PDRB Kota Bengkulu Menurut Lapangan Usaha 2013

Katalog 9204.1771.
02
PDRB
2013
BADAN PUSAT STATISTIK

KOTA BENGKULU
KATA PENGANTAR
Badan Pusat Statistik Kota Bengkulu pada tahun 2014 ini kembali
menerbitkan Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan
Usaha Kota Bengkulu. Data yang disajikan berguna untuk memenuhi kebutuhan para
pengguna data terhadap informasi di bidang ekonomi khususnya perekonomian regional
wilayah Kota Bengkulu.
Publikasi PDRB ini menyajikan tabel-tabel pokok yang sederhana dan
menggambarkan kinerja perekonomian makro Kota Bengkulu tahun 2013 dengan analisis
sederhana yang meliputi total PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga
konstan tahun 2000, laju pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian, indeks implisit
serta tingkat pendapatan perkapita yang mudah dipahami sehingga para pengguna data
baik sebagai peneliti, perencana serta penentu kebijakan dapat menganalisis dengan
melihat series data perekonomian Kota Bengkulu secara berkesinambungan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang turut
membantu sehingga penyusunan publikasi ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam
penyajian publikasi ini kami telah berupaya secara maksimal meski masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak pengguna data akan
diterima dengan baik demi perbaikan dan penyempurnaan publikasi mendatang.
Akhirnya, semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi para pengguna data.
Bengkulu, September 2014
PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu 2013
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB.1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Umum .................................................................................................. 1
1.2. Pemakaian Tahun Dasar 2000 ............................................................. 2
BAB.2. KONSEP DAN DEFINISI .........................................................................
2.1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar ................
2.2. Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Pasar ................
2.3. Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Biaya Faktor ...............
2.4. Pendapatan Regional ...........................................................................
2.5. Pendapatan Orang Seorang dan Pendapatan Siap Dibelanjakan .........
4
4
4
5
5
6
BAB.3. METODE PENGHITUNGAN/PENDEKATAN .......................................

3.1. Metode Langsung ................................................................................
3.1.1. Pendekatan Produksi (Production Approach) .
3.1.2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) ..
3.1.3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
3.2. Metode Tak Langsung .........................................................................
7
7
7
7
8
8
BAB.4. PENYAJIAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ................... 9

4.1. Penyajian Atas Dasar Harga Berlaku .................................................. 9
4.2. Penyajian Atas Dasar Harga Konstan ................................................. 9
BAB.5. KLASIFIKASI SEKTOR ............................................................................
11
BAB.6. TINJAUAN PEREKONOMIAN KOTA BENGKULU ..............................

6.1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Bengkulu ..............................................
6.2. Struktur Perekonomian Kota Bengkulu ..............................................
6.3. PDRB Perkapita ..................................................................................
13
13
16
18
LAMPIRAN ...............................................................................................................
20
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya.
Pembangunan manusia seutuhnya selama ini, telah diimplementasikan pemerintah
melalui pelaksanaan program pembangunan kesejahteraan rakyat dan pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan. Pembangunan kesejahteraan rakyat diterapkan melalui
pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan lain-lain
Sedangkan
pembangunan
ekonomi
yang
berkelanjutan
diterapkan
melalui
pembangunan di berbagai sektor ekonomi, dengan tujuan untuk mempercepat laju

pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan.
Untuk menyusun perencanaan dan penetapan berbagai kebijakan pembangunan
ekonomi di berbagai sektor, yang di dalamnya juga telah tersirat perencanaan
pembangunan kesejahteraan rakyat, dibutuhkan data statistik yang lengkap, akurat dan
berkesinambungan.
Demikian pula untuk mengevaluasi atau menilai telah sejauh
mana tingkat keberhasilan pelaksanaan program pembangunan ekonomi dapat dicapai,

memerlukan data statistik yang lengkap, akurat dan berkesinambungan sebagai alat
ukurnya.
Salah satu data statistik yang lengkap, akurat, dan berkesinambungan yang dapat
dijadikan sebagai alat untuk menyusun perencanaan dan kebijakan pembangunan di
bidang ekonomi, dan sebagai alat ukur untuk mengevaluasi hasil pembangunan yang
telah dicapai, dapat digunakan data Produk Domestik Bruto (PDB) di tingkat nasional
dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di tingkat regional (Kabupaten/Kota
dan propinsi). Informasi yang tercakup dalam PDB maupun PDRB sektoral, yang
dapat digunakan untuk berbagai keperluan tersebut di atas diantaranya adalah kinerja
perekonomian yang digambarkan oleh total PDRB atas dasar harga konstan dan
berlaku, pertumbuhan ekonomi, kontribusi sektor-sektor ekonomi, pergeseran struktur
perekonomian, dan tingkat pendapatan perkapita penduduk. Dalam penggunaan yang
lebih luas, data PDB dan PDRB sektoral dapat digunakan untuk perhitungan Dana
Alokasi
Umum
dan
mengukur
ketimpangan
pembangunan
atau
disparitas
pembangunan antar wilayah.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan statistik Neraca Regional bagi

berbagai kepentingan, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu setiap tahun
menerbitkan publikasi Produk Domestik Regional Bruto Kota Bengkulu. Pada tahun
ini, BPS Kota Bengkulu kembali menerbitkan publikasi Produk Domestik Regional
Bruto Sektoral Kota Bengkulu 2010-2013.
Data statistik PDRB yang disajikan dalam publikasi tersebut dimuat dalam tabeltabel sederhana serta disusun dalam bentuk seri atau dari tahun ke tahun sehingga
para
pengguna
data,
perencana,
penentu
dan
pengambil
kebijakan
dapat
membandingkan dan mengikuti perkembangan perekonomian Kota Bengkulu dari

waktu ke waktu. Data PDRB terutama angka sementara dan angka sangat sementara
setiap tahunnya selalu diperbaharui, sesuai dengan data pendukung yang terbaru. Hal
ini dimaksudkan agar data PDRB yang ditampilkan benar-benar riil
dalam
menggambarkan kondisi perekonomian Kota Bengkulu.
1.2 Pemakaian Tahun Dasar 2000

Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat, beserta BPS propinsi dan BPS
kabupaten/Kota,
pada tahun 2004 telah menggunakan tahun dasar 2000 untuk
penghitungan seri baru Produk Domestik Regional Bruto. Seri baru ini menggantikan
seri lama yang menggunakan tahun dasar 1993. Dalam seri tahun dasar 2000
berbagai usaha penyempurnaan telah dilakukan, baik menyangkut metodologi,
cara-cara penghitungan maupun cakupan sektoralnya. Perubahan tahun dasar tersebut
dilakukan karena kondisi perekonomian tahun 1993 yang dijadikan sebagai tahun
dasar, sudah banyak perubahan terlebih pasca krisis tahun 1998 dibandingankan
dengan situasi dan kondisi perekonomian tahun 2000, baik mengenai: perkembangan
harga, pola produksi, distribusi, konsumsi,
jenis dan kualitas barang
yang
dihasilkan serta jenis-jenis kegiatan ekonomi yang baru timbul.

Sebaliknya pemilihan tahun 2000 sebagai tahun dasar yang baru, didasarkan
kepada pengamatan bahwa perekonomian tahun 2000 pada skala nasional maupun
regional dinilai cukup normal dan memadai
dibandingkan
dengan tahun-tahun
sekitarnya. Selain itu tahun dasar 2000 berada pada awal tahun Repelita VI, sehingga
dapat dijadikan sebagai dasar
untuk mengukur perkembangan hasil-hasil
pembangunan ekonomi yang dicapai dalam kurun waktu Repelita VI yang akan
datang, maupun pada Repelita berikutnya.
Pada Repelita VI telah terjadi perubahan perekonomian Indonesia secara drastis
yang disebabkan terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan
tahun 1997. Krisis ekonomi yang mencapai puncaknya pada tahun 1998 menyebabkan
perekonomian nasional maupun regional mengalami keterpurukan. Akan tetapi sejak
tahun 2000 kondisi perekonomian nasional dan regional mulai memperlihatkan
perbaikan secara bertahap menuju kondisi yang semakin stabil. Dengan mulai
stabilnya perekonomian pada saat itu, BPS mengganti penghitungan PDB maupun
PDRB dari tahun dasar 1993 menjadi tahun dasar 2000.
BAB 2
KONSEP DAN DEFINISI
BAB 2
KONSEP DAN DEFINISI
Perkembangan kinerja perekonomian dan tingkat kemakmuran masyarakat di

suatu wilayah (region), dapat diamati melalui Produk Domestik Regional Bruto.
Adapun konsep-konsep dan pendekatan yang dipakai dalam penyusunan Produk
Domestik Regional Bruto yang selanjutnya disingkat dengan PDRB adalah sebagai
berikut :
2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Pasar
PDRB atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai produk barang dan jasa
yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi yang terjadi di Kota Bengkulu. Nilai
produk (output) tersebut setelah dikurangi biaya antara menjadi nilai produk netto
atau secara sektoral disebut juga nilai tambah bruto. Sedangkan biaya antara diartikan
sebagai pengeluaran untuk barang dan jasa yang digunakan dalam proses produksi
yang bersifat habis dalam sekali pakai, mempunyai umur pemakaian kurang dari satu
tahun. Produksi netto atau nilai tambah bruto terdiri dari upah dan gaji, bunga, sewa
tanah, keuntungan, penyusutan dan pajak tak langsung netto. Dengan demikian dapat
disimpulkan PDRB atas dasar harga pasar merupakan penjumlahan nilai tambah
bruto dari seluruh sektor kegiatan ekonomi yang ada di wilayah Kota Bengkulu
dalam kurun waktu tertentu.
2.2 Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Harga Pasar
PDRN atas dasar harga pasar adalah produk domestik regional bruto dikurangi
dengan penyusutan.
Dengan pengertian lain komponen penyusutan dalam PDRN
tidak ada lagi. Sehingga perbedaan konsep netto dan bruto terletak pada komponen
penyusutan. Penyusutan yang dimaksud di sini ialah nilai susutnya barang-barang
modal yang terjadi selama barang-barang modal tersebut ikut serta dalam proses
produksi. Jumlah susut barang-barang modal tersebut dari seluruh sektor ekonomi
merupakan penyusutan dimaksud di atas.
2.3 Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Biaya Faktor
PDRN atas dasar biaya faktor diperoleh dari PDRN atas dasar harga pasar
dikurangi dengan pajak tak langsung netto. Pajak tak langsung netto merupakan
pajak tak langsung dikurangi dengan subsidi. Pajak tak langsung meliputi pajak
penjualan, pajak tontonan, biaya ekspor dan impor dan lain-lain kecuali pajak
pendapatan dan pajak perseroan. Pajak tak langsung umumnya dibedakan pada harga
jual ataupun biaya produksi dari masing-masing unit produksi, sehingga langsung
berakibat menaikan harga barang. Subsidi merupakan dana yang diberikan
pemerintah
pada unit-unit
produksi yang menghasilkan barang dan jasa
yang
menyangkut kepentingan umum, seperti subsidi BBM, beras, pupuk, angkutan dan
sebagainya. Jadi pajak tak langsung meningkatkan harga jual produk sedangkan
subsidi berpengaruh menurunkan harga jual.
2.4 Pendapatan Regional

Dari konsep-konsep yang telah diuraikan di atas dapat diketahui bahwa PDRN
atas dasar biaya faktor, sebenarnya secara agregatif mencerminkan kemampuan daerah
dalam menghasilkan pendapatan/balas jasa terhadap faktor-faktor produksi yang ikut
ambil bagian dalam proses produksi diwilayah Kota Bengkulu dalam kurun waktu
tertentu. Faktor produksi terdiri dari tenaga kerja (buruh), modal, tanah dan
kewiraswastaan. Jelasnya PDRN atas dasar biaya faktor merupakan jumlah
pendapatan yang berupa upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan yang
timbul atau merupakan pendapatan yang berasal dari wilayah Kota Bengkulu.
Sedangkan pendapatan yang dihasilkan tadi tidak seluruhnya menjadi pendapatan
penduduk Kota Bengkulu. Keuntungan perusahaan yang beroperasi di wilayah Kota
Bengkulu yang pemiliknya bukan penduduk Kota Bengkulu, dan sebaliknya penduduk
Kota Bengkulu menanamkan modalnya di kota lain. Karena penyusunan neraca yang
dapat meggambarkan transaksi arus pendapatan antar wilayah (kota) masih sulit
dilakukan, maka konsep pendapatan regional yang sebenarnya belum dapat disajikan
namun PDRN atas dasar biaya faktor sementara dianggap konsep yang paling
mendekati.
Selanjutnya pendapatan regional perkapita diperoleh dari pendapatan
regional dibagi dengan penduduk pertengahan tahun Kota Bengkulu.
2.5 Pendapatan Orang Seorang dan Pendapatan Siap Dibelanjakan

Berdasarkan pengertian uraian di atas, maka konsep-konsep yang dipakai dalam
pendapatan regional adalah sebagai berikut:
1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar dikurangi penyusutan,
akan sama dengan Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Pasar.
2. Produk Domestik Regional Neto Atas Dasar Harga Pasar dikurangi pajak tak
langsung neto, akan sama dengan Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar
Biaya Faktor.
3. Produk
Domestik
Regional Neto
Atas Dasar
pendapatan neto dari luar Kota Bengkulu,
Biaya
Faktor ditambah
akan sama dengan Pendapatan
Regional.
4. Pendapatan Regional dikurangi pajak pendapatan perusahaan, keuntungan yang
tidak dapat dibagikan serta iuran kesejahteraan sosial ditambah transfer yang
diterima rumah tangga dan bunga neto atas hutang pemerintah, akan sama dengan
Pendapatan Orang Seorang.
5. Pendapatan Orang Seorang dikurangi pajak rumah tangga dan transfer oleh rumah
tangga, akan sama dengan Pendapatan Siap dibelanjakan (Disposible Income).
BAB 3
METODE
PENGHITUNGAN/
PENDEKATAN
BAB 3
METODE PENGHITUNGAN/PENDEKATAN
Metode pendekatan yang diterapkan dalam penghitungan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) sangat tergantung kepada data yang tersedia, asumsi maupun
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Produk Domestik Regional Bruto dapat dihitung
melalui dua metode yaitu:
3.1 Metode Langsung

Adapun yang dimaksud dengan metode langsung adalah penghitungan nilai
tambah dari suatu lapangan usaha/sektor dengan mempergunakan data yang tersedia di
daerah baik didapat melalui sensus maupun melalui survei dan inventarisasi data dari
instansi-instansi pemerintah/swasta yang ada di daerah. Penghitungan ini mencakup
semua produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh daerah sehingga karekteristik
daerah akan tercermin melalui penggunaan metode ini. Metode langsung dapat
dilakukan dengan mempergunakan tiga macam pendekatan yaitu :
3.1.1. Pendekatan Produksi (Production Approach)

Penghitungan PDRB melalui pendekatan produksi yaitu dengan menghitung
nilai tambah dari barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi
dengan jalan mengurangkan biaya antara dari masing-masing total produksi bruto tiaptiap sektor/subsektor. Pendekatan ini banyak dipergunakan pada estimasi nilai tambah
yang produksinya berbentuk barang seperti: pertanian, industri, pertambangan dan
lain sebagainya.
3.1.2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pada pendekatan pendapatan, nilai tambah dari setiap kegiatan ekonomi
diperkirakan dengan jalan menjumlahkan semua balas jasa faktor produksi seperti
upah dan gaji, surplus usaha serta penyusutan dan pajak tak langsung neto. Sektor
pemerintahan dan usaha-usaha yang sifatnya tidak mencari untung, surplus usahanya
biasanya tidak diperhitungkan. Adapun yang termasuk dalam surplus usaha di sini
adalah bunga neto, sewa tanah dan keuntungan. Metode tersebut biasanya dipakai
untuk menghitung sektor dan subsektor yang produksinya berupa jasa seperti pada
pemerintahan dan jasa-jasa.
3.1.3 Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Pendekatan dari segi pengeluaran bertitik tolak pada penggunaan akhir dari
barang dan jasa yang diproduksi sendiri di dalam suatu wilayah. Dalam hal ini perlu
dipedomani bahwa total suplai atau penyediaan dari barang dan jasa merupakan
jumlah dari penggunaan untuk:
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga.
2. Pengeluaran konsumsi pemerintah.
3. Pengeluaran konsumsi lembaga yang tidak mencari keuntungan.
4. Pembentukan modal tetap domestik bruto.
5. Perubahan stok.
6. Ekspor neto (Ekspor - Impor).
3.2
Metode Tidak Langsung

Metode pendekatan alokasi (alocation approach) yaitu perhitungan nilai tambah
sektor atau subsektor suatu wilayah (region) dengan mengalokasikan angka nasional
dengan
indikator-indikator
yang dapat
menunjukkan
peranan kota tersebut.
Sebagai alokator biasanya digunakan :

a. Nilai (volume) produksi.
b. Jumlah produksi fisik.
c. Tenaga kerja.
d. Penduduk.
e. Indikator produksi lainnya yang erat kaitannya dengan sektor yang dihitung.
BAB 4
PENYAJIAN PRODUK
DOMESTIK REGIONAL
BRUTO
BAB 4
PENYAJIAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Produk Domestik Regional Bruto baik secara keseluruhan maupun secara

sektoral umumnya disajikan dalam dua bentuk yaitu:
4.1. Penyajian Atas Dasar Harga Berlaku

Penyajian dalam bentuk seperti ini memperlihatkan besaran dari nilai tambah
bruto masing-masing sektor, sesuai dengan keadaan pada tahun yang sedang berjalan.
Dalam hal ini penilaian terhadap produksi, biaya antara ataupun nilai tambahnya
dilakukan dengan menggunakan harga yang berlaku pada masing-masing tahun yang
bersangkutan. Pada harga berlaku ini bila data dilihat secara series, perkembangan
PDRB/Pendapatan Regional yang meningkat dapat diartikan bahwa disamping
peningkatan karena terjadinya peningkatan produksi, perkembangan tersebut juga
disebabkan adanya peningkatan harga. Oleh karena itu penyajian PDRB atas dasar
harga berlaku ini masih dipengaruhi oleh faktor inflasi/deflasi.
4.2 Penyajian Atas Dasar Harga Konstan

Penyajian atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan harga tetap
pada tahun dasar. Semua barang dan jasa yang dihasilkan, biaya antara yang
digunakan ataupun nilai tambah masing-masing sektor dinilai berdasarkan pada harga
tahun dasar. Penyajian seperti ini akan memperlihatkan perkembangan produktifitas
secara riil
karena pengaruh perubahan harga inflasi/deflasi sudah dihilangkan.
Penyajian atas dasar harga konstan berguna antara lain untuk memberikan gambaran
tentang perkembangan ekonomi baik secara keseluruhan maupun secara sektoral,
untuk melihat perubahan struktur perekonomian Kota Bengkulu serta perencanaan
ekonomi lainnya. Untuk memperkirakan output, biaya antara dan nilai tambah
masing-masing
sektor
atas dasar harga konstan dapat digunakan beberapa cara
sebagai berikut :
a. Revaluasi
Cara revaluasi dilakukan dengan menilai kembali baik produksi maupun
biaya dengan harga-harga pada tahun dasar. Berbagai jenis produksi pada tahun
penghitungan dikalikan dengan harga tahun dasar, demikian juga biaya antaranya.
Jadi nilai tambah atas dasar harga konstan merupakan selisih antara nilai produksi dan
biaya produksi masing-masing atas dasar harga konstan.
b. Ekstrapolasi
Cara ekstrapolasi dilakukan untuk memperoleh nilai tambah masing-masing
tahun dengan menggerakkan nilai tambah pada tahun dasar berdasarkan
produksi atau indikator produksi dari sektor atau
indeks
subsektor yang bersangkutan.
Apabila data produksi tidak tersedia, maka indikator produksi seperti jumlah tenaga
kerja atau indikator lainnya digunakan sebagai ekstrapolatornya.
c. Deflasi
Cara deflasi dilakukan untuk memperoleh nilai tambah masing-masing tahun
dengan cara menurunkan (mendeflate) nilai tambah atas dasar harga berlaku
berdasarkan indeks harga produksi dari sektor atau subsektor yang bersangkutan. Jika
indeks harga produksi tidak tersedia secara langsung, maka dapat digunakan indeks
lainnya seperti indeks harga konsumen, indeks harga perdagangan besar sebagai
deflatornya.
d. Double Deflasi
Cara double deflasi hampir sama dengan cara deflasi di atas, hanya yang
dideflate bukan nilai tambah secara langsung, tetapi output dan biaya antaranya.
Setelah output dan biaya antaranya dideflate berdasarkan indeks harga masing-masing,
maka nilai tambah diperoleh dari output dikurangi dengan biaya antara.
10
BAB 5
KLASIFIKASI SEKTOR
BAB 5
KLASIFIKASI SEKTOR
Banyak ragam faktor kegiatan ekonomi di Kota Bengkulu yang dapat

menghasilkan barang dan jasa. Faktor kegiatan ekonomi tersebut menyangkut
berbagai faktor yang mendukung proses produksi seperti tenaga kerja, modal, tanah,
cara pengolahannya, bentuk badan hukum dan lain sebagainya mulai dari tingkat
yang sederhana sampai tingkat yang lebih kompleks. Untuk keperluan pengolahan,
penghitungan, analisis, penyajian dan klasifikasi pendapatan regional, maka berbagai
macam kegiatan ekonomi tersebut perlu dikelompokkan ke dalam sektor-sektor
sesuai dengan sifat dan jenis kegiatannya. Pengelompokan kegiatan ekonomi kedalam
sektor-sektor ekonomi dikenal dengan klasifikasi sektor.
Penyusunan
klasifikasi sektor untuk semua kegiatan
ekonomi di
Kota
Bengkulu didasarkan pada International Standard Industrial Classification (ISIC)

yang
kemudian
dimodifikasi menjadi Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia
(KLUI), seri baru.

Adapun pembagian sektor dan subsektor untuk seluruh kegiatan ekonomi
berdasarkan KLUI seri baru tersebut, disusun sebagai berikut :
1. Sektor Pertanian
a. Subsektor Tanaman Bahan Makanan
b. Subsektor Tanaman Perkebunan
c. Subsektor Kehutanan
d. Subsektor Peternakan dan hasil-hasilnya.
e. Subsektor Perikanan
2.
Sektor Pertambangan dan Penggalian

a.
Subsektor Minyak dan Gas Bumi
b. Subsektor Pertambangan Tanpa Migas

c. Subsektor Penggalian
3.
Sektor Industri Pengolahan

a. Subsektor Industri Minyak dan Gas
b. Subsektor Industri Tanpa Minyak dan Gas
11
4.
Sektor Listrik, Gas dan Air Minum

a. Subsektor Listrik
b. Subsektor Gas Kota
c.
Subsektor Air Bersih
5.
Sektor Bangunan/Konstruksi
6.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
7.
8.
a.
Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran
b.
Subsektor Perhotelan
c.
Subsektor Restoran
Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

a.
Subsektor Pengangkutan
b.
Subsektor Komunikasi
Sektor Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.

a.
Subsektor Bank
b.
Subsektor Lembaga Keuangan Tanpa Bank
d.
Subsektor Jasa Penunjang Keuangan
e.
Subsektor Sewa Bangunan
f.
Subsektor Jasa Perusahaan
9. Sektor Jasa-Jasa
a. Subsektor Jasa Pemerintahan
b. Subsektor Jasa Swasta
12
BAB 6
TINJAUAN
PEREKONOMIAN
KOTA BENGKULU
BAB 6
TINJAUAN PEREKONOMIAN KOTA BENGKULU
6.1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Bengkulu
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah. Pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah menggambarkan sejauh mana aktivitas perekonomian suatu
wilayah dalam menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada periode tertentu.
Sedangkan aktivitas perekonomian merupakan suatu proses penggunaan faktor
produksi untuk menghasilkan output. Proses penggunaan faktor produksi akan
menghasilkan balas jasa. Oleh karena itu dengan adanya pertumbuhan ekonomi
diharapkan pendapatan masyarakat meningkat, sebab masyarakat adalah pemilik
faktor produksi. Pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga
konstan.
Pada Gambar 1 dan Gambar 2 tampak bahwa kinerja perekonomian Kota
Bengkulu kurun waktu 2010-2013 semakin membaik. Pada tahun 2013, kinerja
perekonomian Kota Bengkulu atas dasar harga berlaku telah mencapai 6,74 triliun
rupiah sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar 2,42 triliun rupiah.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2011, PDRB Kota Bengkulu tahun 2012 atas
harga berlaku telah mengalami perkembangan sebesar 13,55 persen sedangkan untuk
harga konstan sebesar 6,79 persen.
Keterangan : *) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
***) Angka Sangat Sangat Sementara
13
Semakin membaiknya kinerja perekonomian Kota Bengkulu secara riil

tergambar dari angka pertumbuhan PDRB Kota Bengkulu atas dasar harga konstan
dimana pada kurun waktu 2010-2013 pertumbuhan ekonomi Kota Bengkulu rata-rata
tumbuh lebih dari 5 persen per tahun. Bahkan selama tiga tahun berturut-turut atau
pada kurun waktu 2011-2013 perekonomian Kota Bengkulu mengalami percepatan
pertumbuhan.
14
Pada Gambar 3 terlihat bahwa pada kurun waktu 2011 2013 laju pertumbuhan
perekonomian Kota Bengkulu mengalami peningkatan, untuk tahun 2013 laju
pertumbuhannya mencapai 6,44 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kota Bengkulu didorong oleh pertumbuhan seluruh
sektor-sektornya. Pada gambar 4 terlihat bahwa dua sektor penyumbang PDRB Kota
Bengkulu masing-masing mengalami pertumbuhan paling tinggi dan berperan paling
besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Bengkulu dengan pertumbuhan
diatas pertumbuhan ekonomi Kota Bengkulu. Kedua sektor tersebut adalah Sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran dan Sektor Jasa-jasa. Dari dua sektor tersebut
pertumbuhan tertinggi dicapai Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 7,59 persen
dan Sektor Jasa-jasa sebesar 6,94 persen.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran terdiri sub sektor perdagangan besar
dan eceran, perhotelan dan restoran. Dari total nilai tambah yang berhasil dibukukan
pada tahun 2013 yakni sebesar 920.344,29 juta rupiah, 95 persennya disumbang oleh
sub sektor perdagangan besar dan eceran. Hal ini menunjukkan peranan sub sektor
perdagangan besar dan eceran yang mendominasi perekonomian di Kota Bengkulu.
Sementara itu untuk Sektor Jasa-jasa ditopang oleh sub sektor Pemerintahan
Umum sebesar 66 persen. Keadaan ini ditunjukkan dari realisasi anggaran pemerintah
pusat, provinsi, APBD di Kota Bengkulu yang mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Selain itu juga jumlah pegawai negeri sipil yang juga terus mengalami
penambahan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Selain dua sektor tersebut di atas sektor-sektor lainnya juga cukup berperan
dalam memacu pertumbuhan ekonomi Kota Bengkulu dengan pertumbuhan antara 1-6
persen. Untuk Industri Pengolahan 6,51 persen, Sektor Pengangkutan & Komunikasi
tumbuh sebesar 6,01 persen, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,57
persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 4,88 persen, Sektor Bangunan 4,19 persen,
serta Sektor Pertanian dan Sektor Pertambangan dan Penggalian masing-masing
sebesar 1,62 persen dan 0,97 persen.
15
6.2 Struktur Perekonomian Kota Bengkulu

Kota Bengkulu adalah pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan dan jasa
di propinsi Bengkulu. Hal itu erat kaitan dengan kedudukan Kota Bengkulu sebagai
ibu Kota provinsi Bengkulu. Relevan dengan statusnya sebagai pusat pemerintahan,
perdagangan, pendidikan dan jasa, perekonomian Kota Bengkulu ditopang atau
digerakkan oleh kegiatan ekonomi di sektor-sektor tersebut.
Dalam struktur perekonomian Kota Bengkulu, peranan sektor perdagangan,
hotel, dan restoran sangat dominan. Fenomena itu terlihat dari relatif besarnya
kontribusi sektor perdagangan, hotel, dan restoran dalam PDRB Kota Bengkulu atas
dasar harga berlaku dibandingkan sektor-sektor lainnya. Pada Gambar 5, tampak
bahwa sektor perdagangan, hotel, dan restoran menempati urutan teratas dalam
struktur perekonomian Kota Bengkulu. Nilai nominal PDRB Sektor Perdagangan,
Hotel, dan Restoran pada tahun 2013 sebesar 2.491,85 milyar rupiah, sedangkan
kontribusinya dalam PDRB Kota Bengkulu sebesar 36,94 persen. Penyumbang
terbesar dalam Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran adalah Subsektor
Perdagangan Besar dan Eceran. Nilai nominal PDRB Subsektor Perdagangan Besar
dan Eceran pada tahun 2013 mencapai 2.373,20 milyar rupiah atau sebesar 35,19
persen dari total PDRB keseluruhan.
16
Setelah Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran struktur perekonomian Kota

Bengkulu didominasi oleh Sektor Jasa-Jasa. Pada tahun 2013, kontribusi Sektor Jasajasa dalam PDRB Kota Bengkulu sebesar 23,58 persen. Penyumbang terbesar dalam
sektor jasa-jasa adalah Subsektor Pemerintahan Umum yakni 1.126 milyar rupiah atau
16,69 persen. Sementara itu peranan swasta yang bergerak di bidang jasa dalam
perekonomian Kota Bengkulu masih relatif rendah. Hal itu terlihat dari relatif
rendahnya kontribusi subsektor swasta dalam sektor jasa maupun dalam PDRB Kota
Bengkulu. Pada tahun 2013, kontribusi subsektor swasta dalam PDRB sektor jasa
sebesar 464,25 milyar rupiah, dalam PDRB Kota Bengkulu kontribusinya hanya
sebesar 6,88 persen.
Posisi berikutnya pada struktur perekonomian Kota Bengkulu setelah Sektor
Perdagangan, Hotel, dan Restoran dan Sektor Jasa adalah Sektor Pengangkutan dan
Komunikasi yang memberikan kontribusi 16,17 persen atau 1.090,69 miliar rupiah.
Penyumbang terbesar dalam sektor pengangkutan dan komunikasi adalah subsektor
angkutan khususnya angkutan jalan raya yang mencapai 550,67 milyar rupiah atau
8,16 persen terhadap PDRB Kota Bengkulu.
Sektor lainnya yang kontribusinya cukup besar dalam perekonomian Kota
Bengkulu adalah Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 8,48 persen.
Selanjutnya untuk Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Bangunan,
Sektor Listrik, Gas dan Air Minum serta Sektor Pertambangan dan Penggalian
17
memiliki kontribusi antara 0,54 5,80 persen dengan nilai total PDRB atas dasar
harga berlaku sebesar 999,87 miliar rupiah.
6.3 PDRB Perkapita

Seiring dengan meningkatnya kinerja PDRB Kota Bengkulu pada kurun waktu
2010 - 2013, tingkat kesejahteraaan penduduk di Kota Bengkulu pada kurun waktu
yang sama juga relatif meningkat. Kondisi itu terlihat dari peningkatan nilai nominal
pendapatan perkapita maupun nilai riil pendapatan perkapita penduduk di Kota
Bengkulu.
Pada tahun 2013 nilai nominal PDRB perkapita pertahun penduduk di Kota
Bengkulu diperkirakan sebesar 20,16 juta rupiah. Bila dibandingkan dengan tahun
2012 maka nilai nominal PDRB perkapita pertahun penduduk di Kota Bengkulu
mengalami peningkatan sebesar 11,19 persen.
Sementara itu, nilai riil PDRB perkapita pertahun penduduk di Kota Bengkulu
pada tahun 2013 diperkirakan sebesar 7,64 juta rupiah. Jika dibandingkan dengan
tahun 2012 maka nilai riil PDRB perkapita pertahun penduduk di Kota Bengkulu
meningkat sebesar 3,80 persen.
Apabila dibandingkan dengan kabupaten lainnya di provinsi Bengkulu, maka
ditinjau dari nilai nominal maupun nilai riil pendapatan perkapitanya tingkat
kesejahteraan penduduk di Kota Bengkulu jauh lebih baik. Pada tahun 2013, nilai
nominal pendapatan perkapita pertahun penduduk di provinsi Bengkulu sebesar 15,10
18
juta rupiah atau mengalami peningkatan sebesar 11,64 persen dibandingkan tahun
2012 (13,52 juta rupiah). Demikian halnya dengan nilai riil pendapatan perkapita
pertahun untuk tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 4,41 persen yakni 5,54
juta rupiah.
19
LAMPIRAN
Tabel 10.1
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bengkulu 2010 - 2013
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
(Juta Rupiah)
NO
(1)
1.
2.
3.
4.
SEKTOR
2010
2011*
2012**
2013***
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan Tanpa Migas
c. Penggalian
INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas
1) Makanan, Minuman dan Tembakau
2) Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki
3) Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya
4) Kertas dan Barang Cetakan
5) Pupuk, Kimia dan Barang Dari Karet
6) Semen dan Barang Galian Bukan Logam
7) Logam Dasar Besi dan Baja
8) Alat Angkutan, Mesin & Peralatannya
9) Barang Lainnya
304.557,22
22.169,00
309,00
33.247,86
0,00
248.831,36
28.619,22
0,00
0,00
28.619,22
198.683,30
0,00
0,00
0,00
198.683,30
111.404,91
1.676,31
7.150,79
1.622,43
72.468,59
1.542,43
0,00
1.934,45
883,39
335.070,62
24.448,03
336,95
36.938,30
0,00
273.347,34
360.095,35
26.123,26
379,35
42.245,43
0,00
291.347,30
391.082,67
29.020,08
429,29
47.502,12
0,00
314.131,18
31.140,59
0,00
0,00
31.140,59
34.540,87
0,00
0,00
34.540,87
36.265,31
0,00
0,00
36.265,31
219.663,87
0,00
0,00
0,00
219.663,87
125.794,16
1.749,27
7.205,96
1.823,62
78.518,21
1.604,42
0,00
2.009,42
958,79
242.474,73
0,00
0,00
0,00
242.474,73
138.794,14
1.834,27
7.625,63
1.990,17
87.218,13
1.784,21
0,00
2.198,74
1.029,43
270.295,76
0,00
0,00
0,00
270.295,76
159.002,07
1.958,20
8.450,06
2.210,82
93.144,80
1.970,43
0,00
2.431,90
1.127,48
LISTRIK GAS DAN AIR BERSIH

a. L i s t r i k
b. Gas Kota
c. Air Bersih
34.509,27
7.038,00
0,00
27.471,27
37.270,45
8.193,56
0,00
29.076,90
41.316,33
9.039,36
0,00
32.276,97
46.200,16
9.983,70
0,00
36.216,46
5.
BANGUNAN
172.518,27
195.836,44
230.536,39
256.029,84
6.
PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN

a. Perdagangan Besar & Eceran
b. P e r h o t e l a n
c. R e s t o r a n
1.882.018,13
1.788.475,91
16.060,04
77.482,18
2.154.075,42
2.048.486,27
18.206,39
87.382,76
2.491.850,38
2.373.207,58
20.570,21
98.072,59
1.656.936,09
1.577.508,36
13.664,96
65.762,77
20
7.
8.
9.
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
2) Angkutan Jalan Raya
3) Angkutan Laut
4) Angk. Sungai,Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara/Penerbangan
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
1) Pos dan Telekomunikasi
2) Jasa Penunjang Komunikasi
775.556,92
724.371,72
KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERSHN

a. B a n k
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank (Asrs+NonK
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
387.750,57
JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
1) Adm. Pemerintahan & Pertahanan
2) Jasa Pemerintahan Lainnya
b. S w a s t a
1) Sosial Kemasyarakatan
2) Hiburan dan Rekreasi
3) Perorangan dan Rumah Tangga
PDRB
P D R B TANPA MIGAS
868.460,60
810.749,83
0,00
439.489,67
264.695,20
11.553,55
62.161,29
32.850,12
57.710,77
54.168,68
3.542,09
970.553,26
905.162,49
0,00
487.978,71
289.657,97
12.534,40
78.441,29
36.550,12
65.390,77
61.568,68
3.822,09
1.090.697,84
1.016.439,59
0,00
550.674,12
316.015,84
13.507,31
95.025,86
41.216,46
74.258,25
70.107,77
4.150,48
448.071,34
177.755,03
78.122,11
0,00
113.297,74
78.896,46
505.792,00
202.055,10
88.625,11
0,00
125.228,40
89.883,39
572.169,90
235.049,94
98.122,26
0,00
138.609,87
100.387,83
79.885,62
19.528,32
239.781,53
1.197.414,61
824.120,61
824.120,61
0,00
373.294,00
83.577,21
21.442,24
268.274,55
1.376.231,07
961.157,08
961.157,08
0,00
415.073,99
88.863,06
24.042,40
302.168,53
1.590.262,41
1.126.004,94
1.126.004,94
0,00
464.257,47
96.055,24
27.098,46
341.103,77
4.612.249,94
4.612.249,94
5.214.946,65
5.214.946,65
5.915.615,42
5.915.615,42
6.744.854,27
6.744.854,27
0,00
399.293,36
235.316,00
10.717,46
50.526,63
28.518,27
51.185,20
47.970,72
3.214,48
152.352,14
67.501,46
0,00
99.409,80
68.487,17
1.053.119,07
713.923,61
713.923,61
0,00
339.195,47
Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat Sangat Sementara
21
Tabel 10.2
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bengkulu 2010 - 2013
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha
(Juta Rupiah)
NO
(1)
1.
2.
3.
4.
SEKTOR
2010
2011*
2012**
2013***
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
PERTANIAN
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
117.219,60
119.366,52
10.122,27
227,00
13.277,68
0,00
95.739,58
123.152,84
10.306,01
240,00
13.970,77
0,00
98.636,06
125.149,57
12.158,25
0,00
0,00
12.158,25
12.836,65
0,00
0,00
12.836,65
12.960,73
0,00
0,00
100.870,83
0,00
0,00
0,00
100.870,83
55.679,09
810,60
3.361,51
840,11
37.855,00
847,30
0,00
971,48
505,73
106.370,57
0,00
0,00
0,00
106.370,57
59.671,32
815,04
3.365,13
874,21
39.244,74
895,97
0,00
986,84
517,32
113.292,07
0,00
0,00
0,00
113.292,07
19.846,33
3.454,41
0,00
16.391,92
20.890,64
3.633,41
0,00
17.257,23
21.909,70
3.259,27
0,00
16.258,55
82.494,36
87.273,61
94.833,61
98.806,12
797.613,80
755.020,02
5.936,00
36.657,78
855.379,26
809.480,18
6.326,30
39.572,78
920.344,29
9.886,54
215,52
12.883,00
0,00
94.234,54

c. Penggalian
12.162,17
INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
2) Gas Alam Cair
6) Semen & Barang Galian Bukan Logam
9) Barang Lainnya
94.785,96

a. L i s t r i k
b. Gas Kota
c. Air Bersih
5.
BANGUNAN
6.

c. R e s t o r a n
0,00
0,00
12.162,17
0,00
0,00
0,00
94.785,96
50.507,24
793,26
3.367,94
772,45
37.047,26
846,05
0,00
965,21
486,55
19.517,82
748.624,72
709.040,66
5.471,31
34.112,74
10.395,55
253,76
14.650,22
0,00
99.850,04
12.960,73
64.013,05
830,87
3.440,29
927,05
41.585,12
941,09
0,00
1.022,06
532,54
3.851,14
0,00
18.058,56
870.921,29
6.826,43
42.596,57
22
7.
8.
9.

a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
3) Angkutan Laut
4) Angkutan Sungai,Danau & Penyeberangan
b. Komunikasi
363.217,24
337.249,17

a. B a n k
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank(Asrs+NonK
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
193.239,89
JASA-JASA
b. S w a s t a
498.593,49
323.557,96
PDRB
P D R B TANPA MIGAS
382.401,67
354.838,91
0,00
170.287,30
133.881,62
5.755,94
29.394,86
15.519,19
27.562,76
25.364,75
2.198,02
398.604,04
369.456,34
0,00
176.388,09
136.581,56
5.875,38
34.494,92
16.116,39
29.147,69
26.839,53
2.308,17
422.558,27
391.295,42
0,00
206.303,23
70.131,51
41.082,01
0,00
53.233,39
41.856,32
217.910,04
74.055,11
43.378,81
0,00
56.519,88
43.956,24
230.046,58
573.415,74
379.370,23
379.370,23
0,00
194.045,51
42.054,36
12.057,81
139.933,34
613.200,78
407.460,00
39.380,00
10.921,48
124.734,06
535.155,15
350.950,64
350.950,64
0,00
184.204,51
40.763,36
11.497,81
131.943,34
2.129.855,25
2.129.855,25
2.260.989,41
2.260.989,41
2.403.393,39
2.403.393,39
2.558.268,11
2.558.268,11
0,00
161.754,64
129.364,58
5.557,53
25.954,48
14.617,93
25.968,07
23.918,80
2.049,28
66.075,39
38.642,75
0,00
49.302,85
39.218,91
323.557,96
0,00
175.035,53
188.156,08
140.206,12
5.987,09
39.732,15
17.213,98
31.262,85
28.812,02
2.450,83
78.529,08
46.029,12
0,00
59.457,20
46.031,18
407.460,00
0,00
205.740,78
44.120,75
12.620,03
149.000,00
23
Tabel 10.3
Laju Pertumbuhan PDRB Kota Bengkulu 2010 - 2012
Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
(Persen)
NO
(1)
SEKTOR
2010
2011*
2012**
2013***
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.
PERTANIAN
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
1,32
1,27
4,62
3,37
0,00
1,04
1,83
2,38
5,33
3,06
0,00
1,60
3,17
1,82
5,73
5,22
0,00
3,03
1,62
0,87
5,73
4,86
0,00
1,23
2.

c. Penggalian
2,82
0,00
0,00
2,82
(0,03)
0,00
0,00
(0,03)
5,58
0,00
0,00
5,58
0,97
0,00
0,00
0,97
3.
INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
2) Gas Alam Cair
9) Barang Lainnya
4,52
0,00
0,00
0,00
4,52
6,47
(6,01)
(6,37)
4,67
3,38
7,64
0,00
(1,71)
4,86
6,42
0,00
0,00
0,00
6,42
10,24
2,19
(0,19)
8,76
2,18
0,15
0,00
0,65
3,94
5,45
0,00
0,00
0,00
5,45
7,17
0,55
0,11
4,06
3,67
5,74
0,00
1,58
2,29
6,51
0,00
0,00
0,00
6,51
7,28
1,94
2,23
6,04
5,96
5,04
0,00
3,57
2,94
4.

a. L i s t r i k
b. Gas Kota
c. Air Bersih
9,34
9,26
0,00
9,36
1,68
5,99
0,00
0,82
5,26
5,18
0,00
5,28
4,88
5,99
0,00
4,64
5.
BANGUNAN
6,57
5,79
8,66
4,19
6.

c. R e s t o r a n
5,98
5,85
8,39
8,15
6,54
6,48
8,49
7,46
7,24
7,21
6,58
7,95
7,59
7,59
7,91
7,64
24
7.

a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
3) Angkutan Laut
4) Angkutan Sungai,Danau & Penyeberanga
b. Komunikasi
5,61
5,42
0,00
4,72
5,33
3,07
11,12
5,36
8,04
7,92
9,47
5,28
5,22
0,00
5,28
3,49
3,57
13,26
6,17
6,14
6,05
7,26
4,24
4,12
0,00
3,58
2,02
2,08
17,35
3,85
5,75
5,81
5,01
6,01
5,91
0,00
6,67
2,65
1,90
15,18
6,81
7,26
7,35
6,18
8.

a. B a n k
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
5,24
5,77
2,66
0,00
7,33
4,41
6,76
6,14
6,31
0,00
7,97
6,72
5,63
5,59
5,59
0,00
6,17
5,02
5,57
6,04
6,11
0,00
5,20
4,72
9.
JASA-JASA
b. S w a s t a
9,77
12,49
12,49
0,00
5,09
3,79
5,40
5,47
7,33
8,47
8,47
0,00
5,24
3,51
5,28
5,78
7,15
8,10
8,10
0,00
5,34
3,17
4,87
6,06
6,94
7,40
7,40
0,00
6,03
4,91
4,66
6,48
6,41
6,41
6,16
6,16
6,30
6,30
6,44
6,44
PDRB
P D R B TANPA MIGAS
25
Tabel 10.4
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kota Bengkulu 2010 - 2013
(persen)
NO
(1)
SEKTOR
2010
2011*
2012**
2013***
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.
PERTANIAN
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
6,60
0,48
0,01
0,72
0,00
5,40
6,43
0,47
0,01
0,71
0,00
5,24
6,09
0,44
0,01
0,71
0,00
4,93
5,80
0,43
0,01
0,70
0,00
4,66
2.

c. Penggalian
0,62
0,00
0,00
0,62
0,60
0,00
0,00
0,60
0,58
0,00
0,00
0,58
0,54
1,00
0,00
0,54
3.
INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
2) Gas Alam Cair
9) Barang Lainnya
4,31
0,00
0,00
0,00
4,31
2,42
0,04
0,16
0,04
1,57
0,03
0,00
0,04
0,02
4,21
0,00
0,00
0,00
4,21
2,41
0,03
0,14
0,03
1,51
0,03
0,00
0,04
0,02
4,10
0,00
0,00
0,00
4,10
2,35
0,03
0,13
0,03
1,47
0,03
0,00
0,04
0,02
4,01
0,00
0,00
0,00
4,01
2,36
0,03
0,13
0,03
1,38
0,03
0,00
0,04
0,02
4.

a. L i s t r i k
b. Gas Kota
c. Air Bersih
0,75
0,15
0,00
0,60
0,71
0,16
0,00
0,56
0,70
0,15
0,00
0,55
0,68
0,15
1,00
0,54
5.
BANGUNAN
3,74
3,76
3,90
3,80
6.

c. R e s t o r a n
35,92
34,20
0,30
1,43
36,09
34,30
0,31
1,49
36,41
34,63
0,31
1,48
36,94
35,19
0,30
1,45
26
7.

a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
3) Angkutan Laut
b. Komunikasi
16,82
15,71
0,00
8,66
5,10
0,23
1,10
0,62
1,11
1,04
0,07
16,65
15,55
0,00
8,43
5,08
0,22
1,19
0,63
1,11
1,04
0,07
16,41
15,30
0,00
8,25
4,90
0,21
1,33
0,62
1,11
1,04
0,06
16,17
15,07
1,00
8,16
4,69
0,20
1,41
0,61
1,10
1,04
0,06
8.

a. B a n k
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
8,41
3,30
1,46
0,00
2,16
1,48
8,59
3,41
1,50
0,00
2,17
1,51
8,55
3,42
1,50
0,00
2,12
1,52
8,48
3,48
1,45
1,00
2,06
1,49
9.
JASA-JASA
b. S w a s t a
22,83
15,48
15,48
0,00
7,35
1,73
0,42
5,20
22,96
15,80
15,80
0,00
7,16
1,60
0,41
5,14
23,26
16,25
16,25
0,00
7,02
1,50
0,41
5,11
23,58
16,69
16,69
1,00
6,88
1,42
0,40
5,06
PDRB
P D R B TANPA MIGAS
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
27
Tabel 10.5
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kota Bengkulu 2010 - 2013
(persen)
NO
(1)
SEKTOR
2010
2011*
2012**
2013***
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.
PERTANIAN
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
5,50
0,46
0,01
0,60
0,00
4,42
5,28
0,45
0,01
0,59
0,00
4,23
5,12
0,43
0,01
0,58
0,00
4,10
4,89
0,41
0,01
0,57
0,00
3,90
2.

c. Penggalian
0,57
0,00
0,00
0,57
0,54
0,00
0,00
0,54
0,53
0,00
0,00
0,53
0,51
1,00
0,00
0,51
3.
INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
2) Gas Alam Cair
9) Barang Lainnya
4,45
0,00
0,00
0,00
4,45
2,37
0,04
0,16
0,04
1,74
0,04
0,00
0,05
0,02
4,46
0,00
0,00
0,00
4,46
2,46
0,04
0,15
0,04
1,67
0,04
0,00
0,04
0,02
4,43
0,00
0,00
0,00
4,43
2,48
0,03
0,14
0,04
1,63
0,04
0,00
0,04
0,02
4,43
0,00
0,00
0,00
4,43
2,50
0,03
0,13
0,04
1,63
0,04
0,00
0,04
0,02
4.

a. L i s t r i k
b. Gas Kota
c. Air Bersih
0,92
0,15
0,00
0,76
0,88
0,15
0,00
0,72
0,87
0,15
0,00
0,72
0,86
0,15
1,00
0,71
5.
BANGUNAN
3,87
3,86
3,95
3,86
6.

c. R e s t o r a n
35,15
33,29
0,26
1,60
35,28
33,39
0,26
1,62
35,59
33,68
0,26
1,65
35,98
34,04
0,27
1,67
28
7.

a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
3) Angkutan Laut
b. Komunikasi
17,05
15,83
0,00
7,59
6,07
0,26
1,22
0,69
1,22
1,12
0,10
16,91
15,69
0,00
7,53
5,92
0,25
1,30
0,69
1,22
1,12
0,10
16,59
15,37
0,00
7,34
5,68
0,24
1,44
0,67
1,21
1,12
0,10
16,52
15,30
1,00
7,35
5,48
0,23
1,55
0,67
1,22
1,13
0,10
8.
KEUANGAN, PERSEWAAN DAN & PERSHN

a. B a n k
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
9,07
3,10
1,81
0,00
2,31
1,84
9,12
3,10
1,82
0,00
2,35
1,85
9,07
3,08
1,80
0,00
2,35
1,83
8,99
3,07
1,80
1,00
2,32
1,80
9.
JASA-JASA
b. S w a s t a
23,41
15,19
15,19
0,00
8,22
1,85
0,51
5,86
23,67
15,52
15,52
0,00
8,15
1,80
0,51
5,84
23,86
15,78
15,78
0,00
8,07
1,75
0,50
5,82
23,97
15,93
15,93
1,00
8,04
1,72
0,49
5,82
PDRB
P D R B TANPA MIGAS
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
29
Tabel 10.6
Indeks Perkembangan PDRB Kota Bengkulu 2010 - 2013
NO
(1)
SEKTOR
2010
2011*
2012**
2013***
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.
PERTANIAN
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
414,61
279,21
542,11
392,40
0,00
436,65
456,15
307,91
591,15
435,95
0,00
479,67
490,21
329,01
665,53
498,59
0,00
511,25
532,40
365,49
753,14
560,63
1,00
551,23
2.

c. Penggalian
321,85
0,00
0,00
321,85
350,21
0,00
0,00
350,21
388,45
0,00
0,00
388,45
407,84
0,00
0,00
407,84
3.
INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
2) Gas Alam Cair
9) Barang Lainnya
352,86
0,00
0,00
0,00
352,86
390,00
313,33
303,00
372,97
313,04
386,57
0,00
313,53
360,57
390,13
0,00
0,00
0,00
390,13
440,38
326,97
305,34
419,22
339,17
402,11
0,00
325,68
391,34
430,64
0,00
0,00
0,00
430,64
485,89
342,85
323,12
457,51
376,75
447,17
0,00
356,36
420,18
480,05
0,00
0,00
0,00
480,05
556,63
366,02
358,05
508,23
402,35
493,84
1,00
394,15
460,20
4.

a. L i s t r i k
b. Gas Kota
c. Air Bersih
493,27
542,22
0,00
482,12
532,74
631,24
0,00
510,30
590,57
696,41
0,00
566,46
660,38
769,16
1,00
635,60
5.
BANGUNAN
364,92
414,24
487,64
541,56
6.

c. R e s t o r a n
381,84
384,15
524,37
317,97
433,71
435,52
616,27
374,64
496,40
498,84
698,63
422,51
574,24
577,91
789,34
474,19
30
7.

a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
3) Angkutan Laut
5) Angkutan Udara/Penerbagan
b. Komunikasi
359,23
356,34
0,00
397,21
294,16
290,05
508,32
312,53
405,68
412,30
327,34
402,26
398,83
0,00
437,19
330,89
312,68
625,37
360,00
457,40
465,57
360,70
449,54
445,28
0,00
485,43
362,10
339,23
789,15
400,55
518,28
529,17
389,22
505,19
500,02
1,00
547,80
395,04
365,56
955,99
451,69
588,56
602,56
422,66
8.

a. B a n k
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
311,98
346,37
260,64
0,00
332,83
279,12
360,51
404,13
301,65
0,00
379,33
321,54
406,95
459,37
342,21
0,00
419,27
366,32
460,36
534,39
378,88
1,00
464,07
409,13
9.
JASA-JASA
b. S w a s t a
393,29
406,10
406,10
0,00
368,79
372,93
326,18
371,36
447,17
468,79
468,79
0,00
405,86
390,16
358,15
415,49
513,95
546,74
546,74
0,00
451,29
414,84
401,58
467,98
593,88
640,51
640,51
1,00
504,76
448,42
452,62
528,29
PDRB
P D R B TANPA MIGAS
373,51
373,51
422,32
422,32
479,07
479,07
546,22
546,22
31
Tabel 10.7
Indeks Perkembangan PDRB Kota Bengkulu 2010 - 2013
NO
(1)
SEKTOR
2010
2011*
2012**
2013***
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.
PERTANIAN
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
159,58
124,52
378,11
152,05
0,00
165,36
162,50
127,48
398,25
156,71
0,00
168,00
167,65
129,80
421,05
164,89
0,00
173,09
170,37
130,93
445,19
172,90
1,00
175,22
2.

c. Penggalian
136,78
0,00
0,00
136,78
136,73
0,00
0,00
136,73
144,36
0,00
0,00
144,36
145,76
0,00
0,00
145,76
3.
INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
2) Gas Alam Cair
9) Barang Lainnya
168,34
0,00
0,00
0,00
168,34
176,82
148,27
142,71
177,57
160,03
212,04
0,00
156,44
198,59
179,15
0,00
0,00
0,00
179,15
194,92
151,51
142,44
193,13
163,52
212,36
0,00
157,45
206,42
188,92
0,00
0,00
0,00
188,92
208,90
152,34
142,59
200,97
169,52
224,56
0,00
159,94
211,15
201,21
0,00
0,00
0,00
201,21
224,10
155,30
145,78
213,11
179,63
235,86
1,00
165,65
217,36
4.

a. L i s t r i k
b. Gas Kota
c. Air Bersih
278,99
251,10
0,00
285,34
283,68
266,13
0,00
287,68
298,61
279,92
0,00
302,86
313,17
296,70
1,00
316,93
5.
BANGUNAN
174,50
184,60
200,60
209,00
6.

c. R e s t o r a n
172,52
172,66
209,95
164,94
183,81
183,86
227,78
177,24
197,12
197,12
242,76
191,34
212,09
212,08
261,95
205,96
32
7.

a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
3) Angkutan Laut
5) Angkutan Udara/Penerbagan
b. Komunikasi
168,24
165,90
0,00
160,91
161,72
150,41
261,11
160,20
205,82
205,58
208,68
177,12
174,56
0,00
169,40
167,36
155,78
295,72
170,07
218,46
218,00
223,83
184,63
181,75
0,00
175,47
170,74
159,01
347,03
176,62
231,02
230,68
235,05
195,72
192,49
1,00
187,17
175,27
162,03
399,72
188,65
247,78
247,63
249,58
8.

a. B a n k
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
155,48
150,22
149,21
0,00
165,07
159,84
165,99
159,44
158,63
0,00
178,23
170,58
175,33
168,36
167,50
0,00
189,23
179,14
185,09
178,54
177,73
1,00
199,07
187,60
9.
JASA-JASA
b. S w a s t a
186,20
184,05
184,05
0,00
190,31
183,84
182,42
193,18
199,85
199,63
199,63
0,00
200,27
190,30
192,05
204,35
214,14
215,80
215,80
0,00
210,97
196,32
201,40
216,72
229,00
231,78
231,78
1,00
223,69
205,97
210,79
230,76
PDRB
P D R B TANPA MIGAS
172,48
172,48
183,10
183,10
194,63
194,63
207,18
207,18
33
Tabel 10.8
Indeks Berantai PDRB Kota Bengkulu 2010 - 2013
Atas Dasar Berlaku Menurut Lapangan Usaha
NO
(1)
SEKTOR
2010
2011*
2012**
2013***
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.
PERTANIAN
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
104,91
111,79
109,57
116,19
0,00
103,00
110,02
110,28
109,05
111,10
0,00
109,85
107,47
106,85
112,58
114,37
0,00
106,59
108,61
111,09
113,16
112,44
1,00
107,82
2.

c. Penggalian
105,25
0,00
0,00
105,25
108,81
0,00
0,00
108,81
110,92
0,00
0,00
110,92
104,99
0,00
0,00
104,99
3.
INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
2) Gas Alam Cair
9) Barang Lainnya
106,31
0,00
0,00
0,00
106,31
108,57
95,73
95,33
106,11
104,55
108,93
0,00
100,08
106,56
110,56
0,00
0,00
0,00
110,56
112,92
104,35
100,77
112,40
108,35
104,02
0,00
103,88
108,54
110,38
0,00
0,00
0,00
110,38
110,33
104,86
105,82
109,13
111,08
111,21
0,00
109,42
107,37
111,47
0,00
0,00
0,00
111,47
114,56
106,76
110,81
111,09
106,80
110,44
1,00
110,60
109,52
4.

a. L i s t r i k
b. Gas Kota
c. Air Bersih
112,72
119,80
0,00
111,04
108,00
116,42
0,00
105,84
110,86
110,32
0,00
111,01
111,82
110,45
1,00
112,21
5.
BANGUNAN
119,03
113,52
117,72
111,06
6.

c. R e s t o r a n
108,03
107,88
107,29
112,00
113,58
113,37
117,53
117,82
114,46
114,54
113,36
112,78
115,68
115,85
112,98
112,23
34
7.

a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
3) Angkutan Laut
b. Komunikasi
109,37
109,21
0,00
108,37
107,06
103,43
132,21
107,69
111,68
111,75
110,73
111,98
111,92
0,00
110,07
112,48
107,80
123,03
115,19
112,75
112,92
110,19
111,76
111,65
0,00
111,03
109,43
108,49
126,19
111,26
113,31
113,66
107,90
112,38
112,29
1,00
112,85
109,10
107,76
121,14
112,77
113,56
113,87
108,59
8.

a. B a n k
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
110,86
113,42
106,30
0,00
114,70
104,90
115,56
116,67
115,73
0,00
113,97
115,20
112,88
113,67
113,44
0,00
110,53
113,93
113,12
116,33
110,72
1,00
110,69
111,69
9.
JASA-JASA
b. S w a s t a
114,57
116,90
116,90
0,00
109,97
112,46
105,77
109,51
113,70
115,44
115,44
0,00
110,05
104,62
109,80
111,88
114,93
116,63
116,63
0,00
111,19
106,32
112,13
112,63
115,55
117,15
117,15
1,00
111,85
108,09
112,71
112,89
PDRB
P D R B TANPA MIGAS
110,03
110,03
113,07
113,07
113,44
113,44
114,02
114,02
35
Tabel 10.9
Indeks Berantai PDRB Kota Bengkulu 2010 - 2013
NO
(1)
SEKTOR
2010
2011*
2012**
2013***
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.
PERTANIAN
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
101,32
101,27
104,62
103,37
0,00
101,04
101,83
102,38
105,33
103,06
0,00
101,60
103,17
101,82
105,73
105,22
0,00
103,03
101,62
100,87
105,73
104,86
1,00
101,23
2.

c. Penggalian
102,82
0,00
0,00
102,82
99,97
0,00
0,00
99,97
105,58
0,00
0,00
105,58
100,97
0,00
0,00
100,97
3.
INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
2) Gas Alam Cair
9) Barang Lainnya
104,52
0,00
0,00
0,00
104,52
106,47
93,99
93,63
104,67
103,38
107,64
0,00
98,29
104,86
106,42
0,00
0,00
0,00
106,42
110,24
102,19
99,81
108,76
102,18
100,15
0,00
100,65
103,94
105,45
0,00
0,00
0,00
105,45
107,17
100,55
100,11
104,06
103,67
105,74
0,00
101,58
102,29
106,51
0,00
0,00
0,00
106,51
107,28
101,94
102,23
106,04
105,96
105,04
1,00
103,57
102,94
4.

a. L i s t r i k
b. Gas Kota
c. Air Bersih
109,34
109,26
0,00
109,36
101,68
105,99
0,00
100,82
105,26
105,18
0,00
105,28
104,88
105,99
1,00
104,64
5.
BANGUNAN
106,57
105,79
108,66
104,19
6.

c. R e s t o r a n
105,98
105,85
108,39
108,15
106,54
106,48
108,49
107,46
107,24
107,21
106,58
107,95
107,59
107,59
107,91
107,64
36
7.

a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
3) Angkutan Laut
b. Komunikasi
105,61
105,42
0,00
104,72
105,33
103,07
111,12
105,36
108,04
107,92
109,47
105,28
105,22
0,00
105,28
103,49
103,57
113,26
106,17
106,14
106,05
107,26
104,24
104,12
0,00
103,58
102,02
102,08
117,35
103,85
105,75
105,81
105,01
106,01
105,91
1,00
106,67
102,65
101,90
115,18
106,81
107,26
107,35
106,18
8.

a. B a n k
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
105,24
105,77
102,66
0,00
107,33
104,41
106,76
106,14
106,31
0,00
107,97
106,72
105,63
105,59
105,59
0,00
106,17
105,02
105,57
106,04
106,11
1,00
105,20
104,72
9.
JASA-JASA
b. S w a s t a
109,77
112,49
112,49
0,00
105,09
103,79
105,40
105,47
107,33
108,47
108,47
0,00
105,24
103,51
105,28
105,78
107,15
108,10
108,10
0,00
105,34
103,17
104,87
106,06
106,94
107,40
107,40
1,00
106,03
104,91
104,66
106,48
PDRB
P D R B TANPA MIGAS
106,41
106,41
106,16
106,16
106,30
106,30
106,44
106,44
37
Tabel 10.10
Indeks Implisit PDRB Kota Bengkulu 2010 - 2013
Menurut Lapangan Usaha
NO
(1)
SEKTOR
2010
2011*
2012**
2013***
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.
PERTANIAN
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
259,82
224,23
143,37
258,08
0,00
264,06
280,71
241,53
148,44
278,20
0,00
285,51
292,40
253,48
158,06
302,38
0,00
295,38
312,49
279,16
169,17
324,24
1,00
314,60
2.

c. Penggalian
235,31
0,00
0,00
235,31
256,13
0,00
0,00
256,13
269,08
0,00
0,00
269,08
279,81
0,00
0,00
279,81
3.
INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
2) Gas Alam Cair
9) Barang Lainnya
209,61
0,00
0,00
0,00
209,61
220,57
211,32
212,32
210,04
195,61
182,31
0,00
200,42
181,56
217,77
0,00
0,00
0,00
217,77
225,93
215,80
214,37
217,07
207,42
189,36
0,00
206,84
189,59
227,95
0,00
0,00
0,00
227,95
232,60
225,05
226,61
227,65
222,24
199,14
0,00
222,81
198,99
238,58
0,00
0,00
0,00
238,58
248,39
235,68
245,62
238,48
223,99
209,38
1,00
237,94
211,72
4.

a. L i s t r i k
b. Gas Kota
c. Air Bersih
176,81
215,94
0,00
168,97
187,80
237,19
0,00
177,39
197,77
248,78
0,00
187,03
210,87
259,24
1,00
200,55
5.
BANGUNAN
209,13
224,39
243,10
259,12
6.

c. R e s t o r a n
221,33
222,48
249,76
192,78
235,96
236,88
270,55
211,37
251,83
253,06
287,79
220,82
270,75
272,49
301,33
230,24
38
7.

a. Pengangkutan
1) Angkutan Rel
3) Angkutan Laut
b. Komunikasi
213,52
214,79
0,00
246,85
181,90
192,85
194,67
195,09
197,11
200,56
156,86
227,11
228,48
0,00
258,09
197,71
200,72
211,47
211,67
209,38
213,56
161,15
243,49
245,00
0,00
276,65
212,08
213,34
227,40
226,79
224,34
229,40
165,59
258,12
259,76
1,00
292,67
225,39
225,61
239,17
239,44
237,53
243,33
169,35
8.

a. B a n k
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
200,66
230,57
174,68
0,00
201,63
174,63
217,19
253,46
190,16
0,00
212,83
188,49
232,11
272,84
204,31
0,00
221,57
204,48
248,72
299,32
213,17
1,00
233,13
218,09
9.
JASA-JASA
b. S w a s t a
211,22
220,65
220,65
0,00
193,79
202,86
178,81
192,23
223,75
234,83
234,83
0,00
202,65
205,03
186,49
203,33
240,01
253,36
253,36
0,00
213,91
211,31
199,39
215,94
259,34
276,35
276,35
1,00
225,65
217,71
214,73
228,93
PDRB
P D R B TANPA MIGAS
216,55
216,55
230,65
230,65
246,14
246,14
263,65
263,65
39
Tabel 10.11
Pendapatan Regional dan Pendapatan Regional Per Kapita
Kota Bengkulu Tahun 2010 - 2013
NO
(1)
I.
SEKTOR
2010
2011*
2012**
2013***
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
ATAS DASAR HARGA BERLAKU

1. PDRB pada harga pasar (juta rupiah)
2. P e n y u s u t a n (juta rupiah)
3. PDRN pada harga pasar (juta rupiah)
4. Pajak tak langsung neto (juta rupiah)
5. PDRN atas dasar biaya faktor produksi
/pendapatan regional (juta rupiah)
6. PDRB perkapita (rupiah)
7. Pendapatan regional perkapita (rupiah)
II.
III.
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000

1. PDRB pada harga pasar (juta rupiah)
2. P e n y u s u t a n (juta rupiah)
3. PDRN pada harga pasar (juta rupiah)
4. Pajak tak langsung neto (juta rupiah)
/pendapatan regional (juta rupiah)
6. PDRB perkapita (rupiah)
7. Pendapatan regional perkapita (rupiah)
Penduduk pertengahan tahun
(j i w a )
4.612.250
216.776
4.395.474
149.446
4.246.028
5.214.947
245.102
4.969.844
168.975
4.800.869
5.915.615
278.034
5.637.581
191.678
5.445.904
6.744.854
317.008
6.427.846
218.547
6.209.299
14.937.736
13.751.650
16.399.564
15.097.406
18.133.878
16.694.011
20.162.241
18.561.319
2.129.856
112.882
2.016.974
66.560
1.950.414
2.260.990
119.832
2.141.158
70.658
2.070.500
2.403.394
127.380
2.276.014
75.108
2.200.906
2.558.269
135.588
2.422.681
79.948
2.342.732
6.897.985
6.316.823
7.110.189
6.511.149
7.367.426
6.746.713
7.647.376
7.003.077
308.765
317.993
326.219
334.529
40
Tabel 10.12
Indeks Perkembangan Pendapatan Regional dan Pendapatan Regional Per Kapita
NO
(1)
I.
SEKTOR
2010
2011*
2012**
2013***
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
373,51
450,13
370,41
503,75
366,99
422,32
508,95
418,81
569,58
414,94
479,07
577,33
475,08
646,10
470,69
546,22
658,26
541,67
736,67
536,67
338,42
332,50
371,54
365,04
410,83
403,65
456,78
448,80
172,48
114,26
169,97
224,36
168,57
183,10
115,21
180,43
238,17
178,95
194,63
264,50
191,80
253,17
190,23
207,18
281,55
204,16
269,49
202,48
156,28
152,74
161,08
157,43
166,91
163,13
173,25
169,33
110,37
113,67
116,61
119,58

1. PDRB pada harga pasar
2. P e n y u s u t a n
3. PDRN pada harga pasar
4. Pajak tak langsung neto
/pendapatan regional
6. PDRB perkapita
7. Pendapatan regional perkapita
II.
III.

6. PDRB perkapita
(j i w a )
41
Tabel 10.13
Indeks Berantai Pendapatan Regional dan Pendapatan Regional Per Kapita
NO
(1)
I.
SEKTOR
2010
2011*
2012**
2013***
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
110,03
113,87
109,85
116,98
109,61
113,07
113,07
113,07
113,07
113,07
113,44
113,44
113,44
113,44
113,44
114,02
114,02
114,02
114,02
114,02
99,36
98,99
109,79
109,79
110,58
110,58
111,19
111,19
106,41
108,53
106,29
109,64
106,18
106,16
106,16
106,16
106,16
106,16
106,30
106,30
106,30
106,30
106,30
106,44
106,44
106,44
106,44
106,44
96,09
95,88
103,08
103,08
103,62
103,62
103,80
103,80
110,74
102,99
102,59
102,55

6. PDRB perkapita
II.
III.

6. PDRB perkapita
(j i w a )
42
Tabel 10.14
Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto dan Pendapatan Regional Per Kapita
SEKTOR
2010
2011*
2012**
2013***
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
216,55
230,65
246,14
263,65
217,92
232,11
247,70
265,32

217,70
231,87
247,44
265,05
4. PDRB perkapita
216,55
230,65
246,14
263,65
5. Pendapatan regional Perkapita
217,70
231,87
247,44
265,05
NO
(1)
43
DATA
MENCERDASKAN BANGSA
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BENGKULU

Jl. S. Parman No.89/I Padang Jati Bengkulu 38277
Telp. (0736) 21876 Fax. (0736) 344775
e-mail : bps1771@bps.go.id

PDRB Kota Bengkulu Menurut Lapangan Usaha 2013

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

PDRB Kota Bengkulu Menurut Lapangan Usaha 2013

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Katalog 9204.1771.

BADAN PUSAT STATISTIK

Bengkulu, September 2014

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu 2013

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

BAB.3. METODE PENGHITUNGAN/PENDEKATAN .......................................

BAB.4. PENYAJIAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ................... 9

BAB.6. TINJAUAN PEREKONOMIAN KOTA BENGKULU ..............................

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu 2013

pembangunan di berbagai sektor ekonomi, dengan tujuan untuk mempercepat laju

Demikian pula untuk mengevaluasi atau menilai telah sejauh

mana tingkat keberhasilan pelaksanaan program pembangunan ekonomi dapat dicapai,

pembangunan antar wilayah.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu 2013

Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan statistik Neraca Regional bagi

membandingkan dan mengikuti perkembangan perekonomian Kota Bengkulu dari

menggambarkan kondisi perekonomian Kota Bengkulu.

1.2 Pemakaian Tahun Dasar 2000

pada tahun 2004 telah menggunakan tahun dasar 2000 untuk

jenis dan kualitas barang

dihasilkan serta jenis-jenis kegiatan ekonomi yang baru timbul.

untuk mengukur perkembangan hasil-hasil

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu 2013

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu 2013

Perkembangan kinerja perekonomian dan tingkat kemakmuran masyarakat di

Dengan pengertian lain komponen penyusutan dalam PDRN

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu 2013

produksi yang menghasilkan barang dan jasa

2.4 Pendapatan Regional

Selanjutnya pendapatan regional perkapita diperoleh dari pendapatan

regional dibagi dengan penduduk pertengahan tahun Kota Bengkulu.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu 2013

2.5 Pendapatan Orang Seorang dan Pendapatan Siap Dibelanjakan

pendapatan neto dari luar Kota Bengkulu,

akan sama dengan Pendapatan

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu 2013

Metode pendekatan yang diterapkan dalam penghitungan Produk Domestik

3.1 Metode Langsung

3.1.1. Pendekatan Produksi (Production Approach)

3.1.2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu 2013

3.1.3 Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Metode Tidak Langsung

peranan kota tersebut.

Sebagai alokator biasanya digunakan :

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu 2013

Produk Domestik Regional Bruto baik secara keseluruhan maupun secara

4.1. Penyajian Atas Dasar Harga Berlaku

4.2 Penyajian Atas Dasar Harga Konstan

karena pengaruh perubahan harga inflasi/deflasi sudah dihilangkan.

atas dasar harga konstan dapat digunakan beberapa cara

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu 2013

subsektor yang bersangkutan.

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu 2013

Banyak ragam faktor kegiatan ekonomi di Kota Bengkulu yang dapat

klasifikasi sektor untuk semua kegiatan

Bengkulu didasarkan pada International Standard Industrial Classification (ISIC)

dimodifikasi menjadi Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia

(KLUI), seri baru.

Sektor Pertambangan dan Penggalian

Subsektor Minyak dan Gas Bumi

b. Subsektor Pertambangan Tanpa Migas

Sektor Industri Pengolahan

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bengkulu 2013