Anda di halaman 1dari 3

3.1.4.

1 Pengenalan Permainan Tradisional


Pelaksana Kegiatan
Ketua

: Rizal Darmawan

Anggota

: Putra Aulia Kesuma, Racha Suhendra, Tria Tiaramora

Simatupang, dan Siti Zakiyanti.

a.Latar Belakang
Sesuai dengan bidang yang saya tekuni di perguruan tinggi yaitu
sebagai mahasiswa

Penjaskesrek,

maka

saya

memilih

kegiatan

Pengenalan Permainan Tradisional kepada Anak kegiatan merupakan


suatu upaya pembelajaran kepada anak dalam hal pengetahuan dasar untuk
menjaga dan melestarikan permainan tradisional yang sudah jarang
dimainkan oleh anak-anak.

b. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai


Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah jumlah anak
digampong yang banyak dan jumlah guru pengajar yang tidak cukup
sehingga guru memilih keterbatasan ilmu khusunya di bidang pendidikan
jasmani. Tujuan dari pada kegiatan ini menumbuhkan semangat kepada
anak-anak dan memberikan ilmu baru kepada tenaga pengajar sehingga
diharapkan adanya keberlanjutan dalam pendidikann jasmani kepada anak.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan mengajar pendidikan jasmani anak dilaksanakan pada
19,20, dan 27 Agustus 2015 di MIS Kota Atas tepatnya di Lap. Kuburan
Cina

d. Rekapitulasi Dana Pelaksanaan Kegiatan


N
o
1
2
3

Barang
Tepung
Karet
Baloon

Volume
Jumlah
Satuan
2
Kg
1
Ons
1
Lusin
Jumlah

Harga (Rp)
Rp. 16.000
Rp. 5.000
Rp. 12.000
Rp.33.000

e. Hasil yang dicapai dan Tidak Lanjut


Pendidikan jasmani anak dilaksanakan oleh Rizal Darmawan
dibantu oleh teman-teman KKN. Kegiatan ini dilaksanakan 3 kali selama
KKN pada tanggal 17,19, dan 27 Agustus 2015 di MIS Kota Atas. Jumlah
anak-anak yang mengikuti pendidikan jasmani ini adalah 32 orang yang
terdiri dari 14 anak laki-laki dan 18 anak perempuan. Mereka ini
umumnya masih 9 sampai 10 tahun, dengan menggunakan fasilitas yang
disediakan oleh sekolah. Setelah selesai kegiatan ini anak-anak MIS
umumnya sudah mengetahui beberapa permainan permainan tradisional
seperti : Lompat Tali, Hadang (Gobak Sodor Galah Asin), Ular Naga,
Engklek, Patok Lele, Ular & Kodok, Kucing dan Tikus mereka juga bisa
bermain permainan traditional tersebut. Setelah selesainya kegiatan ini
diharapkan kepada Guru dan siswa/i MIS tetap melanjutkan kegiatan
Permainan Tradisional agar anak-anak tetap bermain dan mengenali
permainan-permainan tradisional.
f. Faktor Pendukung dan Penghambat
Adapun faktor pendukung dari kegiatan ini adalah partisipasi yang
besar dari kepala sekolah dan guru-guru dan serta semangat dari anak-anak
dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Faktor penghambat yaitu anak-anak cenderung ingin terus bermain
sehingga kurang mendengar peraturan yang disampaikan, lapangan
dipakai oleh 2 sekolah dasar sehingga mengganggu proses permainan.

Anda mungkin juga menyukai