Anda di halaman 1dari 7

GERAK REFLEKS PADA BAYI

1. Suckling reflex
Refleks menghisap. Refleks terjadi karena rangsangan puting pada pallatum
durum bayi bila aerola masuk ke dalam mulut bayi. Areola dan puting tertekan gusi,
lidah dan langit-langit, sehingga menekan sinus laktiferus yang berada di bawah
areola. Selanjutnya terjadi gerakan peristaltik yang mengalirkan ASI keluar atau ke
mulut bayi.
2. Rooting reflex
Refleks mencari putting Bila pipi bayi disentuh, ia akan menoleh ke arah
sentuhan. Bila bibir bayi disentuh ia akan membuka mulut dan berusaha untuk
mencari puting untuk menyusu. Lidah keluar dan melengkung menangkap puting dan
areola.
Cara Pengukuran
:
Gores sudut mulut bayi hingga garis tengah pipi
Kondisi Normal
:
Bayi akan memutar ke arah pipi yang digores, refleks ini menghilang
pada usia 3-4 bulan tetapi bisa menetap sampai usia 12 bulan khususnya
selama tidur. Bayi baru lahir menolehkan kepala ke arah stimulus, membuka
mulut dan mulai menghisap bila pipi, bibir atau sudut mulut disentuh dengan

jari atau puting


Kondisi Patologis
:
Tidak adanya refleks ini menunjukkan adanya gangguan neurologi
berat. Respon yang lemah atau tidak ada respon terjadi pada prematuritas,
penurunan atau cedera neurologis, atau depresi sisterm saraf pusat

3. Graspin Reflex
Ketika sebuah benda seperti pensil atau jari ibunya ditempatkan di telapak
tangan bayi, maka ia akan memegang erat dan kekuatannya akan meningkat ketika
benda tersebut ditarik keluar. Refleks ini akan hilang saat bayi berusia 5 bulan.
Cara pengukuran
:
Letakkan jari di telapak tangan bayi dari sisi ulnar, jika refleks lemah
atau tidak ada berikan bayi botol atau dot, karena menghisap akan

mengeluarkan refleks
Kondisi normal

Jari-jari bayi akan melengkung di sekitar jari yang diletakkan di


telapak tangan bayi (menggenggam) dari sisi ulnar, refleks ini menghilang

pada usia 3-4 bulan


Kondisi patologis
:
Fleksi yang tidak simetris menunjukkan adanya paralisis, refleks
menggenggam yang menetap menunjukkan gangguan serebral. Respon ini
berkurang pada bayi prematur.

4. Exstruction Reflex
Cara pengukuran
:
Sentuh lidah dengan ujung spatel-lidah atau sendok, jari.
Kondisi normal
:
Lidah akan ekstensi atau menjulur ke arah luar bila disentuh (denga

jari atau benda lain ). Dijumpai pada usia 4 bulan


Kodisi Patologis
:
Ekstensi lidah yang persisten menunjkkan adanya sindrom down.
Ekstruksi lidah secara kontinue atau menjulurkan lidah yang berulang ulangulang terjadi pada kelainan sistem syaraf puat dan kejang.

5. Tonic Neck Reflex


Disebut juga posisi menengadah, muncul pada usia satu bulan dan akan
menghilang pada sekitar usia lima bulan.Saat kepala bayi digerakkan ke samping,
lengan pada sisi tersebut akan lurus dan lengan yang berlawanan akan menekuk
(Kadang-kadang pergerakan akan selalu halus atau lemah). Jika bayi baru lahir tidak
mampu untuk melakukan posisi ini atau jika reflek ini terus menetap hingga lewat
usia 6 bulan, bayi dimungkinkan mengalami gangguan pada neuron motorik atas.
Berdasarkan penelitian, reflek tonic neck merupakan suatu tanda awal koordinasi
mata dan kepala bayi yang akan menyiapkan bayi untuk mencapai gerak sadar.

6. Swallowing reflex
Refleks menelan ASI dalam mulut bayi menyebabkan gerakan otot menelan.
Pada bulan-bulan terakhir kehamilan sering ada sekresi kolostrum pada payudara ibu
hamil.
7. Moros Reflex

Tahapan gerak refleks moro paling bermanfaat untuk mendiagnosis


kematanganneurologis bayi. Gerak refleks ini sering kali muncul pada saat lahir dan
berakhir pada saat bayi berumur 4 s/d 6 bulan. Salah satu rangsangan untuk
membangkitkan refleks moro adalah dengan jalan menelentangkan bayi di atas kasur.
Rangangan ini akan membuat lengan, jari-jari, dan kaki meregang. Jadi pada tahapan
ini anak sudah memiliki kemampuan melakukan gerak refleks moro seperti yang
tampak pada gambar di bawah ini.
Cara pengukuran
:
Ubah posisi dengan tiba-tiba. Jika bayi dikagetkan oleh suara keras,
gerakan mendadakatau seperti memluk bila ada rangsangan, cahaya atau
posisi secra mendadak, seluruh tubuhnybereaksi dengan gerakan kaget atau
refleks moro, yaitu gerakan mengayunkan/merentangkan lengan dan kaki
seolah ia akan meraih sesuatu dan menariknya dengan cepat kearah dada
dengan posisi tubuh meringkuk seperti berpegangan dengan erat, endorong
kepala ke belakang, memuka mata dan munkin menangis. Terjadi pada usia1

2 minggu dan akan menghilang ketika usia 6 bulan


Kondisi Normal
:
Lengan ekstensi, jari-jari mengembang, kepala terlempar ke belakang,
tungkai sedikit ekstensi, Lengan kembali ke tengah dengan tangan
menggengam, tulang belakang da ektremitas bawah ekstensi. Lebih kuat

selama usia 2 bulan menghilang pada usia 3-4 bulan.


Kondisi Patologis
:
Refleks yang menetap pada usia 4 bulan/lebih menunjukkan adanya
kerusakan otak, Suckling reflex, yaitu refleks menghisap. Refleks terjadi
karena rangsangan puting pada pallatum durum bayi bila aerola masuk ke
dalam mulut bayi. Areola dan puting tertekan gusi, lidah dan langit-langit,
sehingga menekan sinus laktiferus yang berada di bawah areola. Selanjutnya
terjadi gerakan peristaltik yang mengalirkan ASI keluar atau ke mulut bayi.

8. Stepping Reflex
Tahapan gerak refleks ini merupakan gerakan yang sangat penting yang
dilakukan secara sadar, yaitu berjalan kaki. Gerak ini dapat ditimbulkan dengan
mengangkat bayi pada posisi tegak dengan kaki menyentuh lantai. Tekanan pada
telapak kaki akan membuat kaki mengangkat dan selanjutnya diturunkan. Aksi kaki
ini sering muncul secara bergantian, dan oleh karena mirip dengan gerakan berjalan

yang masih pemula. Refleks ini sering disebut juga dengan refleks berjalan, namun
tidak disertai oleh stabilitas atau gerakan lengan yang terjadi jika berjalan secara
sadar. Jadi, pada tahapan ini anak sudah dapat melakukan gerak refleks berjalan kaki.

Cara Pengukuran
:
Pegang bayi sehingga kakinya sedikit menyentuh permukaan yang

keras (misal: lantai).


Kondisi Normal
:
Kaki akan bergerak ke atas dan kebawah bila sedikit disentuhkan ke

permukaan keras. Refleks ini dijumpai pada 4-8 minggu pertama


Kondisi Patologis
:
Keadaan abnormal bila Refleks menetap melebihi 4-8 minggu. Respon
asimetris terlihat pada cedera sistem saraf pusat atau perifer atau juga dapat
karena fraktur tulang panjang kaki.

9. Crawling Reflex
Jika Ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru lahir, ia membentuk posisi
merangkak karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk ke arah tubuhnya.
Cara Pengukuran
:
Letakkan bayi tengkurap di atas permukaan yang rata
Kondisi Normal
:
Bayi akan berusaha untuk merangkak ke depan dengan ke dua tangan

dan kaki bila diletakkan telungkup pada permukaan datar.


Kondisi Patologis
:
Apabila gerakan tidak simetris ini menunjukkan adanya kelainan
neurologi atau fraktur tulang panjang.

10. Babinski Reflex


Cara pengukuran
:
Gores telapak kaki sepanjang tepi luar dimulai dari tumit
Kondisi Normal
:
Jari kaki mengembang (seperti kipas) dan ibu jari dorsofleki, dijumpai

hingga usia 2 tahun


Kondisi Patologis
:
Bila masih terdapat pengembangan jari kaki dorsofleksi setelah usia 2
tahun hal ini menunjukkan adanya lesi ekstrapiramidal.

11. Blinking Reflex


Jika bayi terkena sinar atau hembusan angin, matanya akan menutup atau dia
akan mengejapkan matanya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Nasrullah. 2011. Refleks Bayi Baru Lahir. Malang: Universita Brawijaya
2. Hidayat, Aziz Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta:
Salemba Medika
3. Johnson,
Mead.

2004.

Basic

Reflex

Patterns.

http://www.winfssi.com/appraisals.html/online 13 Februari 2012, 11:43


WIB
4. Maryunani, Anik. 2008. Buku Saku Asuhan Bayi Baru Lahir Normal. Jakarta:
Trans Info Media

5. Stright, Barbara R. 2005. Panduan Belajar: Keperawatan Ibu-Bayi Baru


Lahir. Jakarta: EGC

TUGAS MANDIRI
BLOK REPRODUKSI
GERAK REFLEK PADA BAYI

Disusun oleh:

PSIK REGULER 2/2012 KELOMPOK 1


Lia Dewi Mustika Sari

125070200111010

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014

Anda mungkin juga menyukai