaga yang berada di Auxiliary
Plaju dan Sei Gerong.
Asisten Chemical
Administrasi
2.3 Utilities
Sebagai unit pendukung utama operasional kilang, Utilities di harapkan
dapat beroperasi dengan baik dan handal. Untuk memenuhi kebutuhan
operasi kilang, utilities bertugas menyediakan kebutuhan seperti :
1. Air Bersih
2. Air Pendingin (cooling tower once-trough dan Cooling tower
circulating)
3. Air Demin
4. Udara Bertekanan
5. Nitrogen
6. Listrik
7. Uap Bertekanan dan
8. Udara Instrumentasi
Penyediaan Nitrogen
3 (tiga) buah WHRU 2010 UA, WHRU 2010 UB, dan WHRU 2010 UC
yang dapat menghasilkan uap dengan kapasitas 68 ton / jam. Panas yang
dimanfaatkan berasal dari buangan Gas Turbin Generator yang
bertemperatur 470 C. Disamping panas yang berasal dari buangan gas
turbin juga terdapat fasilitas untuk bahan bakar gas untuk menaikan
produksi. Bila beban dari boiler melebihi dari panas yang diserap dari gas
turbin maka dijalankan bahan bakar gas untuk memenuhi kekurangan
tersebut.
Selain WHRU juga terdapat 2 (dua) buah package boiler (2011 UA dan
2011 UB) yang mempunyai kapasitas 50 ton / jam dengan temperature
385 C dan tekanan 42 kg / cm2.
Package Boiler menggunakan dua pengapian (double firing) yang
menggunakan bahan bakar cair dan bahan bakar gas namun dengan
berbagai pertimbangan sekarang yang digunakan hanya bahan bakar gas.
Uap yang dihasilkan dari boiler tersebut berupa uap dengan tekanan
tinggi (high press) dengan tekanan 42 kg / cm2 dan temperatur 385 C. Uap
yang dihasilkan digunakan untuk :
Penggerak.
Pemanas.
11
sehingga
udara
kempa
bagi
keperluan
kilang
dan
sistem
instrumentasi.
1 (satu) unit
12
1 (satu) Unit Instrument Air Receiver Tank 2026 F sebagai tempat untuk
menampung udara temperatur yang keluar dari air dryer sebelum
didistribusikan ke konsumen.
dalam
lingkungan
industri
migas
dituntut
mempunyai
14
BAB III
GAS TURBIN
3.1 Dasar Teori
GasTurbin merupakan mesin penggerak yang memanfaatkan energi
fluida yang terkandung dalam gas sebagai fluida kerjanya. Energi fluida yang
mempunyai energi kinetik tinggi tersebut digunakan untuk mendorong sudu
(Bucket Turbine Wheel), sehingga menghasilkan gerak putar pada rotor.
Energi kinetik tersebut didapatkan dari hasil proses ekspansi gas setelah gas
mengalami proses pembakaran.
Proses-proses yang terjadi pada suatu sistim turbin gas adalah sebagai
berikut :
- Pemampatan ( compression ), udara luar dihisap dan dimampatkan
- Pembakaran ( combustion ), udara dan bahan bakar dicampurkan dan
dibakar.
- Pemuaian ( expansion ), gas hasil pembakaran memuai dan mengalir
keluar melalui nozzel.
- Pembuangan gas ( exhaust ), gas hasil pembakaran dikeluarkan ke
atmosfer.
Dari segi perubahan momentum fluida kerjanya, turbin gas dibedakan
menjadi dua golongan utama, yaitu :
a. Turbin Impulse, adalah turbin yang proses ekspansi dari fluida kerja
( proses penurunan tekanan ) hanya terjadi didalam sudu-sudu
tetapnya saja (nozzel).
b. Turbin Reaksi, adalah turbin yang proses ekspansi dari fluida kerja
terjadi didalam sudu tetap maupun didalam sudu geraknya.
15
16
17
Bahan
Bakar
Exhaust (Gas
Buang)
Ruang
Pembakarann
Udara
Atmosfir
Kompresor
Turbin
Daya Keluaran
ke Generator /
Compressor/
Blower dll
Daya Keluaran ke
Accessories
Gearbox &
Perangkat Starting
18
19
20
Kompresor
Ruang Bakar
10 buah
Inlet Udara ke
Kompresor
21
Inlet Guide
Vane
Kompresor
Udara
Masuk
Gambar 3.5 Komponen kompresor
3.5.1.1 Rotor
Rotor kompresor terdiri dari rangkaian 17 piringan roda, 2 stubshaft, baut
pengikat, dan sudu-sudu rotor kompresor. Sudu-sudu rotor tingkat pertama
dipasang pada roda bagian depan dari stubshaft
Tiap roda dan bagian roda dari tiap stubshaft mempunyai saluran (slot) di
sekeliling-luarnya. Sudu-sudu rotor dipasangkan ke dalam slot tersebut, dan
piringannya dirangkai menjadi satu menggunakan baut panjang. Agar dapat
berimbang pada saat putar, dilakukan pengaturan posisi yang selektif.
Setelah
semua
piringan
roda
dirangkai
menjadi
satu,
dilakukan
22
Inlet casing.
b.
c.
d.
e.
a. Inlet casing
Inlet casing, terletak di bagian depan dari turbin gas. Fungsi utamanya
adalah menyama-ratakan (uniformly) aliran udara masuk ke kompresor. Inlet
casing juga mendukung bantalan turbin No.1. Rumah bantalan bagian bawah
dicor menyatu dengan bagian dalam dari bellmouth, sedangkan rumah
bantalan bagian atas dapat dilepas, dan disatukan dengan rumah bantalan
bagian bawah menggunakan sambungan baut.
24
silinder hidrolik memutar ring bergerigi dan ring memutar roda-gigi kecil yang
terhubung dengan tuas klep
IGV
Gambar 3.8, Inlet guide vane
c. Forward Compressor Casing (Rumah kompresor Bagian Depan).
Forward Compressor Casing berisi kompresor tingkat pertama sampai
tingkat ke empat dan menyalurkan beban ke rumah kompresor bagian
belakang (After Compressor Casing).
d. After Compressor Casing (Rumah kompresor Bagian Belakang).
After Compressor Casing berisi kompresor tingkat 5 sampai dengan
tingkat 10. Tempat ekstraksi pada casing memungkinkan menarik udara dari
tingkat 5 dan tingkat 10. Udara ekstraksi ini digunakan untuk pendingin dan
perapat (Cooling And Sealing Air), serta digunakan untuk mengendalikan
pulsasi pada saat start dan stop turbin gas.
25
26
27
28
29
Gambar 3.12, Combustion liner dan komponen ruang bakar gas turbin FS
6001B 2015 UA.
30
Gambar 3.13, Busi (Spark Plug) dan Posisinya pada Ruang Bakar
saat turbin di-start untuk pertama kalinya, dua busi yang letaknya
berdampingan akan menyala membakar BBG yang ada di dalam ruang
bakar, kemudian melalui cross fire tube nyala api diteruskan ke 8 buah ruang
bakar yang lain.
31
flame.
Sebaliknya,
ketidakadanya
nyala
api
akan
Udara Atomizing
Gambar 3.15, Fuel Nozzle Untuk 2 Jenis Bahan Bakar (Dual Fuel)
BBC
BBG
34
Tilting Pad
Bearing Seals
Turbin
Kompresor
Bantalan No.2
Bantalan No.1
35
36
Lobang Pendingin
Gambar 3.22, Sistem Pendingin Bucket Turbin.
3.5.3.4 Rumah Turbin (Turbin Shell).
Rumah turbin dan bingkai exhaust (exhaust frame) membentuk bagian
utama dari struktur stator gas turbin. Bagian ini mendukung nozzle turbin,
shrouds, bantalan no.2, dan mendukung dari bagian dalam difuser exhaust
turbin. Rumah turbin memegang posisi aksial dan radial dari shroud dan
nozzles. Hal ini berarti menentukan clearance dan posisi relatif nozzle turbin
terhadap bucket. Posisi ini sangat kritikal karena akan mempengaruhi kinerja
turbin.
37
Gas panas yang mengalir dalam rumah turbin merupakan sumber panas
yang memanasinya. Untuk menjaga agar rumah turbin tetap bulat, maka
perlu sekali mengurangi pemanasan berlebihan tersebut, untuk itu rumah
turbin di didinginkan oleh udara yang berasal dari sudu kompresor tingkat 5
yang dialirkan secara aksial.
Secara struktural, rumah turbin merupakan rangkaian yang terdiri dari
potongan-potongan mulai dari inlet kompresor sampai exhaust diffuser-nya
turbin, yang membentuk seluruh bangun turbin.
3.5.3.5 Nozzle Turbin.
Dalam bagian turbin terdapat 3 (tiga) tingkat nozzle stasioneri yang
berfungsi mengarahkan aliran gas panas dengan kecepatan tinggi sebelum
mendorong bucket (sudu-putar) turbin, sehingga bucket dapat berputar
menghasilkan tenaga. Untuk mengecilkan kebocoran energi di nozzle turbin,
dipasang perapat (seals) pada sisi-atas dan samping dari nozzles turbin.
Nozzle tingkat-1 adalah komponen gas turbin yang menerima panas
paling tinggi, untuk mempertahankan kinerjanya perlu didinginkan agar panas
tidak sampai berlebihan, untuk itu nozzle turbin tingkat-1 dilengkapi dengan
banyak lobang-lobang pendingin.
38
st
: Weather hood
Tignkat II
: Dust Louver
Tingkat III
: Emercleen RM. 80
Tingkat IV
: Dura Cell M. 60
dengan putaran
Sedangkan
Accessories
Gearbox
berfungsi
untuk
39
3.6
41
12. Buka kerangan inlet dan outlet strainer cooling water di sebelah utara
ruang gas turbin.
13. Periksa damper saluran pembuangan blower G2 88 BT 1&2 harus
posisi terbuka.
.
Periksa kerangan vent dan drain pada line fuel gas dari kerangan
utama fuel gas sampai speed ratio valve. Tutup rapat jika terbuka.
SERVICE
POSISI SWITCH
88 TK 1
Auto
88 TK 2
Auto
88 VG 1
Auto
88 VG 2
Auto
88 AF 1
Auto
88 AF 2
Auto
88 FC 1
Off
88 FC 2
Off
88 FC 3
Off
88 WC 1
Auto
88 WC 2
Auto
88 BT 1
Auto
42
88 BT 2
Auto
88 DS
Auto
88 HR
Hydrolic Rachet
Auto
88 QA
Auto
88 - QE
Off
20. Jalankan Aux Lube Oil Pump dengan cara Cool Down On di Mark V,
maka auxilary lube oil pump dan rachet akan jalan. Auxilary lube oil
pump ini dijalankan lebih kurang jam supaya pelumasan mengalir
merata keseluruh bantalan-bantalan, pada kondisi ini Rachet akan
bekerja secara periodik. Rotor akan bergerak 47 derajat setiap 3 menit.
3.6.2 Prosedur Start Up
1.
2. Pilih Master Selector dilayar Mark V pada posisi crank, fire atau
auto sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk start pertama biasanya
dipilih crank selama lebih kurang 10 menit untuk mengusir
kemungkinan adanya gas-gas explosif, dan untuk meyakinkan semua
peralatan starting device dan auxilarynya bekerja dengan baik.
3. Setelah diklik posisi crank. Akan muncul status ready to start, jika
tidak muncul reday to start lakukan master reset.
4. Yakinkan exitation selector switch di panel generator pada posisi
auto.
5.
43
7. Unit masih diputar oleh rachet. Setelah signal start diberikan clutch
akan tersambung diesel akan berjalan untuk cranking dan peralatanperalatan lain akan berputar yaitu, 88 WC, 88 AF, 88 FC, dan 88 VG.
8. Indikasi 14 HR akan muncul setelah poros turbin mulai bergerak TNH
= 1,3%
9.
10. Tegangan pilot exiter mulai timbul dan akan membangkitkan tegangan
generator.
11. Indikasi start up akan muncul, unit dikontrol oleh start up control
12. FSR akan naik pada firing value dan ignition sequence bekerja , flame
ditector mendeteksi nyala api dan indikasi flame akan muncul.
13. FSR akan turun ke warm up value, pada akhir dari warm up FSR akan
naik kembali menuju periode accelleration.
14. Bila unit mencapai temperatur control indikasi temperatur control
akan muncul dan indikasi start up akan hilang.
15. Bila putaran turbine mencapai 40% maka accelleration speed 14 HA
akan muncul artinya unit dalam kondisi accelleration.
16. Pada putaran (TNH = 60%) clutch akan lepas dan diesel akan cool
down pada putaran idle speed, kemudian diesel stop.
17. Pada periode accelleration indiaksi accelleration control akan
muncul.
18. Setelah putaran (TNH 95%) indikasi operating speed 14 HS akan
muncul. Aux lube oil pump akan stop dan supply lube oil digantikan
oleh main pump.
19. Setelah putaran (TNH = 100%) speed control dan complete sequence
akan muncul indikasi start up akan hilang. Turbine berada pada kondisi
FSNL (Full Speed No Load).
3.6.3 Pembebanan Gas Turbin
44
Tutup kerangan bahan bakar gas, jika turbin tidak di standby kan.
Dilaksanakan minimal 2 orang agar tidak terjadi kesalah tutup.
45
BAB IV
ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN
46
2.
- Type
- Stage
: 17
- Compressor inlet
- Compressor discharge
Gas Turbin
- Manufacture
- Fuel
- Rated
- Putaran
- Turbin trip
- Exhaust temperatur
3.
: 380 564 C
Ruang Bakar
- 10 combustion casing
- 10 combustion cap dan liner assy
- 10 cross fire tube
- 10 transition pieces
- 10 fuel nozzles
- 2 spark plugs ( busi ) & 4 flame ditectors
4.
Diesel Engine
- Manufacture
: Detriot Diesel
- Type
: 12 V 71 T
- Putaran idle
: 800 rpm
47
5.
- Putaran normal
: 1900 rpm
- Over speed
: 2530 rpm
Generator
- Manufacture
: Brush
- Rated
: 30.600 kw ( Normal )
33980 kw ( Max )
6.
- Putaran
: 3000 rpm
- Rated voltage
: 12.000 kv
- Rated frequency
: 50 Hz
Pumps
Main
Type
Driver
Positive
Flow
Pressure
(m3/h)
(kg/cm2)
Shaft
104
4,57
Diplacemant
Auxiliary
Centrifugal
AC motor
81,7
4,57
Emergency
Centrifugal
DC motor
5,6
2,10
48
Tabel I
Komposisi bahan bakar gas (laboratorium)
Komposisi
CH4
84,42
C2H6
5,62
C3H8
3,17
C4H10
0,83
C5H12
0,48
C6H14
0,11
CO2
5,37
0,6889
1085
bulanan periode
TANGGAL
( April 2009)
3
4
5
6
7
8
9
10
LOAD GAS
TURBINE
PEMAKAIAN FUEL
GAS
( MW )
(TON / JAM)
11.15
11.49
11.44
12.26
12.11
12.18
11.71
11.57
3.86
3.96
3.95
4.17
4.08
4.08
3.99
3.98
49
TEMPERATURE
AIR INLET
( 0C )
30
33
32
33
33
31
32
33
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
11.68
11.62
11.64
12.06
12.28
11.98
12.01
12.03
11.92
12.24
12.06
12.20
12.02
12.04
11.94
11.71
11.87
11.82
11.68
12.12
3.99
3.99
3.98
4.08
4.20
4.06
4.07
4.11
4.07
4.16
4.08
4.11
4.08
4.09
4.08
4.04
4.06
4.09
4.07
4.17
32
32
32
30
32
33
33
32
33
30
33
32
32
33
30
32
30
33
32
33
Rata - Rata
11,85
4,05
32
Tabel II
Data Load Gas Turbine, Pemakaian fuel, Temp. Air inlet
Periode April 2009
Fo2
, CH4
84,42 %
Ethana
C2H6
5,62 %
Propana
, C3H8
3,17 %
Butana
, C4H10 =
0,83 %
Pentana
, C5H12 =
0,48 %
5,37 %
pemakaian bahan bakar per satuan waktu. Besarnya berat molekul tersebut
51
diperoleh dengan menjumlah berat molekul nyata dari tiap komponen gas
alam yang digunakan.
Karena berat molekul C = 12, H = 1 dan O = 16, maka berat molekul
bahan bakar gas adalah sebagai berikut :
BM fraksi CH4
= 0,8442 x 16
13,51 kg/mol
BM fraksi C2H6
= 0,0562 x 30
1,69 kg/mol
BM fraksi C3H8
= 0,0317 x 44
1,39 kg/mol
BM fraksi C4H10
= 0,0083 x 58
0,48 kg/mol
BM fraksi C5H12
= 0,0048 x 72
0,34 kg/mol
BM fraksi CO2
= 0,0537 x 44
2,36 kg/mol
+
19,77 kg/mol
4.050
19,77 = 204,85 mol/jam
52
No Komponen
(Kg/mol)
(Kcal/kg)
(Kcal/mol)
(Kcal/NM3)
(2)
11.760
(3) = 1 x 2
188.160
(4) = 3 : 22,4Nm3/mol
8.400
CH4
(1)
16
C2H6
30
10.827
324.800
14.500
C3H8
44
10.742
472.640
21.100
C4H10
58
10.620
616.000
27.500
C5H12
72
10.267
739.200
33.000
Komponen, vol
CH4 0,8442 vol
C2H6 0,0562 vol
C3H8 0.0317 vol
C4H10 0.0083 vol
C5H12 0.0048 vol
LHV
Jadi nilai pembakaran bawah bahan bakar gas (LHV) yang digunakan
adalah : 8.961,86 Kcal/NM3
4. Kebutuhan O2 untuk pembakaran gas turbin
Reaksi pembakaran sempurna bahan bakar gas
CH4 + 2 O2
CO2
2 H2O
C2H6 + 3,5 O2
2 CO2
3 H2O
C3H8 + 5 O2
3 CO2
4 H2O
C4H10 + 6,5 O2
4 CO2
5 H2O
53
C5H12 + 8 O2
5 CO2 + 6 H2O
= 2
C3H8 = 5
C5H12 = 8
+
kebutuhan O2 pembakaran(MO2)
f =
21 3.5
3.5
54
= 100 : 21 x Fo2
= 100 : 21 x 2.187,6 mol/jam
= 10.417,14 mol/jam
= Qbb + Qud
= 41.123.286,98 + 2.314.105,15
= 43.437.392,13 kcal/jam
11.
55
X 100 %
10.191.000
43.437.392,13
23,46 %
X 100 %
NILAI
19, 78 kg / mol
12,87 ( lihat lampiran )
4,32 ( lihat lampiran )
218,40 mol / jam
4892,16 Nm3 / jam
9024,57 Kcal / jam
469,73
4,38
2057,42 mol / jam
9797,42 mol / jam
44149640,37 Kcal/jam
2176398,08 Kcal/jam
46326038,45 Kcal/jam
11068200 Kcal/jam
23,89 %
Setelah Overhaul
Tanggal
25-05-08
31-05-08
18-05-08
6-04-09
15-04-09
20-04-09
57
Konsumsi fuel
Load
gas (ton/jam)
4.16
4.18
4.15
4.17
4.20
4.16
( MW )
12.26
12.28
12.24
12.26
12.28
12.24
(%)
23.63
23.56
23.65
23.57
23.44
23.59
Dari tabel di atas dapat dilihat, bahwa efisiensi dari Gas Turbin 2015
UA setelah overhaul mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dengan
membandingkan antara daya operasi harian yang sama pada saat sebelum
dan sesudah overhaul dengan penggunaan bahan bakar berbeda, yaitu
penggunaan bahan bakar setelah overhaul lebih tinggi dibandingkan
penggunaan bahan bakar sebelum overhaul.
BAB V
KESIMPULAN
a.
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka kinerja Gas Turbin
2015 UA dapat disimpulkan sebagai berikut:
58
b. Saran
59