Bab 1 Kelompok 9 Revisi
Bab 1 Kelompok 9 Revisi
LATAR BELAKANG
I.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional. Tujuan
Pembangunan Kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan
Pembangunan Kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber
daya manusia Indonesia.
Untuk mencapai pembangunan di bidang kesehatan diselenggarakan berbagai upaya secara
menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Dan Puskesmas merupakan penanggung jawab
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan perorangan pada jenjang pertama.
Dalam era Globalisasi saat ini, banyak terjadi perubahan baik di bidang kesehatan maupun di
bidang teknologi. Perubahan-perubahan ini berdampak terhadap perkembangan kesehatan di
Indonesia. Hal ini merupakan tantangan bagi dunia kesehatan untuk menghadapi hal tersebut.
Upaya-upaya kesehatan yang ada baik preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif sebagai
dasar dari sistem kesehatan harus terus dikembangkan sehingga derajat kesehatan masyarakat
yang lebih baik dapat lebih ditingkatkan. Diharapkan dengan penanganan yang tepat maka visi
dari Departemen Kesehatan yang disampaikan Menteri Kesehatan yaitu Menuju Indonesia Sehat
2025 dapat segera tercapai.
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga tidak ketinggalan dalam mencanangkan visi
daerah di bidang kesehatan yaitu Jakarta Sehat untuk semua. Untuk mencapai visi tersebut Dinas
Kesehatan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menetapkan syarat - syarat yang harus
dicapai oleh jajarannya yaitu melalui Standard Pelayanan Minimal (SPM) DKI Jakarta yang
telah dibuat acuan dalam Surat Keputusan Gubernur No. 12 Tahun 2007.
Puskesmas Kecamatan Pademangan sebagai salah satu unit pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan DKI Jakarta memiliki kewajiban untuk melaksanakan SK Gubernur tersebut dengan
menerapkan pola-pola pelayanan kesehatan baik secara Individu maupun Kesehatan Masyarakat
yang mengacu kepada SPM tersebut. Melalui Visi dan Misi yang telah dicanangkan oleh
Puskesmas Kecamatan Pademangan diharapkan pencapaian tersebut dapat dilakukan secara
optimal.
I.1.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Pademangan
I.1.1.1 Keadaan Geografis
Wilayah kotamadya Jakarta Utara mempunyai luas 7.133,51 Ha, terdiri dari
luas lautan 6.979,4 Ha dan luas daratan 154,11 Ha. Daratan Jakarta Utara
membentang dari barat ke timur sepanjang kurang lebih 35 Km, menjorok ke darat
antara 4-10 Km, dengan kurang lebih 110 pulau yang ada di kepulauan seribu.
Ketinggian dari permukaan laut antara 0-20 meter dari tempat tertentu ada yang di
bawah permukaan laut yang sebagian besar terdiri dari rawa-rawa atau empang air
payau. Wilayah Kotamadya Jakarta Utara merupakan pantai beriklim panas, dengan
suhu rata-rata 27C, curah hujan setiap tahun rata-rata 142,54 mm dengan maksimal
curah hujan pada bulan September. Kondisi wilayah yang merupakan wilayah
pantai dan tempat bermuaranya Sembilan sungai dan dua banjir kanal menyebabkan
wilayah ini merupakan wilayah rawan banjir, baik kiriman maupun banjir karena
pasang air laut (Profil Puskesmas Kecamatan Pademangan, 2014).
Secara geografis Wilayah Kecamatan Pademangan terdiri dari daerah
dataran rendah dengan ketinggian 0,75 meter dari permukaan laut, saat air laut
pasang ada beberapa daerah di wilayah kecamatan pademangan tergenang air laut,
terlebih pada musim hujan, suhu udara di wilayah kecamatan Pademangan setiap
tahunnya berkisar 27C. Bukan hanya itu wilayah Kecamatan Pademangan
merupakan muara dari 4 (empat) sungai yang cukup besar yaitu Sungai Ciliwung
(Gunung Sahari), Sungai Opak, Sungai Ciliwung (Kota), Sungai Sunter dan
Angkasa Pura (Profil Puskesmas Kecamatan Pademangan, 2014).
Pademangan tahun 2014 mengenai teritorial wilayah Pademangan terdiri dari tiga
kelurahan yaitu:
1. Kelurahan Pademangan Timur
Berdasarkan data statistik wilayah Pademangan Timur memiliki luas
wilayah sebesar 370,2 Ha. Jumlah RT 145 dan pengurus RW 10. Kelurahan
Pademangan Timur memiliki jumlah penduduk kurang lebih 32.460 jiwa dan
jumlah KK kurang lebih 12.773 jiwa.
2. Kelurahan Pademangan Barat
Berdasarkan data statistik wilayah Pademangan Barat memiliki luas
wilayah sebesar 630,8 Ha. Jumlah RT 213 dan pengurus RW 16. Kelurahan
Pademangan Barat memiliki jumlah penduduk kurang lebih 90.112 jiwa dan
jumlah KK kurang lebih 25.998 jiwa.
3. Kelurahan Ancol
Timur
Selatan
Barat
Kelurahan
Luas wilayah
Pademangan Barat
Pademangan Timur
Ancol
Jumlah
(Ha)
630,8
370,2
186
1.187
Jumlah Penduduk
Kepadatan
90.112
32.460
40.285
162.857
jiwa/km2
658
237
294
1.189
Jumlah
RW
RT
KK
Penduduk
90.112
32.460
40.285
162.857
16
10
7
33
213
145
66
423
25.998
12.773
18.603
57.374
Berdasarkan tabel 1.2. didapatkan bahwa data jumlah penduduk menurut KK, RT dan
RW terbanyak adalah Pademangan Barat.
Berikut merupakan data demografi Kecamatan Pademangan:
A. Data penduduk menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 1.3 Data Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Pademangan Tahun 2014
No.
1
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Tidak Sekolah
15.042
5
2
3
4
5
6
Tidak Tamat SD
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
Tamat Akademi/PT
15.043
30.036
34.903
34.662
13.818
Berdasarkan tabel 1.4. didapatkan bahwa data penduduk menurut tingkat pendidikan
di wilayah Kecamatan Pademangan terbanyak adalah tamat Akademi/Perguruan
Tinggi.
B. Data Penduduk Menurut Kelamin dan Kelompok Umur
Tabel 1.4 Data Penduduk Menurut Kelamin dan Kelompok Umur di Wilayah
puskesmas kecamatan Pademangan Tahun 2014
NO
UMUR
LAKI LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
1
2
3
4
0- 4 Th
5-9 Th
10-14 Th
15-19 Th
5.717
7.259
6.277
6.363
5.233
6.479
6.018
5.912
10.950
13.738
12.295
12.275
5
6
20-24 Th
25-29 Th
7
NO
30-34 Th
UMUR
7.206
9.259
9.936
6.930
8.944
8.754
14.136
18.203
18.690
LAKI LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
8
9
10
35-39 Th
40-44 Th
45-49 Th
7.556
7.375
5.755
7.213
5.875
4.972
14.769
13.250
10.727
11
12
13
50 54 Th
55-59 Th
60-64 Th
4.502
2.940
2.043
4.011
2.923
1.984
8.513
5.863
4.027
14
15
16
65-69 Th
70- 74 Th
> 75 Th
JUMLAH
1.272
838
596
84.894
1.311
817
587
77.963
2.583
1.655
1.183
162.857
Keterangan :
Berdasarkan tabel 1.5. didapatkan bahwa jumlah penduduk menurut golongan usia di
wilayah Kecamatan Pademangan, penduduk usia produktif (usia 15-65 tahun)
sebanyak 115.453 dan penduduk usia non produktif 46.404
Persentase usia produktif (usia 15-65 thn) : 115.453 x 100 % = 70,80 %
162.857
Presentase usia non produktif
C.
FASILITAS KESEHATAN
JUMLAH
PUSKESMAS
POSYANDU
41
3
4
5
15
7
RUMAH BERSALIN
APOTIK
11
DUKUN BERANAK
10
LABORATORIUM KLINIK
JUMLAH
86
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah akan
bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah
(partnership)
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization) menjadi
otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring dengan
era desentralisasi.
I.1.2.2 Wilayah Kerja
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan
keadaan infrakstruktur lainnya merupakan pertimbangan dalam penentuan wilayah
kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II
sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh walikota / bupati
dengan saran teknis dari kepala dinas kesehatan kabupaten / kota. Sasaran
penduduk yang dilayani oleh satu puskesmas adalah sekitar 30.000 50.000
penduduk. Untuk jangkuan yang lebih luas dibantu oleh puskesmas pembantu dan
puskesmas keliling. Puskesmas di kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000
jiwa atau lebih merupakan puskesmas Pembina yang berfungsi sebagai pusat
rujukan bagi puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi (Arrimes,
2005).
meliputi:
1. Promotif (peningkatan kesehatan)
2. Preventif (upaya pencegahan )
3. Kuratif ( pengobatan )
4. Rehabilitatif ( pemulihan kesehatan )
10
2.
sumber
pembiayaannya,
serta
ikut
menerapkan,
keluarga
dan
masyarakat
ini
diselenggarakan
dengan
11
pemeliharan
kesehatan
dan
pencegahan
penyakit.
penyembuhan
penyakit
dan pemulihan
kesehatan.
12
2.
3.
Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan tersebut tidak
menimbulkan ketergantungan
4.
5.
menilai apakah program yang dilaksanakan berhasil atau tidak. Untuk itu dibuat
indikator keberhasilan sesuai dengan fungsi puskesmas.
1.
2.
13
KB ( Keluarga Berencana )
Pengobatan dasar
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
3.Pertanggung jawaban penyelenggaraan
Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan
kesehatan
di
wilayah
kabupaten/kota
adalah
dinas
kesehatan
Wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan.
Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka
tanggungjawab
wilayah
kerja
dibagi
antar
puskesmas,
dengan
masing
puskesmas
tersebut
secara
operasional
Memberikan
pelayanan
kesehatan yang
meliputi
kegiatan
promotif,
3.
4.
5.
6.
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. KIA ( Kesehatan ibu dan anak )
4. KB ( Keluarga Berencana )
5. Perbaikan gizi masyarakat
6. P2M ( Pengendalian Penyakit Menular )
7. Pengobatan Dasar
Kegiatan
Promosi hidup bersih dan sehat
Indikator
Tatanan sehat
Kesehatan Lingkungan
Penyehatan pemukiman
kesehatan
ANC
pemukiman (PKLP).
Cakupan K1, K4
Pertolongan persalinan
Cakupan Linakes
MTBS
Cakupan MTBS
Imunisasi
Cakupan Imunisasi
Lingkungan
16
Keluarga Berencana
Pemberantasan penyakit
menular
Pengobatan
Kegiatan
Distribusi vit A/ Fe / cap yodium
PSG
Promosi Kesehatan
Medik dasar
UGD
Laboratorium sederhana
Cakupan MKET
Cakupan kasus diare
Cakupan kasus ISPA
Cakupan kasus malaria
Cakupan kelambunisasi
Cakupan penemuan kasus
Angka penyembuhan
Indikator
Cakupan vit A /Fe / cap yodium
% gizi kurang / buruk, SKDN
% kadar gizi
Cakupan pelayanan
Jumlah kasus yang ditangani
Jumlah pemeriksaan
kesehatan
kabupaten/kota
bertanggungjawab
dan
wajib
menerapkan
azas
penyelenggaraan
puskesmas
secara
terpadu.
Azas
maupun
upaya
kesehatan
pengembangan.
Arrimes
(2005),
azas
19
20
Posyandu : Keterpaduan KIA dengan KB, gizi, P2M, Kesehatan jiwa &
promosi kesehatan.
b.
misalnya
kesehatan
masyarakat
kepada
dinas
kesehatan
Upaya Kesehatan Gizi masuk ke dalam program dasar puskesmas atau yang dikenal dengan
basic seven. Sasaran pembangunan kesehatan tertuang dalam rencana pembangunan jangka
menengah yaitu meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, yang salah satunya tercermin dari gizi komunitas dan
peningkatan peran serta masyarakat (Laporan Kegiatan Program Gizi Puskesmas Kecamatan
Pademangan, 2015).
preventif, kuratif dan rehabilitatif masalah kesehatan gizi yang terdapat di wilayah kerjanya
(Laporan Kegiatan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan, 2015).
Program Gizi di Puskesmas Pademangan Tahun 2015 meliputi :
a. Pemantauan pertumbuhan berat badan balita
b. Pengumpulan data dasar gizi
c. Intervensi Gizi
d. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A
e. Pemberian Fe pada Bumil
f. Program ASI eksklusif
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan program gizi maka perlu ditetapkan indikator atau
parameter objektif yang dapat di pahami dan diterimaa oleh semua pihak. Dengan menggunakan
indikator tersebut di harapkan dapat diketahui keberhasilan kegiatan surveilans gizi, dan dapat
pula digunakan untuk membandingkan keberhasilan kegiatan program gizi antar wilayah.
Tabel 1.7 Indikator Kinerja Program Gizi di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Pademangan Periode 2010-2015
Target (%)
No.
Indikator
2010
2011
2012
2013
2014
2015
100
100
100
100
100
100
65
67
70
75
80
80
75
77
80
85
90
90
24
75
78
80
83
85
85
71
74
78
81
85
85
65
70
75
80
85
85
Sumber : Laporan Tahunan Gizi & PPSM Puskesmas Kecamatan Pademangan 2015
Alur pencatatan dan pelaporan yang selama ini dijalankan yaitu kader mencatat dan
melaporkan hasil kegiatan posyandu didalam lembar F1 Posyandu, kemudian mengirimkan
laporan tersebut ke Puskesmas Kelurahan. Petugas gizi Puskesmas Kelurahan membuat
rekapitulasi F1 hasil penimbangan seluruh Posyandu yang ada di wilayahnya kedalam formulir
LB3 Gizi dan dikirimkan ke Puskesmas Kecamatan. Petugas gizi Puskesmas Kecamatan
membuat rekapitulasi LB3 Gizi seluruh Puskesmas Kelurahan untuk dikirimkan ke Suku Dinas
Kesehatan Masyarakat (Laporan Kegiatan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Pademangan, 2015).
Hal penting yang tidak boleh dilewatkan dalam setiap kegiatan penimbangan adalah
pembuatan balok SKDN, yang dapat memberikan gambaran mengenai keberhasilan kegiatan
program disuatu wilayah kerja. Tujuan pembuatan balok SKDN adalah agar:
- Semua BALITA yang ada di wilayah kerja terdaftar dan mendapat KMS.
25
Semua BALITA hadir untuk ditimbang dan semua BALITA naik berat badannya sehingga : S
=K=D=N
Berdasarkan laporan LB3 setiap bulan dari Puskesmas kelurahan diketahui kondisi SKDN
Kecamatan Pademangan sebagai berikut :
S
= Jumlah S poyeksi
S
= Jumlah seluruh balita pendataan
K
= Jumlah balita yang mempunyai KMS
D
= Jumlah balita yg ditimbang di posyandu
N
= Jumlah balita yg ditimbang & naik BB-nya
Data SKDN juga dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan program, yaitu untuk memotivasi
masyarakat agar berpartisipasi dalam kegiatan posyandu dengan indikator yang didasarkan pada
data S dan D, selain itu juga untuk menghitung ketersediaan dan kebutuhan KMS dalam rangka
menunjang kegiatan pemantauan pertumbuhan yang didasarkan pada data S dan K. Berikut ini
adalah indikator-indikator yang digunakan dalam penilaian kegiatan posyandu :
a. Cakupan Program (K/S)
Cakupan program adalah jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat dibagi dengan
jumlah balita yang ada di wilayah kerja kemudian dikali 100%. Persentase dari cakupan
program menggambarkan berapa jumlah balita di wilayah tersebut yang telah memiliki
KMS atau berapa besar cakupan program di daerah tersebut yang telah tercapai. Target dari
K/S ialah 100% (Laporan kegiatan program gizi puskesmas kecamatan pademangan, 2015).
b. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)
Cakupan partisipasi masyarakat adalah jumlah balita yang ditimbang di wilayah kerja
dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja kemudian dikali 100%. Persentase
cakupan partisipasi masyarakat ini menggambarkan berapa besar jumlah partisipasi
masyarakat di daerah tersebut untuk menimbang balitanya ke Posyandu. Target dari D/S
ialah 85% (Laporan kegiatan program gizi puskesmas kecamatan pademangan, 2015).
c. Cakupan kelangsungan penimbangan (D/K)
Cakupan kelangsungan penimbangan adalah jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan
jumlah
balita
yang
telah
memiliki
KMS
kemudian
dikali
100%.
Persentase
26
K/S
Absolut
721
No
Puskesmas
Sasaran
Target
1073
100
5471
100
3738
68
1514
100
1016
67
Kel. Ancol
1363
100
1032
76
Total
9421
100
6507
69,5
%
67
Tabel 1.9 Persentase rata-rata D/S Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari April
2015 (Dalam Persen)
No
Puskesmas
Sasaran
Target
1073
D/S
Absolut
85
657
61
5471
85
2710
50
1514
85
911
60
27
Kel. Ancol
1363
85
716
53
Total
9421
85
4994
56
Tabel 1.10 Persentase rata-rata D/K Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari April
2015 (Dalam Persen)
No
Puskesmas
Sasaran
Target
721
D/K
Absolut
60
657
91
3738
60
2710
72
1016
60
911
90
Kel. Ancol
1032
60
716
69
Total
6507
60
4994
80,5
Tabel 1.11 Persentase rata-rata N/D Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari April
2015 (Dalam Persen)
N/D
Absolut
250
No
Puskesmas
Sasaran
Target
657
80
2710
80
1506
55,6
911
80
552
60,6
Kel. Ancol
716
80
522,5
73
Total
4994
80
2830,5
56,8
%
38
Tabel 1.12 Persentase rata-rata N/S Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari April
2015 (Dalam Persen)
No
Puskesmas
Sasaran
Target
1073
3
4
N/S
60
Absolut
250
%
23,3
5471
60
1506
27,5
1514
60
552
36,4
Kel. Ancol
1363
60
522,5
38,3
28
Total
9421
60
2830,5
31,4
No
Puskesmas
Sasaran
Target
Absolut
1073
5,75
0,53
5471
13,25
0,24
1514
4,25
0,28
Kel. Ancol
1363
8,75
0,64
Total
9421
32
0,42
C. Intervensi Gizi
Intervensi gizi merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki status gizi,
baik gizi buruk maupun gizi kurang. Ada dua kegiatan berkaitan dengan intervensi gizi yang
29
Balita BGM
Periode Intervensi
(Bulan)
3
Baduta
Baduta
Gibur
Jenis Sasaran
Jenis PMT
Balita BGM :
- Frisian Flag
- Taburia
- Biskuit
- Susu Ibu Hamil
( 200 Gr )
(15 )
(120 Gr )
(150 Gr)
: 15 Dus
: 15 Sahcet Per Anak
: 30 Rol
: 20
30
Dosis
Frekuensi
2 kali
2 kali
2 kali
Puskesmas
Sasaran
Target
1
2
3
4
5
128
85
122
96,9
467
85
124
94,2
140
85
440
87,1
Kel. Ancol
192
85
232
120,8
Total
927
85
918
99,0
Tabel 1.17 Data Pemberian Vitamin A Balita 12-59 bulan Periode Februari Semester 1
di Wilayah Kecamatan Pademangan
Puskesmas
Sasaran
Target
1
2
3
4
5
719
85
974
135,5
3631
85
3547
97,7
1199
85
2123
177,1
Kel. Ancol
1219
85
1183
97,0
Total
6768
85
7827
115,6
Persentasi Balita 6-59 bulan yang mendapatkan vitamin A di wilayah Puskesmas Kecamatan
Paemangan adalah sebesar 107,3%.
E. Pemberian Fe pada Bumil
Pemberian Fe pada Bumil dilakukan melalui 2 kegiatan yaitu Pemberian Tablet Besi dan
Penyuluhan (Kelompok dan Individu). Pemberian tablet besi untuk ibu hamil dilakukan di
posyandu, PKM Kelurahan dan PKM Kecamatan. Pemberiannya diberikan pada trimester ketiga
sebanyak 90 tablet.
Tabel 1.18 Laporan Fe 3 Wilayah Puskesmas
Kecamatan Pademangan Periode Januari April 2015 ( Dalam Persen )
32
Pemberian Tablet Fe
No
1
2
3
4
5
Puskesmas
Sasaran
Target
484
85
329
68
1017
85
810
80
841
85
625
74
Kel. Ancol
607
85
498
82
Total
2949
85
2262
76
33
No
1
2
3
4
5
1.3
Puskesmas
Sasaran
Target
75
80
22
29
509
80
147
29
126
80
24
19
Kel. Ancol
80
Total
710
80
193
27,1
ASI eksklusif
Absolut
%
Identifikasi Masalah
Dari berbagai hasil pencapaian program gizi yang dievaluasi di Puskesmas Kecamatan
Pademangan Periode Januari 2015 April 2015, program-program yang tidak memenuhi standar
yaitu kurang atau lebih dari target selanjutnya akan dilakukan evaluasi. Program dievaluasi
karena adanya masalah pada program tersebut yaitu belum mencapai target yang sudah
34
ditetapkan, adanya kemudahan dalam mengakses data serta pencatatan dan pelaporan yang
lengkap. Adapun identifikasi masalah yang didapatkan antara lain:
1. Persentasi program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas
Kecamatan Pademangan adalah sebesar 69,5% kurang dari target sebesar 100%
2. Persentasi Partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan
Pademangan adalah sebesar 56% kurang dari target sebesar 85%
3. Persentasi balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat
(D/K) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 80,5% lebih dari target
sebesar 60%
4. Persentasi balita yang memiliki kenaikan berat badan per jumlah balita yang ditimbang (N/D)
di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 56,8% kurang dari target
sebesar 80%
5. Persentasi efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas
Kecamatan Pademangan adalah sebesar 31,4% kurang dari target sebesar 60%
6. Persentasi Balita dengan berat badan BGM di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan
adalah sebesar 0,42% lebih dari target sebesar 0%
7. Persentasi Balita yang mendapatkan vitamin A di wilayah Puskesmas Kecamatan
Pademangan adalah sebesar 107,3% lebih dari target sebesar 85%
8. Persentasi ibu hamil trimester 3 yang mendapatkan tablet besi (Fe3) di wilayah Puskesmas
Kecamatan Pademangan adalah sebesar 76% kurang dari target sebesar 85%
9. Persentasi Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan
Pademangan adalah sebesar 19,25% kurang dari target sebesar 80%
35
1. Persentasi program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah
Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 69,5% kurang dari target sebesar
100%
2. Persentasi Partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan
Pademangan adalah sebesar 56% kurang dari target sebesar 85%
3. Persentasi balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju
Sehat (D/K) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 80,5%
lebih dari target sebesar 60%
4. Persentasi balita yang memiliki kenaikan berat badan per jumlah balita yang ditimbang
(N/D) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 56,8% kurang
dari target sebesar 80%
5. Persentasi efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah
Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 31,4% kurang dari target sebesar
60%
6. Persentasi Balita dengan berat badan BGM di wilayah Puskesmas Kecamatan
Pademangan adalah sebesar 0,42% lebih dari target sebesar 0%
7. Persentasi Balita yang mendapatkan vitamin A di wilayah Puskesmas Kecamatan
Pademangan adalah sebesar 107,3% lebih dari target sebesar 85%
8. Persentasi ibu hamil trimester 3 yang mendapatkan tablet besi (Fe3) di wilayah
Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 76% kurang dari target sebesar
85%
9. Persentasi Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas
Kecamatan Pademangan adalah sebesar 19,25% kurang dari target sebesar 80%.
36