31
Spesifikasi Casing
Spesifikasi
Casing
Casings
(Pipa
Selubung)
Casing (Pipa Selubung) ialah pipa yang dimasukkan kedalam sumur bor dimana casing ini
memiliki
beberapa fungsi yang penting baik dalam pekerjaan pemboran (drilling) maupun dalam pekerjaan
penyelesaian sumur (completion). Casing merupakan komponen yang cukup mahal dan harus
diperhitungkan dalam pekerjaan pemboran karena biaya untuk casing berkisar antara 25% sampai
dengan
30%
dari
keseluruhan
biaya
pemboran
suatu
sumur.
Casing
Terdiri
Dari
5
(Lima)
Tipe
Dasar:
1.
Conductor
Casing
(Conductor
Pipe)
Conductor Pipe (drive pipe) merupakan rangkaian casing yang pertama. Conductor casing
(conductor pipe) ini ditanamkan pada titik dimana suatu sumur akan dibor dengan cara
menumbuknya dengan menggunakan diesel hammer. Kedalaman conductor pipe ini berkisar antara
10 ft sampai dengan 300 ft tergantung dari kondisi lokasi yang akan dibor. Ukuran conductor pipe
biasanya antara 16 inci sampai dengan 36 inci. Conductor pipe ini harus mempunyai ukuran yang
lebih
besar
agar
casing
berikutnya
bisa
masuk
kedalamnya.
Kegunaan
Conductor
Pipe:
1.
Menampung
drilling
fluid
(mud)
agar
sirkulasi
bisa
dilakukan.
2. Mencegah membesarnya lobang (washout) pada lapisan permukaan yang umumnya bersifat
tidak
solid/gampang
runtuh
(unconsolidated
formation).
2.
Surface
Casing
Surface casing ialah casing yang dimasukkan kedalam sumur/lobang bor melalui conductor pipe.
Kedalaman (setting) dari surface casing ini akan sangat bergantung dari kedalaman formasi yang
tidak solid (unconsolidated formation). Biasanya surface casing ini memiliki ukuran antara 9-5/8
inci sampai dengan 20.0 inci. Karena temperatur, tekanan dan fluida yang korosif cenderung
meningkat sejalan dengan kedalaman lobang bor, maka pemilihan jenis besi casing (grade) harus
disesuaikan
dengan
kondisi
sumur.
Kegunaan
Surface
1.
Melindungi
formasi/lapisan
air
bersih
(fresh
water
2.
Menutup
unconsolidated
formation
dan
zona-zona
lost
3.
Menyediakan
tempat
untuk
pemasangan
4.
Melindungi/menjaga
build
section
pada
sumur
5.
Menyediakan
tempat
untuk
melakukan
leak-off
Casing:
formation).
circulation.
BOP.
berarah.
test.
3.
Intermediate
Casing
Intermediate casing ialah casing yang dipasang setelah surface casing yang biasanya digunakan
untuk menutup/mengatasi masalah yang akan timbul dengan formasi selama pekerjaan pemboran.
Biasanya intermediate casing ini berukuran antara 9-5/8 inci sampai dengan 13-5/8 inci.
Kegunaan
Intermediate
Casing:
Menutup zona-zona yang akan menimbulkan masalah dalam pemboran (gas zones, lost circulation
zones,
dll).
4.
Production
Casing
Production casing ialah rangkaian pipa yang terakhir dimasukkan kedalam lobang bor. Ukuran
production casing ini akan sangat bergantung dari perkiraan jumlah produksi dari sumur tersebut.
Semakin tinggi produksi suatu sumur akan semakin besar ukuran production casing yang akan
digunakan. Biasanya production casing berukuran antara 3.0 inci sampai dengan 7.0 inci.
Kegunaan
Production
Casing:
1.
Menyediakan
tempat
berkumpulnya
fluida
yang
akan
diproduksi.
2.
Memisahkan
formasi
produksi
dengan
formasi
lainnya.
3.
Menghubungkan
formasi
produksi
dengan
permukaan.
4.
Menyediakan
tempat
untuk
alat
bantu
produksi
(submersible
pump).
5.
Liner
Liner ialah merupakan rangkaian casing produksi (production casing) yang dipasang dalam
lobang
bor/sumur tetapi tidak sampai kepermukaan. Biasanya liner dipasang pada intermediate casing
dengan
menggunakan
packer
atau
slip.
Didalam pemasangannya, liner biasanya akan berhimpitan (overlap) dengan intermediate casing
antara 100 ft sampai dengan 150 ft. Tujuan digunakan liner untuk production casing ialah untuk
mengurangi
biaya
casing
dan
biaya
untuk
running
casing.
Jika liner ini harus disambung sampai kepermukaan dengan menggunakan rangkaian casing
lainnya,
maka
rangkian
casing
ini
disebut
dengan
Tie
Back
string.
Standarisasi
Casing
American Petroleum Institute (API) telah membuat dan mengembangkan standard dan spesifikasi
untuk
casing dan tubing yang digunakan dalam lapangan perminyakan. Salah satu standard yang lebih
umum
digunakan baik untuk casing maupun untuk tubing ialah berat per satuan panjang (weight per unit
length)
yang
biasanya
ditulis
dengan
pound
per
foot
(ppf).
Terdapat
3
(Tiga)
Standard
API
Untuk
Berat
Casing:
1. Nominal Weight: Berat yang dihitung secara teoritikal terhadap casing yang mencakup derat pin
dan
coupling
nya
untuk
setiap
panjang
20
feet.
2. Plain End Weight: Berat batangan casing dimana casing tersebut diukur beratnya tanpa memiliki
derat
dan
coupling.
3. Threaded and Coupled Weight: Berat batangan casing yang memiliki derat pada kedua ujungnya
dan
coupling
pada
salah
satu
ujungnya.
Terdapat
3
(Tiga)
Standard
API
Untuk
Range
(Panjang)
Casing:
1. R-1: Kisaran panjang setiap batangan casing antara 16 ft sampai dengan 25 ft, 95% memiliki
panjang
diatas
18
ft.
2. R-2: Kisaran panjang setiap batangan casing antara 25 ft sampai dengan 34 ft, 95% memiliki
panjang
diatas
28
ft.
3. R-3: Kisaran panjang setiap batangan casing lebih dari 34 ft, 95% memiliki panjang diatas 36 ft.
Selain standard panjang (range) dan berat (weight) terdapat pula standard grade (jenis besi) yang
menggambarkan property/sifat besi atau metal dari casing. Didalam penulisan property besi dari
casing,
huruf akan menerangkan grade casing sedangkan angka akan menerangkan minimum yield
point
dari casing. Misalkan: Casing J-55 berarti casing tersebut memiliki grade J dan minimum yield
point
casing
ini
besarnya
55.000
psi.
Terdapat
3
(Tiga)
Jenis
Property
Dari
Casing:
1. Yield Strength: Tensile strength yang diperlukan untuk menghasilkan jumlah perpanjangan casing
untuk
setiap
0.5%
dari
satuan
panjang
casing
tersebut.
2. Collapse Strength: Kekuatan maksimum casing untuk dapat menahan tekanan atau gaya yang
datang
dari
luar
casing.
3. Burst Strength: Kekuatan maksimum casing untuk dapat menahan tekanan atau gaya yang timbul
dari
dalam
casing
tersebut.
Ukuran casing (casing dimensions) biasanya dispesifikasikan dengan outside diameter (OD) dan
ketebalan nominal dari dinding casing (nominal wall thickness). Tapi dilapangan perminyakan
ukuran/spesifikasi yang umum digunakan ialah OD dan nominal weight atau pound per foot (ppf).
Coupling
Coupling ialah bagian dari casing yang mana ukurannnya tidak begitu panjang dan digunakan
untuk
menyambung batangan casing yang satu dengan lainnya. Jenis besi (grade) dari coupling ini
biasanya
sama
dengan
jenis
besi
casing
dan
kekuatannya
boleh
jadi
berbeda.
Terdapat
4
(Empat)
Spesifikasi
API
Untuk
Coupling:
1.
Short
Round
Threads
&
Couplings
(CSG).
2.
Long
Round
Threads
&
Couplings
(LCSG).
3.
Buttress
Threads
&
Couplings
(BCSG).
4.
Extremeline
Threads
(XCSG).
Short round threads & couplings (CSG) dan long round threads & couplings (LCSG) memiliki bentuk
derat yang sama yakni bulat (rounded) yang terdiri dari 8 derat setiap inci yang biasanya disebut
dengan
API-8 rounds. Perbedaan pada kedua jenis coupling ini hanya terletak pada panjang derat yang ada
pada
coupling. Karena coupling LCSG lebih panjang dari coupling CSG, maka coupling LCSG memiliki
derat lebih banyak dan kekuatannya juga akan lebih besar jika dibandingkan dengan coupling CSG.
Bentuk derat pada buttress coupling (BCSG) adalah segi empat (square) yang memiliki 5 derat
untuk
setiap inci. Coupling buttress ini juga memiliki ukuran coupling yang panjang dan tentunya juga
memiliki derat yang cukup banyak untuk memberikan kekuatan pada kuncian dan tarikan casing.
Sementara coupling jenis extremeline (XCSG) sangat berbeda dengan ketiga jenis coupling diatas
karena
setiap
couplingnya
memiliki
box
dan
pin.
Penanganan
Casing
Dilapangan
Karena casing merupakan bagian peralatan dari pekerjaan pemboran yang harus diperhitungkan
mengingat biayanya yang cukup tinggi/besar, oleh sebab itu penanganan akan casing ini dilapangan
harus menjadi perhatian yang lebih bagi semua pihak yang terkait, mulai dari pekerjaan transportasi
casing,
bongkar
muat
casing
dan
memasukkannya
kedalam
sumur.
Hal-Hal
Yang
Perlu
Diperhatikan:
1.
Melakukan
Transportasi
Casing
Secara
Baik.
Menempatkan/menyususn
casing
diatas
bak
trailer
secara
benar/baik.
Membatasi jumlah casing yang diangkat/diangkut sesuai dengan kapasitas trailer.
Mengikat casing yang sudah disusun diatas bak trailer minimal pada dua tempat yaitu pada
bagian
dari
ujung
keujung.
Memeriksa dan juga mengencangkan kembali jika perlu ikatan pada casing setelah berjalan
beberapa
lama/jauh.
Memastikan dokumen kendaraan dan dokumen pengendaranya (driver) dalam keadaan sah
atau
masih
berlaku.
Melengkapi dan memeriksa dokumen perjalanan/pengiriman sesuai dengan jenis dan jumlah
barang
yang
dibawa.
2.
Melakukan
Bongkar
Muat
Casing
Sesuai
Prosedur
Yang
Berlaku.
Memeriksa dan memastikan barang yang diantar (casing) cocok dengan dokumen
pengiriman
barang
tersebut
(ukuran
dan
jumlahnya).
Menggunakan crane yang dilengkapi dengan sling atau band yang dianjurkan, wheel loader
dll,
tanpa
menjatuhkan
casing
dari
trailer
ke
atas
rak/tanah.
Meletakkan dan menyususn casing diatas rak dengan jarak rak 2 ft dari tanah.
Membatasi
setiap
lapisan
susunan
casing
dengan
kayu
atau
papan.
Memberikan/memasang balok penghalang/stopper pada kedua ujung rak casing agar casing
tidak
menggelinding
sampai
jatuh
ketanah.
Membatasi jumlah lapisan/tinggi susunan casing agar tidak ambruk dan berserakan.
Memasang kembali protector casing disaat bongkar muat casing dilakukan dilapangan
(untuk
pengembalian
casing
yang
lebih).
3. Memasukkan Casing Kedalam Sumur Sesuai Prosedur & Rekomendasi Yang Berlaku.
Memastikan jenis, ukuran dan jumlah casing yang baru datang/dibongkar dengan
menggunakan
Lembar
Daftar
Pemeriksaan
Casing.
Memastikan peralatan casing (elevator, slip, tong) tersedia dan dalam kondisi baik.
Memastikan jenis dan jumlah peralatan pelengkap casing/accessories (float shoe, float
collar,
centralizer)
tersedia
dan
dan
cocok
dengan
ukuran
casing.
Memastikan turunan (swage) dari casing yang akan dimasukkan kearah alat sirkulasi/pompa
(sebagai
alat
well
control)
tersedia
dan
cocok.
Mempersiapkan ukuran casing (casing tally) secara benar dan memastikan kembali jumlah
casing yang akan dimasukkan dan jumlah casing yang akan tinggal diluar.
Mengangkat casing satu persatu dari rak keatas V-door atau meja kerja.
Memastikan tidak ada sumbatan atau barang-barang lainnya didalam casing (menggunakan
rabit
jika
perlu)
sebelum
casing
tersebut
disambung.
Menggunakan casing compound yang cocok dan casing thread lock jika diperlukan.
Melakukan
penguncian
casing
sesuai
dengan
torsi
yang
dianjurkan.
Menentukan cara-cara/prosedur yang benar untuk memasukkan casing kedalam sumur
(pengisian casing dengan lumpur, kecepatan turun casing, dll).
Diposkan 31st March 2014 oleh Doni candra
Lihat komentar
berbagi ilmu
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
MAY
11
Gravel Sand: Pasir gravel yang digunakan untuk pekerjaan gravel packing ini memiliki
ukuran/besar tertentu sesuai dengan yang diharapkan.
Ukuran besarnya bijian pasir gravel ini dinyatakan dalam Mesh (misalkan: 20/40 mesh, 40/60
mesh, 60/80 mesh, dll). Pasir gravel memiliki SG 2.65 dan dikemas dalam karung (sack) dengan
berat 100 lbs/sack.
APR
28
31
31
DRILLER METHOD
Kill Well with Driller Method
Shut in Procedure :
1.
31
Spesifikasi Casing
Spesifikasi Casing
Casings (Pipa Selubung)
Casing (Pipa Selubung) ialah pipa yang dimasukkan kedalam sumur bor dimana casing ini memiliki
beberapa fungsi yang penting baik dalam pekerjaan pemboran (drilling) maupun dalam pekerjaan
penyelesaian sumur (completion). Casing merupakan komponen yang cukup mahal dan harus
diperhitungkan dalam pekerjaan pemboran karena biaya untuk casing berkisar antara 25% sampai
dengan 30% dari keseluruhan biaya pemboran suatu sumur.
MAR
31
BOP
BOP (Blow Out Preventer)
SISTEM PENCEGAHAN SEMBURAN LIAR
*PENDAHULUAN
Fungsi utama dari sistem pencegahan semburan liar (BOP System) adalah untuk menutup lubang bor
ketika terjadi kick. Blowout terjadi karena masuknya aliran fluida formasi yang tak terkendalikan ke
permukaan. Blowout biasanya diawali dengan adanya kick yang merupakan suatu intrusi fluida formasi
bertekanan tinggi kedalam lubang bor. Intrusi ini dapat berkembang menjadi blowout bila tidak segera
diatasi.
Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.