NAMA
: Adhitri Anggoro
NIM
: 030.08.004
SOAL
I.
II.
III.
Buatlah rencana terapi yang lengkap untuk pasien dengan diagnosis multiple depresi
disorder
JAWABAN
I.STATUS MENTAL
1. PASIEN DENGAN GANGGUAN DELUSIONAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien seorang perempuan berusia 30 tahun, Penampilan fisik sangat rapi, wajah
sesuai dengan usianya, ekspresi wajah terkesan sangat percaya diri. Penampilan dan
kebersihan diri cukup baik. Pasien menggunakan kemeja putih dengan celana cokelat.
Selama wawancara pasien duduk dengan tenang. Pembicaraan lancar. Kontak dengan
pewawancara cukup, sikap pasien kooperatif.
2. Kesadaran
Kesadaran neurologis
: compos mentis
Kesadaran psikologis
: terganggu
Kesadaran social
: terganggu
4. Pembicaraan
Pasien aktif menjawab pertanyaan, menjawab sesuai yang ditanyakan.
5. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif. Namun marah saat disinggung tentang wahamnya (dokter mengatakan
hasil pemeriksaan lab. normal dan HIV/AIDS negative.
B. Alam Perasaan
1. Mood
2. Afek
- Stabilitas
- Pengendalian
- Echt/unecht
- Empati
- Skala diferensiasi
- Dalam/dangkal
- Keserasian
C. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
2. Ilusi
3. Depersonalisasi
4. Derealisasi
: Euthym
: stabil
: cukup
: echt
: tidak ada
: luas
: dalam
: serasi
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
D. Fungsi Intelektual
1. Intelegensi dan kemampuan informasi :
Taraf pendidikan
: .
Taraf pengetahuan
: ....
Taraf kecerdasan
: ...
2
2. Orientasi waktu
: baik
Orientasi tempat
: baik
Orientasi personal
: baik
: baik
: baik
4.
5.
6.
7.
8.
Daya konsentrasi
: cukup
Kemampuan membaca dan menulis: baik
Kemampuan visuospasial
: baik
Pikiran abstrak
: baik
Kemampuan menolong sendiri : baik
E. Proses Pikir
1. Arus pikir
- Produktivitas
- Kontinuitas
- Hendaya berbahasa
2. Isi Pikir
- Preokupasi
- Waham
: ...
: ...
: tidak terganggu
: waham curiga,kejar,kebesaran,cemburu,somatik
F. Pengendalian Impuls
: cukup
G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial
2. Uji daya nilai
3. Daya nilai realita
: terganggu
: cukup
: terganggu
H. Tilikan
: Derajat 1
mendominasi. Pasien mengenakan kemeja berwarna putih dengan rok hijau bermotif
bunga dan alas kaki berupa sandal jepit. Kebersihan dan perawatan tubuh pasien
terjaga dengan sangat baik dan tidak berbau. Selama wawancara pasien tampak
duduk tenang dengan sikap tubuh agak membungkuk dan kepala agak tertunduk,
ramah, kooperatif dan terlihat antusias dalam menjawab setiap pertanyaan pemeriksa.
b. Kesadaran
Kesadaran biologik
Kesadaran Psikologis
Kesadaran Sosial
: Compos mentis
: Tidak terganggu
: Tidak terganggu
:
:
:
:
Euthym
Menyempit
Tidak serasi antara emosi dan isi pembicaraan
Dapat dirabarasakan
b. Daya ingat
Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien masih dapat mengingat nama lengkap laki-laki yang pernah
disukainya ketika remaja dan nama guru-guru yang mengajarnya di sekolah.
Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien dapat menceritakan kegiatan apa saja yang dilakukannya sejak
pagi hari.
Daya ingat segera
Baik, pasien mampu mengulang enam huruf dan enam angka yang diucapkan
pemeriksa secara acak dengan cepat.
c. Pikiran abstrak
Baik, pasien dapat menyebutkan satu peribahasa dan artinya : air susu dibalas air
tuba, yang artinya perbuatan baik dibalas dengan perbuatan jahat.
C. Gangguan Persepsi
a) Halusinasi
b) Ilusi
c) Depersonalisasi
d) Derealisasi
:
:
:
:
D. Pikiran
a) Proses pikir/bentuk pikiran
Logis, koheren, jawaban sesuai dengan pertanyaan, kontinuitas pikiran baik, tidak ada
hendaya berbahasa.
b) Isi pikiran
Riwayat waham kejar, tidak ada preokupasi, tidak ada obsesif kompulsif, tidak ada
pikiran untuk bunuh diri atau mencederai diri sendiri maupun orang lain.
E. Pengendalian Impuls
Baik
F. Daya Nilai
a) Daya nilai sosial
Baik, ketika diberi pertanyaan menganai apakah mencuri milik orang lain itu berdosa
atau tidak, pasien menjawab itu merupakan tindakan berdosa.
b) Uji daya nilai
Baik, jumlah nilai MMSE 30
c) Penilaian realita
Baik
G. Tilikan
5
Derajat 4. Pasien sadar dirinya sakit akibat sesuatu yang tidak diketahui dalam dirinya.
H. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya
II.
Diagnosis banding:
1. Gangguan skizoafektif dan skizofrenia
Skizofrenia
Menurut Diagnostic and statistical manual of
Mental Disorders Fourth Text Revised (DSMIV-TR):
A. Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini
selama 1 bulan atau kurang dari sebulan jika
pengobatan berhasil
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara disorganisasi
4. Perilaku disorganisasi/katatonik yang
jelas
5. Symptom negative (afek datar, alogia,
avolition)
Catatan = dapat hanya 1 gejala bila
dijumpai waham bizarre/halusinasi
dengar
B. Disfungsi social/pekerjaan
C. Durasi gangguan terus menerus selama 6
bulan
D. Disingkirkan gangguan penggunaan zat
atau kondisi medis umum
E. Disingkirkan gangguan penggunaan zat
atau kondisi medis umum
F. Jika terdapat gangguan perkembangan
Gangguan skizoafektif
Gangguan skizoafektif adalah kelainan mental
yang rancu yang ditandai dengan adanya
gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan
gejala gangguan afektif.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2. Gangguan bipolar episode manik dengan ciri psikotik dan gangguan skizoafektif
dengan cirri manic
Gangguan Bipolar Episode Manik Dengan
Ciri Psikotik
Episode manik
Paling sedikit satu minggu (bisa kurang, bila
dirawat) pasien mengalami mood yang
elasi,ekspansif, atau iritabel. Pasien memiliki,
secara menetap, tiga atau lebih gejala berikut
(empat ataul ebih bila hanya mood iritabel) yaitu:
1. Grandiositas atau percaya diri
berlebihan
2. Berkurangnya kebutuhan tidur
3. Cepat dan banyaknya pembicaraan
4. Lompatan gagasan atau pikiran
berlomba
5. Perhatian mudah teralih
6. Peningkatan energy dan hiperaktivitas
psikomotor
7. Meningkatnya aktivitas bertujuan
(social, seksual, pekerjaan dan
sekolah)
8. Tindakan-tindakan sembrono (ngebut,
boros, investasi tanpa perhitungan
yang matang)
1.
2.
3.
4.
Sindrom Psikotik
Pada kasus berat, pasien mengalami gejala
psikotik. Gejala psikotik yang paling sering
yaitu:
1. Halusinasi (auditorik, visual, atau
bentuk sensasi lainnya)
2. Waham
Diagnosis Banding
Gangguan afektif akibat penyakit umum
Gangguan afektif akibat zat
Skizofrenia
Gangguan waham
10
III.
Terapi yang digunakan pada penderita gangguan depresi mayor antara lain :
1. ELECTRO CONVULSIVE THERAPY ( ECT )
ECT adalah terapi dengan melewatkan arus listrik ke otak. Metode terapi
semacam ini sering digunakan pada kasus depresi mayor berat atau mempunyai risiko
bunuh diri yang besar dan respon terapi dengan obat antidepresan kurang baik. Pada
penderita dengan risiko bunuh diri, ECT menjadi sangat penting karena ECT akan
menurunkan risiko bunuh diri dan dengan ECT lama rawat di rumah sakit menjadi lebih
pendek.
Pada keadaan tertentu tidak dianjurkan ECT, bahkan pada beberapa kondisi
tindakan ECT merupakan kontra indikasi. ECT tidak dianjurkan pada keadaan :
Usia yang masih terlalu muda ( kurang dari 15 tahun )
Masih sekolah atau kuliah
Mempunyai riwayat kejang
Psikosis kronik
Kondisi fisik kurang baik
Wanita hamil dan menyusui
Selain itu, ECT dikontraindikasikan pada : penderita yang menderita epilepsi, TBC
milier, tekanan tinggi intra kracial dan kelainan infark jantung. Depresi mayor berisiko
kambuh manakala penderita tidak patuh, ketidaktahuan, pengaruh tradisi yang tidak
percaya dokter, dan tidak nyaman dengan efek samping obat. Terapi ECT dapat menjadi
pilihan yang paling efektif dan efek samping kecil.
Terapi perubahan perilaku meliputi penghapusan perilaku yang mendorong
terjadinya depresi dan pembiasaan perilaku baru yang lebih sehat. Berbagai metode dapat
dilakukan seperti CBT (Cognitive Behaviour Therapy) yang biasanya dilakukan oleh
konselor, psikolog dan psikiater.
2. PSIKOTERAPI
Psikoterapi merupakan terapi yang digunakan untuk menghilangkan atau
mengurangi keluhan-keluhan dan mencegah kambuhnya gangguan psikologik atau pola
perilaku maladaptif. Terapi dilakukan dengan jalan pembentukan hubungan profesional
antara terapis dengan penderita.
11
perbaikan
depresi
setelah
antidepresan
ditambah
12