: G2A011019
4. Landasan teori dan riset terkait penerapan Evidence based nursing practice
a. Dasar teori
Normal salin adalah cairan fisiologis yang sama seperti cairan rubuh
sehingga cenderung tidak terjadi efek hipersensitivitas. Normal salin
mempunyai kandungan Na dan Cl dimana larutan ini tidak mempengaruhi sel
darah merah. Normal salin mempunyai beberapa kelebihan yaitu larutan ini
aman untuk tubuh, menjaga kelembaban luka sehingga membantu proses
penyembuhan, mudah didapat dan harganya relaitf murah. Oleh karena itu
banyak rumah sakit yang sudah menggunakan metode perawatan luka dengan
normal salin.
Povidon Iodine adalah suatu iodofor dari pembentukan kompleks
antara iodium dengan polivinilpirolidon (Gunawan, 2007 ).cairan ini
sering menimbulkan iritasi, rasa terbakar dan menimbulkan bekas warna
iodine pada area luka yang sedang dirawat. Polivinilpirolidon berperan
sebagai pembawa molekul memiliki berat molekul rata-rata lebih
Normal Salin
No
1.
(hari)
6
1.
(hari)
5
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
6.
6.
7.
7.
8.
8.
9.
9.
10.
10.
Rata-rata
5.1
5.7
Dari tabel diatas dapat diartikan bahwa kecepatan penyembuhan luka pada perawatan
luka antara kelompok perlakuan dengan menggunkan cairan normal salin pasca operasi
HIL adalah pada hari ke-5, sedangkan pada kelompok perlakuan dengan menggunakan
povidine iodine terjadi penyembuhan luka terbanyak pada hari ke-5 tetapi ada perbedaan
dari ratarata kecepatan penyembuhan luka antara normal salin dengan 5.1 hari dan
Antiseptik dengan 5.7 hari.
Diagram diatas menampilkan bahwa kecepatan penyembuhan luka terbanyak pada
kelompok perawatan dengan normal salin adalah pada hari ke- 5 pasca operasi sedangkan
pada kelompok perawatan dengan povidine iodine 10% terbanyak juga pada hari ke- 5
pasca operasi.
Analisa Data
Untuk menguji dan mengetahui perbedaan pengaruh cairan normal salin dengan provido
iodine 10% dalam proses penyembuhan luka pasien pasca operasi laparotomi dilakukan
uji Independen Ttest. Dengan alasan karena penilaian hanya untuk membandingkan dua
kelompok dengan perlakuan dan sampel yang berbeda. Tujuan dari analisa tersebut ingin
mengukur perbedaan kecepatan penyembuhan antara perawatan luka dengan Normal
salin dan povidine iodine 10%.
Sebelum dilakukan uji t, maka data yang akan diuji tersebut harus memenuhi asumsi
normalitas sebaran data. Distribusi (sebaran) normal merupakan distribusi teoritis dari
variabel random yang kontinyu (Dajan, 1995). Kurva yang menggambarkan distribusi
normal adalah kurva normal yang berbentuk simetris. Untuk menguji apakah sampel
penelitian merupakan jenis distribusi normal maka digunakan pengujian KolmogrorovSmirnov Goodness of Fit Test terhadap masing-masing variabel.
.Uji Kolmogrorov-Smirnov pada Perawatan Luka Antara Cairan Normal Salin dan
Cairan Antiseptik Pada Pasien Luka Operasi HIL di R.II RSUD Dr.
Soeroto Ngawi Bulan Maret April 2006.
No.
Variabel
K-S statistik
Nilai Sig.
Keputusan
Kesimpulan
1.
Normal Salin
1.266
0.082
Terima Ho
Data normal
2.
0.130
Terima Ho
Data
10%
Normal
Untuk uji kesamaan ragam (Homogeneity of Variances) dalam SPSS dilakukan dengan
menggunakan Analisa ragam terhadap selisih absolut dari setiap nilai pengamatan
dalam sampel dengan rata-rata sampel yang bersangkutan.
tabel
2.154
Sig. = 0.003
Variabel
T hitung
Nilai Sig.
Keputusan
Lama
10.976
-1.897
0.084
Terima
penyembuhan
tidak
Ho
berbeda
nyata
T tabel = t (0.05, 13.37) =2.202
Ket:
Dari perhitungan diatas didapatkan bahwa t-hitung < t-tabel dengan nilai p > (0.05)
sehingga kecepatan penyembuhan luka pada perawatan luka pasien pasca operasi antara
normal salin dengan povidine iodine 10% tidak berbeda secara bermakna. normal salin
dengan povidine iodine 10% tidak berbeda secara bermakna.
6) Keterbatasan penelitian
Respon yang ditimbulkan kurang nyaman karena mengakibatkan rasa nyeri
disertai terbakar pada saat perawatan luka sehingga pasien merasa tidak
nyaman ketika menggunakan povidine iodine 10% dibanding
menggunakan norma salin.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktis. Rineka Cipta,
Jakarta, hal. 218.