BAB 1
PENETRASI BAHAN BITUMEN
1.1.
Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan penetrasi bitumen keras atau lembek
(solid atau semi solid) dengan memasukkan jarum penetrasi dengan ukuran
tertentu, beban, waktu tertentu kedalam bitumen pada suhu tertentu.
1.2.
Peralatan
Diameter ( mm )
55
70
Dalam ( mm )
35
45
6. Bak perendam
Terdiri dari bejana dengan isi tidak kurang dari 10 liter dan dapat menahan
suhu tertentu dengan ketelitian lebih kurang 0,1o C. Bejana pelat dasar
berlubang-lubang, terletak 50 mm diatas dasar kurang dari 100 mm dibawah
permukaan air dalam bejana.
7. Tempat air untuk benda uji ditempatkan dibawah alat penetrasi.
Tempat tersebut mempunyai isi tidak kurang dari 350 ml dan tinggi yang
cukup untuk meredam benda uji tanpa bergerak.
8. Pengukur waktu (stopwatch)
9. Termometer, sesuai dengan daftar no. 1 dan Gambar no. 1.
10. Senter
1.3.
Gambar Alat
7. Penggerak kasar
2. Pemberat 50 gram
8. Penggerak halus
3. Pemegang jarum
9. Cermin
4. Jarum penetrasi
5. Gelas perendam
6. Stopwatch
1.4.
Bahan Uji
2.
3.
Toluena
1.5.
Benda Uji
1.6.
Cara Kerja
1. Meletakkan benda uji dalam tempat air bak perendam pada ruangan ber-AC
dengan suhu 25o C selama 1 - 1,5 jam.
2. Memasang jarum penetrasi pada pemegang jarum yang telah dibersihkan
dengan toluena dan mengeringkan dengan lap bersih.
3. Meletakkan pemberat 50 gr di atas jarum untuk memperoleh beban sebesar
(100 0,1) gr.
4. Memindahkan benda uji dari bak perendam ke bawah alat penetrasi.
5. Mengatur alat penetrasi agar skala penetrometer menunjukkan angka nol
dengan cara menaikkan / menurunkan jarum penetrasi dengan menekan
pemegang jarum pada alat penetrasi.
1.7.
Flow Chart
Alur kerja dari pengujian ini dapat dilihat pada Gambar 1.2 di bawah ini :
MULAI
Memanaskan benda uji sampai 1200C
2.
Benda Uji I
Benda Uji II
Pengamatan 1
Pengamatan 2
Pengamatan 3
Pengamatan 4
Pengamatan 5
(x 10-1 mm)
70
66
62
61
59
(x 10-1 mm)
69
66
62
60
60
63,6
63,4
Rata-rata
63,5
1.9. Pembahasan
Dari percobaan diperoleh penetrasi aspal untuk benda uji I = 63,6 x 10-1 mm dan
benda uji II = 63,4 x 10-1 mm, sehingga diperoleh rata-rata = 6,35 x 10-1 mm.
Penetrasi bitumen menunjukan tingkat kekerasan bitumen. Prosedur pemeriksaan
mengikuti PA -03-01-76 atau AASHTO T49-80.
Menurut tabel III petunjuk pelaksanaan Laston 1987, besar penetrasi untuk
penetrasi C 60/70 yaitu antara 6 7,9 mm dengan toleransi seperti pada Tabel 1.3
di bawah:
0 49
2
50 149
4
150 249
6
240
8
1.10. Kesimpulan
Dari percobaan di atas didapat nilai rata-rata benda uji I = 63,6 x 10-1 mm dan
benda uji II = 63,4 x 10-1 mm.
1.11. Saran
1.
2.
Suhu ruang diusahakan tetap konstan (25C), yaitu dapat dengan cara
memberikan pendingin pada ruang tersebut dan melakukannya pada ruangan
tertutup (diusahakan sedikit cahaya yang masuk, dan juga mematikan lampu
saat percobaan dilakukan). Diusahakan juga disaat percobaan sedang
dilakukan, praktikan tidak keluar masuk ruangan agar suhu di dalam ruang
percobaan tetap konstan.