Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI MEMBACA ARTIKEL


DEPARTEMEN JIWA
RUANG 23 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Untuk Memenuhi Tugas

Pendidikan Profesi Departemen Jiwa

Oleh :
Kelompok 10
Vinda Aditama Putra
Keyfin Aliffah Rizal Kasdianto
Lusia Prihatini Ekasari
Asti Setya Sawitri 150070300011087

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
LEMBAR PENGESAHAN

TAK
STIMULASI PERSEPSI
DEPARTEMEN JIWA
RUANG 23 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Untuk Memenuhi Tugas

Pendidikan Profesi Departemen Jiwa

Oleh :
Kelompok 17
Vinda Aditama Putra
Keyfin Aliffah Rizal Kasdianto
Lusia Prihatini Ekasari
Asti Setya Sawitri 150070300011087

Telah diperiksa kelengkapannya pada:

Hari :

Tanggal :

Dan dinyatakan memenuhi kompetensi

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Ns. Ridhoyanti H, S.Kep, M.Kep R. Saifullah F.S.Kep, Ns

NIP. 2010038509202001 NIP. 198005142008011013

Mengetahui,

Kepala Ruangan

Rus Yuliati, S.Kep, Ns

NIP. 196207281986032005
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI MEMBACA ARTIKEL

1. Definisi Kelompok
Manusia merupakan makhluk sosial hidup berkelompok, saling berhubungan
untuk memenuhi kebutuhan sosial seperti saling memiliki, butuh pengakuan,
penghargaan dan pernyataan dari satu dengan yang lain saling ketergantungan yang
erat sebagai manusia yang holistik.
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan 1 dengan yang
lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (stuart dan Laraia, 2001).
Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus
ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif,
kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik (Yolam, 1995 dalam stuart dan
laraia, 2001). Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok, ketika
anggota kelompok member dan menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai
interaksi yang terjadi dalam kelompok.
Penggunaan kelompok dalam asuhan keperawatan jiwa memberi dampak
yang positif dalam upaya promotif, kuratif dan rehabilitative, karena dapat diperoleh
dukungan pendidikan, peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan
meningkatkan hubungan interpersonal serta uji relitas. Berbagai uji keperawatan
yang dikembangkan difokuskan pada klien secara individu, kelompok, keluarga
mupun komunitas

2. Tujuan dan Fungsi kelompok


Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya berhubungan dengan orang
lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptive. Kekuatan kelompok
ada pada konstribusi dari setiap anggota dan pimpinan dalam mencapai tujuannya.
Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagai pengalaman dan saling membantu
satu sama lain, untuk menemukan cara menyelesaikan masalah. Kelompok
merupakan laboratorium tempat untuk mencoba dan menemukan hubungan
interpersonal yang baik, serta mengembangkan perilaku yang adaptif. Anggota
kelompok merasa dimiliki, diakui, dan dihargai eksistensinya oleh anggota kelompok
yang lain.
3. Jenis terapi kelompok
Terapi Kelompok
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam
rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu.
Focus terapi kelompok adalah adalah membuat sadar diri (self-awareness),
peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya.
Kelompok terapeutik
Kelompok terapeutik membantu mengatasi stress emosi, penyakit fisik
krisis, tumbuh kembang, atau penyesuaian social, misalnya, kelompok wanita
hamil yang akan menjadi ibu, individu yang kehilangan dan penyakit terminal.
Banyak kelompok terapeutik yang dikembangkan menjadi self-help-group. Tujuan
dari kelompok ini adalah sebagai berikut :
Mencegah masalah kesehatan
Mendidik dan mengembangkan potensi anggota kelompok
Mengingatkan kualitas kelompok. Antara anggota kelompok saling membantu
dalam menyelesaikan masalah
4. Terapi Aktivitas Kelompok
TAK adalah manual, rekreasi dan teknik kreatif untuk menfasilitasi seseorang
serta meningkatkan respon social dan harga diri.Aktivitas yang digunakan sebagai
terapi didalam kelompok yaitu membaca puisi, seni, music, menari, dan
literature.Terapi aktivitas kelompok dibagi menjadi empat yaitu terapi aktivitas
kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori,
terapi aktivitas kelompok stimulasi realita.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi melatih mempersiapkan
stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah dialami, diharapkan respon
klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif.TAK sensori
digunakan sebagai stimulus pada sensori klien.TAK orientasi realita melatih klien
mengorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien.Terapi aktivitas
kelompok stimulasi sensori untuk membantu klien melakukan stimulasi sensori
dengan individu yang ada disekitar klien.
PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI MEMBACA ARTIKEL

1. DEFINISI STIMULASI PERSEPSI


Stimulasi Persepsi adalah terapi yang bertujuan untuk membantu klien yang
mengalami kemunduran orientasi, menstimulasi persepsi dalam upaya memotivas
proses perfikir serta mengurangi prilaku maladaptive ( Purwaningasih dan Karlina,
2009). TAK Stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktifitas sebagai
stimulus dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok ( Keliat dan Akemat, 2005).

2. TUGAS DAN WEWENANG


1. Tugas Leader dan Co-Leader
Memimpin acara; menjelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan.
Menjelaskan peraturan dan membuat kontrak dengan klien
Memberikan motivasi kepada klien
Mengarahkan acara dalam pencapaian tujuan
Memberikan reinforcemen positif terhadap klien
2. Tugas Fasilitator
Ikut serta dalam kegiatan kelompok
Memastikan lingkungan dan situasi aman dan kondusif bagi klien
Menghindarkan klien dari distraksi selama kegiatan berlangsung
Memberikan stimulus/motivasi pada klien lain untuk berpartisipasi aktif
Memberikan reinforcemen terhadap keberhasilan klien lainnya
Membantu melakukan evaluasi hasil
3. Tugas Observer
Mengamati dan mencatat respon klien
Mencatat jalannya aktivitas terapi
Melakukan evaluasi hasil
Melakukan evaluasi pada organisasi yang telah dibentuk (leader, co leader, dan
fasilitator)
4. Tugas Klien
Mengikuti seluruh kegiatan
Berperan aktif dalam kegiatan
Mengikuti proses evaluasi

3. TEKNIK PELAKSANAAN
Jenis TAK : Stimulasi persepsi
Tema : Membaca artikel
K

Waktu pelaksana : Sabtu, 3 September 2016


Tempat : Ruang 23 Psikiatri RSSA
Terapis :
1. Leader :
2. Co-leader :
3. Observer :
4. Fasilitator :

A. Tujuan
1. Klien dapat menyebutkan kembali isi bacaan .
2. Klien dapat menberikan pendapat terhadap isi bacaan .
3. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain.
B. Setting
1. Terapis & klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman & tenang
C. Alat
1. Artikel
2. Buku catatan dan pulpen
3. Jadwal kegiatan klien
D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi & Tanya jawab

E. MAP
L dan
Co-L

K
K

O
F
K K

Keterangan :
L : Leader
O : Observer
F : Fasilitator
K : Klien

F. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien .
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
Menanyakan masalah yang di rasakan.
Menanyakan penerapan TAK yang lalu.
c. Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan , yaitu membaca artikel
Menjelaskan aturan main sebagai berikut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok , harus meminta izin kepada
terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Menentukan bacaan yang akan di baca.
b. Bacalah artikel selama 10 menit (jika mungkin berikan foto copy bacaan kepada
klien)
c. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai isi bacaan .
d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien lain sebelumnya.
e. Berikan pujian/ penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapat.
f. Ulangi c, d, e, sampai semua klien mendapat kesempatan .
g. Beri kesimpulan tentang bacaan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan membaca dan mendiskusikan
kepada orang lain.
2) Membuat jadwal membaca .
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.
Evaluasi

1. Evaluasi proses
- Kegiatan berjalan lancer, peserta antusias dan cukup aktif
- Selama kegiatan, diskusi berjalan dua arah antara pasien dengan leader
- Kegiatan selesai tepat waktu
- Tidak semua peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2. Evaluasi struktur
- Leader tidak memperkenalkan tim
- Dalam menjelaskan aturan permainan belum detail/jelas
- Masih banyak pihak yang ikut berbicara selain leader
- Metode dan aturan permainan kurang runtut dan tepat
- Kontrak waktu tidak disebutkan dengan jelas dari jam sampai jam
3. Evaluasi hasil
- Peserta mengatakan perasaan cemas berkurang
- Peserta mengatakan pengetahuan bertambah
- Peserta mengatakan ada manfaatnya

TAK : Gangguan persepsi


Kemampuan Membaca Artikel

a. Kemampuan Verbal : Menyampaikan topic dan Memberi pendapat


NO Aspek yang Nama klien
dinilai 1 2 3 4 5 6
1 Menyampaikan
pendapat tentang
bacaan
2 Menyampaikan
pendapat klien
lain terhadap
pendapat klien
lain sebelumnya
3 Menyampaikan
isi bacaan
kembali secara
ringkas
Jumlah

b. Evaluasi Nonverbal

NO Aspek yang dinilai Nama klien


1 2 3 4 5 6
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
Jumlah

Anda mungkin juga menyukai