Kanker Servik
Kanker Servik
virus HPV menyerang wanita muda (usia 15-24 tahun). Infeksi Virus HPV dapat terjadi
dalam 2-3 tahun pertama mereka aktif secara seksual. Pada usia remaja (12-20 tahun)
organ reproduksi wanita sedang aktif berkembang. Rangsangan penis/sperma dapat
memicu perubahan sifat sel menjadi tidak normal, apalagi bila terjadi luka saat
berhubungan seksual dan kemudian infeksi Virus HPV. Sel abnormal inilah yang
berpotensi tinggi menyebabkan kanker serviks.
C. GEJALA KANKER SERVIKS
Pada stadium dini, gejala kanker serviks tidak terlalu kentara. Butuh waktu 10-20 tahun
dari infeksi untuk menjadi kanker. Walau demikian, ciri-ciri berikut dapat dijadikan tanda
kanker serviks:
Terasa sakit saat berhubungan seksual,
Mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan badan,
Keluar darah yang berlebihan saat menstruasi,
Keputihan yang tidak normal (berwarna tidak bening, bau atau gatal),
Penurunan berat badan drastis.
Pada stadium lanjut: kurang nafsu makan, sakit punggung atau tidak bisa berdiri tegak,
sakit di otot bagian paha, salah satu paha bengkak, berat badan naik-turun, tidak dapat
buang air kecil, bocornya urin / air seni dari vagina, pendarahan spontan setelah masa
menopause, tulang yang rapuh dan nyeri panggul.
D. CARA DAN TES YANG DILAKUKAN UNTUK MENEMUKAN KANKER
SERVIKS
Cara terbaik adalah tidak menunggu sampai gejala muncul. Lakukan tes Pap Smear dan
pemeriksaan panggul secara teratur. Adapun tes tes yang dilakukan pada kanker serviks
adalah sebagai berikut:
1. Catatan Medis dan Pemeriksaan Fisik
Dokter akan meminta informasi tentang kesehatan Anda, faktor-faktor risiko terkait, dan
tentang kesehatan anggota keluarga Anda. Pemeriksaan fisik lengkap akan dilakukan,
termasuk mencari kemungkinan penyebaran kanker ke kelenjar getah bening ataupun
organ terdekat.
Pemeriksaan lainnya, antara lain:
Colposcopy, yaitu teropong leher rahim.
Cone Biopsi, merupakan pengambilan sedikit jaringan serviks untuk diteliti oleh ahli
patologi.
Tes penanda tumor SCC melalui pengambilan sample darah
2. Cystoscopy, Proktoskopi, dan pemeriksaan di bawah anestesi
Ini adalah prosedur yang paling sering dilakukan pada wanita yang memiliki tumor besar.
Prosedur ini tidak diperlukan jika kanker tersebut diketahui pada tahap dini.
Cystoscopy: tabung tipis berlensa cahaya dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui
uretra untuk mengetahui apakah kanker telah berkembang ke daerah ini. Sample biopsy
juga bisa diambil sekaligus. Cystoscopy memerlukan anestesi bius total.
Proktoskopi: tabung tipis terang digunakan untuk memeriksa penyebaran kanker serviks
ke area anus Anda.
Pemeriksaan panggul: Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan panggul (di bawah
anestesi) untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar melampaui daerah leher
rahim.
Setelah tes dilakukan, dokter akan menggunakan hasil pemeriksaan diatas untuk
mengetahui ukuran tumor, seberapa dalam tumor telah serta kemungkinan penyebaran
kanker serviks ke kelenjar getah bening atau organ yang jauh (metastasis).
Stadium kanker adalah cara bagi paramedis untuk merangkum seberapa jauh kanker telah
menyebar. Ada 2 sistem yang digunakan pada umumnya untuk memetakan stadium
kanker serviks, yaitu sistem FIGO (Federasi Internasional Ginekologi dan Obstetri) dan
sistem TNM Kanker, keduanya sangat mirip. Kedua pemetaan ini mengelompokkan
kanker serviks berdasarkan 3 faktor: ukuran/besar tumor (T), apakah kanker telah
menyebar ke kelenjar getah bening (N) dan apakah telah menyebar ke tempat jauh (M).
Dalam sistem AJCC, stadium menggunakan angka Romawi 0 s/d IV (0-4). Secara umum,
angka yang lebih rendah menunjukkan semakin kecil kemungkinan kanker telah
menyebar. Angka yang lebih tinggi, seperti stadium IV (4) menunjukkan kanker yang
lebih serius.
Stadium 0 (Carsinoma in Situ): Sel-sel kanker serviks hanya ditemukan di lapisan
terdalam leher rahim
Stadium I: kanker ditemukan pada leher rahim saja.
Stadium II: kanker telah menyebar di luar leher rahim tetapi tidak ke dinding panggul
atau sepertiga bagian bawah vagina.
Stadium III: kanker serviks telah menyebar ke sepertiga bagian bawah vagina, mungkin
telah menyebar ke dinding panggul, dan/atau telah menyebabkan ginjal tidak berfungsi
Stadium IV: kanker serviks telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau bagian lain
dari tubuh (paru-paru, tulang, liver, dll)