I. Latar Belakang
Layaknya sebagai makhluk hidup, kita memerlukan oksigen untuk bernafas
agar dapat bertahan hidup. Hal ini pun merupakan salah satu ciri makhluk hidup.
Selain itu, bernapas juga berperan penting dalam kerja system tubuh yang lain,
yaitu system sirkulasi dalam tubuh. System sirkulasi dengan organ utama jantung
merupakan system dalam tubuh yang bekerja untuk memompa dan mengalirkan
darah dari jantung ke seluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah yang
bercabang dari jantung.
Pentingnya aliran darah ini adalah satu hal yang sangat vital, karena darah
yang mengalir dalam tubuh kita berfungsi untuk mengalirkan nutrisi yang
dibutuhkan oleh setiap unit sel penyusun tubuh kita. Ketika darah berhenti
mengair karena jantung tidak memompanya lagi, maka tubuh akan mulai
mengalami kematian Adapun kerja jantung ini tidak terlepas dari pengaruh system
saraf. System saraf sebagai pusat pengontrol semua kerja dalam tubuh juga
mengatur bagaimana jantung akan membuka dan menutup katupnya untuk
memompa darah, bagaimana jantung berdetak dan banyak hal lainnya. Kerja
jantung telah diketahui dengan jelas adalah untuk mengalirkan darah ke seluruh
tubuh agar kebutuhan nutrisi setiap unit sel tubuh terpenuhi. Kejra jantung ketika
dilihat sekilas hanyalah sebuah siklus yang biasa, namun peranannnya dalam
kehidupan sangatlah besar.1
II. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam skenario 2 adalah sbb :
1. Seorang perempuan berumur 55 tahun merasa lemas dan jantungnya berdegup
sangat cepat.
2. Melakukan tindakan massage pada sinus caroticus namun beberapa lama pulih
kembali.
III. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan pembelajaran dan untuk
mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terganggunya mekanisme
1
kerja jantung pada skenario 2 serta contoh penerapannya dalam suatu kasus dan
cara menanggulanginya.
IV. Hipotesis
Tindakan massage pada sinus caroticus mengembalikan degup jantung
menjadi normal.
V. Manfaat
Mengkaji faktor-faktor penyebab terganggunya mekanisme kerja
jantung serta penerapannya dalam studi kasus atau realitas yang terjadi di
masyarakat sehingga mendapat pemahaman lebih mendalam sehingga
nantinya dapat mengamalkan ilmu tersebut sesuai dengan ketentuan yang
seharusnya. Selain itu sebagai sarana berlatih karena dapat memposisikan diri
di dalam kasus tersebut untuk melatih diri sendiri ketika terlibat dalam
kejadian yang sesungguhnya.
ISI PEMBAHASAN
Skenario 2:
Seorang perempuan berusia 55 tahun dibawa ke Unit Gawat Darurat karena tiba-tiba ia
merasa lemas dan jantungnya berdegup sangat cepat. Pada pemeriksaan fisik didapat:
Tekanan darah : 80/60 mmHg, denyut nadi : 150x/menit, pernapasan : 32x/menit, suhu :
35,5oC. Setelah melakukan pemeriksaan fisik (termasuk EKG), dokter melakukan tindakan
massage pada sinus karotikus. Tidak beberapa lama setelah massage tersebut pasien pulih
kembali.
Saya akan membahasnya dalam metode seven jump.
Langkah-langkah dalam Problem Based Learning:
I.
Langkah 1
Identifikasi istilah yang tidak diketahui
No
Istilah
Definisi
.
1.
Sinus caroticus
Sumber
Langkah 2
Rumusan Masalah
No.
1.
Masalah
Seorang perempuan berumur 55 tahun merasa lemas dan jantungnya berdegup
2.
sangat cepat.
Melakukan tindakan massage pada sinus caroticus namun beberapa lama pulih
kembali.
III.
Langkah 3
Analisis Masalah
Organ yang
Mekanis
me kerja
Pembu
luh
darah
Pengatur
an kerja
Simpatis
dan
parasimp
Aktivitas listrik
Sirkulasi
Peranan
enzim
jantung
Pomp
a
jantu
Perikardium parietalis : lapisan luar melekat pada tulang dada dan paru
2.
3.
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 berdinding tipis disebut atrium (serambi) dan
2 berdinding tebal disebut ventrikel (bilik).
1. Atrium
a. Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari
seluruh tubuh. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui
katub dan selanjutnya ke paru.
b. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4
buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri melalui
katub dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta.
Kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium.
2.
Ventrikel
Merupakan alur alur otot yang disebut trabekula. Alur yang menonjol
disebut muskulus papilaris, ujungnya dihubungkan dengan tepi daun katub
atrioventrikuler oleh serat yang disebut korda tendinae.
a. Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke
paru melalui arteri pulmonalis
b. Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh
tubuh melalui aorta.
Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.
Katup-Katup Jantung
1. Katup atrioventrikuler
Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak di antara atrium
kanan dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup (trikuspid).
Sedangkan
katup
yang
terletak
tinggi
dari
tekanan
didalam
pembuluh
darah arteri.
Miroskopis
Gambar 2. Mikroskopis Jantung
Sumber: http://www.scribd.com/doc/83187512/2/STRUKTUR-MIKROSKOPIKJANTUNG
Gambar 3. Miokardium
Sumber : http://www.scribd.com/doc/83187512/2/STRUKTUR-MIKROSKOPIKJANTUNG
II.
Mekanisme Kerja Jantung
Aktifitas Listrik Jantung
Kontraksi sel otot jantung untuk memompa darah dicetuskan oleh impuls listrik yang
ditimbulkan oleh sel otot jantung sendiri (autorhythmicity).
Dua jenis sel otot jantung:
a. 99% berupa sel kontraktil, berkontraksi untuk memompa darah
saraf
Saat potensial membran sel otoritmik mencapai -60 mV, terjadi penurunan
permeabilitas membran terhadap ion K, akibat inaktivasi channel K, yang
sel otoritmik
Saat potensial membran mencapaipuncaknya, kanal ion Ca tertutup dan kanal ion
K terbuka
Menyebabkan efluks ion K secara cepat, dan ion Ca yang terdapat di dalam sel
dipompakan kembali ke luar sel. Peristiwa ini disebut fase repolarisasi
Aktivitas listrik pada sel kontraktil timbul oleh karena adanya rangsangan dari sel
otoritmik jantung, yang dihasilkan oleh pergerakan ion dari sel otoritmik jantung,
yang dihasilkan oleh pergerakan ion dari sel otoritmik ke sel kontraktil melalui gap
junction
Dasar mekanisme ionik dan bentuk potensial aksi di sel kontraktil sangat berbeda
sel kontraktil
Menyebabkan potensial membran sel otoritmik berubah dari -90 mV menjadi -85
mV
Memicu terbukanya kanal ion Na di membran sel otoritmik, menyebabkan influks
ion Na dalam jumlah banyak, sehingga potensial membran sel kontraktil
meningkat mencapai +30 mV (depolarisasi secara tepat)
3. Fase repolarisasi
Fase ini terjadi akibat inaktivasi channel ion Ca sehingga influks Ca ke dalam sel
menurun
Di smaping itu terjadi peningkatan mendadak permeabilitas terhadap ion K,
sarkoplasma
Pompa Na-K secara aktif memompa Na keluar dan K masuk ke dalam sel
Akibatnya terjadi repolarisasi ceoat dan potensial membran kembali ke keadaan
istirahat
Pada saat ion Ca dipompakan keluar sel dan masuk ke dalam retikulum
sarkoplasma, sel kontraktil relaksasi
yang berlainan:
Simpuls SA : 80-100 x/menit
Simpuls AV : 40-60 x/menit
Sel Purkinye : 20-40 x/menit
Impuls listrik dari simpul SA ini disebarkan ke seluruh jantung dan menjadi penentu
irama dasar kerja jantung, sehingga pada keadaan normal, simpul SA bertindak
sebagai picu jantung. Jaringan penghantar khusus lainnya tidak dapat mencetuskan
potensial aksinya, karena sel-sek ini sudah diaktifkan lebih dahulu oleh potensial aksi
yang berasal dari simpul SA, sebelum sel-sel ini mampu mencapai ambang
rangsannya sendiri.4
Peranan Enzim Jantung
10
Enzim jantung dalam plasma merupakan bagian dari profil diagnostic, yang
meliputi riwayat, gejala, dan elektrokardiogram, untuk mendiagnosa infark miokard.
Enzim dilepaskan dari sel bila sel mengalami cedera dan membrannya pecah.
Kebanyakan enzim tidak spesifik dalam hubungannya dengan organ tertentu yang
rusak. Namun berbagai isoenzim hanya dihasilkan oleh sel miokardium dan
dilepaskan bila sel mengalami kerusakan akibat hipoksia lama dan mengakibatkan
infark. Isoenzim bocor ke rongga interstisial miokardium dan kemudian di angkut ke
peredaran darah umum oleh system limfa dan peredaran koronaria, mengakibatkan
peningkatan kadar dalam darah.
Karena enzim yang berbeda dilepaskan ke dalam darah pada periode yang
berbeda setelah infark miokard, maka sangat penting mengevaluasi kadar enzim yang
dihubungkan dengan waktu awitan nyeri dada atau gejala lainnya. Kreatinin kinase
(CK) dan isoenzimnya (CK-MB) adalah enzim paling spesifik yang di analisa untuk
mendiagnosa infark jantung akut, dan merupakan enzim pertama yang meningkat.
Laktat dehidrogenase (LDH) dan isoenzimnya juga perlu diperiksa pada pasien yang
datang terlambat berobat, karena kadarnya baru meningkat dan mencapai puncaknya
pada 2-3 hari, jauh lebih lambat dibandingkan CK.5
Pompa Jantung
11
menyebabkan
terjadinya
denyut
nadi
atau
denyut
jantung.
12
Orang dewasa yang sehat memiliki tekanan systole kurang dari 120 mmHg
dan diastole kurang dari 80mmHg. Biasanya semakin tua terdapat kenaikan tekanan
sistol dan diastole. Jika systole melebihi batas tekanan normal, dikatakan orang
tersebut menderita tekanan darah tinggi (hipertensi), sedangkan apabila jika kurang
dari batas tekanan normal disebut menderita tekanan darah rendah (hipotensi).
Secara normal, jantung memompa darah kurang lebih dari 5 liter per menit
dengan jumlah denyut nadi 70 puluh kali. Jika ada kegiatan lain, misalnya berolahraga
maka denyut jantung dapat mencapai lebh dari 100 kali per menit dan memompa
darah lebih dari 20 liter.6
Sirkulasi Jantung
Lingkaran sirkulasi
dapat
dibagi
atas
dua
bagian
besar
yaitu sirkulasi
5.
Sirkulasi Pulmonal
1.
Hanya mengalirkan darah ke paru
2.
Hanya berfungsi untuk paru
3.
Mempunyai tekanan permulaan yang rendah
4.
Hanya sedikit mengalai tahanan
5.
Kolom hidrostatik pendek7
Pengaturan Kerja Jantung
Simpatis dan Parasimpatis
Perangsangan Parasimpatis
a) Perangsangan pada Jantung
Sistem saraf parasimpatis sangat penting bagi sejumlah fungsi autonom pada
III.
14
otak, dan tidak ada di plasenta. Serabut ini melepaskan norepinefrin yang berikatan
dengan adrenoseptor di membran sel otot polos pembuluh darah. Serabut simpatis
menyebabkan vasokonstriksi pada sebagian besar pembuluh darah, tetapi di otak,
jantung, dan otot rangka menyebabkan vasodilatasi.8
Massage Sinus Karotikus
Pemijatan sinus karotikus yaitu penderita ditempatkan pada posisi supinasi
dengan kepala sedikit hiperekstensi dan berpaling ke arah yang berlawanan dengan
tempat pemijatan. Lokasi sinus karotikus kanan adalah pada daerah angulus
mandibula kanan. Dengan menggunakan jari pertama dan kedua berikanlah
pemijatan sirkuler selama 2-6 detik atau 10 detik. Jika gagal dapat dicoba
pemijatan sinus karotkus kiri. Pemijatan sinus karotikus tidak dianjurkan pada
orang tua atau pada penderita dengan penyakit arteri karotikus.9
IV.
Langkah 4
Hipotesis
No.
1.
HIPOTESIS
Tindakan massage pada sinus caroticus mengembalikan degup jantung menjadi
normal.
V.
Langkah 5
Melakukan sasaran pembelajaran
No.
1.
2.
Sasaran Pembelajaran
Organ jantung dan pembuluh darah secara makroskopis dan mikroskopis
Mekanisme kerja jantung :
Aktifitas listrik jantung
Peranan enzim jantung
Pompa jantung
Sirkulasi jantung
keterangan tentang sasaran pembelajaran sudah dijelaskan pada keterangan mind
mapping diatas.
16
PENUTUP
I.
II.
Kesimpulan
Gangguan pada jantung dipengaruhi mekanisme kerja jantung serta pengaturan kerja
jantung dan dapat diatasi dengan tindakan massage pada sinus karotikus.
Rumusan Pembuktian Hipotesis
Gangguan pada jantung dipengaruhi mekanisme kerja jantung serta pengaturan kerja
jantung dan dapat diatasi dengan tindakan massage pada sinus karotikus.
(HIPOTESA TERBUKTI)
17
Daftar Pustaka
1. Kabo P. Mengungkap pengobatan penyakit Jantung Koroner. Jakarta:
2.
3.
4.
5.
6.
18