Membuat Karangan

A. Menentukan Masalah
1. Pilih masalah yang benar-benar dikuasai
2. Pilih masalah sesuai dengan keahlian
3. Pilih masalah yang diyakini
4. Pilih masalah yang bersifat kritik
5. Pilih masalah yang bersifat humor
B. Membatasai Masalah
1. Mencari aspek-aspek yang terdapat dalam masalah.
General subject : Remaja
Limited topic
:a. Masa peralihan
b . Pengaruh negatif globalisasi
c. Pengaruh positif globalisasi
d. Pandangan psikologis
e. Karakter unik
2. Penggunaan judul
Judul rangkap

: Remaja
Tinjauan dalam Sisi Psikologis

C. Menetapkan Tujuan
Berupa eksposisi
D. Menetapkan Sasaran Pembaca
Karangan ini ditujukan kepada masyarakat umum agar lebih memahami
remaja.
E. Langkah-langkah
1. Mencatat semua ide yang muncul
a. Clubbing
b. Gaya hidup konsumtif
c. Seks bebas
d. Sensitif
e. Lebih menyukai budaya asing
f. Kurangnya rasa nasionalisme
g. Bangga menjadi orang lain
h. Kurangnya bersosialisasi dengan orang lain
i. Meniru orang lain
j. Mudah terpengaruh atau labil
k. Berpikir pendek
l. Suka mencoba hal-hal baru
m. Cenderung menjauhi orang tua
n. Merasa ingin bebas

o. Lebih egois
p. Bersifat nekat
q. Merasa dewasa
r. Pengertian remaja
2. Menyeleksi ide-ide yang telah dicatat
d. Sensitif
i. Meniru orang lain
j. Mudah terpengaruh atau labil
k.Berpikir pendek
l. Suka mencoba hal-hal baru
n. Merasa ingin bebas
p.Bersifat nekat
q. Merasa dewasa
r. Pengertian remaja
3. Mengelompokkan ide-ide dalam satu heading
r. Pengertian remaja
q. Merasa dewasa
d. Sensitif
l. Suka mencoba hal-hal baru
i. Meniru orang lain
k.Berpikir pendek
p.Bersifat nekat
j. Mudah terpengaruh atau labil
n. Merasa ingin bebas
F. Mengembangkan ide-ide menjadi karangan. Satu ide memuat satu alenia

Remaja
Tinjauan dalam Sisi Psikologis

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi
yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).
Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak
termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang
dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri
Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak

dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk
memasuki masa dewasa.
Di dalam masa remaja, seseorang akan merasa dirinya telah menjadi sosok
yang dewasa. Ini ditunjukkan dengan perubahan sikap dan tingkah laku yang ada
pada diri mereka. Seorang remaja akan menilai semua yang dilakukannya adalah
benar karena mereka sudah merasa dewasa. Tetapi mereka tidak sadar jika
sesungguhnya yang mereka lakukan tidak semuanya benar. Sayangnya, seseorang
yang berada pada posisi ini apabila mendapat kritikan atau koreksi dari orang lain
akan menilai orang tersebut telah menghalang-halangi apa yang mereka pikirkan.
Remaja cukup peka atau sensitif terhadap lingkungan. Mereka akan
merasakan hal hal yang biasa menjadi luar biasa ketika bersinggungan dengan
lingkungan. Seperti saat mereka berbicara dengan orang yang lebih dewasa,
mereka akan rentan terhadap kata kata yang diucapkan sebagai kritikan atau
saran yang ditujukan kepada mereka. Maka dari itu, kita harus hati-hati ketika
berbicara ataupun berinteraksi dengan mereka. Apabila kita salah dalam berucap
ataupun mengambil sikap
Remaja gemar melakukan atau mencoba hal-hal baru dalam hidupnya.
Dampak negatif dari sikap ini yaitu banyak remaja yang merokok, mencuri, atau
bahkan mengonsumsi narkoba. Di samping dampak negatif, tentulah ada dampak
positifnya. Salah satu dampak positif yang mereka ciptakan yaitu dalam bidang
kemajuan IPTEK. Remaja akan cenderung meningkatkan pengetahuan dengan
menggunakan fasilitas-fasilitas canggih yang ada. Oleh karena itu, agar remaja
dapat berperilaku sesuai dengan norma yang ada, sebaiknya remaja kritis diri
dalam memilih kegiatan yang bermanfaat untuk mengisi waktu mereka agar tidak
ada kata menyesal di hari kemudian, seperti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
atau pengembangan diri yang ada di sekolah.
Selain gemar melakukan hal-hal yang baru, mengikuti atau meniru gaya
orang lain yang sepintas mereka rasa pantas untuk mereka merupakan ciri khas

lain dari sosok remaja. Hal ini diakibatkan oleh remaja yang berada dalam tahap
pencarian identitas diri. Perlu juga adanya perhatian bagi remaja agar jangan
sampai remaja mengikuti adab, budaya, atau tingkah laku yang menyimpang.
Terkadang mereka akan bersifat nekat dalam mencapai sesuatu yang
diinginkannya. Sikap ini dapat dinilai dari sisi positif dan negatifnya. Positifnya,
merea akan mempunyai ambisi kuat dalm mencapai cita-cita. Namun, sifat nekat
yang melekat pada sosok remaja dominan mengarah pada asumsi negatif.
Misalnya, mereka akan nekat melawan orang tua mereka akibat tidak diizinkan
untuk melakukan sesuatu hal yang mereka inginkan.
Remaja dominan selalu berpikir pendek. Tegesa-gesa dalam mengambil
keputusan pun selalu dialami oleh remaja. Remaja akan berpikir demikian
biasanya dipengaruhi beberapa faktor yaitu masalah keluarga, masalah dengan
teman, atau bahkan masalah yang dialami di sekolah. Yang memprihatinkan,
terkadang yang menjadi pelarian karena sikap mereka adalah hal-hal yang bersifat
negatif seperti seks bebas dan merokok.
Mudah dipengaruhi atau dengan kata lain labil, juga identik dengan mada
remaja. Berkaitan dengan kondisi yang senang meniru adab, budaya, atau tingkah
laku orang lain,mereka akan mudah dipengaruhi untuk suatu hal yang diambilnya
sebagai keputusan. Oleh sebab itu, sebagai orang tua perlu untuk membimbing
anaknya untuk menuntun mereka agar dapat menentukan pilihan dengan pasti.
Dari beberapa sifat yang dimiliki remaja ini, remaja akan merasa ingin
bebas. Mereka akan merasa bahwa orang-orang yang mempehatikan mereka
adalah orang-oang yang menghalangi mereka untuk mencari jati dirinya. Mereka
akan berpikir orang dewasa selalu membatasi apa yang mereka ingin lakukan.