Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN TUMOR OTAK


DI RUANG ICU RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 05 Juni – 22 Juni 2018

Oleh:
WAHYU SAPUTRA, S. Kep
NIM. 1730913320036

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2018
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Wahyu Saputra, S.Kep

NIM : 1730913320036

JUDUL LP : Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Tumor Otakdi Ruang


ICU RSUD Ulin Banjarmasin

Banjarmasin, Juni 2018


Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ifa Hafifah, S.Kep.,Ns., M. Kep Lukmanul Hakim, S.Kep., Ns., M.Kep


NIK. 1990.2013.1.124 NIP. 19760116 199603 1 002
Definisi Klasifikasi
Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun TUMOR OTAK
ganas (maligna) membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra Berdasarkan Jenis Tumor Berdasarkan lokasi
cranial) atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis) (Nuratif & Kusuma, 1. Jinak 1. Tumor intradural,
2016). Pemeriksaan a. Acoustic neuroma a. Ekstramedular
1. CT scan dan MRI b. Meningioma 1) Cleurofibroma
2. Foto polos dada 1) Pituitary adenoma 2) Meningioma
Etiologi atau Faktor Resiko 3. Pemeriksaan cairan 2) Astrocytoma b. Intramedular
Penyebab tumor otak masih belum diketahui, tetapi ada faktor-faktor resiko (Nuratif serebrospinal (grade I) 1) Apendymoma
& Kusuma, 2016): 4. Biopsi stereotaktik 2. Malignant 2) Astrocytoma
1. Herediter 5. Angiografi Serebral b. Astrocytoma (grade 3) Oligodendrogli
Sindrom herediter seperti von Recklinghausen’s Disease,tuberous sclerosis, 6. Elektroensefalogram 2,3,4) oa
retinoblastoma, multiple endocrine neoplasmabisa meningkatkan resiko tumor (EEG)(Mansjoer, Arif. c. Apendymoma 4) Hemangioblasto
otak. Gen yang terlibat bisa dibahagikan pada dua kelas iaitu tumor –suppressor 2000). d. Oligodendroglioma ma
(Mansjoer, Arif. 2000). c. Tumor
genes dan oncogens.Selain itu, sindroma seperti Turcot dapat menimbulkan
ekstradural
kecenderungan genetik untuk gliomatetapi hanya 2%
2. Radiasi
Radiasi jenis ionizing radiationbisa menyebabkan tumor otak Manifestasi Klinik Epidimiologi
jenisneuroepithelial tumors, meningiomasdan nerve sheath tumors. Selain itu, 1. Nyeri Kepala Prevalensi nasional penyakit tumor
Gejala awal, nyerinya tumpul dan intermitten. Nyeri atau kanker adalah 0,4%. Tumor ganas
paparan terhadap sinar X juga dapat meningkatkan risiko tumor otak. merupakan penyebab kematian
3. Substansi-substansi Karsinogenik sering diperberat oleh perubahan posisi, batuk,
ketujuh pada semua umur dengan
Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. Kini maneuver valsava dan aktivitas fisik.
proporsi 5,7%.Tumor sistem saraf
telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik seperti nitrosamides dan 2. Perubahan Status Mental pusat merupakan 2 – 5% dari semua
nitrosoureas yang bisa menyebabkan tumor system saraf pusat Gangguan konsentrasi, cepat lupa, perubahan tumor dengan 80% diantaranya terjadi
4. Virus kepribadian, perubahan mood dan berkurangnya di intrakranial dan 20% di medulla
inisiatif adalah gejala-gejala umum pada penderita spinalis. Pada anak-anak 70% tumor
Infeksi virus juga dipercayai bisa menyebabkan tumor otak. Contohnya, virus
dengan tumor lobus frontal atau temporal. Gejala ini otak primer terjadi infratentorial dan
Epseien-barr. termasuk serebelum, mesencepalon,
bertambah buruk dan jika tidak ditangani dapat
pons, dan medulla(Badan Penelitian
menyebabkan terjadinya somnolen hingga koma.
dan Pengembangan Kesehatan Depkes
3. Seizure RI, 2008).
Gejala utama dari tumor yang perkembangannya
Penalaksanaan
lambat seperti astrositoma,oligodendroglioma dan
Faktor –faktor Prognostik sebagai meningioma. Paling sering terjadi pada tumor di lobus
Untuk tumor otak ada tiga metode utama
Pertimbangan Penatalaksanaan yang digunakan dalam penatalaksaannya, frontal kemudian lobus parietal dan temporal.
1. Usia 4. Edema Papil
yaitu (Mansjoer, Arif. 2000):
2. General Health 1. Surgery 5. Muntah
3. Ukuran Tumor 6. Vertigo (Nuratif & Kusuma, 2016).
2. Radiotherapy
4. Lokasi Tumor
3. Chemotherapy
5. Jenis Tumor

Untuk tumor otak ada tiga


metode utama yang digunakan
dalam penatalaksaannya, yaitu
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama, Usia, Jenis kelamin, Alamat.
2. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri kepala, muntah dan pupil edema.
3. Riwayat Penyakit (Riwayat Penyakit sekarang, dahulu dan keluarga)
Klien mengalami tumor otak jinak, klien tidak mempunyai penyakit dan
keluarga tidak ada riwayat penyakit.
4. Pemeriksaan Fisik
Lakukan inspeksi dari kepala sampai kaki.
5. Pemeriksaan diagnostic
Lakukan pemeriksaan seperti CT scan dan MRI, foto polos dada,
pemeriksaan cairan serebrospinal, biopsi stereotaktik, angiografi
serebral, dan elektroensefalogram (EEG).

Risiko ketidakefektifan persfusi jaringan Nyeri Akut b.d Agen cidera biologis
otakf/rTumor otak (Peningkatan TIK)

NOC : NOC
Tissue Perfussion: Cerebral Pain Level
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pain Control
selama 1x 24 jam pasien menunjukkan Setelah dilakukan tindakan keperawatan
keefektifan perfusi jaringan otak, dibuktikan selama 1 x 60 menit klien menunjukkan
dengan kriteria hasil: tanda penurunan nyeri dengan kriteria
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal hasil:
2. Rasa sakit kepala berkurang 1. Mampu mengontrol nyeri
3. Kesadaran meningkat 2. Ekspresi wajah menunjukkan nyeri
4. Tidak ada atau hilangnya tanda-tanda berkurang
tekanan intrakranial yang meningkat. 3. TTV dalam rentang normal

NIC : NIC :
Seizure Management Pain Management
1. Pasien bed rest total dengan posisi tidur 1. Kaji secara komprehensip terhadap
terlentang tanpa bantal. nyeri termasuk lokasi, karakteristik,
2. Monitor tanda-tanda status neurologis durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
dengan GCS. nyeri dan faktor presipitasi
3. Monitor intake dan output 2. Observasi reaksi ketidaknyaman secara
4. Bantu pasien untuk membatasi muntah, nonverbal
batuk 3. Gunakan strategi komunikasi
5. Monitor TTV terapeutik untuk mengungkapkan
6. Kolaborasi pemberian cairan infus pengalaman nyeri dan penerimaan
klien terhadap respon nyeri
4. Tentukan pengaruh pengalaman nyeri
terhadap kualitas hidup (napsu makan,
tidur, aktivitas,mood, hubungan sosial)
5. Berikan informasi tentang nyeri
termasuk penyebab nyeri, berapa lama
nyeri akan hilang, antisipasi terhadap
ketidaknyamanan dari prosedur
6. Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
ketidaknyamanan klien (suhu ruangan,
cahaya dan suara)
7. Hilangkan faktor presipitasi yang dapat
meningkatkan pengalaman nyeri klien
(ketakutan, kurang pengetahuan)
8. Ajarkan cara penggunaan terapi non
farmakologi (distraksi, guide
imagery,relaksasi
9. Kolaborasi pemberian analgesic

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Risiko Injury


kebutuhan tubuh b.d muntah
NOC NOC :
Risk control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Nutritional Status: Nutrien Intake selama 1x45 menit klien tidak mengalami
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama injury dengan kriterian hasil:
3 ×24 jam diharapkan pemenuhan kebutuhan 1. Lingkungan tetap terjaga aman dari
pasien tercukupi dengan kriteria hasil : bahaya injuri
1. Intake nutrisi tercukupi. 2. Tidak terjadi injuri pada badan pasien
2. Asupan makanan dan cairan tercukupi
NIC
Environment Management
NIC: 1. Ciptakan lingkungan yang aman bagi
Nutrition Montoring
klien
Nutrition Management
2. Jauhkan benda yang berbahaya dari
1. Informasikan pada klien dan keluarga
klien
tentang manfaat nutrisi
3. Monitor kejang pada tangan, kaki,
2. Monitor kekeringan, rambut kusam, total
mulut dan otot-otot muka
protein, Hb dan kadar Ht
4. Persiapkan lingkungan yang aman
3. Monitor pertumbuhan dan perkembangan.
seperti batasan ranjang, papan
4. Timbang berat badan
pengaman, dan alat suction berada
5. Kolaborasi: pemeriksaan laboratorium
dekat pasien
(Hb dan albumin).
5. Pertahankan bedrest total selama fase
6. Kolaborasi: terapi IV line
akut
7. Kolaborasi: kebutuhan suplemen makanan
6. Kolaborasi pemberian terapi sesuai
seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan
advis seperti diazepam, phenobarbital.
yang adekuat dapat dipertahankan.
8. Kolaborasi: ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien
Pertumbuhan sel
Etiologi
otak abnormal

Penekanan jaringan Penurunan Suplai O2


Tumor Otak Massa dalam otak terhadap sirkulasi Hipoksia
otak bertambah kejaringan otak akibat serebral
darah dan O2 obstruksi sirkulasi otak

Kerusakan aliran Risiko ketidakefektifan


darah ke otak persfusi jaringan
otakf/rTumor otak
otak
Peningkatan volume intrakranial
akibat perpindahan cairan
intravaskuler kejaringan serebral

Obstruksi sistem serebral, Penurunan darah intrakranial,


obstruksi drainage vena retina, penurunan cairan serebral, dan Peningkatan TIK Nyeri kepala
tumor pada lobus oksipital penurunan kandungan cairan Intra sel

Papill edema Tidak terkompensasi Nyeri Akut b.d


Agen cidera biologis
(Peningkatan TIK)
Gangguan Kompresi subkortikal dan
penglihatan batang otak

Risiko injury Kehilangan auto regulasi Ketidakseimbangan nutrisi kurang


serebral akibat iritasi pusat Muntah dari kebutuhan tubuh b.d muntah
vegal dimedula oblongata dan tidak nafsu makan
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds.). 2015. NANDA International Nursing


Diagnoses: Definitions and Classification 2015-2017. Oxford: Wiley
Blackwell.
Johnson, M., Moorhead, S., Buluchek, G., Butcher, H., Meridean M., Swanson,
Elizabeth. 2013. NOC and NIC Lingkages to NANDA-I and Clinical
Conditions. United States, Elsevier Mosby.
NANDA International. Nursing Diagnosis: Definitions and Classification 2015 –
2017. Jakarta: EGC.
Nuratif, A. H. & Kusuma, H., 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan
Penerapan Diagnosa Nanda, NIC, NOC dalam Berbagai Kasus. Edisi
Revisi Jilid 1. Yogyakarta: Mediaction.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media
Aesculapius.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2008. Riset Kesehatan Dasar.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai