Anda di halaman 1dari 7

PERBEDAAN ANTARA

PELATIHAN & PEMBELAJARAN

Manajemen Program Pelatihan Komunikasi


Disusun Oleh :
210110130212

Lenni Marlina Simanjuntak


Mankom B 2013

Program Studi Manajemen Komunikasi

Fakultas Ilmu Komunikasi

UNIVERSITAS PADJADJARAN

PELATIHAN

Definisi
Mathis & Jackson (2002:5).
Secara teoritis, istilah pelatihan (training) adalah suatu proses dimana orang-orang
mencapai kemampuan tertentu untuk membantu pencapaian tujuan organisasi
Menurut Nitisemito (1996:35)
Pelatihan atau training adalah suatu kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan
mengembangkan sikap, tingkah laku ketrampilan, dan pengetahuan dari karyawannya
sesuai dengan keinginan perusahaan.
Edwin B. Flippo
Pelatihan adalah proses membantu pegawai memperoleh efektivitas dalam pekerjaan
sekarang atau yang akan datang melalui pengembangan kebiasaan, fikiran, dan

tindakan, kecelakan, pengetahuan dan sikap.


Tujuan
Menurut Ranupandojo (2000:82) tujuan dari diadakannya pelatihan adalah:
1. Meningkatkan produktivitas
2. Memperbaiki moral
3. Mengurangi pengawasan
4. Mengurangi kemungkinan terjadi kecelakaan
5. Meningkatkan kestabilan dan keluwesan organisasi.
Carrell dan Kuzmits (1982 : 278) tujuan utama pelatihan dibagi menjadi 5 area:
1. Meningkatkan ketrampilan karyawan sesuai dengan perubahan teknologi.
2. Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten.
3. Membantu masalah operasional.
4. Menyiapkan karyawan dalam promosi.
5. Memberi
orientasi
karyawan
untuk
lebih
mengenal
organisasinya
Procton dan Thornton (1983 : 4) menyatakan bahwa tujuan pelatihan adalah:
1. Untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan bisnis dan operasional-operasional
industri sejak hari pertama masuk kerja.
2. Memperoleh kemajuan sebagai kekuatan yang produktif dalam perusahaan
dengan jalan mengembangkan kebutuhan ketrampilan, pengetahuan dan sikap

Manfaat
Flippo (1988:215) :
1. peningkatan produktifitas
2. peningkatan moral
3. pengurangan biaya , dan
4. stabilitas serta keluwesan (fleksibilitas)
Metode
Menurut Cherrington (1995:358):
1. on the job training

lebih berfokus pada peningkatan produktivitas secara cepat.


On The Job Training dibagi menjadi 6 macam yaitu:
a) Job instruclion training
Dimulai dengan penjelasan awal tentang tujuan pekerjaan, dan
menunjukan langkah-langkah pelaksanan pekerjaan.
b) Apprenticeship
Mengarah pada proses penerimaan karyawan baru, yang bekerja
bersama dan dibawah bimbingan praktisi yang ahli untuk beberapa
waktu tertentu.
c) Internship dan assistantships
Mengarah pada kekosongan pekerjaan yang menuntut pendidikan
formal yang lebih tinggi.
d) Job rotation dan transfer
Proses belajar yang biasanya untuk mengisi kekosongan dalam
manajemen dan teknikal.
e) Junior boards dan committee assingments
pelatihan dengan memindahkan perserta pelatihan kedalam komite
untuk bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan administrasi.
Dan juga menempatkan perserta dalam anggota eksekutif agar
memperoleh kesempatan dalam berinteraksi dengan eksekutif yang
lain.
f) Couching dan counseling
aktifitas yang menharapkan timbal balik dalam penampilan kerja,
dukungan dari pelatih, dan penjelasan secara berlahan bagaimana
melakukan pekerjaan secara tepat.
2. metode off the joh training
lebih cenderung berfokus pada perkembangan dan pendidikan jangka panjang.
Off the job training dibagi menjadi 13 macam:
1. Vestibule training
pelatihan dilakukan ditempat tersendiri yang dikondisikan seperti
tempat aslinya.
2. Lecture
pelatihan dimana menyampaikan berbagai macam informasi kepada
sejumlah besar orang pada waktu bersamaan.
3. Independent self-study
pelatihan yang mengharapkan peserta untuk melatih diri sendiri
misalnya dengan membaca buku, majalah profesional, mengambil
kursus pada universitas lokal dan mengikuti pertemuan profesional.
4. Visual presentations
pelatihan dengan mengunakan televisi, film, video, atau persentasi
dengan menggunakan slide.

5. Conferences dan discusion


pelatihan ini biasa digunakan untuk pelatihan pengambilan keputusan
dimana peserta dapat belajar satu dengan yang Iainnya.
6. Teleconferencing
pelatihan dengan menggunakan satelit, dimana pelatih dan perseta
dimungkinkan untuk berada di tempat yang berbeda.
7. Case studies
pelatihan yang digunakan dalam kelas bisnis, dimana peserta dituntut
untuk menemukan prinsip-prinsip dasar dengan menganalisa masalah
yang ada.
8. Role playing
pelatihan dimana peserta dikondisikan pada suatu permasalahan
tertentu, peserta harus dapat menyelesaikan permasalahan dimana
peserta seolah-olah terlibat langsung.
9. Simulation
pelatihan yang menciptakan kondisi belajar yang sangat sesuai atau
mirip dengan kondisi pekerjaan.
10. Programmed instruction:
merupakan aplikasi prinsip dalam kondisi operasional, biasanya
menggunakan computer.
11. Computer-based training
merupakan program pelatihan yang diharapkan mempunyai hubungan
interaktif antara komputer dan peserta, dimana peserta diminta untuk
merespon secara langsung selama proses belajar
12. Laboratory training
pelatihan ini terdiri dari kelompok-kelompok diskusi yang tak
beraturan dimana peserta diminta untuk mengungkapkan perasaan
mereka terhadap satu dengan yang lain
13. Programmed group excercise
pelatihan yang melibatkan peserta untuk bekena sama dalam
memecahkan suatu permasalahan.

PEMBELAJARAN

Definisi
Warsita (2008:85)
Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu
kegiatan untuk membelajarkan peserta didik.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.

Dimyati dan Mudjiono (1999:297)


Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,
untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber

belajar.
Tujuan
Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan
bahwa tujuan pembelajaran adalah :
1. memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-

topik
2. mengalokasikan waktu
3. petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran
4. menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa.
Manfaat
Nana Syaodih Sukmadinata (2002)
4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu:
1. Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar
kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara
lebih mandiri.
2. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar.
3. Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media

pembelajaran.
4. Memudahkan guru mengadakan penilaian.
Metode
menurut Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep :
1. Metode Ceramah
enerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok
pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang
relatif besar.
2. Metode Diskusi
proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling
bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam
pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka.
3. Metode Demonstrasi
metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya?
Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya.
4. Metode Resitasi
suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume
dengan kalimat sendiri.
5. Metode Eksperimental

suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas


percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang
dipelajarinya.
6. Metode Study Tour (Karya wisata)
metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek
guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan
dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan
didampingi oleh pendidik.
7. Metode Latihan Keterampilan
suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara
berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan
keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat
sesuatu.
8. Metode Pengajaran Beregu
suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang
masing-masing mempunyai tugas.
9. Peer Theaching Method
sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang
dibantu oleh temannya sendiri.
10. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method
metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat
kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa.
11. Project Method
metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta
didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
12. Taileren Method
suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian.

KESIMPULAN
Pembelajaran dan pelatihan adalah implementasi wujud pendidi-kan. Pembelajaran dalam
pengertian praktek transformasi nilai-nilai didik terhadap peserta didik melalui pembelajaran
formal, informal maupun non-formal. Sementara pelatihan lebih berorientasi transformasi
penguasaan keterampilan tertentu yang dapat digunakan oleh seseorang atau kelompok untuk
mengembangkan posisi profesionalnya.

SUMBER:
http://rinintaanggita.blogspot.co.id/2013/10/pelatihan-dan-pengembangan-tugas-sdm.html
http://resthoe.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-dan-tujuan-pelatihan-training.html
http://nursecaremine.blogspot.co.id/2012/11/pelatihan-definisi-tujuan-manfaat-dan.html
http://dedi26.blogspot.co.id/search/label/Pembelajaran
http://biosaefful.blogspot.co.id/2013/05/definisi-manfaat-dan-tujuan-pembelajaran.html
http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/
https://yusuftager.wordpress.com/2011/04/09/pendidikan-pembelajaran-dan-pelatihan/

Anda mungkin juga menyukai