LEMBAR PENGESAHAN
MAHASISWA:
Rahajeng Widhiyasasi
Lia Dewi Mustika Sari
Ilya Nur Rachmawati
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
_________________________
_______________________
Sasaran
Tempat
Hari/Tanggal
Waktu
Metode
: a. Ceramah
b.Demonstrasi
Media
: a. Manik-Manik
b. Benang
c. Gunting
Pertemuan ke : 1
Pemberi terapi : 1. Rahajeng Widhiyasasi
2. Lia Dewi Mustika Sari
3. Ilya Nur Rachmawati
A. Latar Belakang
Bermain adalah unsur yang paling penting untuk perkembangan anak baik
fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial. Dimana anak mendapat
kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah
berteman, kreatif dan cerdas bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya
kurang mendapat kesempatan bermain (Soetjiningsih, 1995).
Perawatan anak di rumah sakit merupakan pengalaman yang penuh dengan
stres, baik bagi anak maupun orangtua. Lingkungan rumah sakit merupakan
penyebab stres bagi anak dan orangtua baik lingkungan fisik rumah sakit seperti
bangunan/ruang rawat, alat-alat, bau yang khas, pakaian putih petugas rumah sakit
maupun lingkungan sosial seperti sesama pasien anak ataupun interaksi dan sikap
petugas kesehatan itu sendiri sehingga perasaan takut, cemas, tegang, nyeri dan
perasaan tidak menyenangkan lainnya sering dialami oleh anak (Supartini, 2004).
Umumnya anak yang dirawat di rumah sakit takut pada dokter, perawat dan petugas
kesehatan lainnya serta anak takut berpisah dengan orangtua dan saudaranya
(Ngastiyah, 2005 ).
Anak memerlukan media untuk dapat mengekspresikan perasaan tersebut
dan mampu bekerja sama dengan petugas kesehatan selama dalam perawatan
(Supartini, 2004). Media yang paling efektif adalah melalui kegiatan permainan.
Permainan yang terapeutik yang didasari oleh pandangan bahwa bermain bagi anak
merupakan aktivitas yang sehat dan diperlukan untuk kelangsungan tumbuh
kembang anak dan memungkinkan untuk menggali, mengekspresikan perasaan dan
pikiran serta mengalihkan perasaan nyeri dan juga relaksasi. Dengan demikian,
kegiatan bermain harus menjadi bagian integral dari pelayanan kesehatan anak di
rumah sakit (Brennan, 1994 dikutip oleh Supartini, 2004). Prinsipnya bermain adalah
agar dapat melanjutkan fase tumbuh kembang secara optimal, kreativitas anak dan
anak dapat beradaptasi secara lebih efektif terhadap stres (Nursalam, 2005).
Permainan yang dilakukan bersama anak dapat menjadi sebuah terapi yang disebut
terapi bermain (Axline, 1947 dikutip oleh Kristiyani, 2008).
Bermain dapat mengasah keterampilan anak meliputi ketrampilan fisik,
motorik, kinestetik dan lain sebagainya. Ketrampilan motorik halus dapat
dikembangkan melalui berbagai kegiatan bermain antara lainnya yaitu dengan
meronce. Meronce adalah kegiatan merangkai manik-manik atau biji meronce
dengan tali. Kegiatan meronce untuk melatih koordinasi mata dan tangan anak, yang
bertujuan untuk mempersiapkan anak usia dini menuju pendidikan tahap selanjutnya
khususnya belajar untuk membaca, menulis, berhitung. Peralatan yang digunakan
untuk meronce meliputi senar, manik-manik, sedotan, bando gambar pegunungan.
Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal
mendapatkan stimulasi yang tepat. Semakin banyak yang dilihat dan didengar,
semakin banyak yang ingin diketahuinya. Tekanan, persaingan, hukuman dan rasa
takut dapat mengganggu usaha yang dilakukan si kecil.
Pembelajaran meronci manik-manik dapat menstimulasi kemampuan motorik
halus anak. Anak dapat berkerasi terkait dengan warna, bentuk dan jumlah manikanik yang dibuatnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwi Hastuti
2013 menyatakan bahwa melalui kegiatan meronce dapat mengembangkan
ketrampilan motorik halus anak Kelompok B TK Mojodoyong I, Kedawung, Sragen
Tahun Pelajaran 2012-2013. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan prosentasi
ketrampilan motorik halus anak sebelum tindakan sampai dengan siklus III yaitu
sebelum tindakan 52%, siklus I 67,4%,siklus II 78,5% dan siklus III 89%.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain selama 30 menit, anak diharapkan
bisa merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi
terhadap perawat sehingga anak bisa merasa nyaman selama dirawat di rumah
sakit.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain .diharapkan :
-
Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat
C. RENCANA KEGIATAN
Tahap
Waktu
Pembukaan
5
menit
Kegiatan Terapis
Pembukaan
Kegiatan peserta
a. Menjawab
a. Membuka kegiatan
dengan
Metode
Media
ceramah
salam
b. Medengarkan
dan menyimak
mengucapkan
salam
b. Meperkenalkan diri
c. Menjelaskan
tujuan dari terapi
Terapi
20
bermain
Pelaksanaan
bermain
menit
bermain
terapi 1. Mendengarka
meronce
manik-manik:
Ceramah,
Manik,m
n dan
Tanya
anik,
menyimak
jawab dan
benang
Demons-
dan
trasi
gunting
2. Bertanya
1. Melakukan
demonstrasi
meronce
cara
manik-
manik
selama
pembuatan
meronce
2. Mendampingi
sasaran
mengenai hal-
manik-
manik
dimengerti
3. Mempraktekkan dengan
meronce
manik-manik
3. Memberikan
kesempatan
kepada
Penutup
sasaran
untuk bertanya
1. Evaluasi :
menit
Menanyakan
pada
4. Mendengarkan
dan menyimak
Ceramah
Tanya
sasaran
tentang 5. Menjawab
perasaan
sasaran
setelah
pertanyaan
mengikuti
terapi bermain
yang diajukan
6. Mengucapkan
salam
2. Menyampaikan
kesimpulan
jawab
dari
terapi bermain
3. Mengakhiri
pertemuan
dan
mengucapkan
salam
A. Setting Tempat
Keterangan :
S
F
: Leader
: Fasilitator
: Observer
: Sasaran
B. Evaluasi
Kriteria Evaluasi Struktur
1. Menyiapkan satuan acara terapi bermain
2. Menyiapkan materi dan media untuk terapi bermain
3. Menyiapkan tim penyuluh dengan pembagian sie sebagai berikut :
a. Rahajeng Widhiyasasi sebagai leader
b. Lia Dewi Mustika Sarisebagai fasilitator dan observer
c. Ilya Nur Rachmawatisebagai fasilitator danobserver
4. Melakukan kontrak waktu dengan sasaran
5. Menyiapkan tempat untuk terapi bermain
sasaran
memperhatikan
dengan
cermat
pada
saat
C. Materi (Terlampir)
D. Daftar Pustaka (Terlampir)
MATERI
LANGKAH-LANGKAH MERONCE MANIK-MANIK
1.
2.
Gunting
Taruh manik-manik pada mangkok kecil agar mudah dijangkau anak dan
tidak tercecer
Ambil tali elastis dan potong panjang tali elastis sesuai keinginan anak
Terlebih dahulu ikat ujung tali bagian satu, agar anak bia memasukkan manikmanik tanpa terjatuh lagi pada bagian ujung (Gambar 1)
Gambar 1 Mengambil tali elastis, menarik dan mengikat ujung tali untuk
sebelum meronce
Kemudian minta anak untuk meronce manik-manik dengan bentuk dan warna
yang ia suka. Bila anak belum bisa melakukannya ajari terlebih dahulu dan
jangan lupa untuk selalu mendampingi anak