Oleh:
Muhammad Al Ihsan, S. Kep
NIM. 1730913310005
Oleh:
Muhammad Al Ihsan, S. Kep
NIM. 1730913310005
Mengetahui,
Hasil survei UNICEF pada tahun 2012, persentase anak yang menjalani
perawatan di rumah sakit sebesar 84%. Hasil survei RISKESDAS pada tahun
2013 didapatkan data bahwa anak yang menjalani rawat inap di rumah sakit di
seluruh Indonesia sebesar 2,8% dari total jumlah anak di Indonesia. Jadi angka
kejadian hospitalisasi pada anak masih cukup tinggi.
Berdasarkan masalah dan data diatas peneliti merasa tertarik untuk meneliti
tentang pengaruh terapi bermain origami terhadap kecemasan pada anak usia
prasekolah (3-6 tahun) yang mengalami hospitalisasi di RSUD Idaman
Banjarbaru. Oleh karena sangat pentingnya kegiatan terapi bermain terhadap
tumbuh kembang anak dan untuk mengurangi kecemasan akibat hospitalisai, dan
sangat banyaknya manfaat dari permainan orimig, maka akan dilaksanakan terapi
bermain origami
II. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan terapi bermain pada anak di ruang perawatan anak
Hemato Onkologi RSUD Ulin Banjarmasin selama 30 menit, diharapkan
dapat menurunkan kecemasan anak, anak merasa senang selama
perawatan dirumah sakit dan kooperatif terhadap perawat dan segala
tindakan yang diberikan, serta dapat menghilangkan kejenuhan anak.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak
mampu:
a. Anak merasa senang selama dirawat.
b. Kejenuhan selama dirawat di rumah sakit menjadi berkurang.
c. Menstimulasi perkembangan aspek kognitf, afektif dan motorik
halus anak.
d. Meningkatkan kreativitas anak
e. Sarana untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran anak.
Carolus, S., 1999. Kecemasan. Jakarta: Panitia S.A.K Komisi Keperawatan P.K
St. Carolus.
Dayani, N. E., Budiarti, L. Y. & Lestari, D. R., 2015. Terapi bermain clay tehadap
kecemasan pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang menjalani
hospitalisasi di RSUD Banjarbaru. 3(2), pp. 1-15. [Online] Available at:
http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/JDK/article/view/592 [Accessed
22 September 2016].
Hirai, M., 2009. Segudang Manfaat Origami Untuk Anak. [Online] Available at:
http://mayahirai.com/2009/08/12/segudang-manfaat-origami-untuk-anak/
[Accessed 07 Oktober 2016].
Hirai, M., 2013. Fun Origami Untuk Anak PAUD, TK, dan SD. Jakarta: PT
Kawan Pustaka.
Lestari, W., Soesanto, E. & Alfiyanti, D., 2013. Pengaruh terapi bermain origami
terhadap kecemasan anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi di
ruang mawar RSUD Keraton Pekalongan. Jurnal Keperawatan, 8(1), pp.
10-23. [Online] Available at:
http://www.jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/download/2381/1951
[Accessed 16 November 2016].
Muscari, M., 2006. Panduan belajar keperawatan pediatrik. 3rd ed. Jakarta:
EGC.
Musafaah & Fakhriadi, R., 2015. Modul Biostatistika. Revisi ed. Banjarbaru:
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Lambung Amngkurat.
Rahim, N. P., M.Biomed, E. R. M. & Pakaya, N., 2015. Pengaruh Bermain
Origami Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Di TK
K.H Dewantara Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo.
pp. 5-18. [Online] Available at:
http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIKK/index [Accessed 16 November
2016]
Riset Kesehatan Dasar. 2013. Jakarta: Riskesdas [Online] Available at: http://
www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20201
3.pdf [Accessed 22 September 2016]
Sacharin & Rosa, M., 1996. Prinsip perawatan pediatrik. 2nd ed. Jakarta: EGC.
Supartini, Y., 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
Surapranata, S., 2005. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes,
Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya
Susilaningrum, R. 2013. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak untuk Perawat dan
Bidan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
Wong, D. L., 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatric Volume 1. Jakarta: EGC.