Anda di halaman 1dari 29

Dr.

BAGUS TJAHJONO, MPH, SH


LETNAN KOLONEL CKM
WAKAKESDAM XVII/TKR

FAKTA HIV-AIDS

PENYAKIT PERILAKU
SALAH SENDIRI
BELUM ADA OBAT YG MUJARAB
AMAT SULIT SEMBUH
ANGKA KEMATIAN TINGGI
MAHAL, 1 JT/BLN

FAKTA HIV-AIDS
PAPUA TTINGGI DI INDONESIA: 2,4%
(Generalized Epidemic)
3252 KASUS/MARET07
ESTIMASI 29.665 DG HIV-AIDS
MIMIKA & MERAUKE: 2280 PX
20 29 TH: 1413 PX
KODAM TRIKORA TTINGGI
56 PX: 24 MENINGGAL

FENOMENA GUNUNG ES

3252 PX
26.413 PX

LINGKUNGAN
RENTAN TERTULAR
HIV-AIDS

HIV
H
I

: Human
manusia
: Immunodeficiency penurunan kekebalan
V
: Virus
virus

Modul 1 / Sub modul 3 / PPT02

PREVALENSI HIVAIDS DI INDONESIA


MENURUT PROVINSI

> 5% PAPUA, DKI, JABAR, JATIM, BALI, RIAU


5 % SULUT, KALBAR, SUMUT
< 5% JOGYA, JATENG, BANTEN, LAMPUNG
< 1% PROVINSI LAIN

JUMLAH KUMULATIF AIDS 2682 TERSEBAR DI 28 PROVINSI

Apakah HIV itu?


HIV (Human Immuno-deficiency Virus): adalah
virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia dan menimbulkan AIDS.
HIV menyerang limfosit yang disebut sel T-4
atau sel T-penolong (T-helper), atau disebut
juga sel CD-4.
HIV tergolong kelompok retrovirus yang
memiliki kemampuan untuk mengkopi-cetak

Human Immunodeficiency Virus


(HIV)
Struktur isi Glikoprotein
HLA antigen
"Kepala"
Glikoprotein
Pengikat Asam
Ribonukleat

Selubung Inti

RNA
Lapisan Lipid
Pembalik

Protein Inti

Sejarah HIV
Januari 1983, Dr. Luc Montagnier dkk (Institut
Pasteur Perancis) : Lymphadenopathy
Associated Virus (LAV).
Juli 1984, Dr. Robert Gallo : Human
T-Lymphocytic Virus tipe III (HTLV III).
Ilmuwan J. Levy : AIDS Related Virus (ARV)
Akhir Mei 1986, Komisi Taksonomi
Internasional sepakat memberi nama Human
Immunodeficiency Virus (HIV).

Asal-usul AIDS
Tidak diketahui persis.
Darah tertua yang terinfeksi HIV di
Amerika adalah darah tahun 1969.
Di Afrika, darah tahun 1959.
Akhir 1970-an, diperkirakan HIV sudah di
daerah Sub Sahara Afrika.
Semua ilmuwan setuju bahwa kasus
pertama AIDS adalah laporan Gottlietb
dkk di Los Angeles pada 5 Juni 1981.

HIV/AIDS di Indonesia
1983, berita tidak resmi menyatakan sedikitnya 3
kasus AIDS di Jakarta.
1987, kasus AIDS resmi pertama dilaporkan pada
seorang turis asing di Bali.
Hingga 31 Des. 2003 tercatat 4.091 kasus HIV/AIDS,
dengan rincian HIV=2.720 dan AIDS=1.371
Pemerintah memperkirakan sekitar 90.000 hingga
130.000 orang telah terinfeksi HIV pada akhir tahun
2002.
Papua per 31 September 2007 tercatat 3.434 kasus
HIV/AIDS

* Urutan Kota yang banyak kasusnya :Kab. Mimika,


Merauke, Kota & Kab Jayapura, Biak, Nabire
* Berdasarkan penularan :Heteroseks, Perinatal,
Homoseks.

Apakah AIDS itu?


AIDS (Acquired Immuno Deficiency
Syndrome):
Merupakan kumpulan gejala
penyakit akibat menurunnya sistem
kekebalan tubuh oleh virus HIV.
Kerusakan progresif pada sistem
kekebalan tubuh menyebabkan
pengidap HIV (ODHA) amat rentan
dan mudah terjangkit macammacam penyakit.
ODHA = Orang Dengan Hiv Aids

Kronologi Perjalanan HIV/AIDS


Stadium 1

Stadium 2

Stadium 3

Stadium 4

HIV
(window period)

HIV positif
(Asimptomatik)

Pembesaran
Kelenjar Limfe

AIDS

antara 1 - 3 bulan
bahkan bisa
sampai 6 bulan

rata-rata selama
5 - 10 tahun
lebih dari 1 bulan

HIV menular melalui:

darah

Jarum suntik

cairan sperma

cairan vagina

Ibu yang terinfeksi


kepada janin yang
dikandungnya atau
disusuinya

Apakah seorang pengidap HIV dapat


menularkan dan siapa saja yang dapat
tertular?
Walaupun pengidap
HIV belum
menunjukkan
gejala, tapi sudah
dapat menularkan
kepada orang lain,
bahkan saat
window period pun
sudah sangat
potensial untuk
menularkan.
Siapa saja dapat
tertular melalui

Bagaimana cara
penularannya?
Melalui hubungan seksual
dengan seseorang yang sudah
terinfeksi HIV
Melalui transfusi/transplantasi,
penggunaan napza suntik (IDU),
dan kegiatan medis dengan alat
tusuk dan iris tercemar HIV
Dari Ibu hamil ke janin/bayi-nya
selama kehamilan, persalinan
atau menyusui

Apakah seorang
pengidap HIV dapat
dibedakan dari orang
lainnya?

Tidak !
Seorang pengidap HIV terlihat
biasa saja seperti halnya
orang lain karena tak
menunjukkan gejala klinis.
Hal ini bisa terjadi selama
5-10 tahun.

Apa yang dimaksud dengan


perilaku berisiko tertular HIV?
Berhubungan seks yang
tidak aman, termasuk tidak
memakai kondom
Ganti-ganti pasangan
Ganti-ganti (berbagi) jarum
suntik dan alat lainnya yang
kontak dengan darah atau
cairan tubuh orang lain
Memperoleh transfusi darah
yang tidak dites HIV

Apakah seorang pengidap


masih dapat melakukan
hubungan seksual

Ya, masih !
Hubungan seksual
dengan seorang
pengidap (pria atau
wanita) dapat dikurangi
risikonya dengan cara
memakai kondom yang
baik mutunya dan benar
cara pemakaiannya

Pencegahan HIV melalui


hubungan seksual

B
A C
Absen dari seks

Tidak berhubungan seks


saat jauh dari pasangan

Cegah dengan kondom


Selalu pakai kondom bila
berhubungan seks

Berlaku saling setia

Hanya berhubungan dengan seseorang yang dapat


dipastikan hanya berhubungan seks dengan kita saja

Mengapa kondom dipromosikan?


Sampai saat ini belum ada alat pencegahan
penularan HIV melalui hubungan seks selain
kondom.

Dalam menggunakan kondom perhatikan:


Cara penggunaan kondom yang tepat
- Kualitas kondom harus bermutu
- Ukuran kondom harus cocok
- Pakailah pelicin berbahan dasar air

Cara pencegahan lainnya


Mencegah kontak dengan
alat-alat tercemar dengan
prinsip universal precaution
Tidak memakai Narkoba
apalagi dengan cara
menyuntik
Pencegahan pada transfusi
darah dengan skrining
Program pencegahan
penularan ibu ke anak

Apakah hubungan sosial biasa


dapat menularkan HIV?
Tidak !
Karena hubungan sosial biasa tidak
memungkinkan terjadinya pertukaran
cairan tubuh yang dapat menularkan HIV.
Ingat, HIV tidak menular melalui:

Situasi epidemi HIV/AIDS di Indonesia


Tingkat epidemi di Indonesia beragam,
yang membuka peluang sangat besar
untuk meluas.
Sampai saat ini penularan HIV terjadi
melalui hubungan seksual berisiko dan
pemakaian jarum suntik tidak steril.
Terjadi peningkatan pengguna napza
suntik.
Lonjakan jumlah narapidana yang
terkait dengan napza

Anti-diskriminasi
(Anti perlakuan yang tidak adil)
Strategi Nasional Penanggulangan AIDS
Indonesia : Setiap pemberi layanan
berkewajiban memberi layanannya kepada
Odha tanpa membeda-bedakan.
Deklarasi Paris Desember 1994 : Janji
untuk mendukung Odha, mendukung
anti-diskriminasi, HAM, serta asas-asas
yang etis untuk menjadi bagian dari upaya
penanggulangan AIDS.

BERIKAN DUKUNGAN
PADA ODHA

untuk :
Membantu Odha mengatasi
permasalahan psikologis dan
sosial yang dihadapinya.
Meningkatkan kualitas hidup
Odha agar tetap hidup secara
positif dan produktif.
Menanamkan kesadaran
terhadap Odha untuk menjaga
kesehatannya dan menjaga agar
jangan sampai menularkan HIV
ke orang lain.
Mengubah sikap masyarakat dari
yang semula menolak menjadi
menerima kehadiran Odha.

Hidup bersama ODHA


bukanlah hal yang
perlu ditakuti
Harapan salah seorang Odha :
Saya sangat ingin melihat orang melihat
dan berkomunikasi kepada Odha dengan
cara yang sama seperti mereka
melakukannya kepada orang dengan flu.
Maksud saya tanpa rasa takut,
diskriminasi atau menghakimi.

Anda mungkin juga menyukai