Artikel Tipologi Partisipasif
Artikel Tipologi Partisipasif
LAMPUNG
presentase siswa yang meninggalkan sekolah sebelum lulus pada jenjang pendidikan tertentu.
Kegunaannya adalah untuk mengetahui berapa banyak siswa yang putus sekolah di suatu
daerah. Makin rendah nilainya, berarti makin baik. Angka putus sekolah yang ideal adalah
0%. Menurut data Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung 2010 , jumlah APS untuk
pendidikan tingkat menengah di Bandar Lampung mencapai 29,64% . Kemudian mengenai
angka partisipasi kasar SD di Kota Bandar Lampung mencapai 111.189 anak, sementara
untuk angka partisipasi murni mencapai 93.903 anak. Pada tingkat SMP angka partisipasi
kasar 47.533 anak sedangkan angka partisipasi murni mencapai 33.039 anak (sumber:
www.lampost.com, Edisi 24 Desember 2010). Berdasarkan data tersebut dapat kita lihat
bahwa masih banyak anak putus sekolah di Kota Bandar Lampung.
Untuk mengatasi jumlah angaka putus sekolah maka dibutuhkan solusi melalui sebuah
kebijakan pendidikan. Pemerintah daerah khususnya pemerintah Kota Bandar Lampung
memiliki inovasi dalam rangka mengatasi jumlah angka anak putus sekolah melalui sebuah
kebijakan pendidikan. Kebijakan pendidikan tersebut telah diatur melalui Perda No. 01 Tahun
2012 tentang penyelenggaraan pendidikan dengan dikeluarkan pula Peraturan Walikota No.
49 Tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada
jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di
Kota Bandar Lampung. Perda Kota Bandar Lampung No.1 Tahun 2012 bagian kedua
menjelaskan tentang penerimaan dan daftar ulang, dalam hal ini dijelaskan mengenai
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dilaksanakan melalui 3 Jalur. Ketiga jalur tersebut
adalah jalur reguler, jalur prestasi dan jalur bina lingkungan. Ketiga jalur ini terdapat jalur
khusus untuk anak kurang mampu agar dapat melanjutkan sekolah, yaitu Jalur Bina
Lingkungan. Jalur Bina Lingkungan ini merupakan bentuk langkah pemerintah Kota Bandar
Lampung dalam mewujudkan salah satu tujuan negara, yang mana kebijakan Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada calon
siswa yang berasal dari keluarga yang belum mampu secara ekonomi agar tetap dapat
melanjutkan pendidikan.
Jalur Bina Lingkungan merupakan kebijakan yang strategis dan inovatif yang dilakukan
pemerintah Kota Bandar Lampung, diharapkan kebijakan ini menjadi solusi terhadap
permasalahan dalam dunia pendidikan guna memenuhi kebutuhan masyarakat ekonomi
rendah agar tetap mampu memperoleh pendidikan yang sama. Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB) Jalur Bina Lingkungan telah berjalan sejak tahun ajaran 2011/2012. Calon
siswa yang melalui Jalur Bina Lingkungan diseleksi berdasarkan kelengkapan berkas, yang
mana berkas tersebut menerangkan mengenai keadaan keluarga dan identitas keluarganya.
Khusus bagi siswa Jalur Bina Lingkungan seluruh biaya sekolah sudah ditanggung oleh
pemerintah Kota Bandar Lampung, sehingga tidak ada lagi pungutan untuk biaya SPP.
Penerimaan calon peserta didik baru melalui program Bina Lingkungan (Biling), di Kota
Bandarlampung terus dilanjutkan pada Tahun Pelajaran 2014/2015.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Bandarlampung, Provinsi
Lampung Drs Sukarma Wijaya ketika memberikan sambutan pada acara pelepasan para
Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Kota Bandarlampung di Bandarlampung, Sabtu.
Program Bina Lingkungan yaitu memberikan porsi 50 persen masuk ke sekolah negeri tanpa
seleksi dan gratis untuk memberikan kesempatan belajar bagi calon siswa dari keluarga
secara ekonomi kurang mampu.
Pemerintah Kota Bandarlampung sejak Tahun Pelajaran (TP) 2013/2014 menerapkan
program Bina Lingkungan kepada sekolah-sekolah negeri, guna memberikan kesempatan
belajar di sekolah-sekolah negeri tanpa tes bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang
tempat tinggalnya berdekatan dengan lingkungan sekolah negeri setempat.
Kebijakan pemerintah kota yang dipimpin oleh Wali Kota Bandarlampung Herman HN itu
sudah berjalan satu tahun, dan akan dilanjutkan pada tahun pelajaran berikutnya, namun
pelaksanaannya akan terus dievaluasi dan disempurnakan agar benar-benar tempat sasaran.
Sukarama Wijaya juga menyambut baik dan mengapresiasi positif bagi sekolah-sekolah,
khususnya SMP Negeri 1 Kota Bandarlampung (Eks Sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional-RSBI) yang telah melaksanakan program Bina Lingkungan itu.
Ketua Komite Sekolah SMP Negeri 1 Bandarlampung, Mirwan Karim SE juga menyambut
baik kepada SMP Negeri 1 yang telah secara konsisten melaksanakan program pendidikan,
termasuk program Bina Lingkungan, serta sejumlah prestasi gemilang siswanya baik secara
internal maupun eksternal melalui berbagai lomba.
Ia mengharapkan agar prestasi itu terus ditingkatkan, namun untuk mencapai dan
mempertahankan prestasi yang baik itu tidak bisa hanya mengandalkan dukungan dana dari
pemerintah, melainkan harus ada kerja sama yang baik antara pemerintah, pihak sekolah,
Komite Sekolah, dan para orang tua/wali murid.
Banyaknya prestasi yang diraih yang ditunjukkan dengan banyaknya hadiah piala, piagam,
medali dan lainnya itu perlu terus ditingkatkan, karena itu perlu kerja sama yang lebih baik
antara sekolah dan orang tua murid di masa yang akan datang,' katanya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bandarlampung Drs Haryanto MSi pada kesempatan itu
menyampaikan laporan seputar pelaksanaan dan hasil Ujian Sekolah (US), hasil Ujian
Nasional (UN), dan laporan tentang sejumlah prestasi yang diraih para siswanya, dan hal lain
terkait perkembangan pelaksanaan pendidikan di sekolahnya.
'Ada satu siswa yang bisa meraih medali berbagai kejuaraan sampai 19 buah,' kata Haryanto
disambut gemuruh hadirin, baik para siswa kelas VII dan VIII, serta siswa yang baru lulus
Kelas IX, para orang tua murid kelas IX, serta para undangan.
Haryanto menambahkan, pada Tahun Pelajaran 2013/2014, SMP yang dipimpinnya
mengikutkan sebanyak 171 siswa ke Ujian Nasional (UN), dan dinyatakan lulus seluruhnya
(100 persen).
Jumlah peserta UN di sekolahnya sebanyak 171 siswa/siswi itu meningkat dibandingkan
peserta UN tahun pelajaran sebelumnya Hasil UN itu diumumkan kepada para siswanya yang
hadir didampingi oleh para orang tua/wali muridnya Sabtu siang, dengan cara dibagikan
secara tertutup dalam sebuah amplop lalu dibuka secara bersamaan, disambut tangis haru
para siswa dan orang tua, dilanjutkan pemberian penghargaan kepada para siswa terbaik hasil
UN, US, dan per mata pelajaran.
Namun di beberapa sekolah, Fakta di lapangan ditemukan bahwa masih ada siswa Jalur Bina
Lingkungan yang dikenakan biaya. Contohnya ada siswi kelas X SMAN 14 Bandar Lampung
dipungut biaya Rp. 1,7 juta oleh pihak sekolah. Padahal sudah jelas dalam Peraturan Walikota
No. 49 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
tidak
ada
pungutan
biaya
untuk
siswa
Jalur
Bina
Lingkungan.
(Sumber:
SMAN 12 Bandar Lampung terbukti ada 2 siswa yang diduga memanipulasi data, dan
masalah ini dibenarkan oleh Kadisdik Bandar Lampung Sukarma Wijaya. Beliau mengatakan
jika kedua siswa itu benar telah memanipulasi data karena ketika ditinjau secara langsung
kedua siswa tersebut ternyata memiliki rumah mewah, kendaraan mobil dan sepeda motor di
rumahnya. (Sumber:http://www.radarlampung.co.id/)
Kebijakan PPDB Jalur Bina Lingkungan jika dilihat tujuannya sangat baik dan merupakan
suatu bentuk inovasi pemerintah daerah Kota Bandar Lampung dalam memajukan dunia
pendidikan.