Dampak defisiensi :
Defisiensi Polioencephalomalacia (PEM) adalah gangguan kekurangan tiamin yang
paling umum terjadi pada hewan ruminansia muda dan hewan non-ruminan. Gejala
PEM meliputi diare berlebihan yang bersifat sementara, kelesuan, gerakan berputarputar, posisi stargazing (memandang bintang) atau opisthotonus (kepala yang ditarik
kebelakang hingga melebihi leher), dan tremor otot. Penyebab paling umum adalah
pakan tinggi karbohidrat, yang menyebabkan pertumbuhan berlebih dari bakteri
penghasil thiaminase, namun konsumsi diet thiaminase (misalnya, tumbuhan pakis
atau paku-pakuan), atau penghambatan penyerapan tiamin oleh asupan sulfur yang
tinggi kemungkinan juga dapat menjadi penyebab.
2. Riboflavin (Vitamin B2)
Gambar
Terdiri
dari2. Struktur
struktur Riboflavin
heterosiklik yang terikat dengan orbitol, struktur cincin
senyawa purin.
Nama :
Nama riboflavin berasal dari kata ribosa dan flavin.
Sumber :
Sumber riboflavin yang penting adalah susu, sayur-sayuran, yeast, daging dan kacangkacangan. Sumber-sumber riboflavin potensial lainnya adalah ragi, produk-produk
susu, hati, ikan dan hijauan pada sayuran dan bakteri autrotof.
Fungsi :
Fungsi biokimia dalam bentuk FMN dan FAD berperan sbg gugus prostetik enzim
oksidasi-reduksi, yang dikenal sbg flavoenzim dan flavoprotein. Banyak flavoprotein
yang mengandung satu atau lebih logam sbg kofaktor tambahan disebut
metalloflavoprotein
Fungsi utama riboflavin adalah untuk proses oksidasi-reduksi dalam jaringan.
Beberapa contoh keterlibatan riboflavin antara lain pada oksidasi asam amino (L atau
D asam amino-oksidase). Reaksi ini disebut juga O2-linked. Contoh lain adalah reaksi
dehidrolipoate dehidrogenase. Enzim flavin ini ikut berperan dalam reaksi
dehidrogenase dimana NAD dan NADP sebagai akseptor atom H, jadi bukan atom
O2. Contoh lainnya lagi adalah enzim flavin. Enzim ini berperan dalam transport
dari nikotin
Sumber :
Sumber utama niasin adalah protein yang mengandung triptofan spt daging, buah-
dan prodoksamin. Semuanya aktif sebagai prazat sebagai koenzim piridoksal fosfat
Asal :
Pada tahun 1934, Gyorgy mengidentifikasikan dan memisahkan vitamin B6 yang
dapat menyembuhkan dermatitis bersisik pada tikus percobaan. Struktur kimia dan
sintesis vitamin B6 atau piridoksin ditetapkan pada tahun 1939. Bentuk lain berupa
piridoksamin serta dalam bentuk aktifnya sebagai piridoksal fosfat pada tahun 1942.
Sumber :
Sumber utama terdapat pada biji-bijian, padi-padian, hati, sayuran berdaun hijau, susu
(sedikit)
Fungsi :
Fungsi piridoksal fosfat sebagai gugus prostetik sejumlah enzim dalam metabolisme
AA. PF sebagai pembawa sementara gugus amino dari senyawa donor (asam amino) dan dipindahkan ke senyawa aseptor gugus amino (asam -keto) m/ pada
Gambar 5. Struktur
Asamamida
Pantotenat
As.pantetonat
adalah suatu
dari as.pantoat dan -alanin
Asal :
Asam pantotenat merupakan vitamin yang ditemukan oleh Roger J. Williams pada
tahun 1919. Ditemukan terkandung pada banyak hewan dimana vitamin ini pun
Nama pantotenat berasal dari bahasa yunani yang bermakna dari mana-mana sesuai
dengan karakteristik dari vitamin B5 sendiri yaitu mudah di temukan disegala jenis
sumber makanan.
Sumber :
Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari
daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang
hijau.
Fungsi :
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh.
Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme,
seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain
vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak
dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
Merupakan bagian dari koenzim A (KoA/KoA-SH), di dalam reaksi enzimatik
6. Biotin(Vitamin B7)
5. Struktur Biotin
Asal Gambar
:
Sejarah biotin dimulai sejak tahun 1901. Pada saat itu Wilders menemukan bahwa
pada ragi untuk bertumbuhnya memerlukan zat khusus yang dinamakan bios.
Kemudian selang 30 tahun kemudian, bios ini cukup berguna untuk campuran
berbagai faktor penting yaitu bios IIB atau biotin. Pada tahun 1931 peneliti bernama
Gyorgy menemukan faktor bios ini pada daging hati dan dinamakan vitamin H.
Kemudian pada tahun 1940 Gyorgy bersama rekan-rekannya menemukan keidentikan
pada vitamin H dengan koenzim R dan mengisolasi biotin ini dari hati. Goldberg dan
Sternbach pada tahun 1949 kemudian mengembangkan teknik untuk produksi industri
biotin jadi lebih banyak. Pada tahun 1993, Wolfes dan rekan-rekannya menunjukkan
oksalosusinat ketoglutarat.
Dampak defisiensi :
Kekurangan: pucat pada kulit, Hb rendah, kadar kolesterol tinggi.
Gambar
Strukturmirip-porfirin
Kobalamin seperti hem, yang megandung kobalt serta terkait
Terdiri
atas7. cincin
pada ribosa dan asam folat. Bentuk sintetik siano-kobalamin, terdapat dalam jumlah
sedikit dalam makanan dan jaringan tubuh. Bentuk utama vitamin B12 dalam
dengan kobalt).
Nama :
organisme.
Sumber :
Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi
Selain itu, jeruk, kacang-kacangan, dan biji-bijian juga kaya akan folat.
Fungsi :
Asam folat berperan penting bagi fungsi otak normal dan juga berperan dalam
pembentukan mental serta emosi. Bantuan tersebut terutama pada pembentukan rantai
DNA serta RNA yang merupakan material pembentuk susunan sel tubuh. Asam folat
juga terindikasi berperan dalam pengolahan zat besi menjadi materi yang bisa
Karena mudah ditemukan dalam berbagai bahan makanan alami dan tubuh hanya
membutuhkan sedikit kandungan asam folat, jarang ditemui gangguan kesehatan yang
disebabkan defisiensi vitamin B9. kekurangan vitamin B9 pada umumnya akan
mengalami anemia.
VITAMIN C
askorbat).
Nama :
Nama kimia vitamin c adalah ascorbid acidberasal dari kata latin scurvy scorbutus.
Sumber :
Jeruk, strawberry, anggur, tomat, brokoli, kentang.
Fungsi :
Meningkatkan daya tahan tubuh, berfungsi sebagai anti oksidan yang melindungi
tubuh dari serangan radikal bebas membantu penyembuhan luka, membantu
peyerapan zat besi dan kalsium, mempertahankan kesehatan kulit dan jaringan.
Dampak defisiensi :
Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada
persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah
merah.