Anda di halaman 1dari 4

E.

PEMERIKSAAN FUNGSI GINJAL


1. Penentuan Ureum Serum
Pemeriksaan untuk menententukan kadar ureum serum secara kuantitatif
dengan metode Berthrlot. Ureum merupakan produk akhir metabolisme protein dalam
tubuh. Dalam hati, gugus asam amino akan diubah menjadi urea dan diekskresikan
dari tubuh melalui urin. Ureum dikatalisa oleh enzim urease yang membutuhkan
ammonium karbonat (NH4)2CO3. Dan direaksikan dengan reagen 1 yang terdiri dari
phenol dan natrium nitroprussid dan reagen II yang terdiri dari natrium hipoklorid dan
natrium hidroksida akan menghasilkan senyawa yang berwarna biru yang intensitas
warnanya dapat diukur dengan spektofotometer dengan panjang gelombang 546 nm
(550-580 nm).
urease
Urea + H2O

2NH3 +CO2

Alat:
1.
2.
3.
4.

Tabung reaksi
Pipet
Inkubator
Spektrofotometer

Bahan:
1.
2.
3.
4.

Darah/serum
Urease 40.000 U/l (larutkan dalam buffer pH 6,5 pada suhu 4oC)
Buffer EDTA pH 6,5
Reagen I : Phenol 106 mmol/l
Na. Nitroprussid 2 mmol/l
5. Reagen II: Na. Hipoklorit 550 mmol/l
NaOH 0,15 N
6. Standart BUN 20 mg% (7,13 mmol/l) simpan pada 4oC
Pelaksanaan:
1. Sediakan 3 tabung reaksi ditandai dengan T (Test), S (Standart), B (Blanko).
2. Pada tabung T ditambahkan urease 0,1 ml dan serum 0,01 ml kemudian dicampur
dengan baik. Diamkan pada suhu kamar 15 menit lamanya.
Pada tabung S ditambahkan 0,1 ml urease dan 0,01 ml larutan standart.
Campurlah dengan baik. Diamkan pada suhu kamar selama 15 menit.
Pada tabung B ditambahkan 0,1 ml urease saja. Diamkan pada suhu kamar selama
15 menit.
3. Seterusnya berturut-turut ditambahkan pada masing-masing tabung, yaitu 2 ml
Reagen I dan 2 ml Reagen II, campurlah dengan baik.
4. Diamkan pada suhu kamar selama 20 menit.
46

5. Pengukuran denngan spektrofotometer pada 546 nm (550-580 nm).


catatan: bila warna yang terjadi terlalu pekat atau tua, pemeriksaan hendaknya
diulang dengan serum yang telah diencerkan 2X, dan hasilnya dikalikan 2).
Dt
20 mg
6. Perhitungan BUN = Dst
Nilai normal: 5-20 mg% atau 3,3-7,7 mmol/l

2. Penentuan Kreatinin Serum


Menentukan kadar kreatinin dalam serum secara kuantitatif dengan metode
Jaffe. Prinsip pemeriksaan ini, kreatinin bereaksi dengan larutan pikrat alkalis
menghasilkan senyawa berwarna kemerahan (Reaksi Jaffe). Protein darah
mengganggu penetapan kadar kreatinin. Oleh karena itu, penetapan dilakukan
terhadap filtrat darah atau plasma bebas protein. Senyawa diukur dengan
spektrofotometer denngan panjang gelombang 500-520 nm. Untuk penentuan secara
bikromatik, gelombang blank ditetapkan pada 550-600 nm.
Alat:
1.
2.
3.
4.
5.

Pipet
Tabung reaksi
Tabung pemusing
Centrifuge
Spektrofotometer

Bahan:
1.
2.
3.
4.

Darah atau serum/plasma bebas protein


Larutan asam pikrat 0,032 mol/l
Larutan NaOH 1 mol/l
Larutan standart kreatin 2 mg%

Pelaksanaan:
1. Sediakan 3 tabung reaksi ditandai dengan T (Test), S (Standart), B (Blanko).
2. Pada tabung T ditambahkan 4,5 ml larutan asam pikrat dan 0,6 ml serum. Campur
dengan baik dan merata.
Pada tabung S ditambahkan 4,5 ml larutan asam pikrat dan 0,6 ml larutan
standart. Campurlah dengan baik.
Pada tabung B tambahkanlah 4,5 ml larutan asam pikrat dan 0,6 ml aquadest.
Campurlah dengan baik.
3. Tabung-tabung tersebut di atas dipusingkan selama 10 menit.
4. Supernatan yang dihasilkan dipipet dengan baik dan hati-hati sebanyak 3 ml dan
dileletakkan pada tabung reaksi.
47

5. Tambahkan larutan NaOH 1 mmol/l sebanyak 0,3 ml. campur dengan baik.
6. Diamkan selama 25 menit dan baca pada spektrofotometer.
Dt
Kadar standart
7. Perhitungan: Kreatinin = Dst
Kadar standart = 2.

3. Penentuan Asam Urat Serum


Menentukan kadar asam urat dalam serum dapat dilakukan secara kuantitatif
(Caroll). Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme senyawa-senyawa yang
mengandung inti purin. Kira-kira 80% asam urat yang terbentuk di dalam tubuh akan
diekskresi melalui urin. Asam urat akan dioksidasi menjadi allantoin dan
karbondioksida oleh fosfotungstat akan direduksi menjadi biru tungsten.
Alat:
1. Sediakan 3 tabung reaksi masing-masing tandailah dengan T (Test), S (Standart),
B (Blanko).
2. Pada tabung reaksi yang bertanda T ditambahkan 0,2 ml serum dan 2 ml larutan
pereaksi asam urat. Campurlah dengan baik. Diamkan 10 menit. Pusingkan 10
menit.
Pada tabung bertanda S tambahkanlah 0,2 ml larutan standart dan 2 ml larutan
pereaksi asam urat. Campurlah dengan baik. Diamkan 10 menit. Kemudian
dipusingkan selama 10 menit.
Pada tabung bertanda B ditambahkan 0,2 ml aquadest dan 2 ml larutan pereaksi
asam urat, campurlah dengan baik. Diamkanlah selama 10 menit. Kemudian
pusingkan selama 10 menit.
3. Ambillah 1,5 ml hasil centrifuge dari T tersebut dan taruhlah di tabung reaksi.
Tambahkan 1,5 ml larutan Natrium karbonat. Campur dengan baik. Diamkan 2030 menit. Baca dengan spektrofotometer intensitas warnanya (680 nm).
Ambil 1,5 ml sentrifugat dari S tersebut, teruhlah di tabung reaksi. Tambahkan
1,5 ml larutan Natrium bikarbonat. Campur dengan baik. Diamkan 20-30 menit.
Baca intensitas warnanya dengan spektrofotometer.
Ambillah 1,5 ml dari B tersebut. Taruhlah ditabung reaksi. Tambahkanlah 1,5 ml
Natrium karbonat. Campur dengan baik. Diamkan 20-30 menit. Baca intensita
warnanya dengan spektrofotometer
Dt
5 mg
4. Perhitungan : Asam urat = Dst
Nilai normal :
48

laki-laki

: 3,5-7,5 mg% atau 0,210-0,445 mmol/l

Perempuan : 2,5-6,5 mg% atau 0,150-0,390 mmol/l

49

Anda mungkin juga menyukai