Anda di halaman 1dari 10

PROSEDUR PENATALAKSANAAN

PERAWATAN SALURAN AKAR

Dini Dwi Puspita


04074821417007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015

DATA PRIBADI PASIEN

Nama Pasien

: Irma Tasya

Umur

: 16 Tahun

Suku

: Melayu

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status Perkawinan

: Belum kawin

Agama

: Islam

Alamat Tetap

: Jln. Lumpur no.421 Sako

Telepon/Hp

: 089677533542

Pendidikan Terakhir

: SMP

Pekerjaan

: -

Riwayat Penyakit Sistemik


Penyakit/kelainan

Ada Disangkal Penyakit/kelainan

Sistemik

Ada

Disangkal

Sistemik

Alergi,debu,dingin

HIV/AIDS

Penyakit Jantung

Penyakit

pernapasan/paru
Penyakit Tekanan Darah

Tinggi

Kelainan Pencernaan

(Gastritis)

Penyakit Kencing Manis

Penyakit Ginjal

Penyakit

Penyakit/kelainan

Kelainan

Darah

kelenjar ludah

Penyakit Hepatitis

Kelainan Hati Lainnya

Epilepsy

Status Umum Pasien


Keadaan Umum

: Baik

Berat Badan

: 48 Kg

Tinggi Badan

: 150 cm

Tekanan Darah

: 110/80 mmHg

Nadi

: 78x/menit

Pernapasan

: 18x/menit

Pupil Mata

: Normal

Anamnesa

Keluhan Utama
Seorang pasien perempuan datang ke Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
dengan keluhan gigi depan kiri dan kanan rahang atas berlubang besar dan
berwarna kehitaman sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu. Gigi tersebut
dahulu ( 2 bulan yang lalu) pernah sakit berdenyut dan tidak pernah
bengkak namun sekarang tidak sakit lagi, Pasien merasa tidak nyaman dan
tidak percaya diri akibat keadaan gigi tersebut, sehingga ingin giginya
dirawat.

Riwayat Perawatan Gigi


Pasien pernah dilakukan perawatan pencabutan gigi belakang kanan
bawah sejak 3 tahun yang lalu.

Pemeriksaan Ekstra Oral

Wajah

: Simetri

Bibir

: Sehat

KGB Mandibula

: Kanan dan Kiri (Tidak teraba dan tidak sakit)

Keadaan Umum Intraoral

Debris : Ada, regio a,b,c,d,e,f

Plak : Ada, regio a,b,c,d,e,f

Kalkulus : Ada, regio a,c,d,f

Gingiva : erithema pada margin gingiva region a,c,d,f

Mukosa : Sehat

Palatum : Sehat

Lidah : Sehat

Dasar Mulut : Sehat

Hubungan Rahang : ortognati

Kelinan Gigi Geligi : tidak ada

Pemeriksaan Klinis Kasus Utama


Terdapat Lesi D6 pada gigi 12

Sondasi (-), CE (-), Perkusi (+), Palpasi (-)

Pemeriksaan Radiologi
Rontgen periapikal gigi 12

Diagnosa dan Rencana Perawatan

Diagnosa

: Nekrosis pulpa disertai lesi periapikal

Rencana Perawatan

: Pulpektomi non vital dengan restorasi akhir pasak

dan mahkota jaket.

Prognosis
Baik
Tahap Perawatan Pulpektomi Non Vital
1. Foto rontgen
Foto rontgen periapikal dilakukan untuk menegakkan diagnosis, mengetahui
panjang gigi, jumlah saluran akar gigi, keadaan jaringan sekitar gigi, serta
prognosa terhadap gigi yang akan dirawat.

2. Penentuan panjang kerja (PK)


Metode Bregmann
Panjang gigi = Panjang mahkota panjang gigi pada X-ray
Panjang mahkota pada X-ray
Panjang kerja = Panjang gigi sebenarnya - 1mm
Jadi panjang kerja harus lebih pendek 1 mm dari ujung apeks.
Panjang gigi =

9,1

25 mm
10,5

Panjang kerja = 21,6 - 1mm = 20,6 mm

3. Preparasi akses
Preparasi akses meliputi pembuatan outlineform pada permukaan palatal
mencapai kamar pulpa gigi 12 sehingga instrumen dapat masuk ke orifis
dengan mudah. Setelah akses dibuka, saluran akar ditelusuri (eksplorasi)
dengan menggunakan jarum miller (smooth broach).

4. Ekstirpasi pulpa
Pembuangan jaringan pulpa dan dentin nekrotik pada saluran akar dengan
menggunakan jarum ekstirpasi (barbed broach).

5. Debridement
Irigasi saluran akar dengan bahan irigasi dengan urutan sebagai berikut
(sambil di suction).
1) Aquades steril
2) NaOCl 2,5%
3) Aquades steril
4) EDTA liquid
5) Aquades steril
6) Clorhexidine 2%

6. Drying
Drying bertujuan untuk mengeringkan saluran akar agar tidak basah dengan
menggunakan paper point.

7. Preparasi Saluran Akar (Step back)


1) Penentuan IAF (Initial apical file)
2) Rontgen IAF
3) Penentuan MAF (Master apical cone)

4) Preparasi step back dan rekapitulasi file


5) Rontgen MAC (Master apical cone) : Ukurannya sama dengan MAF
Catatan : Pada saat pergantian file sebaiknya selalu melakukan irigasi agar
sisa debris keluar dari saluran akar.
Contoh : IAF

= #20/20,6 mm
#25/20,6 mm

MAF

= #30/20,6 mm

Step back

= #35/19,6mm

Rekapitulasi = #30/20,6 mm

#40/18,6mm

Rekapitulasi = #30/20,6 mm

#45/17,6mm

Rekapitulasi = #30/20,6 mm

8. Medikamen
Medikamen untuk sterilisasi saluran akar gigi 12 dapat menggunakan bahan
CaOH.

9. Obturasi
Sebelum melakukan obturasi, maka harus dilakukan terlebih dahulu
pemeriksaan subjektif dan objektif pada pasien. Pemeriksaan subjektif adalah
ada atau tidaknya keluhan pasien. Pemeriksaan objektif yang terdiri dari,
palpasi, perkusi dan pemeriksaan keadaan saluran akar. Syarat-syarat saluran
akar yang dapat dilakukan obturasi adalah perkusi (-), palpasi (-) dan keadaan
saluran akar tidak basah yang dapat dilihat dari keringnya CaOH dalam
saluran akar. Apabila syarat tersebut terpenuhi maka saluran akar dapat diisi
(obture) dengan bahan pengisi, dalam kasus ini menggunakan gutaperca +

sealer (endometason + eugenol). Gutaperca dengan ukuran dan panjang kerja


yang sama dengan MAF dimasukkan terlebih dahulu. Setelah itu dilanjutkan
dengan memasukkan gutaperca dengan ukuran yg lebih kecil dan dipadatkan
dalam satu akar hingga hermetis dengan kondensasi lateral menggunakan
finger spreader. Kelebihan gutaperca dipotong 2 mm dibawah orifis.

10. Tumpatan sementara


Penumpatan sementara menggunakan tehnik double seal, yaitu diatas
gutaperca diaplikasikan GIC kemudian ditindih kapas lalu ditumpat dengan
bahan tumpatan sementara (fletcher atau cavit). Setelah itu dilakukan rontgen
terhadap hasil obturasi.

Palembang,

April 2015

drg. Rinda Yulianti , Sp.KG

Referensi

Bergenholtz G, Bindslev PH, Reit C. 2010.Textbook Of Endodontology, 2nd


Edition. Wiley-

Blackwell.

Garg N, Garg A. 2010. Textbook of Endodontics, 2nd Edition. India: Jaypee


Walton RE..Torabinejad M. 2002. Principles and practice of endodontics, 3nd
Edition. New York: Sounders Company.
Krishna VG. Access cavity preparation - an anatomical and clinical
perspective. Famdent practical dentistry handbook. Vol. 10 issue 3 jan. mar. 2010

Anda mungkin juga menyukai