Anda di halaman 1dari 22

SISTEM PEMBAKARAN BAHAN

BAKAR

FALLEN APRIYENI
MUHAMMAD FARHAN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
UTILITAS

BAHAN BAKAR
JENIS-JENIS BAHAN BAKAR

PENGERTIAN
Bahan bakar adalah suatu
materi apapun yang bisa
diubah menjadi energi.

Berdasarkan Materinya :
1. Bahan Bakar Padat
2. Bahan Bakar Cair
3. Bahan Bakar Gas

Sistem Pembakaran Batubara


System pembakaran batubara dikelompokkan menjadi 3 jenis
yaitu :
1. Unggun tetap (fixed bed ) dengan cara pengumpanan
overfeed (spreeder), underfeed , dan crossfeed (vibrating)
2. Unggun fluidisasi
3. Purverisasi

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


utilitas

SISTEM PEMBAKARAN UNGGUN TETAP


Fixed bed system atau Grate
system adalah teknik
pembakaran dimana batubara
berada di atas conveyor yang
berjalan atau grate.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


utilitas

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


utilitas

Sistem Pembakaran Unggun


Fuidisasi
Fluidized bed system adalah sistem dimana udara ditiup dari bawah
menggunakan blower sehingga benda padat di atasnya berkelakuan
mirip fluida. Teknik fluidisasi dalam pembakaran batubara adalah teknik
yang paling efisien dalam menghasilkan energi. Pasir atau corundum
yang berlaku sebagai medium pemanas dipanaskan terlebih dahulu.
Pemanasan biasanya dilakukan dengan minyak bakar. Setelah
temperatur pasir mencapai temperature bakar batubara (300oC) maka
diumpankanlah batubara. Sistem ini menghasilkan abu terbang dan
abu yang turun di bawah alat. Abu-abu tersebut disebut dengan fly ash
dan bottom ash. Teknologi fluidized bed biasanya digunakan di
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Komposisi fly ash dan
bottom ash yang terbentuk dalam perbandingan berat adalah : (8090%) berbanding (10-20%).

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


utilitas

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


PROSES INDUSTRI KIMIA II

Pressure Fluidized-bed
Combustion
Pada pembakaran jenis ini tekanan pembakaran bisa lebih
diperkecil sehingga menurunkan biaya investasi. Pada tekanan
pembakaran diatas 4-6 atm, turbin gas dapat dijalankan oleh gas
pembakaran untuk menekan udara pembakaran dan menghasilkan
daya listrik. Hasilnya dapat meningkatkan efisiensi dalam
menghasilkan listrik.
Beberapa keuntungan fluidized-bed adalah :
Biaya capital dan biaya oparasi lebih rendah
Peepindahan panas ketabung boiler cukup tinggi (sampai dengan
100 btu/ jam ft2 0F)
Jumlah NOX yang terbentuk lebih sedikit karena suhu nyala yang
rendah.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


UTILITAS

Sistem Pembakaran Pulverisasi

Pada sistem pembakaran pulverisasi, partikel batubara


harus cukup halus agar bisa dimasukkan oleh tekanan
udara pembakaran. Ukuran batubara untuk pembakaran
system pulverisasi adalah -200 mesh. Apabila batubara
lignit yang dipakai maka jumlah partikel berukuran -200
mesh sekitar 65-70% sedangkan untuk sub bituminous
yang mudah tebakar, jumlah sampai 80-85 %. Untuk
menjaga agar nyala api stabil dan mencegah berbalik arah
ke burner, batubara harus diinjeksikan kedalam tanur
dengan kecepatan tinggi, sekitar 15 meter/detik.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


UTILITAS

SISTEM PEMBAKARAN MINYAK


Minyak sedikit lebih sulit daripada gas alam karena
disamping harus mengolah atau menyiapkan bahan bakar
untuk pembakaran juga harus mengukurnya, mencampurnya
dengan udara dan membakarnya. Ada beberapa cara yang
dapat ditempuh untuk menyiapkan bahan bakar untuk
pembakaran,
termasuk
diantaranya
penguapan
atau
gasifikasi minyak dengan cara memanaskannya didalam
pembakar, atau pengatoman minyak tersebut ke dalam
aliran udara. Teknik penguapan khususnya sangat cocok
untuk bahan bakar minyak yang ringan.

Produk
Phenol (C6H5OH)
Sifat Fisik
Berat molekul : 94.11 gr/grmol
Titik leleh : 45 C
Titik beku : 40.5 C
Titik didih : 181.7 C
Density : 1.07 gr/ml
Penampilan
: biru-hijau crytaline solid
Kelarutan dalam air : 8,3 gr/100ml (20 0c)

Sifat kimia
dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H +
Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran kimiawi pada
kulit yang terbuka.
Larut dalam pelarut organik
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam.
Fenol juga dapat diperoleh sebagai hasil dari oksidasi batu bara.

Reaksi

1. Reaksi Utama
Oksidasi untuk asam benzoate
C6H5COOH
C6H5CH3 + 3/2 O
Cobalt
2

+ H 2O

Napthenat
e

Oksidasi dari asam benzoate untuk phenol


C6H5OH + CO2
C6H5COOH + O2
Cupric
benzoate

2. Reaksi Samping
C6H5-CH3 + O2
C6H5-CHO +

O2

C6H5-CHO +

O
C6H5-C-O-OH

C6H5-CHO +

H 2O

O
C6H5-C-O-OH
2C6H5COOH

Flowsheet
Toluen
e

Proses Industri
fenolkimia
dengan proses2
raschig

A. Bahan baku
1. Benzene
2. Udara
Sifat Fisika
Berat molekul

: 78.1121 g/mol

Density

: 0.8786 g/ml pada 20 C

Titik leleh

: 5.5 C

Titik didih

: 80.1 C

Zat cair tidak berwarna

Sifat Gas

N2

O2

Berat Bolekul

28,02

32,0

Kenampakan

Gas, tidak

gas tidak berbau,

berbau, tidak

tidak berwarna

Mudah menguap
Memilki bau yang khas
Sifat kimia
tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan
menghasilkan banyak jelaga.
Merupakan senyawa nonpolar.

Berwarna
Spesific gravity

12,5

1,7

Melting point C

-209,86

- 214,8

Boiling point, 1 atm, C

-195,8

-182,84

Suhu kritis

-110,8

- 118,4

Tekanan kritis, atm

33,5

49,5

Volume kritis, m /mol

0,084

0,073

Liquid density. Kg/m3

805

1149

3. HCl
Sifat fisik
Berat Molekul

: 36,47gram/mol

Titik Leleh

: -111C

Titik Didih

: -85C

Kelarutan

: Air panas = 56,1cc/100 gr


Air dingin 82,3 cc/100 gr

Viskositas

: 1,9 mPa.s pada 25 C, 31,5% larutan

Sifat kimia
Merupakan oksidator kuat.
Bersifat korosif

4. air
Densitas
: 1000 kg/m3 (cair pada 4oC)
: 0.998 gr/cm3 (cair pada 20oC)
: 0.917 gr/cm3 (padatan)
Titik Lebur/beku
: 0 oC
Titik Didih : 100 oC
Tidak berwarna dan tidak berbau

B. Produk
Produk utama

Produk samping
HCl

Fenol
Sifat fisik
Berat molekul
Titik leleh
Titik beku
Titik didih
Density

Sifat fisik
: 94.11 gr/grmol
: 45 C
: 40.5 C
: 181.8 C
: 1.07 gr/ml

Sifat kimia
Fenol bersifat lebih asam
Jika direaksikan dengan H2SO4 pekat tidak
membentuk ester melainkan membentuk asam
fenolsulfonat ( o atau p).
Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid atau
keton yang jumlah atom C-nya sama , karena
gugus OH-nya terikat pada suatu atom C yang
tidak mengikat atom H lagi. Jadi fenol dapat
dipersamakan dengan alkanol tersier.

Berat Molekul

: 36,47gram/mol

Titik Leleh

: -111C

Titik Didih

: -85C

Kelarutan

: Air panas = 56,1cc/100 gr


Air dingin 82,3 cc/100 gr

Viskositas

: 1,9 mPa.s pada 25 C, 31,5% larutan

Sifat kimia
Merupakan oksidator kuat.
Bersifat korosif

C. Data kuantitatif
PEMBUATAN PHENOL (VAPOR PHASE
HYDROCHLORINATION AND HYDROLYSIS)
Basis

: 1 ton produk phenol (75% yield)

Bahan baku
Benzene

: 1.1 ton

HCl

: 0.19 ton

Udara

: 2.4 ton

Capasitas Produksi : 100-400 ton/hari

D. Klasifikasi proses
Proses pembuatan phenol dapat dibedakan menjadi 6 (enam) proses kompetitif
antara lain :
Cumene peroxidation-hydrolysis
Toluene two-stage oxidation
Raschig :vapor phase hydrochlorination and hydrolysis
Chlorobenzene caustic hydrolysis
Benzene sulfonate caustic fusion
Direct Oxidation of Benzene
Pada makalah ini yang dibahas hanya pembuatan phenol melalui metode Raschig :vapor
phase hydrochlorination and hydrolysis

E. Reaksi yang terjadi


RASCHING : VAPOR PHASE HYDROCHLORINASI DAN HYROLISIS
Hydroklorinasi
C6H6 + HCl + O2

FeCl3 +

CuCl3

C6H5Cl + H2O

Hydrolisis
C6H5Cl + H2O
SiO2

C6H5OH + HCl

F. flowsheet

Gambar 27. fenol dengan proses raschig

Anda mungkin juga menyukai