Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PSIKOLOGI

CARA MENGENDALIKAN EMOSI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V KELAS 1 A 2
1. ANITA DWI PURNAMASARI

(03)

2. ETIKA DHARAVINA

(13)

3. WANDA DWISETIA A .

(38)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


TAHUN AJARAN 2013 / 2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi , pada semester I,
di tahun ajaran 2013/2014, dengan judul Cara mengendalikan emosi .
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen pembimbing mata kuliah Psikologi.
2. Orang Tua dan keluarga kami tercinta yang banyak memberikan motivasi dan
dorongan serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual.
3. Berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
dalam penyusunan karya tulis ini.

Dengan segala keterbatasan, kemampuan, dan pengetahuan penulis, maka kritik dan saran
kami harapkan dari semua pihak yang membaca makalah ini, guna penulisan makalah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Besar harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat bermanfaat bagi
pembacanya.

Semarang, 27 September 2013

Tim Penyusun

ii

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................................................. iii
Bab Pendahuluan .......................................................................................................................1
Bab Pembahasan .......................................................................................................................2
Bab Penutup ..............................................................................................................................6
Daftar Pustaka ...........................................................................................................................7

iii

BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang di ciptakan oleh Tuhan. Makhluk
yang memiliki akal pikiran dan perasaan. Setiap manusia memiliki perasaanya
masing-masing dalam melihat, mendengar, menilai, lalu merasakan segala hal yang
terjadi pada dirinya dalam menjalani kehidupan. Manusia dapat merasakan banyak hal
dalam kehidupan nya seperti rasa senang, sedih, bosen, bimbang dan emosi. Perasaan
inilah yang terkadang tidak bisa di kendalikan oleh orang tersebut seperti halnya
perasaan emosi. Emosi sendiri adalah aspek penting yang mempunyai pengaruh besar
dalam sikap manusia. Emosi pada prinsipnya menggambarkan perasaan manusia
menghadapi berbagai situasi yang berbeda. Oleh karena emosi merupakan reaksi
manusiawi terhadap berbagai situasi nyata maka sebenarnya tidak ada emosi baik atau
emosi buruk. Setiap individu pasti memiliki emosi yang berbeda. Emosi tersebut pasti
dipengaruhi oleh lingkungan ataupun berasal dari psikis seseorang yang sedang tidak
stabil. Emosi setiap individu yang berbeda akan menyebabkan pola hubungan yang
berbeda pula karena emosi bisa menimbulkan hubungan sosial yang negatif jika
pengelolaannya tidak tepat.

2. Rumusan masalah
a.
b.
c.
d.

Bagaimana konsep emosi itu ?


Apa pengertian dari emosi ?
Apa tujuan dari pengendalian emosi ?
Apa saja macam macam cara pengendalian emosi ?

3. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini diantaranya untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Psikologi yang diberikan oleh dosen, membagi pengetahuan kepada
pembaca tentang konsep emosi, pengertian emosi, tujuan mengendalikan emosi, dan
macam macam cara mengendalikan emosi.

BAB II

PEMBAHASAN
1. KONSEP EMOSI
Manusia mempercayai bahwa tingkah laku mereka dibangun tidak saja atas
perbuatan-perbuatan yang sifatnya emosional, namun ada waktunya dalam kehidupan
hampir semua orang dimana dorongan dan nafsu yang bersifat emosional itu hampir
sepenuhya mempengaruhi cara berpikir dan tingkah laku kita. Juga sering sekali tingkah
laku kita sangat dikendalikan oleh perhatian dan keinginan yang datangnya tiba-tiba.
Reaksi-reaksi emosi patut mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dalam setiap
membicarakan tentang malasah perkembangan manusia, khususnya hal ini untuk anakanak dan remaja. Jika kita beranggapan, bahwa emosi adalah dasar yang mendorong kita
berbuat, maka sewajarnyalah harus dimengerti arti dan asalnya sebagaimana kita
menyaksikan emosi itu dapat dibawa dalam penguasaan pengawasan agar dapat lebih
memberi faedah pada individu dan masyarakat

2. PENGERTIAN EMOSI
Emosi berasal sari kata mervee merupakan kata kerja dari bahasa latin yang berarti
menggerakkan/bergerak, ditambah awalan e- untuk memberi arti bergerak atau
menjauh, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam
emosi. Dengan kata lain emosi merupakan perasaan yang mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan. Oleh itu, emosi adalah satu ciri jiwa manusia yang mempamerkan
perasaan-perasaan kuat yang berpunca daripada psikologi atau mental seseorang dan
emosi dapat berlaku secara naluri bergantung pada situasi.
Emosi dibedakan menjadi dua, yaitu emosi positif dan negatif. Emosi positif berperan
dalam memicu munculnya kesejahteraan emosional dan dapat mengatur emosi negatif
yang tiba-tiba datang. Contoh emosi positif adalah sayang, suka, cinta, bahagia, gembira,
senang.

2
3

Emosi negatif dapat menghasilkan permasalahan yang mengganggu individu maupun


masyarakat. Dengan emosi negatif individu maupun kelompok tidak akan merasakan
sejahtera, ketentraman dalam hidupnya. Contoh emosi negatif adalah sedih, marah,
cemas, tersinggung, benci, takut, curiga, mudah marah.
Emosi positif dan negatif sangat mempengaruhi kesejahteraan seseorang. Orang yang
memiliki banyak emosi positif dan kurang memiliki emosi negatif biasanya merupakan
orang-orang yang berbahagia atau sejahtera dalam hidupnya. Sedangkan mereka yang
lebih banyak memiliki emosi negatif hidupnya kurang sejahtera. Selain karena emosi,
perasaan sejahtera juga ditentukan oleh kepuasan hidup. Jika seseorang merasa hidupnya
secara keseluruhan memuaskan, maka ia akan merasakan kesejahteraan.
Pengertian emosi menurut beberapa tokoh :
a. Skinner (1977)
Esensi kematangan emosi melibatkan kontrol emosi yang berarti bahwa
seseorang mampu memelihara perasaannya, dapat meredam emosinya, meredam
balas dendam dalam kegelisahannya, tidak dapat mengubah moodnya,
tidak mudah berubah pendirian.
b. Smith (1995)
Mendefinisikan

kematangan

emosi

menghubungkan

dengan

karakteristik orang yang berkepribadian matang. Orang yang demikian mampu


mengekspresikan rasa cinta dan takutnya secara cepat dan spontan.
c. Chaplin (2001)
Menambahkan emosional maturity adalah suatu keadaan atau kondisi
mencapai tingkat kedewasaan dari perkembangan emosi dan karena itu pribadi
yang bersangkutan tidak lagi menampilkan pola emosional yang tidak pantas.

3. Tujuan pengendalian emosi


a.
b.
c.
d.
e.

Agar seorang individu dapat mengendalikan emosinya.


Agar seorang individu mempunyai pikiran yang positif.
Agar seorang individu dapat mengenali diri.
Dapat membentuk pribadi yang lebih baik.
Dapat mengurangi sifat yang buruk.
4

4. Cara mengendalikan emosi


1. Perasaan yang kita alami umunya bersumber dari pikiran. Kita berfikiran negatif,
maka pikiran kita condong menjadi negatif. Sebaliknya ketika kita berfikiran positif,

perasaan kita cenderung positif. Jadi mengendaalikan pikiran adalah langkah pertama
untuk mengendalikan perasaaan.
2. Biasakanlah memberikan kesempatan kepada pikiran untuk mengambil keputusan.
Semakin kita mahir menyerahkan keputusan kepada pikiran, mak semakin sehat
pikiran kita. Itu adalah kondisi ideal dimana akal akan mengendalikan perasaan,
bukan perasaan yang mengendalikan akal.
3. Emosi negatif adalah sinyal bahwa ada yang tidak beresdalam diri kita. Ketika
suasana hati kita menjadi tidak nyaman, cobalah menenangkannya dengan doa,
menemui sahabat untuk berbagi perasaan, beristirahat, mendengarkan musik, atau apa
saja yang di sukai.
4. Pertanyakanlah denga kritis perasaan perasaan negatif yang kita rasakan. Misalnya
apakah masalahnya terlalu berbahaya sehingga kita begitu ketakutan? Apakah
masalahnya begitu gawat sehinnga kita harus marah besar?
5. Pertanyakanlah denagan tegas keyakunan-keyakinan kita yang salah. Misalnya, siapa
bilang kegagalan adalah kebodohan? Siapa bilang masalah yang kita hadapi itu tidak
ada jalan keluarnya? Siapa bilang kita tidak mampu bernafas? Siapa bilang putus cinta
itu kiamat?
6. Kendalikan reaksi kita terhadap situasi yang tidak menyenangkan. Misalnya ketika
ada yang menyalip kendaraan kita, kita bisa memilih untuk marah atau tetap tenang.
Yang pertama bisa membuat kita jadi orang yang reaktif dan emosional, tetapi yang
kedua mengajarkan kita menguasai diri dengan baik.

5
7. Perasaan bukanlah masalah besar atau salah,. Manusia sesekali mempunyai perasaan
takut, arah, sedih, kecawa, senang, dan suka. Yang penting kita bisa mengambil
keputusan penting dalam suasana hati yang kacau.

8. Perasaan yang negatif dan suasana hati yang buruk juga bisa disebabkan oleh kondisi
tubuh yang tidak sehat. Kita bisa saja merasa BT atau BM ketika flu, ketika stres,
ketika kurang tidur. Tidak perlu mencemaskan perasaan yang tidak nyaman kita yang
bersifat sementara itu. Sering kali kita melakukan tindakan-tindakan sederhan bisa
mengubah suasana hati kita.
9. Hiduplah perasaan-perasaan yang menyenangkan sesering mungkin, termasuk hal-hal
yang inginkan terjadi. Misalnya perasaan gembira ketika kelak kita bertemu kekasih
kita, ketika kelak mendapatkan pekerjaan atau bisnis yang kita inginkan. Itu adalah
salah satu cara untuk membantu impian kita menjadi kenyataan.
10. Belajarlah mengucap syukur dalam segala keadaan. Hati yang penuh dengan ucapan
syukur akan membuat hidup lebih ringan, pikiran lebih jernih, perasaan lebih nyaman,
sehingga mengendalikan perasaan bukan lagi beban yang berat.

BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN

Pada umumnya setiap orang pasti dapat mengekspresikan perasaan senang, takut,
sedih, marah dan sebagainya. Ekspresi yang dapat diperlihatkan antara lain dengan
emosi atau marah atau menangis dan tertawa atau bergembira. Perbedaan emosi
dengan perasaan merupakan suatu hal yang bersifat kualitatif yang tidak ada batasnya
tergantung dari warna afektifnya masing-masing.
Emosi itu sendiri sebenarnya melibatkan dua hal yang penting yaitu psikologis
dan fisik. Hal ini dapat dilihat dari reaksi fisik seseorang yang disertai dengan
penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik serta tingkah
laku yang tampak.
Orang yang mampu menghadapi frustasinya, mampu memotivasi diri dan mampu
mengendalikan diri adalah orang yang mempunyai kecerdasan emosional. Dia mampu
juga merasakan empati dan bersikap senada pula bagi orang yang sedang mengalami
emosi dan berusaha mengendalikan emosi orang lain tersebut. Sifat ini baik untuk
dimiliki seseorang agar tidak mudah menghadapi stres atau kesulitan dan frustasi di
dalam hidup.

B. SARAN
Selalu berusaha untuk bersyukur atas keadaan yang terjadi pada diri kita. Berusaha
mengendalikan diri ketika ada sesuatu yang membuat kita tidak nyaman. Kita harus
selalu berpikir positif agar jiwa dan perasaan kita selalu tenang dan damai.

DAFTAR PUSTAKA
http://ciptaan-mulia.blogspot.com/p/pengenalan-emosi-didefinisikansebagai.html
http://chaqi-zahwa.blogspot.com/

http://yuyuold.blogspot.com/2012/11/pengendalian-emosi-pada-dirisendiri_4222.html
http://www.google.com/search?cx=w&sourceid=chrome&ie=UTF8&q=TUJUAN+PENGENDALIAN+EMOSI
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2056127-konsep-psikologi-tentangemosi/http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/pengertian-emosi-definisiemosi.html
http://smartpsikologi.blogspot.com/2007/11/pembagian-emosi-berdasarkannilai.html

Anda mungkin juga menyukai