Slide Presentasi Blok 19 (CHF)
Slide Presentasi Blok 19 (CHF)
Slide Presentasi Blok 19 (CHF)
ANAMNESA
Indentitas pasien
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat penyakit sekarang:
1. Sesak nafas? (KU)
2. Keluhan penyerta
3. Faktor pemberat KU
Palpasi
Palpasi menyeluruh
Palpasi ictus cordis (lokasi, diameter, dan
denyutan)
Ada pembesaran?
Foto thorax
Cardiomegali: cardiothoracic ratio / CTR (> 0,5) pada
tampilan postanterior
tidak dapat menentukan gagal jantung pada disfungsi
siltolik
Echocardiography
Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap: anemia?
Kolesterol: kolesterol total, trigliserida, LDL, HDL
Serum Kreatinin: fs. ginjal
Urea darah: fs. ginjal
Etiologi
Mekanisme fisiologis yang menyebabkan gagal jantung :
Epidemiologi
Di Eropa kejadian gagal jantung berkisar 0,4%-2%
usia lanjut ( 74 thn)
pasien gagal jantung akan meninggal dalam 4
tahun sejak diagnosis ditegakkan
gagal jantung berat >50% akan meninggal dlm thn
pertama
Manifestasi klinis
manifestasi gagal jantung yang paling umum:
dispneu (saat beraktivitas) gjl awl ggl jantung
batuk nonproduktif (berbaring): kongesti paru
Hepatomegali: peregangan kapsul hati
Edema perifer: penimbunan cairan dlm ruang
interstisial (retensi cairan)
Sianosis: vasokonstriksi perifer, curah jantung.
Kulit ( kemampuan melepas panas). Kurangnya
perfusi pada otot rangka: lemah & letih
Patofisiologi (1)
Mekanisme dasar:
Kelainan intrinsik pada kontraktilitas miokardium yang khas pada
gagal jantung akibat penyakit jantung iskemik, menganggu
kemampuan pengosongan ventrikel yang efektif.
Respon kompensantorik: u/mpertahankan curah jantung
aktivitas adrenergik simpatis
beban awal akibat aktivasi sistem renin-angiotensin aldosteron
hipertrofi ventrikel
Gagal jantung kompensasi kurang efektif
Patofisiologi (2)
aktivitas adrenergik simpatis: katekolamin
Katekolamin dlm darah: pthnkan krj ventrikel
Denyut jantung dan kekuatan kontraksi akan
meningkat untuk menambah curah jantung
respon miokardium terhadap rangsangan simpatis
Patofisiologi (3)
beban awal akibat aktivasi sistem renin-angiotensin
aldosteron:
retensi natrium dan air oleh ginjal, meningkatkan volume
ventrikel dan regangan serabut
Peningkatan beban awal kontraktilitas miokardium
Hipertrofi ventrikel:
hipertrofi miokardium akan kekuatan kontraksi
ventrikel (kompensasi)
Patofisiologi (4)
Mekanisme Kompensatorik lain:
bekerja pada tingkat jaringan: hantaran oksigen ke
jaringan.
2,3-DPG plasma : menurangi afinitas Hb & O2
mempercepat pelepasan dan ambilan O2 oleh jaringan
Ekstraksi oksigen dari darah utk mempertahankan
suplai O2 jar. pada saat curah jantung
Patofisiologi (5)
Efek negatif Respon Kompensatorik;
kerja jantung,memperburuk ggl jantung
Retensi
cairan
kontraktilitas):
edema,
Patofisiologi (6)
Vasokonstriksi
arteri
beban
akhir
dgn
kerja
jantung
dan
kebutuhan
miokardium (MVO2)
MVO2 tdk dpt dipenuhi ISKEMI
oksigen
Working diagnosis
Gagal Jantung Kronik
Gagal Jantung (GJ) adalah sindrom klinis ditandai
dengan sesak napas dan fatik (saat istirahat atau saat
aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan atau fungsi
jantung.
keadaan patofisiologis ketika jantung sebagai pompa
tidak mampu memenuhi kebutuhan daerah untuk
metabolisme jaringan.
Kriteria framingham
Kriteria major
Kriteria minor
Edema ekstrimitas
Ronki paru
Dispenia deffort
Kardiomegali
Hepatomegali
Efusi pleura
Gallop S3
Peningkatan tek vena jugularis
Refluks hepatojugularis
diagnosis
gagal
jantung
Kelas NYHA
SESAK NAPAS
NYHA I
Tidak ada
NYHA II
NYHA III
NYHA IV
Saat istirahat
Penatalaksanaan (1)
Edukasi mengenai gagal jantung,
Istirahat, olahraga, aktivitas
sehari-hari, serta
rehabilitasi.
Edukasi pola diet, control asupan garam, air, dan
kebiasaan alcohol.
berat badan pasien obesitas
Hentikan kebiasaan merokok
Penatalaksanaan (2)
Diuretik (Loop diuretic, tiazid,
metozalon)
ACE
inhibitor
benazepril)
Beta
blocker
Hidralazin-Isosorbid Dinitrat
Nesiritid
Inotropik Positif
(bisoprolol,
karvedilol)
Angiotensin Reseptor Blocker
(ARB)
Glikosida jantung (digitalis)
Antitrombotik (aspirin)
Anti Aritmia
Penatalaksanaan (3)
Revaskularisasi (perkutan, bedah)
Operasi katup mitral
Aneurismektomi
Kardiomioplasti
External cardiac support
Pacu jantung, kovensional, resinkronisasi pacu jantung biventrikular
Implantable cardioverter defibrillators (ICD)
Transplantasi jantung
Ultrafiltrasi, hemodialisis
Komplikasi
Syok Kardiogenik
sindrom
klinis
kompleks
yang
mencakup
tidak
memadainya
perfusi
Preventif
Obati penyebab potensial dari kerusakan miokardium, faktor risiko
jantung koroner
Pengobatan infark segera di triase serta pencegahan infark ulangan
Pengobatan hiertensi yang agresif
Koreksi kelainan kongenital serta penyakit katup jantung
Bila sudah ada disfungsi miokardium, upayakan eliminasi penyebab
yg mendasari, selain modulasi progresi dan disfungsi asimtomatik
menjadi gagal jantung
Prognosis
Tergantung dari derajat disfungsi miokardium
disertai penangan dan penatalaksanaan yang
cepat dan efektif dapat mengurangi tingkat
kematian