Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

INSTALASI 3 FASA

Septiyaningsih
XI TITL 1 / 32 (1211997)
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA
LISTRIK
SMK NEGERI 7 SEMARANG
( STM PEMBANGUNAN )
KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
Jalan Simpang Lima Telp. (024) 8311532 Fax. (024) 8447649
Semarang 50241

2013

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan IP disusun untuk memenuhi tugas nilai Instalasi kWh mter


,Instalasi 3 fasa kelas XI TITL 1 SMK N 7 (STM PEMBANGUNAN) Semarang
Dengan terselesaikan laporan ini pada tanggal 21 September 2013,
dan disahkan pada tanggal 22 September 2013.

Guru Pengampu 1

Guru Pengampu 2

Dra. Endang Sri Rahayu

Tri Harjanto

NIP : 196002221988032004

NIP : 195507191984121001

Penulis

Septiyaningsih
NIS : 1211997

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Berkat Rahmat Allah dan Ridho-Nya serta atas kesungguhan dan
keuletan ,saya telah berhasil menyelesaikan tugas yang
diselesaikan.
Dalam rangka mengerjakan tugas rangkaian Instalasi 3 fasa
mata diklat yaitu sebagai tugas semester akhir yang diberikan
kepada kelas XI-TITL 1 SMKN 7 SEMARANG.
Maksud dari penyusunan laporan hasil tugas mata diklat adalah
sebagai alat penyampaian informasi yang berkaitan dengan
pelajaran teknik di kejuruan TITL.
Didalam pelaksanaan kegiatan dan penyusunan hasil
laporan tugas mata diklat ini saya tidak akan berhasil bila tidak
ada bantuan dari pihak lain yaitu guru pembimbing saya. Maka
dalam kesempatan ini pula saya tidak lupa menyampaikan
terimakasih kepada guru-guru pembimbing saya yang telah
membimbing saya. Rasa terimakasih ini saya tujukan kepada
yang terhormat :
1.
2.
3.
4.
5.

Bpk. Soedarmanto selaku Kepala Sekolah di SMKN 7 SMG,


Ibu Yulia sebagai wali kelas XI TITL 1
Ibu. Endang selaku guru pembimbing, dan
Bpk. Tri Harjanto selaku guru pembimbing, serta
Semua guru yang telah turut mebimbing saya yang tidak
dapat saya sebutkan satu per satu

Saya sadar bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak


mengalami kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.Sehingga
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan.
Waasalamualaikum Wr. Wb.
Semarang,24 April 2013

Penulis

LEMBAR KERJA PRAKTIK


JURUSAN: TEKNIK
LISTRIK
KELAS: XI TITL 1
DIPERIKSA:

I.

PRAKTIK
INSTALASI
3 FASA

NAMA: Septiyaningsih
No: 32
WAKTU:

TUJUAN
Setelah dipraktekkan diharapkan siswa dapat :
1. Membuat rangkaian listrik lebih baik
2. Membuat rangkaian baru.
3. Meningkatkan ketrampilan siswa
4. Dapat mengatahui cara memasang komponen listrik dengan
benar

II. TEORI DASAR


Sistem ini secara umum lebih ekonomis dalam
penghantaran daya listrik, dibanding dengan sistem 2phase atau 1-phase, dengan ukuran penghantar yang
sama. Karena sistem 3-phase dapat menghantarkan daya
listrik yang lebih besar. Dan juga peralatan listrik yang
besar, seperti motor-motor listrik, lebih powerful dengan
sistem ini.

Kilo Watt Hour (KwH) Meter


Untuk menghitung besarnya daya-daya yang dipakai pada perumahan pada industri
peralatan yang dapat dipakai adalah Kwh Meter. Prinsipnya yaitu daya yang
digunakan pada beban dihitung untuk setiap jamnya yang selanjutnya
dikalkulasikan dengan harga listrik yang harus dibayarkan konsumen. Tipe dari
KwH meter ini penggunaannya sudah sangat luas dan telah dikembangkan oleh
Schellumberger pada 1888, meter ini tidak mahal, ketelitiannya cukup baik dan
dapat dioperasikan untuk waktu yang lama dengan sedikit perawatanRudy
Setyabudi, Pengukuran Besaran Listrik, 2007, halaman 105. Sesuai dengan
namanya, KwH meter hanya menghitung daya aktif nya pada suatu perumahan
atau industri sehingga apabila ada daya reaktif yang ditimbulkan oleh kapasitor
atau induktor, maka seharusnya KwH meter tidak dapat menghitung daya tersebut
dan putaran aluminium pada KwH meter jenis mekanik tidak dapat bergerak.
Apabila KwH meter bergerak namun tidak ada daya aktif nya, maka kemungkinan
terbesar, terdapat kerusakan pada KwH meter.
Terdapat dua jenis KwH meter yang banyak beredar di Indonesia. Tipe-tipe
tersebut adalah tipe mekanik dan Digital. Tipe mekanik adalah peralatan yang
menghitung daya listrik dengan menghitung putaran atau rotasi piringan
aluminium di KwH meter. Pada KwH meter tipe ini, terdapat koil yang
menghasilkan fluks magnet yang searah dengan arus dan tegangan. Dengan
dipasangnya koil ini, maka pada piringan aluminium ini akan terdapat arus eddy
yang pada selanjutnya dapat menghasilkan gaya putar pada piringan aluminium
yang identik dengan daya yang sedang digunakan. Putaran aluminum ini
selanjutnya menggerakkan counter yang menunjukkan besarnya daya yang
digunakan . Piringan yang digunakan adalah aluminum karena aluminum
merupakan jenis metal yang tahan terhadap karat dibandingkan logam seperti besi.
Untuk KwH meter jenis 3 fasa, semua kawat 3 fasa tersebut dihubungkan KwH
meter. Apabil salah satu kawat terputus atau lepas, maka pembacaan KwH meter
menjadi tidak akurat lagi . Kesimpulandari. KwH meter tipe analog nya adalah
kecepatan piringan aluminium menandakan besarnya daya yang sedang digunakan
oleh konsumen
Untuk KwH meter jenis Digital adalah KwH meter yang menggunakan rangkaian
elektronik sebagai penghitungnya. Prosesor Sinyal Digital digunakan untuk
menghitung daya dengan pemberian parameter seperti tegangan dan arus, juga
terdapat tegangan referensi pada prosesor sinyal digital tersebut.
Untuk pemasangan KwH meter harus diperhatikan pada simbol-simbol pada KwH
meter. Pada KwH meter tipe mekanik, biasanya terdapat simbol yang menunjukkan

peralatan KwH meter harus dipasang secara vertikal. Apabila KwH meter tersebut
dipasang secara horizontal, KwH meter tersebut tidak akan jalan karena adanya
efek gravitasi yang mempengaruhi putaran piringan aluminum. Simbol-simbol lain
dapat diperhatikan untuk KwH meter yaitu ada tidaknya simbol yang
merepresentasikan perlindungan terhadap pengaruh medan magnit luar. Untuk
pengamanan terhadap medan magnit luar, ditandai dengan kotak dengan garis, dan
medan listrik ditandai dengan kotak dengan garis putus-putus.
Di Indonesia, banyak sekali penyimpangan penggunaan KwH meter yang dapat
merugikan PLN sebagai penyedia listrik negara. Sebagai contohnya yaitu
modifikasi pada KwH meter yang menyebabkan turunnya biaya yang harus
dibayarkan. Contoh modifikasi yaitu dengan pemberian medan magnit luar yang
dapat menggangu jalannya piringan aluminium yang dapat mengurangi
penghitungan daya yang seharusnya dipakai. Langkah ini dapat diantisipasi dengan
menggunakan perlindungan magnit dari luar. Contoh kasus lainnya adalah
merubah dari kawat fasa yang mengalir masuk ke KwH meter menjadi kawat
ground yang mengalir masuk ke KwH meter. Hal ini berdampak pada tidak
terhitungnya daya yang dipakai yang ditandai dengan tidak berputarnya piringan
aluminium pada KwH meter karena pada beban, digunakan kawat ground selain
dari KwH meter.

III. KESELAMATAN KERJA


1. Memakai Wearpack

2. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya


3. Menyiapkan kondisi fisik sebaik-baiknya
4. Bekarja dengan serius
5. Mempersiapkan alat dan bahan
6. Jangan bergurau saat praktek
7. Gunakan pakaian praktek dan masker untuk
melindungi mulut dan hidung.
8. Bacalah gambar kerja , bila kurang jelas tanyakan
pada guru pembimbing.
9. Kerjakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
10. Jagalah kebersihan tempat kerja
11. Berdoalah sebelum dan sesudah praktek

IV. ALAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tang Kombinasi
Tang Pembulat
Tang Potong
Tang Pengupas
Knee
Obeng (+)
Obeng (-)
Test Pen

9. Multimeter
10. Palu, paku
11. T-DOST (3 buah)
12. Tang Ampere
13. TPST
14. MCB (2 buah)
15. Pipa PVC
16. Lampu
17. KWH
18. Fitting
19. Mur
20. Rel MCB
21. Clamp Kabel
22. Kabel NYA Merah 0,4 mm
23. Kabel NYA Biru 0,4 mm
24. KKB

V.

Data Pengukuran
.
Tegangan
Arus yang mengalir
Daya Lampu
Perhitungan Daya ( V.I )
Waktu Satu Putaran/Kwh

VI. HASIL

220 V

Anda mungkin juga menyukai