Anda di halaman 1dari 3

Kegiatan pertanian yang meliputi budaya bercocok tanam dan memelihara ternak

merupakan kebudayaan manusia paling tua. Tetapi dibandingkan dengan sejarah


keberadaan manusia, kegiatan bertani ini termasuk masih baru. Sebelumnya,
manusia hanya berburu haiwan dan mengumpulkan bahan makanan untuk
dikonsumsi.

Sejalan dengan peningkatan peradaban manusia, pertanianpun berkembang


menjadi berbagai sistem. Mulai dari sistem yang paling sederhana sampai sistem
yang canggih dan intensif modal. Berbagai teknologi pertanian dikembangkan guna
mencapai produktiviti yang diinginkan.

Di lain fihak, ilmu pertanianpun berkembang. Ilmu pertanian kemudian tumbuh


bercabang-cabang, terspesialisasi, seperti misalnya agaronomi, ilmu tanah, sosial
ekonomi, perlindungan tanaman, dan sebagainya.

Kemajuan ilmu dan teknologi, peningkatan keperluan hidup manusia, memaksa


manusia untuk meningkatkan produktiviti menguras tanah, sementara itu daya
dukung persekitaran mempunyai ambang batas toleransi. Sehingga, peningkatan
produktiviti akan mengakibatkan kerusakan persekitaran, yang pada ujungnya akan
merugikan manusia juga. Berangkat dari kesadaran itu maka muncullah tuntutan
adanya sistem pertanian bersepadu.

Definisi komprehensif bagi pertanian bersepadu meliputi komponen-komponen fisik,


biologi dan sosioekonomi, yang direpresentasikan dengan sistem pertanian yang
melaksanakan pengurangan input bahan-bahan kimia dibandingkan pada sistem
pertanian tradisional, erosi tanah dikawal, dan pengawalan rumpai, memiliki
efisiensi kegiatan pertanian (on-farm) dan bahan-bahan input maksimum,
pemeliharaan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi tanaman, dan
penggunaan dasar-dasar biologi pada pelaksanaan pertanian

Salah satu pendekatan pertanian bersepadu adalah penggunaan input pertanian


minima (low input), perkara ini diasaskan kepada pemahaman, bahawa sistem
pertanian mempunyai kapasiti dalaman (internal capacity) yang besar untuk
melakukan peremajaan (regeneracy) dengan menggunakan sumberdayasumberdaya dalaman.

Penyelidikan mengenai: peningkatan produktiviti pertanian, kekuatan tanah untuk


mengeluarkan produktiviti, cara-cara mengurangkan hakisan tanah, kehilangan air
dan nutrisi dan, melakukan konservasi alam dan energi.Penumpuhan mencari
sumberdaya yang efisien, kos rendah, dan sistem-sistem keluaran yang lebih
menguntungkan.

Siapapun yang bergiat dalam bidang pertanian, seharusnya berusaha menjaga dan
mengwujudkan semangat kepedulian yang luas pada masyarakat dalam usaha
membiarkan alam yang bersih dan nyaman.

Sejak sedekad yang lalu, telah terjadi paradigma yang membawa masyarakat
pertanian dari keadaan yang memerlukan produktiviti lebih tinggi menuju suatu
keadaan masyarakat yang mengutamakan sistem pertanian bersepadu.

Semangat ini sangat diperlukan, disebabkan telah terjadi kesilapan besar dimana
keinginan untuk mencapai produktiviti tinggi dalam kegiatan pertanian
konvensional telah membawa kepada biaya kerosakan yang cukup siginifikan pada
alam semulajadi dan berakibat kepada gangguan sosial.

Dalam usaha mengalihkan kesan-kesan negatif pertanian konvensional, beberapa


bentuk sistem pertanian bersepadu yang belainan telah dicadangkan sebagai
alternatif-alternatif untuk mencapai tujuan sistem produksi pertanian yang dapat
menguntungkan secara ekonomi dan aman secara alam semulajadi.

Pengkhususan dalam sistem pertanian alternatif ini selalu diiringi dengan suatu
keinginan mengobati kesehatan dan kerosakan alam semulajadi ke arah
keseimbangan alam semulajadi.

Tetapi patokan atau kriteria yang paling utama bagi kebanyakan petani dalam
usaha mengubah cara-cara bertani adalah keinginan mendapat hasil yang secukupcukupnya secara ekonomi. Penerimaan terhadap cara-cara pertanian alternatif yang
lebih luas ini memerlukan bahawa kaedah tersebut paling tidak memberi kualiti
yang sama dalam bentuk keuntungan dibanding kaedah konvesional atau paling

tidak memberi kelebihan bukan kewangan yang signifikan, seperti menjaga


penurunan kualiti sumber air dan tanah secara cepat.

Penguatkuasaan perubahan kegiatan pertanian konvensional ke arah pertanian


bersepadu,pasti akan mengubah struktur sosial dan ekonomi. Pada saat
penggunaan input yang menurun, terdapat hubungan yang menurun pula pada
hubungan kerja terhadap mereka yang selama ini terlibat dan mendapat manafaat
dari pertanian konvesional.

Hasilnya adalah terdapat banyak kemnugkinan yang dapat ditemukan, yakni


meningkatnya kualiti hidup, dan akan terjadi peningkatan kegiatan pertanian
mereka.

Untuk menerapkan input minima pertanian bersepadu akan berakibat pengurangan


atau penurunan fungsi-fungsi luaran atau akibat-akibat negatif dari perangkap
sosial pada masyarakat. Petani selalu terperangkap dalam jerat sosial tersebut
disebabkan oleh insentiif-insentif yang mereka terima dari kegiatan produksi saat
ini.

Anda mungkin juga menyukai