Anda di halaman 1dari 14

PEMERIKSAAN

KEMAMPUAN WARNA
Oleh:
ETWIEN RESKINTA PAULUS
N 111 13 058

BAGIAN MATA RSUD UNDATA


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2015

BUTA WARNA
Buta warna dapat diartikan sebagai suatu
kelainan penglihatan yang disebabkan oleh
ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina
mata untuk menangkap suatu spektrum
warna tertentu sehingga warna objek yang
terlihat bukan warna yang seharusnya.

Penglihatan
fungsi

warna

makula

dan

yang

normal

nervus

membutuhkan

optikus

yang

baik.

Kelainan paling umum adalah Buta Warna merahhijau yang terjadi pada kira-kira 8% populasi pria.
Kelainan ini terjadi akibat defisiensi kongenital
terkait kromosom X pada salah satu fotoreseptor
retina yang spesifik.

Penurunan penglihatan warna dapat pula


menjadi indikator untuk penyakit pada nervus
optikus atau makula yang didapat seperti
neuritis optik atau kompresi nervus optikus.

Ada 2 jenis buta warna:

-Buta warna total: monokromasi ditandai


dengan hilangnya atau berkurangnya
semua penglihatan warna sehingga yang
terlihat hanya putih dan hitam
-Buta warna parsial: buta warna yang tidak

dapat membedakan warna tertentu.

Buta warna merah-hijau merupakan yang

paling sering ditemukan

1. Trikromasi

Yaitu mata mengalami perubahan tingkat


sensitivitas warna dari satu atau lebih sel kerucut
pada retina. Jenis buta warna inilah yang sering
dialami oleh orang-orang.
Ada tiga klasifikasi turunan pada trikomasi :
Protanomali, seorang buta warna lemah mengenal merah
Deuteromali, warna hijau akan sulit dikenali oleh

penderita
Trinomali (low blue), kondisi di mana warna biru sulit

dikenali penderita.

2. Dikromasi

Yaitu keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut


tidak ada.
Ada tiga klasifikasi turunan :
Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada

sehingga tingkat kecerahan warna merah atau


perpaduannya kurang
Deuteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut yang

peka terhadap warna hijau


Tritanopia, sel kerucut warna biru tidak ditemukan.

3. Monokromasi

Monokromasi sebenarnya sering dianggap

sebagai buta warna oleh orang umum. Kondisi


ini ditandai dengan retina mata mengalami
kerusakan total dalam merespon warna.
Hanya warna hitam dan putih yang mampu
diterima retina.

UJI ISHIHARA
Tes buta warna ishihara terdiri dari lempeng
yang didalamnya terdapat titik-titik dengan
berbagai warna dan ukuran. Titik warna
disusun
sehingga
membentuk
lingkaran.warna titik dibuat sedemikian rupa
sehingga orang buta warna tidak dapat
melihat perbedaan warna seperti yang dilihat
orang normal (pseudo isochromaticism)

Buku ishihara ini menggunakan 38 plate atau lembar gambar.


Dimana gambar-gambar tersebut memiliki urutan 1 sampai 38.

TAHAP-TAHAP PEMERIKSAAN
BUTA WARNA
Menggunakan buku ishihara 38 plate
Yang perlu diperhatikan:

- ruangan pemeriksaan harus cukup


pencahayaannya
-lama pengamatan untuk membaca angka
masing-masing lembar maksimum 10 detik

Pada tes buta warna dengan ishihara dapat

disimpulkan

1. normal
2. buta warna parsial :
a. Bila plate no.1 sampai dengan no.17

hanya terbaca 13 plate


b. Bila plate 1 benar dan terbaca angka pada

plate no.18,19,20,21
3. Buta warna total, jika plate 1 salah, dan
plate yang lain diabaikan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai