Makalah Apa Mengapa Dan Bagaimana PBL Teks 4
Makalah Apa Mengapa Dan Bagaimana PBL Teks 4
Oleh:
Mara Bangun Harahap
1. Apa Pengertian, Mengapa dan Bagaimana Menggunakan Project-Based Learning
1.1 Apa Pengertian Project-Based Learning? (PBL)
Project-based learning (PBL) didefinisikan sebagai a teaching model in which
students acquire new knowledge and skills in the course of designing, planning, and producing
some product or performance (Simkins et.al, 2002). Proyek mencakup sejumlah aktivitas
yang mengarah pada tujuan akhir untuk menghasilkan produk atau presentasi. PBL melibatkan
peserta didik dalam isu-isu dan masalah-masalah kompleks dalam dunia nyata, serta meminta
peserta didik menerapkan konten, keterampilan dan pengetahuannya dalam berbagai konteks.
Peserta didik menggunakan inkuiri, riset, keterampilan merencanakan, berfikir kritis
dan keterampilan memecahkan masalah dalam proses menyelesaikan proyek. Sebenarnya,
mengerjakan suatu proyek belum menjamin terjadinya belajar. Untuk menjamin terjadinya
belajar, proyek perlu dipilih secara hati-hati dan dirancang melingkupi konten yang dibutuhkan.
Untuk itu, dalam PBL:
* peserta didik terlibat dalam isu dan masalah kompleks dalam dunia nyata, dan jika mungkin,
peserta didiklah yang memilih dan mendefinisikan isu atau masalah yang bermakna bagi
mereka;
* peserta didik menggunakan inkuiri, riset, keterampilan merencanakan, berfikir kritis, dan
keterampilan memecahkan masalah ketika menyelesaikan proyek;
* peserta didik mempelajari dan menerapkan keterampilan/standar spesifik tentang konten dan
pengetahuan dalam berbagai konteks ketika mengerjakan proyek;
* peserta didik mendapat kesempatan mempraktikkan sejumlah keterampilan yang dibutuhkan
untuk kehidupan dan karirnya kelak (misalnya: keterampilan mengalokasi waktu dan sumber
daya; keterampilan interpersonal, dll.);
* kegiatan berakhir dengan hasil berupa produk atau presentasi yang mendemonstrasikan telah
terjadi belajar dan assesmen.
1.2 Mengapa Menggunakan Project-Based Learning?
PBL menekankan pengalaman belajar kontekstual yang dapat mendorong peserta didik
memperoleh pengetahuan melalui: pengajuan pertanyaan (inkuiri), menyelesaikan masalah,
mengeksplorasi minat dan mengembangkan keterampilan yang dapat diaplikasikan pada
1
kehidupan masa depannya sebagai pembuat keputusan yang bertanggung jawab dalam
masyarakat. PBL juga efektif mencapai multi standar belajar dan kompetensi, bahkan sering
lintas disiplin/bidang studi. Metode ini diturunkan dari hasil riset dalam psikologi kognitif dan
belajar yang didasarkan pada pemahaman bahwa agar peserta didik dapat: memahami konsep;
berfikir kritis; menganalisis informasi; mengkomunikasikan ide; bekerja secara koperatif; dan
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan secara sungguh-sungguh; peserta didik perlu
mempraktikkan keterampilan-keterampilan ini terus menerus dalam berbagai variasi konteks.
Proyek, secara harmonis bersama dengan praktik pengajaran tradisional dapat menjadi alat
untuk menyediakan konteks di atas untuk belajar.
PBL digunakan dalam pembelajaran agar:
* peserta didik termotivasi dan mengalami belajar;
* peserta didik mempunyai banyak kesempatan memperoleh dan menggunakan pengetahuan
dan keterampilan baru dan mencapai kompetensi belajar;
* peserta didik mengaitkan: bidang studinya dengan disiplin/bidang studi penting lainnya,
yakni antara bidang akademik dan teknik; belajar dengan kerja; dan belajar dengan inisiatif
reformasi.
1.3 Bagaimana Menggunakan Project Based Learning?
Dalam mempelajari konten tertentu, PBL dapat digunakan dengan berbagai cara,
yakni:
* PBL dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep tertentu dan mengembangkan minat
peserta didik;
* PBL dapat digunakan untuk membimbing peserta didik mempelajari konsep-konsep melalui
proses-proses: inkuiri; riset; berfikir kritis dan penyelesaian masalah;
* PBL dapat digunakan (setelah konsep secara spesifik diajarkan) menguatkan, menerapkan
dan mengembangkan belajar;
* PBL dapat digunakan untuk mengintegrasikan pengalaman dan belajar melalui konteks.
Dengan demikian, PBL dapat digunakan sebagai salah satu dari untuk mencapai standar atau
kompetensi dan untuk menguatkan, mengintegrasikan, memperdalam pemahaman peserta
didik.
2. Elemen-elemen Esensial Project Based Learning
PBL mempunyai 6 (enam) kunci elemen. Setiap elemen penting untuk memperoleh
pembelajaran kaya dan proyek yang menarik minat.
2
2. Masalah Pendidikan
3. Tujuan
(Kompetensi)
Project-based Learning
Peserta didik mesti terlibat dengan pengalaman belajar
motivasi tinggi, yang berhubungan erat dengan tugastugas dan tantangan dunia nyata.Karena itu, penekanan
mesti diberikan pada belajar melalui berbuat (learning-bydoing), yakni penekanan pada kegiatan dalam konteks
autentik, yang bermakana menggunakan keterampilan
yang dibutuhkan dalam kehidupan, seperti dapat bekerja
dalam tim, bekerja dalam cara membimbing diri (selfguided manner), dan mengakses tindakan sendiri
(Thomas, 2000).
Pengetahuan
Peserta didik mesti mengetahui dan memahami konsep
spesifik dan analogi antar konsep-konsep.
Keterampilan
Peserta didik mesti mampu:
Menciptakan objek
Bekerja secara otonom dan membimbing diri sendiri
Menghadirkan dan mendukung apa yang mereka
pelajari dan berbagi dengan yang lain
Memberikan umpan balik ke yang lain
Mempertahankan argumen saintifik
Mengenal dan menganalisis eksplanasi dan model
alternatif
Melacak dan mengumpul data
Sikap
Peserta didik mesti:
Berminat pada sains (ilmu pengetahuan)
Berkomunikasi secara efektif dengan orang lain
Menghargai umpan balik dari peserta didik lainnya
3
Fase 2: Merencanakan
Proyek
Perangkat lunak
Teks, gambar, audio atau video
Program mesin pencari
Program pengolah kata
Sumber daya:
Pernyataan masalah, gambar, grafik, slide, simulasi,
eksperimen, tabel, asesmen diri, latihan, kuescioner dan
ujian.