Anda di halaman 1dari 16

SPINE INJURY

OLEH :M.Sukma Sajidin


PEMBIMBING : dr. NELSON SITUMORANG SpB

Insert LOGO

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Anatomi Tulang Belakang


Vertebra adalah pilar yang berfungsi sebagai penyang
ga tubuh dan melindungi medulla spinalis.
terdiri atas 33 ruas :
vertebra servikalis : 7 ruas
vertebra thorakalis : 12 ruas
vertebra lumbalis : 5 ruas
vertebra sakral : 5 ruas
vertebra kogsigea : 4 ruas

Secara umum, struktur tulang belakang tersusun atas


dua yaitu :
Korpus vertebra beserta semua diskus intervetebra
yang berada di antaranya.
Elemen posterior (kompleks ligamentum posterior)

FRAKTUR VERTEBRA TORAKALIS


Cedera stabil : bagian yang terkena hanya bagian
medulla spinalis anterior.
Cedera tidak stabil : akibat fraktur medulla spinalis po
sterior

Mekanisme cedera
Fraktur kompresi (Wedge fractures)
Adanya kompresi pada bagian depan corpus vertebrali
s yang tertekan dan membentuk patahan irisan. Fraktu
r kompresi adalah fraktur tersering yang mempengaru
hi kolumna vertebra.

Fraktur remuk (Burst fractures)


Fraktur yang terjadi ketika ada penekanan corpus vert
ebralis secara langsung, dan tulang menjadi hancur. Fr
agmen tulang berpotensi masuk ke kanalis spinalis
Diagnosis burst fracture ditegakkan dengan x-rays da
n CT scan untuk mengetahui letak fraktur dan menent
ukan apakah fraktur tersebut merupakan fraktur kom
presi, burst fracture atau fraktur dislokasi. Biasanya de
ngan scan MRI, fraktur ini akan lebih jelas mengevalua
si trauma jaringan lunak, kerusakan ligamen dan adan
ya perdarahan.

Fraktur dislokasi
Terjadi ketika ada segmen vertebra berpindah dari tem
patnya karena kompresi, rotasi atau tekanan. Ketiga k
olumna mengalami kerusakan sehingga sangat tidak s
tabil, cedera ini sangat berbahaya.

Cedera pisau lipat (Seat belt fractures)


Sering terjadi pada kecelakaan mobil dengan kekuata
n tinggi dan tiba-tiba mengerem sehingga membuat v
ertebra dalam keadaan fleksi, dislokasi fraktur sering t
erjadi pada thoracolumbar junction.

Trauma medula spinalis adalah cedera pada tulang bel


akang baik langsung maupun tidak langsung, yang m
enyebabkan lesi di medula spinalis sehingga menimbul
kan gangguan neurologis, dapat menyebabkan kecaca
tan menetap atau kematian (PERDOSI, 2005).
Dapat terjadi karena :
Kecelakaan
Luka tusuk atau luka tembak
Tumor

Komusio Medulla Spinalis

Kontusio Medulla Spinalis

Laserasio Medulla Spinalis

suatu keadaan dimana


fungsi medulla spinalis
hilang sementara akibat
suatu trauma dengan
atau tanpa disertai fraktur
atau dislokasi.

merupakan gangguan
fisiologik saja tanpa
kerusakan makroskopik,
maka pada kontusio
medulla spinalis didapati
kerusakan makroskopik
dan mikroskopik medulla
spinalis yaitu perdarahan,
pembengkakan (edema),
perubahan neuron, reaksi
peradangan.

Pada laserasio medulla


spinalis terjadi kerusakan
yang berat akibat
diskontinuitas medulla
spinalis. Biasanya
penyebab lesi ini adalah
luka tembak atau
bacok/tusukan, fraktur
dislokasi vertebra.

Perdarahan

Kompresi Medulla Spinalis

Akibat trauma, medulla


spinalis dapat mengalami
perdarahan epidural,
subdural maupun
hematomiella. Hematom
epidural dan subdural
dapat terjadi akibat
trauma maupun akibat
dari sepsis

Kompresi Medula Spinalis


Kompresi medulla
spinalis dapat terjadi
akibat dislokasi vertebra
maupun perdarahan
epidural dan subdural.
Gambaran klinisnya
sebanding dengan
sindrom kompresi
medulla spinalis akibat
tumor, kista dan abses di
dalam kanalis vertebralis

Gejala klinis
Nyeri akut pada belakang leher, yang menyebar sepanj
ang saraf yang terkena
Paraplegia
Paralisis sensorik motorik total
Kehilangan kontrol kandung kemih (retensi urine, dist
ensi kandung kemih)
Penurunan keringat dan tonus vasomotor
Penurunan fungsi pernapasan
Gagal nafas

Pemeriksaan Penunjang
Radiologi
Pungsi lumbal
Mielografi

Penatalaksanaan
Pada tipe yang stabil dilakukan imobilisasi dengan gips
atau alat penguat.Mobilisasi dini merupakan syarat pe
nting sehingga penyulit yang timbul pada kelumpuhan
akibat cedera tulang belakang seperti infeksi saluran n
afas, infeksi saluran kencing atau dekubitus dapat dice
gah.

Pembedahan juga dilakukan dengan tujuan dekompre


si yaitu melakukan reposisi untuk menghilangkan peny
ebab yang menekan medula spinalis, dengan harapan
dapat mengembalikan fungsi medula spinalis yang ter
ganggu akibat penekanan tersebut. Dekompresi palin
g baik dilaksanakan dalam waktu enam jam pascatrau
ma untuk mencegah kerusakan medula spinalis yang p
ermanen.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai