Anda di halaman 1dari 102

Bab 1

Kata-kata pada awalnya ajaib dan sampai sekarang pun masih mempertahankan
banyak dari kekuatan ajaibnya dulu. (Sigmund Freud, 1915).

KOMUNIKASI

Kehidupan manusia di dunia ini tidak dapat dilepaskan dari aktivitas


komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan
kehidupan sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat terlihat pada
setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia, yaitu sejak bangun tidur di pagi hari
sampai dengan manusia beranjak tidur. Hal tersebut membuktikan betapa vitalnya
komunikasi dalam tatanan kehidupan sosial manusia. Dengan kata lain komunikasi
telah menjadi jantung dari kehidupan kita karena jarang disadari bahwa pada
dasarnya tidak seorangpun dapat melepaskan dirinya dari aktivitas komunikasi.

A. Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio yang berarti
pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Jadi, secara garis besar dalam suatu
proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi
suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan
komunikan (penerima pesan), dalam proses komunikasi tersebut bertujuan untuk
mencapai saling pengertian antara kedua pihak yang terlibat dalam proses
komunikasi. Jadi komunikasi merupakan suatu rangkaian proses pengalihan
informasi dari satu orang kepada orang lain dengan maksud tertentu.
Ada enam pengertian utama komunikasi,yaitu pengertian secara etimologis,
terminologis, dan paradigmatic, ontologis, aksiologis, epictomologis .
1. Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal-usul kata, yaitu
Komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio dan perkataan ini
bersumber pada kata comminis yang berarti sama makna mengenai
sesuatu hal yang dikomunikasikan.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 1

2. Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu


pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
3. Secara paradigmatic, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen
berkolerasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Contohnya adalah ceramah, kuliah, dakwah, dan sebagainya. Demikian
pula pemberian surat kabar dan majalah, penyiaran radio, televise atau
pertunjukan film di gedung bioskop, dan lain-lain.
4. Secara ontologis kebenaran yang hakiki, komunikasi adalah perhubungan atau
proses pemindahan dan pengoperan arti, nilai, pesan melalui media atau
lambang-lambang apakah itu bahasa lisan, tulisan ataupun isyarat.
5. Secara aksiologis, komunikasi adalah proses pemindahan pesan dari
komunikator

kepada

komunikan.

Komunikator

(stimulus),

memberikan

rangsangan kepada komunikan. Sikap, ide, pemahaman, suatu pesan dapat


dimengerti baik komunikator dan komunikan.
6. Secara epictomologis, komunikasi bertujuan merubah tingkah laku, merubah
pola pikir, atau sikap orang lain. Untuk dapat membangun kebersamaan:
mencapai ide yang sama demi satu tujuan yang sama.
Komunikasi sebagai kata benda (noun), communnication, berarti:
1. Pertukaran simbol, pesan-pesan yang sama dan informasi.
2. Proses pertukaran antara individu melalui sistem simbol-simbol yang sama.
3. Seni untuk mengekspresikan gagasan.
4. Ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983).
Pengertian komunikasi menurut beberapa pakar :
1. William Albig: komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang
yang berarti antara individu. (Communication is the prosses of transmitting
meoninfull symbols between individuals buku public opinion).
2. Wilbur

Schram:

dalam

uraiannya

How

Communication

Work

mengatakan komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu kata communio atau
common. Bilamana kita mengadakan komunikasi itu berarti membagikan
informasi . agar si penerima maupun si pengirim sepaham atas suatu
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 2

pesan tertentu. (Communication comes from latin, communio = common


when we communication are the sender tuned together for a particular
message). Jadi esensi komunikan adalah menemukan dan memadukan si
penerima dan si pengirim.
3. Onong Uchyana Effendy: dalam bukunya komunikasi, teori dan praktik
mengatakan, komunikasi hakekatnya adalah proses penyimpanan pikiran
atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan.
4. Bennard Berelson dan Gary A. Steinner (1964:527) mendefinisikan
komunikasi: Communication: the transmission of information, ideas,
emotions, skills, etc. by the uses of symbol (komunikasi adalah transmisi
informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya. Tindakan atau
proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi).
Dari beberapa pengertian di atas ada dua nilai:
1. Informasi, berupa lambang, gambaran -> jadi stimulans.
2. Persuasy, proses pemindahan, hendak mencapai satu sasaran sedangkan:
pesan atau message adalah wujud dan proses pengoperannya.
Paradigma Lasswell (Haroid D. Laswell)
Untuk memahami komunikasi dengan menjawab pertanyaan:
Who says what in which channel yo whom with what effect ?

Siapa (mengatakan? komunikator, pengirim atau sumber).

Apa (message: pesan, ide, gagasan).

Dengan saluran mana? (media channel dan sarana).

Kepada siapa (komunikan, penerima, alamat).

Dengan hasil/dampak apa? (effect -> hasil komunikasi).

KONSEPTUAL KOMUNIKASI

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 3

Deddy

Mulyana

(2005:61-69)

mengkategorikan

definisi-definisi

tentang

komunikasi dalam tiga konseptual yaitu:


1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah.
Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang
(atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung
(tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah,
radio, atau televisi. Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya
kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi tatapmuka, namun tidak terlalu
keliru bila diterapkan pada komunikasi publik (pidato) yang tidak melibatkan tanya
jawab. Pemahaman komunikasi dalam konsep ini, sebagai definisi berorientasisumber. Definisi seperti ini mengisyaratkan komunikasi semua kegiatan yang secara
sengaja

dilakukan

seseorang

untuk

menyampaikan

rangsangan

untuk

membangkitkan respon orang lain. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap suatu
tindakan yang disengaja untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan
komunikator, seperti menjelaskan sesuatu sesuatu kepada orang lain atau membujuk
untuk melakukan sesuatu.
Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan satu arah:
a. Everet M. Rogers: komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku.
b. Gerald R. Miller: komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu
pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi
perilaku penerima.
c. Carld R. Miller: komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang
(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal)
untuk mengubah perilaku orang lain (komunkate).
d. Theodore M. Newcomb: Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu
transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber
kepada penerima.
2. Komunikasi sebagai interaksi.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 4

Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau


aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal
atau nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau
nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respon atau
umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya.
Contoh definisi komunikasi dalam konsep ini, Shanon dan Weaver (dalam
Wiryanto, 2004), komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada
bentuk pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka,
lukisan, seni , dan teknologi.
3. Komunikasi sebagai transaksi.
Pandangan ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang
secara sinambungan mengubah phak-pihak yang berkomunikasi. Berdasrkan
pandangan ini, maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai
komunikator yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap saat
mereka bertukar pesan verbal dan atau pesan nonverbal.
Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep transaksi:
a. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss: Komunikasi adalah proses pembentukan
makna di antara dua orang atau lebih.
b. Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson: Komunikasi adalah proses memahami
danberbagi makna.
c. William I. Gordon : Komunikasi adalah suatu transaksi dinamis yang
melibatkan gagasan dan perasaan.
d. Donald Byker dan Loren J. Anderson: Komunikasi adalah berbagi informasi
antara dua orang atau lebih.
Kesimpulan

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 5

Komunikasi adalah: seni penyampaian informasi (peran, message, ide,sikap atau


gagasan) dari komunikator untuk merubah serta permohonan yang dikehendaki
komunikator.

B. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi


Komunikasi sering mengalami gangguan sehingga proses komunikasi tidak
seperti yang diharapkan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi
diantaranya :
1.

Latar belakang budaya.

2.

Ikatan kelompok atau group.

3.

Harapan.

4.

Pendidikan.

5.

Situasi.

Ad.1

Latar Belakang Budaya

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 6

Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui
kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator
dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
Ad.2

Ikatan Kelompok atau Group

Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara


mengamati pesan.
Ad.3

Harapan

Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan


sesuai dengan yang diharapkan.
Ad.4

Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam


menyikapi isi pesan yang disampaikan.
Ad.5

Situasi

Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Faktor situasi ini adalah:


1. Faktor ekologis (iklim atau kondisi alam).
2. Faktor rancangan dan arsitektural (penaataan ruang).
3. Faktor temporal, misal keadaan emosi.
4. Suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara.
5. Teknologi.
6. Faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik sosial
individu.
7. Lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya.
8. Stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku.
C. Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia,
sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu:
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 7

1. Pengirim pesan (komunikator).


2. Penerima pesan (komunikan).
3. Pesan itu sendiri.
Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih
sederhana yang dikenal dengan SMCR, yaitu: Source (pengirim), Message
(pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima).
1. Komunikator/Pengirim pesan
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif
menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.
Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari:
1. Satu orang.
2. Banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang.
3. Massa.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 8

Bagan. Unsur komunikasi komunikator

2 Komunikan
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa
pesan komunikator ditujukan.
Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian.
Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat
terjadi 9 kemungkinan.

Bagan. Sembilan kemungkinan proses komunikasi


3. Pesan
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara,
mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain:

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 9

1. Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan).


2. Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).

Pesan bersifat non verbal (non verbal communication) yaitu:


1. Gestural communication (menggunakan sandi-sandi -> bidang kerahasiaan)

Bagan. Unsur komunikasi pesan


4. Saluran Komunikasi dan Media Komunikasi
Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan
dari sumber kepada penerima.
Terdapat dua cara:
1. Non mediated communication (face to face), secara langsung.
2. Dengan media.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 10

Bagan. Unsur komunikasi saluran komunikasi


5. Efek Komunikasi
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan
komunikator dalam diri komunikannya.
Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan:
1. Kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu).
2. Afektif (sikap seseorang terbentuk).
3. Konatif (tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak melakukan
sesuatu).
6. Umpan Balik
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan
komunikator yang disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis,
komunikator dan komunikan terus-menerus saling bertukar peran.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 11

Bagan. Unsur komunikasi umpan balik


JENIS KOMUNIKASI

Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan


aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok
Jenis komunikasi terdiri dari:
1. Komunikasi verbal dengan kata-kata
2. Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh

1. Komunikasi verbal dengan kata-kata

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata
atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy
Mulyana, 2005). Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan
aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan
dipahami suatu komunitas.
Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;
a.

Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif


bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena
itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.

b.

Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila


kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau
terlalu lambat.

c.

Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan


sehingga pesan akan menjadi lain artinya

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

secara dramatik

bila diucapkan dengan

Page 12

intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional


merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d.

Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989),


memberikan catatan

bahwa dengan tertawa dapat

membantu

menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik


dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satusatunya selingan dalam berkomunikasi.
e.

Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara


singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga
lebih mudah dimengerti.

f.

Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan
karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang

bersedia untuk

berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar


atau memperhatikan apa yang disampaikan.

2. Komunikasi Non Verbal


Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata

dan

komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.


Yang termasuk komunikasi non verbal :
a.

Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena
ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.

b.

Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan


mengadakan kontak mata selama berinterakasi

atau tanya jawab

berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan


kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui
kontak mata

juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk

mengobservasi yang lainnya


c.

Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan


lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan
seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih
sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 13

d.

Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri
dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya
berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.

e.

Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah


satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan
komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi
non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang
sangat jelas.

f.

Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan .


Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti
mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara
menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai
upaya untuk menghilangkan stress

Paul Ekman (Dedddy Mulyana, 2004: 314) menyebut lima fungsi pesan
nonverbal, yaitu
1. Emblem. Gerakan mata tertentu merupakan simbol yang memiliki
kesetaraan dengan simbol verbal. Kedipan mata dapat mengatakan, saya
tidak sungguh-sungguh.
2. Illustrator. Pandangan ke bawah dapat menunjukkan kesedihan atau depresi.
3. Regulator. Kontak mata berarti saluran percakapan terbuka. Memalingkan
muka menandakan ketidaksediaan berkomunikasi.
4. Penyesuai. Kedipan mata yang meningkat ketika orang berada dalam
tekanan. Itu merupakan respon yang tidak disadari yang merupakan upaya
tubuh mengurangi kecemasan.
5. Affect Display. Pembesaran manik-mata menunjukkan peningkatan emosi.
Isyarat wajah lainnya menunjukkan perasaan takut, terkejut, atau senang.

JENIS - JENIS KOMUNIKASI

Dari proses komunikasi seperti yang telah dijelaskan, ada beberapa jenis
komunikasi.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 14

A. KOMUNIKASI LISAN DAN TERTULIS

Dilihat dari saluran yang dipergunakan ada :

1. Komunikasi Lisan

Komunikasi ini terjadi dari mulut ( berbicara ) ke telinga ( mendengar ).


Jadi ada 2 aspek yang harus diperhatikan dalam komunikasi lisan, yaitu
berbicara efektif dan mendengarkan yang baik.

a. Berbicara Efektif

Agar terdapat efektifitas dalam berbicara, perlu diperhatikan sebagai


berikut :

i. Pembicara harus mengetahui banyak tentang apa yang akan


dibicarakan dan dalam penyampaiannya harus sistematis ( tidak
simpang siur ), sehingga pendengar dapat mengerti apa yang
disampaikannya.

ii. Pembicara harus yakin tentang apa yang akan dibicarakan,


dengan kata lain memiliki keyakinan diri yang tinggi sehingga
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 15

mantap dalam berbicara. Keyakinan diri yang kurang, akan


mengakibatkan pembicara menjadi grogi / takut sehingga
mengakibatkan pembicaraan menjadi tidak lancar.

iii. Pembicara

harus

memperhatikan

situasi

dan

kondisi

penerimanya, baik dari segi fisik maupun dari segi psikologis,


serta mempergunakan bahasa yang dimengerti oleh kedua belah
pihak.

iv. Pembicara

harus

mempergunakan

umpan

balik

untuk

mengetahui apakah penerimanya mengerti apa yang akan


dibicarakan dan apabila kurang mengerti harus diulangi lebih
tegas.

b. Mendengarkan (Listening)

Keterampilan dalam berkomunikasi, Interpersonal yang baik tidak


sekedar

menyangkut

masalah

penyampaian

pesan-pesan.

Kebanyakan kita akan tersinggung bila dikatakan sebagai


pendengar yang buruk.
Dalam kenyataannya mungkin kita mendengar ( Hear ) dengan
baik, tetapi tidak mendengarkan ( Listen ) dengan baik.
Mendengarkan berarti memberi arti pada apa yang kita dengar.
Mendengarkan tidak terjadi sampai saat kita mendengar, mengerti
dan mengingat apa yang dikomunikasikan oleh seseorang kepada
kita. Mendengarkan secara efektif bukan merupakan keterampilan
alamiah bagi kebanyakan orang.

Salah satu faktor yang mempengaruhi sampai seberapa baik


seseorang mendengarkan adalah sikapnya terhadap orang yang
menyampaikan pesan kepadanya.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 16

Kebanyakan orang berkecenderungan untuk lebih mendengarkan


atasan dari pada mendengarkan bawahan. Dibawah ini ada
beberapa petunjuk mengenai Effective Listening , adalah :

Berhentilah berbicara secara bersamaan, anda tidak dapat


mendengarkan dengan baik, apabila anda sedang berbicara.

Buatlah pembicara merasa senang, agar ia bebas untuk


berbicara.

Tunjukkanlah bahwa anda mau mendengarkan dan berminat.

Dengarkanlah segala hal yang dikomunikasikan ( fakta,


perasaan ).

Singkirkanlah kebingungan dan pelanturan, usahakan perhatian

kepada pembicara.

Perhatikan pandangan orang lain.

Mencoba menempatkan diri pada posisi orang lain, sehingga


dapat melihat hal-hal dari sudut pandangnya.

Janganlah anda melakukan tindakan fisik yang dapat membuat


pembicara menjadi jera ( misalnya : memandang jauh lewat
jendela, memalingkan muka ). Ini akan berakibat pembicara
akan merubah pembicaraannya atau mengakhiri pembicaraan
secara tiba-tiba.

Sabarlah,

menyediakan

waktu

yang

cukup,

jangan

menginterupsi dan jagalah perangai anda. Seorang yang sedang


dalam keadaan marah, sering akan salah menangkap kata-kata.

Bertanyalah kepada pembicara, hal ini menunjukkan bahwa


anda sedang mendengarkan

Dengan

demikian

pembicara

akan

mampu

untuk

mengembangkan posisi lebih lanjut.

2. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis biasanya dilakukan dalam surat menyurat.

B. KOMUNIKASI SATU DAN DUA ARAH


https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 17

Dilihat dari arah pembicaraan yang ditempuh, komunikasi dibagi atas :


1. Komunikasi Satu Arah
Komunikasi ini berarti hanya berlangsung pembicaraan dari pengirim saja,
sedangkan penerima dalam keadaan pasif tanpa dapat memberikan umpan
balik.

Keuntungan dari komunikasi satu arah adalah :


o Dalam waktu yang relatif singkat mampu untuk menyampaikan pesan
kepada banyak orang, misalnya : ceramah umum, pidato dan radio
o Tidak terbatas waktu, kapan saja dapat dimulai atau diakhiri, kecuali
pembicaraan yang harus didengar langsung oleh pendengarnya.
o Tidak terbatas materi, apa saja yang akan dibicarakan atau
disampaikan dapat dilaksanakan secara bebas.

Kerugiannya adalah :
Pembicara tidak dapat menerima umpan balik ataupun penerima tidak
dapat

memberikan umpan balik kepada pembicara sehingga apakah

pembicaraannya dapat dimengerti ataukah tidak.


Pembicara menjadi kurang menarik, karena penerima yang pasif sehingga
konsentrasi penerima berkurang dan pembicaraan menjadi kurang efektif.

Agar efektifitas komunikasi satu arah dapat diperoleh, harus dipenuhi beberapa
persyaratan, yaitu :
Lakukan hanya dalam keadaan memaksa, terutama untuk komunikasi
lisan.
Gunakan bahasa sejelas mungkin yang tidak menimbulkan keraguan atau
kebingungan
Gunakan bahasa umum yang diketahui, jangan mempergunakan bahasa /
istilah asing bagi penerimanya.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 18

Jangan terlalu cepat dan kalau perlu ulangi beberapa kali, usahakan
penerima dapat mengerti isi pembicaraan.

2. Komunikasi Dua Arah

Dalam komunikasi ini berarti pembicaraan berlangsung dari pengirim ke penerima


secara bergantian.

Keuntungan dari komunikasi dua arah :


Umpan balik dapat diperoleh dan relatif lebih mudah, sehingga hal-hal
yang diduga kurang dapat dimengerti dapat dijelaskan kembali setelah
mendapat umpan balik.
Pembicaraan akan lebih menarik karena ke dua belah pihak saling
memberikan umpan balik dan dapat diselingi humor agar suasana lebih
hidup.
Umumnya

efektifitasnya

lebih

tinggi

jika

dibandingkan

dengan

komunikasi satu arah.

Kerugiannya adalah :
Umumnya memerlukan waktu yang lebih panjang dari pada komunikasi
satu arah.
Semakin banyak orang yang akan diajak berbicara akan semakin
membutuhkan waktu yang lebih panjang.
Mengingat setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda, maka
dalam memberikan umpan balik juga semakin banyak sehingga dapat
keluar dari jalur pembicaraan
Seringkali dijumpai pembicaraan yang menghambat psikologis sulit
berbicara didepan orang tertentu yang lebih tinggi kedudukannya, status
sosialnya, perangai yang keras apalagi jumlahnya banyak.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 19

Agar diperoleh efektifitas yang tinggi dalam berkomunikasi dua arah, perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Ajaklah penerima yang menjadi lawan bicara untuk mengetahui pokok
pembicaraan, sehingga pembicaraan lebih terarah.
Lakukan sesering mungkin terutama komunikasi lisan.
Usahakan setiap pembicaraan menarik perhatian penerima sehingga
antusiame timbul dan keakraban terjadi yang merupakan syarat penting
untuk tercapainya efektifitas komunikasi.
Dalam berbicara dua arah dengan banyak orang, yakinkan bahwa pengirim
benar-benar menguasai materi yang akan dibicarakan dan berbicaralah
dengan yakin dan mantap.
Manfaatkan umpan balik agar diperoleh pengertian yang dalam dari
pembicaraan yang berlangsung sehingga tujuan berkomunikasi dapat
tercapai secara efektif.
Hindarkan suasana tegang, tidak nyaman, panik, grogi sebaliknya buatlah
suasana rileks, akrab, penuh humor yang menarik tetapi serius, sehingga
pembicaraan akan menarik dan efektifitasnya tinggi dapat diperoleh.

C. KOMUNIKASI FORMAL DAN INFORMAL


https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 20

Komunikasi formal adalah suatu komunikasi yang dilakukan secara resmi dalam
organisasi, baik dalam arti komunikasi lisan maupun tertulis.

Komunikasi formal dilaksanakan dengan mempergunakan media / saluran


komunikasi sebagai berikut :

a. Komunikasi lisan, misalnya :


o

Wawancara / tatap muka

Komunikasi dalam rapat

Seminar / Konperensi

Presentasi

Telepon

b. Komunikasi tertulis, misalnya :


o

Pengumuman / Edaran

Peraturan / Tata tertib

Bulletin

Laporan

Sedangkan komunikasi informal merupakan komunikasi antara pribadi yang satu


dengan pribadi yang lain, baik itu menyangkut hubungan dinas maupun non dinas.
Komunikasi informal dapat terjadi diamanapun tempatnya dan kapanpun
waktunya. Hasil komunikasi informal belum tentu menjadi hasil komunikasi
formal, tetapi komunikasi informal yang baik dapat memperkuat komunikasi
formal.

D. Proses Komunikasi
Proses Komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi
sampai dipahami oleh komunikan. Dalam aplikasinya langkah-langkah dalam
proses komunikasi adalah sebagai berikut:
1. Langkah pertama , ide/gagasan diciptakan oleh sumber/pengirim /
komunikator.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 21

2. Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian dialihbentukan


menjadi lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat
dikirimkan.
3. Langkah ketiga, pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya
dikirimkan melalui media yang sesuai dengan karakteristik lambinglambang komunikasi ditujukan kepada komunikan/penerima.
4. Langkah keempat, penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan
persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut.
5. Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di-decoding . khalayak
akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator/pengirim.

HAMBATAN KOMUNIKASI

1.

Hambatan dari Proses Komunikasi


Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan
disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini
dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas
sehingga mempunyai arti

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

lebih dari satu, simbol yang

Page 22

dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau


bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
Hambatan

media,

adalah

hambatan

yang

terjadi

dalam

penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio


dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
Hambatan dalam bahasa sandi.

Hambatan

terjadi dalam

menafsirkan sandi oleh si penerima


Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian
pada

saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka

tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.


Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan
tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan
interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2.

Hambatan Fisik

Hambatan Fisik, yaitu hambatan yang membuat :

Pengirim tidak dapat mengirimkan pesannya

Penerima tidak dapat menerima pesan dari pengirimnya, baik karena :


hambatan badaniah ( kurang sehat, cacat jasmani )
hambatan saluran yang dipergunakan ( telepon rusak, surat yang robek )
hambatan lingkungan ( jarak yang jauh, lingkungan bising, tempat

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 23

membaca yang gelap )


Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan
alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat
komunikasi dan sebagainya.
Contoh hambatan fisik :
suara terlalu pelan, sehingga penerima tidak mendengar
tulisan kurang baik, penerima tidak dapat membacanya.
suasana disekitar pembicaraan bising, penerima kurang dapat mendengar
menulis atau membaca ditempat yang kurang terang, terganggu.
sarana komunikasi kurang baik, misalnya tilpun, pengeras suara, baik
pengirim maupun penerima sulit berkomunikasi.
jarak yang terlalu jauh menyebabkan suara pengirim tidak sampai
ketempat

penerima,

atau

tulisan

pengirim

tidak

terbaca

oleh

penerimanya.
waktu yang terburu-buru menyebabkan suara menjadi tidak jelas atau
tulisan menjadi kurang baik dan tidak terbaca.
3.

Hambatan Semantik.

Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai


arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan
dan penerima
Contoh hambatan semantik :
Kurangnya pengetahuan tentang pokok pembicaraan sehingga sulit untuk
mengikuti pembicaraan atau pembahasan.
Adanya perbedaan sudut pandang sehingga menimbulkan

perbedaan

persepsi sehingga mengakibatkan salah pengertian


Penggunaan

kata-kata

mengakibatkan salah

yang

asing

bagi

lawan

bicarasehingga

pengertian atau bahkan tidak mengerti pokok

pembicaraan.
Perbedaan bahasa yang dipergunakan juga membuat tidak dimengertinya
arti dari suatu pesan.
Penggunaan kata yang tidak tegas atau mengambang membuat penerima
bingung mengartikannya sehingga mengakibatkan salah paham.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 24

4.

Hambatan Psikologis

Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,


misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan
penerima pesan.
Contoh hambatan psikologis :
perbedaan tingkat pengirim dan penerima yang terlalu jauh, membuat
rasa segan atau takut yang berlebihan.
minat yang kurang dalam pembicaraan atau pembahasan, sehingga
kurang konsentrasi dalam pembicaraan.
adanya rasa kurang yakin dalam berkomunikasi sehingga grogi dalam
pembicaraan atau sulitnya menuliskan sesuatu pesan.
adanya rasa kurang tenang dalam berkomunikasi, misalnya karena
adanya

ancaman, membuat pengirim maupun penerima tidak lancar

berkomunikasi.
kurangnya

perhatian,

sehingga

kurangnya

konsentrasi

membuat

komunikasi juga tidak lancar.

Apa yang mempengaruhi proses komunikasi? William G.Scott mengatakan


bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi proses komunikasi:
1. The Act (perbuatan)
Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang-lambang yang dapat
dimengerti secara baik dan hubungan-hubungan yang dilakukan oleh manusia.
Pada umumnya lambang-lambang tersebut dinyatakan dengan bahasa atau
dalam keadaan tertentu tanda-tanda lain dapat pula dipergunakan

2. The Scene ( adegan)


Adegab sebagai salah satu factor dalam komunikasi ini menekankan hubungan
dengan lingkungan komunikasi. Adegan ini menjelaskan apa yang dilakukan,
symbol apa yang digunakan, dan arti dari apa yang dikatakan. Dengan kata lain
adegan adalah sesuatu yang akan dikomunikasikan dengan melalui symbol apa,
sesuatu itu dapat dikomunikasikan.
3. The Agent (pelaku)

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 25

Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi


dinamakan pelaku-pelaku komunikasi. Pengirim dan penerima yang terlibat
dalam hubungan komunikasi ini, adalah contoh dari pelaku-pelaku komunikasi
tersebut.

4. The Agency (perantara)


Alat-alat yang dipergunakan dalam komunikasi dapat membangun terwujudnya
perantara. Alat-alat itu selain dapat berwujud komunikasi lisan, tatap muka,
juga alat komunikasi tertulis, seperti surat perintah, memo, nota, surat tugas dan
sejenisnya.

5. The Purpose (tujuan)


Informasi yang dikomunikasikan secara pokok bermanfaat

untuk mencapai

tujuan tertentu.
Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi bila didukung unsur-unsur
komunikasi dan komunikasi memerlukan proses. Pembahasan mengenai
proses komunikasi akan dijelaskan melalui beberapa model komunikasi.

Model Komunikasi Aristoteles


Dalam bukunya Rhetorica (Cangara, 2004:39) berpendapat bahwa
setiap komunikas terdiri atas 3 unsur penting, yaitu:

Pembicara

Apa yang dibicarakan

Penerima

Model Komunikasi David K. Berlo :


Unsur utama komuniikasi terdiri atas SMCR, yaitu Source
(sumber/pengirim), Message (pasan/informasi), Channel (saluran dan
media), dan Receiver (penerima).

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 26

Model Komunikasi Bovee dan Thill.


Proses komunikasi tersebut terdiri dari 6 tahap kegiatan, yaitu:

E.

Pengirim memiliki ide/gagasan

Ide diubah menjadi pesan

Pengiriman pesan

Penerima menerima pesan

Penafsiran pesan

Penerima pesan bereaksi dan mengirimkan umpan balik

Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi hampir sama dengan unsur-unsur komunikasi, yaitu:

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 27

1. Komponen komunikan.
2. Komponen komunikator.
3. Komponen pesan.
4. Komponen umpan balik.
Komponen Komunikan
Seseorang dapat dan akan menerima pesan apabila dalam kondisi sebagai
berikut:
1. Pesan komunikasi benar-benar dimengerti oleh penerima pesan.
2. Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan.
3. Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk kepentingan
pribadinya.
4. Mampu menempatkan baik secara mental atau fisik.

Komponen Komunikator
Komunikasi dapat berjalan efektif bila ada kepercayaaan dalam diri
komunikator (self credibility) dan kepercayaan kepada komunikator
mencerminkan pesan yang diterima komunikan dianggap benar serta sesuai
kenyataan dan daya tarik komunikator (source attractiviness).
Komponen Pesan
Pesan dapat berupa nasehat, bimbingan, dorongan, informasi dan lain-lain.
Pesan dapat disampaikan lisan maupun non verbal.
Komponen Umpan Balik
Merupakan respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang
diterimanya. Umpan balik dapat digunakan untuk mengukur besarnya
informasi yang diterima dibandingkan dengan yang diterima.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 28

F. BENTUK KOMUNIKASI

Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk :

1.

Bentuk Komunikasi berdasarkan


a.

Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat.
Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus
dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada
seseorang dihadapan kita.

A--------

b.

-----------B

Komunikasi tidak langsung

Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah


penerima

penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan

geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll.


Contoh : Buanglah sampah pada tempatnya

2.

Tempat
Sampah

Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :


a.

Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok


orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus :
I.
II.

Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele


Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami

III.

Bentuk gambar yang baik

IV.

Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar


(radio)

b.

Komunikasi kelompok

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 29

Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang


umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi
langsung dan timbal balik.

Guru-----

c.

------ seluruh siswa sekolah

Komunikasi perorangan.
Adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.

Guru -----

3.

------ siswa

Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :

a.

Komunikasi satu arah


Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak
dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan
balik atau bertanya, misalnya radio.
A ------------------

b.

Komunikasi timbal balik.


Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan
balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan
komunikasi timbal balik

G. RAGAM TINGKATAN KOMUNIKASI ATAU KONTEKS-KONTEKS


KOMUNIKASI

Secara umum ragam tingkatan komunikasi adalah sebagai berikut:


https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 30

1.

Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) yaitu komunikasi

yang terjadi dalam diri seseorang yang berupa proses pengolahan informasi melalui
panca indera dan sistem syaraf manusia.
2.

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) yaitu kegiatan

komunikasi

yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak

komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi hasil
komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang pribadi sebagai unik.
Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada dasarnya bisa lebih dari
dua orang selama pesan atau informasi yang disampaikan bersifat pribadi.
3.

Komunikasi kelompok (group communication) yaitu komunikasi yang

berlangsung di antara anggota suatu kelompok. Menurut Michael Burgoon dan


Michael Ruffner dalam Sendjaja,(1994) memberi batasan komunikasi kelompok
sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud
atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau
pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik
pribadi anggota lainnya dengan akurat.
4.

Komunikasi organisasi (organization communication) yaitu pengiriman dan

penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal


dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005:52).
5.

Komunikasi massa (mass communication). Komunikasi massa dapat

didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien
yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa cetak atau elektrolik
sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Kemudian
Mulyana (2005:74) juga menambahkan konteks komunikasi publik. Pengertian
komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah
besar orang (khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian
sering juga disebut pidato, ceramah atau kuliah (umum). Beberapa pakar komunikasi
menggunakan istilah komunikasi kelompok besar (large group communication)
untuk komunikasi ini.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 31

H.

Dampak Komunikasi
Pada dasarnya komunikasi memiliki 3 dampak, yaitu:

No
1

Dampak
Kognitif

Afektif

Pola Komunikasi

Fungsi

1. Ceramah umum

Menjelaskan tentang suatu

2. Rapat

hal agar sesuatu itu dapat

3. Kuliah

dimengerti dan dipahami

1. Media massa

Menumbuhkan

2. Penataran

tertentu

perasaan

agar

mudah

dipahami
3

Psikomotorik

1. Periklanan

Menimbulkan

perubahan

2. Penyuluhan

sikap,

berprilaku

3. Kampanye

sesuai

agar

diinginkan
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

dengan

yang
oleh

Page 32

komunikator

3. Sasaran Komunikasi
Ada dua macam sasaran komunikasi , antara lain:
D. Siapakah sasaran komunikasi yang dituju?
Dari pengalaman sehari-hari , kita sering menemukan bahwa didalam
sasaran berkomunikasi dengan seseorang atau kelompok masyarakat
tertentu, respons yang dating kepada kita tidak hanya dari khalayak
sasaran yang dikehendaki, melainkan juga dating dari individu atau
kelompok lain ( yang tidak dikehendaki)
E. Bagaimana efek komunikasi?
Bahwa pesan yang dapat disampaikan dan diterima oleh komunikan
dapat dibedakan menjadi.
1. Efek konsumtif adalah efek atau pengaruh komunikasi (pesan)
yang dapat langsung dirasakan dan dapat diamati.
2. Efek instrumental adalah efek atau pengaruh dari komunikasi
yang tidak dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh
komunikan dan tidak dapat langsung diamati oleh komunikator

4. Gangguan Komunikasi
Segala sesuatu yang menghalangi kelancaran komunikasi disebut
sebagai gangguan (noise). Kata noise diambil dari istilah ilmu kelistrikan yang
mengartikan noise sebagai keadaan tertentu dalam sistem kelistrikan yang
mengakibatkan tidak lancarnya atau berkurangnya ketepatan peraturan.
Manusia sebagai komunikan memiliki kecenderungan untuk acuh tak
acuh , meremehkan sesuatu, salah menafsirkan, atau tidak mampu mengingat
dengan jelas apa yang diterimanya dari komunikator. Setidak-tidaknya ada
tiga faktor psikologis yang mendasari hal itu, yaitu :
1. Selective attention . Orang biasanya cenderung untuk mengekspos dirinya
hanya kepada hal-hal (komunikasi) yang

dikehendakinya, Misalnya,

seseorang tidak berminat membeli mobil, jelas dia tidak akan berminat
mebaca iklan jual beli mobil.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 33

2. Selective perception. Sesekali orang berhadapan dengan suatu peristiwa


komunikasi , maka ia cenderung menafsirkan isi komunikasi sesuai dengan
prakonsepsi yang sudah dimiliki sebelumnya. Hal ini erat kaitannya
dengan kecenderungan berpikir
3. Selective retention. Meskipun seseorang memahami suatu komunikasi ,
tetapi orang berkecenderungan hanya mengingat apa yang mereka ingin
untuk diingat, misalnya setelah membaca suatu artikel berimbang
mengenai komunisme, seorang mahasiswa yang antikomunis hanya akan
mengingat hal-hal jelek tentang komunisme. Sebaliknya mahasiswa yang
prokomunis cenderung untuk mengingat kelebihan-kelebihan sistem
komunisme yang diungkapkan oleh artikel tersebut.

I. KEGUNAAN BELAJAR ILMU KOMUNIKASI


Mengapa

kita

mempelajari

ilmu

komunikasi

?Ruben&Steward,

(2005:1-8)

menyatakan bahwa
1. Komunikasi adalah fundamental dalam kehidupan kita.
Dalam kehidupan kita sehari-hari komunikasi memegang peranan yang sangat
penting. Kita tidak bisa tidak berkomunikasi.tidak ada aktifitas yang dilakukan tanpa
komunikasi, dikarenakan kita dapat membuat beberapa perbedaan yang esensial
manakala kita berkomunikasi dengan orang lain.Demikian pula sebaliknya, orang lain
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 34

akan berkomunikasi dengan kita ,baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang.
Cara kita berhubungan satu dengan lainnya, bagimana suatu hubungan kita bentuk,
bagaimana cara kita memberikan kontribusi sebagai anggota keluarga, kelompok,
komunitas,

organisasi

dan

masyarakat

secara

luas

membutuhkan

suatu

komunikasi.Sehingga menjadikan komunikasi tersebut menjadi hal yang sangat


fundamental dalam kehidupan kita.

2. Komunikasi adalah merupakan suatu aktifitas komplek.


Komunikasi adalah suatu aktifitas yang komplek dan menantang. Dalam hal ini
ternyata aktifitas komunikasi bukanlah suatu aktifitas yang mudah. Untuk mencapai
kompetensi komunikasi memerlukan understanding dan suatu ketrampilan sehingga
komunikasi yang kita lakukan menjadi efektif. Ellen langer dalam Ruben&Stewat
(2005:3) menyebut konsep mindfulness akan terjadi ketika kita memberikan perhatian
pada situasi dan konteks, kita terbuka dengan informasi baru dan kita menyadari
bahwa ada banyak perspektif tidak hanya satu persepektif di kehidupan manusia.

3. Komunikasi adalah vital untuk suatu kedudukan/posisi yang efektif.


Karir dalam bisnis, pemerintah, atau pendidikan memerlukan kemampuan dalam
memahami situasi komunikasi, mengembangkan strategi komunikasi efektif,
memerlukan kerjasama antara satu dengan yang lain, dan dapat menerima atas
kehadiran ide-ide yang efektif melalui saluran saluran komunikasi. Untuk mencapai
kesuksesan dari suatu kedudukan/ posisi tertentu dalam mencapai kompetensi
komunikasi antara lain melalui kemampuan secara personal dan sikap, kemampuan
interpersonal, kemampuan dalam melakukan komunikasi oral dan tulisan dan lain
sebagainya.

4. Suatu pendidikan yang tinggi tidak menjamin kompetensi komunikasi yang baik.
Kadang-kadang kita menganggap bahwa komunikasi itu hanyalah suatu yang bersifat
common sense dan setiap orang pasti mengetahui bagaimana berkomunikasi. Padahal
sesungguhnya banyak yang tidak memilki ketrampilan berkomunikasi yang baik
karena ternyata banyak pesan-pesan dalam komunikasi manusia itu yang disampaikan
tidak hanya dalam bentuk verbal tetapi juga nonverbal, ada ketrampilan komunikasi
dalam bentuk tulisan dan oral, ada ketrampilan berkomunikasi secara interpersonal,
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 35

ataupun secara kelompok sehingga kita dapat berkolaborasi sebagai anggota dengan
baik, dan lain-lain. Kadang-kadang kita juga mengalami kegagalan dalam
berkomunikasi. Banyak yang berpendidikan tinggi tetapi tidak memilki ketrampilan
berkomunikasi secara baik dan memadai sehingga mengakibatkan kegagalan dalam
berinteraksi dengan manusia lainnya. Sehingga komunikasi itu perlu kita pelajari.

5. Komunikasi adalah populer.


Komunikasi adalah suatu bidang yang dikatakan sebagai popular. Banyak bidangbidang komunikasi modern sekarang ini yang memfokuskan pada studi tentang pesan,
ada juga tentang hubungan antara komunikasi dengan bidang profesiponal lainnya
termasuk hukum, bisnis, informasi, pendidikan, ilmu computer, dan lain-lain.
Sehingga sekarang ini komunikasi sebagai ilmu social/perileku dan suatu seni yang
diaplikasikan. Disiplin ini bersifat multidisiplin, yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lain
seperti psikologi, sosiologi, antroplogi, politik, dan lain sebagainya

J. MUNCULNYA KESALAHPAHAMAN
1. Masalah dalam Mengembangkan Pesan.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 36

Masalah dalam mengembangkan suatu pesan dapat mencakup antara lain


mencakup antara lain munculnya keragu-raguan tentang isi pesan,kurang terbiasa
dengan situasi yang ada atau masih asing dengan audiens,adanya pertentangan
emosional,atau kesulitan dalam mengekspresikan idea atau gagasan.
2. Masalah dalam Menyampaikan Pesan.
Masalah lain yang muncul dalam penyampaian suatu pesan adalah bila dua
buah pesan yang disampaikan mempunyai arti yang saling berlawanan atau bermakna
ganda.
3. Masalah dalam Menerima Pesan.
Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu pesan antara lain adanya
persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu yang
kurang terang, dan kondisi lain yan g dapat menganggu konsentrasi penerima.
Dalam beberapa kasus,gangguan atau masalah penerimaan

pesan dapat

muncul berkaitan dengan kesehatan si penerima.misalnya,pendengaran yang kurang


baik,penglihatan yang mulai kabur atau bahkan sakit kepala,juga dapat menganggu
penerima dalam menerima suatu pesan.
4. Masalah dalam Menaksirkan Pesan.
a.

Perbedaan dalam
Bila pengalaman hidup penerima pesan secara mendasar berbeda dengan
pengirim pesan,maka komunikasi menjadi semakin sulit.

b.

Perbedaan penafsiran kata


Masalah dalam memahami pesan-pesan sebenarnya terletak pada bahasa, yang
menggunakan

kata-kata

sebagai

symbol

untuk

menggambarkan

suatu

kenyataan.Oleh karena latar belakang yang berbeda,baik itu asal-usul daerah,


budaya,pendidikan,usia,maupun

yang

lain,maka

anda

akan

mempunyai

pengertian atau pemahaman yang berbeda pula terhadap kata yang salah.
c.

Perbedaan Reaksi Emosional


Satu hal yang cukup menarik bahwa seseorang mungkin bereaksi secara berbeda
terhadap kata yang sama pada keadaan yang berbeda.Sesuatu pesan yang jelas
dan dapat diterima disuatu kondisi,namun dalam situasi yang berbeda suatu kata
dapat membingungkan.

K. BAGAIMANA MEMPERBAIKI KOMUNIKASI


https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 37

Dalam melakukan komunikasi,kadang-kadang hasilnya tidak sesuai dengan


apa yang anda harapkan. Dengan kata lain,komunikasi yang anda lakukan tidak bisa
efektif,tidak mencapai sasaran dengan baik.Oleh karena untuk dapat melakukan
komunikasi yang yang efektif diperlukan beberapa persyaratan,antara lain
persepsi,ketepatan,kredibilitas,pengendalian,dan kecocokan/keserasian.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi
dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1. Membuat Suatu Pesan Secara Lebih Berhati-hati
Langkah pertama yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi adalah
memperhatikan maksud dan tujuan berkomunikasi dan audiens yang dituju.
2. Minimalkan Gangguan dalam Proses Komunikasi.
Melalui pemilihan saluran komunikasi yang hati-hati, kominikator dapat
membuat audiensnya lebih mudah memusatkan perhatian pada pesan yang
sampaikan.
3. Mempermudah Upaya Umpan Balik antara Si Pengirim dan Si Penerima Pesan.
Agar pemberian umpan balik tersebut memnberikan suatu mamfaat yang cukup
berarti, cara dan waktu penyampaiannya harus direncanakan dengan baik.

L. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi
mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 38

oleh masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut


asumsi-asumsi

komunikasi.

Larry

A.Samovar

dan

Richard

E.Porter

menyebutnya karakteristik komunikasi. Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah


baru yaitu prinsip-prinsip komunikasi. Terdapat 12 prinsip komunikasi yang
dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi
yaitu :

Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik


Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir
pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan.

Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi


Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud
mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang
tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi
wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain
menjadi suatu stimulus.

Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan


Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi
tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak
yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan
antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.

Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan


Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai
dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak
direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan
secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul
disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya
tercapai)

Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu


https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 39

Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal
maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu
berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu
berlangsung.

Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi


Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar
norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat
memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita
menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi
seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses
komunikasi.

Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik


Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar
belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang
berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal
seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi
mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.

Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah


komunikasi
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan
yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang
sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama
terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.

Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial


Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah.
Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan
itu diterima dan dimengerti.

Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional


https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 40

Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah


komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan
menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.

Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible


Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol
sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan.
Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti
orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain
tersebut.

Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah


Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah.

PENUGASAN

1. Kelas dibagi menjadi empat (4) kelompok


2. Masing-masing kelompok memilih ketua kelompok.
3. Ketua kelompok menugaskan anggota kelompoknya untuk berpasang-pasangan.
Masing-masing menanyakan kepada pasangannya tentang :
- Keluarga (anak, istri/suami dll)
- Pendidikan
- Tempat kerja
- Rencana masa depan, termasuk rencana yang berkaitan dengan SPMKK dan
tidak boleh dibuat catatan.
4. Setelah itu saling bergantian (10 menit).
5. Setelah itu masuk dalam kelompok kecil dan menceritakan apa yang dia peroleh
dari pasangannya (pasangannya tidak boleh berkomentar sebelum selesai
penyampaian).
6. Setelah selesai baru diklarifikasi oleh yang bersangkutan (YBS).
7. Terakhir diskusikan apa yang dapat anda peroleh dari permainan diatas
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 41

8. Catatan untuk fasilitator :


- Metoda ini untuk melihat :
a. Apakah seseorang dapat menjadi seorang pendengar yang baik
b. Apakah seseorang dapat menyampaikan informasi dengan jelas
- Setelah itu sampaikan 10 Ciri-Ciri Pendengar yang Baik (lihat.ppt)

KESIMPULAN

Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi


diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi

melibatkan

seorang pengirim,

pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan
balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima. Komunikasi
adalah suatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena manusia adalah
makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam berkomunikasi
seseorang harus memiliki dasar sebagai berikut; niat, minat, pandangan, lekat, libat.
Dalam proses komunikasi kita juga harus ingat bahwa ada hambatan yaitu baik dari
pengirim, saluran, penerima dan umpan balik serta hambatan fisik dan psikologis.

Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain


untuk mengerti apa yang kita sampaikan

dalam mencapai tujuan. Keterampilan

berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis
komunikasi, yaitu verbal dan non verbal, komunikasi verbal meliputi kata-kata yang
diucapkan atau tertulis, sedangkan komunikasi non verbal meliputi bahasa tubuh.
Menurut bentuk komunikasi, ada yang disebut komunikasi satu arah dan komunikasi
dua arah. Komunikasi satu arah berarti sebuah pesan dikirim dari pengirim ke
penerima tanpa ada umpan balik. Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan
dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Komunikasi berdasarkan besarnya sasaran
terdiri dari komunikasi massa, komunikasi kelompok, dan komunikasi perorangan.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 42

Sedangkan komunikasi berdasarkan arah pesan terbagi atas; komunikasi satu arah
dan komunikasi timbal balik.

EVALUASI
1.

Sebutkan tiga pengertian komunikasi yang anda ketahui !

2.

Sebutkan tujuan komunikasi !

3.

Jelaskan proses komunikasi !

4.

Jelaskan komunikasi non verbal yang mempengaruhi isi pesan yang


disampaikan!

5.

Sebutkan faktor penghambat dalam berkomunikasi.

Bab 2
KAP & HAM
Semua komunikasi yang sukses adalahlah hipnosis
(Milton H.Erickson, M.D)
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antarpribadi yang dimaksud disini ialah proses
komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka,
seperti yang dinyatakan R.Wayne Pace (1979) bahwa interpersonal
communication is communication involving two or more people in face to
face setting.
Menurut sifatnya, komunikasi antar pribadi dapat dibedakan atas dua
macam, yakni Komunikasi Diadik (Dyadic Communication) dan komunikasi
kelompok kecil (Small Group Communication).

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 43

Komunikasi Diadik ialah proses komunikasi yang berlangsung antara


dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik menurut Pace dapat
dilakukan dalam tiga bentuk, yakni percakapan, dialog, dan wawancara.
Percakapan berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan informal.
Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih dalam, dan lebih
personal, sedangkan wawancara sifatnya lebih serius, yakni adanya pihak
yang dominant pada posisi bertanya dan yang lainnya pada posisi menjawab.
Komunikasi

kelompok

kecil

ialah

proses

komunikasi

yang

berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, di mana anggotaanggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya.

Definisi KAP
KAP adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang
atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).
Komunikasi Interpersonal (KIP) adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan
non verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu
atau antar individu di dalam kelompok kecil (Febrina, 2008).
KIP Antara Dua Orang adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain, dua arah
interaksi verbal dan nonverbal yang menyangkut saling berbagi informasi dan
perasaan.
KIP Antara Tiga Orang/ lebih, menyangkut komunikasi dari orang ke beberapa oarng
lain (kelompok kecil). Masing-masing anggota menyadari keberadaan anggota lain,
memiliki minat yang sama dan/atau bekerja untuk suatu tujuan.
Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara
individu-individu (Littlejohn, 1999).

Pendekatan KAP
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 44

Tiga pendekatan utama tentang pemikiran KAP berdasarkan:


1. Komponen-komponen utama.
2. Hubungan diadik.
3. Pengembangan

Komponen-Komponen Utama
Bittner (1985:10) menerangkan KAP berlangsung, bila pengirim menyampaikan
informasi berupa kata-kata kepada penerima dengan menggunakan medium suara
manusia (human voice).
Menurut Barnlund (dikutip dalam Alo Liliweri: 1991), ciri-ciri mengenali KAP
sebagai berikut:
1. Bersifat spontan.
2. Tidak berstruktur.
3. Kebetulan.
4. Tidak mengejar tujuan yang direncanakan.
5. Identitas keanggotaan tidak jelas.
6. Terjadi sambil lalu.

Hubungan Diadik
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 45

Hubungan diadik mengartikan KAP sebagai komunikasi yang berlangsung antara dua
orang yang mempunyai hubungan mantap dan jelas.
Untuk memahami perilaku seseorang, harus mengikutsertakan paling tidak dua orang
peserta dalam situasi bersama (Laing, Phillipson, dan Lee (1991:117).
Trenholm dan Jensen (1995:26) mendefinisikan KAP sebagai komunikasi antara dua
orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat komunikasi ini
adalah:
1. Spontan dan informal.
2. Saling menerima feedback secara maksimal.
3. Partisipan berperan fleksibel.
Trenholm dan Jensen (1995:227-228) mengatakan tipikal pola interaksi dalam
keluarga menunjukkan jaringan komunikasi.
Pengembangan
KAP dapat dilihat dari dua sisi sebagai perkembangan dari komunikasi impersonal
dan komunikasi pribadi atau intim. Oleh karena itu, derajat KAP berpengaruh
terhadap keluasan dan kedalaman informasi sehingga merubah sikap.
Pendapat Berald Miller dan M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental
tentang semakin banyak komunikator mengetahui satu sama lain, maka semakin
banyak karakter antar pribadi yang terbawa dalam komunikasi tersebut.
Edna Rogers (2002: 1), mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis
proses KAP mengasumsikan bahwa KAP membentuk struktur sosial yang diciptakan
melalui proses komunikasi.
Ciri-ciri KAP menurut Rogers adalah:
1. Arus pesan dua arah.
2. Konteks komunikasi dua arah.
3. Tingkat umpan balik tinggi.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 46

4. Kemampuan mengatasi selektivitas tinggi.


5. Kecepatan jangkauan terhadap khalayak relatif lambat.
6. Efek yang terjadi perubahan sikap.
TUJUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam komunikasi antarpribadi, antara lain:
1. Menyampaikan Informasi
2. Berbagi Pengalaman
3. Menumbuhkan Simpati
4. Melakukan Kerjasama
5. Menceritakan Kekecewaan atau Kekesalan
6. Menumbuhkan Motivasi

Efektifitas KAP
KAP merupakan komunikasi paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat atau
perilaku seseorang.
Menurut Kumar (2000: 121-122), lima ciri efektifitas KAP sebagai berikut:
1. Keterbukaan (openess).
2. Empati (empathy).
3. Dukungan (supportiveness).
4. Rasa positif (positiveness).
5. Kesetaraan (equality).
Feedback yang diperoleh dalam KAP berupa feedback positif, negatif dan netral.
Prinsip mendasar dalam komunikasi manusia berupa penerusan gagasan.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 47

David Berlo (1997:172) mengembangkan konsep empati menjadi teori komunikasi.


Empat tingkat ketergantungan komunikasi adalah:
1. Peserta komunikasi memilih pasangan sesuai dirinya.
2. Tanggapan yang diharapkan berupa umpan balik.
3. Individu

mempunyai

kemampuan

untuk

menanggapi,

mengantisipasi

bagaimana merespon informasi, serta mengembangkan harapan-harapan


tingkah laku partisipan komunikasi.
4. Terjadi pergantian peran untuk mencapai kesamaan pengalaman dalam
perilaku empati.
Berlo membagi teori empati menjadi dua:
1. Teori Penyimpulan (inference theory), orang dapat mengamati atau
mengidentifikasi perilakunya sendiri.
2. Teori Pengambilan Peran (role taking theory), seseorang harus lebih dulu
mengenal dan mengerti perilaku orang lain.
Tahapan proses empati :
1. Kelayakan (decentering).
2. Pengambilan peran (role taking).
3. Empati komuniksi (empathic communication).
Kelayakan (decentering)
Bagaimana

individu

memusatkan

perhatian

kepada

orang

lain

dan

mempertimbangkan apa yang dipikirkan dan dikatakan orang lain tersebut.


Pengambilan peran (role taking)
Mengidentifikasikan orang lain ke dalam dirinya, menyentuh kesadaran diri melalui
orang lain.
Tingkatan dalam pengambilan peran:

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 48

1. Tingkatan budaya (cultural level), mendasarkan keseluruhan karakteristik dari


norma dan nilai masyarakat.
2. Tingkatan sosiologis (sociological level), mendasarkan pada asumsi sebagian
kelompok budaya.
3. Tingkatan psikologis (psycological level), mendasarkan pada apa yang dialami
oleh individu.

Empati komunikasi (empathic communication)


Empati komunikasi meliputi penyampaian perasaan, kejadian, persepsi atau proses
yang menyatakan tidak langsung perubahan sikap/perilaku penerima.
Blumer mengembangkan pemikiran Mead melalui pokok pikiran interaksionisme
simbolik yaitu Manusia bertindak (act) terhadap sesuatu (thing) atas dasar makna
(meaning) yang dipunyai objek tersebut bagi dirinya.
Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh
persepsi interpersonal; konsep diri; atraksi interpersonal; dan hubungan interpersonal.
Lebih jauh, Jalaludin Rakhmat (1994) memberi catatan bahwa terdapat tiga faktor
dalam komunikasi antarpribadi yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang
baik, yaitu:
a. Percaya;
b. sikap suportif; dan
c. sikap terbuka.

Kesimpulan

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 49

Komunikasi memberikan bimbingan kepada peserta komunikasi untuk saling berbagi


asumsi, perspektif dan pengertian mengenai informasi yang dibicarakan untuk
memudahkan proses empati.

Rasulullah SAW: Bicara Baik atau Diam. Bicaralah yang baik dengan cara
yang baik, atau diam.
Mengutip Gde Prama: Speak Good, or Be Silent.
Hubungan Antar Manusia (Human Relation)
Pengertian HAM
Hubungan antar manusia mendasari interaksi dan komunikasi antara bidan dengan
pasien dalam pelayanan kebidanan.
Ciri hakiki Human Relations, yaitu:
1. Proses rohaniah yang tertuju kepada kebahagiaan berdasarkan watak, sifat,
perangai, kepribadian, sikap, tingkah laku, dan lain-lain.
2. Aspek kejiwaan yang terdapat pada diri manusia.
Proses rohaniah dengan perasaan bahagia ini berlangsung pada Komunikasi Antar
Personal. Karena sifatnya dialogis, maka masing-masing tahu, sadar, dan
merasakan efeknya.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 50

Pengertian HAM Menurut Beberapa Pakar


1. Cabot dan Kahl (1967): HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena
meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan
psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian
diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan
situasi baru.
2. H. Bonner (1975): interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu
manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan
memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.
3. Keith Davis Human Relation at Work adalah interaksi antara seseorang
dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan.
Ditinjau dari kepimpinannya, yang bertanggungj awab dalam suatu kelompok
merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk
bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis
dan sosial.
4. Ferdinand Tonnies: menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat
mempunyai dua jenis pergaulan yaitu: (1) Gemeinscaft, hal yang dialami oleh
orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya olek karena
pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak rasional; (2)
Gessellscaft, pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga
anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut.
HAM dalam arti luas :
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap
muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga
menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak.
Suksesnya

seseorang

dalam

melaksanakan

Human

Relations

karena

ia

berkomunikasi secara etis, ramah, sopan, menghargai, dan menghormati orang lain.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 51

Human Relations ini dilakukan dimana saja > di rumah, pasar, kampus, toko, dalam
bis, kereta api, dan sebagainya.
Kesimpulan:
Proses interaksi melibatkan perasaan, kata yang diucapkan dalam komunikasi,
mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia
secara luas mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahas untuk
mendapatkan pemecahan masalah.
Tujuan HAM
Tujuan dari HAM adalah:
1. Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam
penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan
konflik seminimal mungkin.
2. Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
3. Memperoleh pengetahuan dan informasi baru.
4. Menumbuhkan sikap kerjasama.
5. Menghilangkan sikap egois/paling benar.
6. Menghindari dari sikap stagnan karena manusia adalah makhluk homo
socius; mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta
memberikan bantuan.
Faktor-Faktor dalam HAM
Faktor-faktor dalam hubungan antar manusia adalah:
1. Faktor yang mendasari interaksi sosial.
2. Faktor yang menentukan interaksi sosial.
Faktor yang Mendasari Interaksi Sosial
Interaksi sosial melibatkan individu secara fisik maupun psikologis. Faktor utama
dalam proses internalisasi antara lain :
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 52

1. Imitasi adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu di luar dirinya/


meniru. Hal yang perlu diperhatikan sebelum meniru adalah mempunyai minat
dan perhatian yang besar, sikap menjunjung tinggi, pandangan meniru akan
memperoleh penghargaan sosial yang tinggi.
2. Sugesti adalah proses individu menerima cara pandang orang lain tanpa kritik
lebih dulu. Syarat untuk mempermudah sugesti adalah: (1) hambatan berpikir,
akibat rangsangan emosi proses sugesti diterima secara langsung; (2) pikiran
terpecah-pecah/disasosiasi, mengalami pemikiran yang terpecah-pecah; (3)
otoritas/prestise, menerima pandangan dari seseorang yang memiliki prestise
sosial tinggi; (4) mayoritas, menerima pandangan dari kelompok mayoritas;
(5) kepercayaan penuh, penerimaan pandangan tanpa pertimbangan lebih
lanjut.
3. Identifikasi adalah proses yangberlangsung secara sadar, irasional, berdasar
perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi berguna untuk melengkapi
sistem norma-norma yang ada. Menurut Sigmund Freud identifikasi
merupakan cara belajar norma dari orang tuanya.
4. Simpati adalah perasaan tertarik individu terhadap orang lain yang timbul atas
dasar penilaian perasaan.
Faktor yang Menentukan Interaksi Sosial
Cara seseorang melakukan interaksi sosial dengan menggunakan komunikasi antar
individu atau komunikasi interpersonal.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan hubungan personal yang baik antara lain:
1. Rasa percaya.
2. Sikap sportif.
3. Sikap terbuka dan sikap tertutup.
Rasa Percaya
Secara ilmiah percaya didefinisikan mangandalkan perilaku orang untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang
penuh resiko (Eiddin, 1967: 224-234).
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 53

Keuntungan rasa percaya kepada orang lain adalah meningkatkan komunikasi


interpersonal (membuka saluran komunikasi, memperlancar pengiriman informasi,
memperluas peluang mencapai tujuan); mengurangi hambatan interpersonal.
Faktor yang menumbuhkan rasa percaya adalah:
1. Menerima, kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan
berusaha mengendalikan.
2. Empati, paham dengan keadaan orang lain.
3. Kejujuran, menyebabkan perilaku dapat diduga.
Sikap Sportif
Sikap yang mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam komunikasi yang
terjadi dalam interaksi sosial. Jack R. Gibb mengemukakan enam perilaku yang
menimbulkan sikap sportif.
Iklim defensif meliputi: evaluasi, kontrol, strategi, netralitas, superioritas dan
kepastian. Sedangkan iklim suportif meliputi: deskripsi, orientasi masalah,
spontanitas, empati, persaamaan dan profesionalisme.
1. Evaluasi dan deskripsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap orang lain, memuji
atau mengecam. Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau persepsi tanpa
melakukan penilaian.
2. Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah
orang lain, mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya.
Orientasi masalah adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama
mencari pemecahan masalah.
3. Strategi dan spontanitas. Strategi adalah penggunaan tujuan atau manipulasi
untuk mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya sikap jujur.
4. Netralitas dan Empati. Netralitas adalah sikap impersonal, memperlakukan
orang lain sebagai objek. Empati artinya memperlakukan orang lain
sebagaimana mestinya.
5. Superioritas dan persamaan. Superioritas artinya seseorang lebih tinggi karena
status, kekuasaan, kemampuan, intelektual, kekayaan atau kecantikan.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 54

Persamaan adalah sikap memperlakukan seseorang secara horisontal dan


demokratis.
6. Kepastian dan Profesionalisme. Individu yang memiliki kepastian bersifat
dogmatis, egois, dan melihat pendapatnya merupakan kebenaran yang mutlak.
Profesionalisme adalah kesediaan meninjau kembali pendapat orang lain.
Sikap Terbuka dan Sikap Tertutup
Perbedaan karakteristik orang yang terbuka dan orang yang tertutup yaitu:
1. Sikap terbuka: menilai pesan secara objektif dengan menggunakan data dan
keajegan logika; membedakan dengan mudah, melihat suasana ; berorientasi
pada isi pesan; mencari informasi dari berbagai sumber; lebih bersifat
profesionalisme dan berusaha mengubah kepercayaan; mencari pengertian
pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan.
2. Sikap tertutup: menilai pesan berdasarkan motif; berpikir simplisis tanpa
suasana; bersandar pada banyak sumber pesan daripada isi pesan; kaku dan
memegang teguh sistem kepercayaan; menolak dan mengabaikan pesan yang
tidak konsisten dengan sistem kepercayaan.
Teknik-Teknik HAM
Teknik hubungan antar manusia terbagi dalam:
1. Tindakan sosial.
2. Kontak sosial.
3. Komunikasi sosial.
4. Teori hubungan antar manusia.
Tindakan Sosial
Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat
mempengaruhi individu lain dalam masyarakat. Tindakan sosial dibedakan menjadi :
1. Tindakan rasional instrumental: tindakan yang memperhitungkan kesesuaian
antara cara dan tujuan atau antara efisiensi dengan efektifitas.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 55

2. Tindakan rasional berepresati nilai: tindakan yang berkaitan dengan nilai dasar
dalam masyarakat.
3. Tindakan tradisional: tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan adat
istiadat atau kebiasaan.
4. Tindakan afektif: tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok
berdasarkan perasaan atau emosi.
Kontak Sosial
Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan
terjadinya awal interaksi sosial.
Kontak sosial dibedakan:
1. Cara pihak yang berkomunikasi; baik langsung maupun tidak langsung.
2. Cara terjadinya; kontak primer maupun kontak sekunder.
Komunikasi Sosial
Proses komunikasi terjadi saat kontak sosial berlangsung. Secara harfiah komunikasi
merupakan hubungan atau pergaulan dengan orang lain.
Teori Hubungan Antar Manusia
1. Teori transaksi (model pertukaran sosial) HAM berlangsung mengikuti
kaidah transaksional.
2. Teori peran Pergaulan sosial sudah ada skenario yang disusun oleh
masyarakat yang mengatur apa dan bagaimana peran tiap orang dalam
pergaulannya.
3. Teori permainan Klarifikasi manusia terbagi menjadi tiga yaitu anak-anak,
dewasa dan orang tua. Masing-masing individu mempunyai sifat yang khas.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 56

Konsep Diri
Definisi Konsep Diri menurut Wiiliam D. Brooks adalah those physical, social, and
psychological perceptions of ourselves that we have derived from experiences and our
interaction with others.
Konsep diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam
komunikasi antar pribadi. Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positip.
Konsep diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan
hidup seseorang, karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu operating
sistem yang menjalankan suatu komputer. Konsep diri dapat mempengaruhi
kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri yang jelek akan mengakibatkan rasa
tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang
menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak
berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku
inferior lainnya.
Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba halhal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga,
berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positip, dan dapat menjadi
seorang pemimpin yang handal.
Komunikan yang berkonsep diri positip adalah Komunikan yang Tembus Pandang
(transparent). Faktor yang mempengaruhi: orang lain, significant others, reference
group.
Dua macam konsep diri adalah sebagai berikut :
1. Konsep diri negatif: peka pada kritik; responsif sekali pada pujian; hiperkritis;
cenderung merasa tidak disenangi orang lain; bersikap pesimitis pada
kompetensi.
2. Konsep diri positif: yakin akan kemampuan mengatasi masalah; merasa setara
dengan orang lain; menerima pujian tanpa rasa malu; sadar akan keinginan
dan perilaku tidak selalu disetujui oleh orang lain; mampu memperbaiki diri.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 57

Hal-hal yang perlu dipahami tentang konsep diri adalah :


1. Dipelajari melalui pengalaman dan interaksi individu dengan orang lain.
2. Berkembang secara bertahap.
3. Ditandai dengan kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan (positif).
4. Negatif ditandai dengan hubungan individu dan sosial yang mal adaptif.
5. Merupakan aspek kritikal yang mendasar dan pembentukan perilaku individu.
Hal-hal yang penting dalam konsep diri adalah :
1. Nama dan panggilan anak.
2. Pandangan individu terhadap orang lain.
3. Suasana keluarga yang harmonis.
4. Penerimaan keluarga
Komponen konsep diri adalah :
1. Gambaran diri adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik sadar maupun
tidak sadar. Meliputi : performance, potensi tubuh, persepsi dan perasaan
tentang ukuran dan bentuk tubuh.
2. Ideal diri adalah persepsi individu tentang perilakunya yang disesuaikan
dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita.
3. Harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan cara
menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut.
4. Peran diri adalah pola perilaku sikap nilai dan aspirasi yang diharapkan
individu berdasarkan posisinya dimasyarakat.
5. Identitas diri adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari
pengamatan dan penilaian sebagai sintesis semua aspek konsep diri sebagai
sesuatu yang utuh.
Teori Johary Windows
Hubungan antara konsep diri dan membuka diri dapat dijelaskan dengan Johari
Window. Penjelasan Johari Window tentang tingkat keterbukaan dan tingkat
kesadaran tentang diri kita.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 58

Joseph Luft dan Harrington Ingham, mengembangkan konsep Johari Window sebagai
perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan
sebagai sebuah jendela. Jendela tersebut terdiri dari matrik empat sel, masingmasing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang
disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah
tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari.
Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti
nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Ketika memulai sebuah
hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin
lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertikal sehingga
mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan
hubungan interpersonal kita.
Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang
lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan,
keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan
menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miss
komunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat
kepercayaan orang.
Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak.
Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen
A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan
berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui
orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim.
Unknown area adalah informasi yang tidak diketahui oleh orang lain dan diri kita.
Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu
akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya ketika
pertama kali seneng sama orang lain selain anggota keluarga kita. Kita tidak pernah
bisa mengatakan perasaan cinta. Jendela ini akan mengecil sehubungan kita tumbuh
dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari pengalaman.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 59

Daerah publik adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh dirinya dan
orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh orang
lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya.
Daerah tersembunyi adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh diri
sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang lain.
Oleh karena adanya perbedaan individual, maka besarnya masing-masing daerah pada
seseorang berbeda dengan orang lain.
Pengenalan diri dapat dilakukan melalui 2 tahap, tahap yang pertama pengungkapan
diri (self-disclosure) dan tahap yang kedua menerima umpan balik (feedback). Tahap
pengungkapan diri, orang memperluas daerah C (lihat gambar 2), sedangkan untuk
memperluas daerah B dibutuhkan umpan balik dari orang lain (lihat gambar 3).
Akhirnya, ia akan mempunyai daerah publik (A) yang semakin luas (lihat gambar 4).

Kesimpulan
Setelah seseorang melakukan upaya mengenali kekuatan dan kelemahan diri, orang
lain akan menyadari siapa saya? Mengenal diri bukanlah tujuan. Pengenalan diri
adalah sebagai wahana (sarana) untuk mencapai tujuan hidup. Oleh karenanya, setelah
seseorang dapat menjawab pertanyaan siapa saya? maka pertanyaan selanjutnya
adalah saya ingin menjadi siapa? Jawaban atas pertanyaan tersebut tentunya beragam,
sesuai dengan peran-peran yang dimainkannya. Manusia memiliki kemampuan untuk
mengubah atau mengembangkan diri.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 60

Bab 3
KOMUNIKASI DALAM BISNIS
Dan ingatlah, mendengar dengan efektif jauh lebih sulit daripada berbicara. Jika
Anda pembicara, belajarlah mendengar. Sebab mendengar sama pentingnya dengan
berbicara. Menurut pakar, pembicara terbaik adalah pendengar terbaik.

Perusahaan sebagai organisasi bisnis juga melakukan komunikasi. Komunikasi dalam


perusahaan disebut komunikasi bisnis. Jika dibandingkan komunikasi individu,
komunokasi bisnis lebih rumit dan kompleks. Komunikasi dalam bisnis bisa berupa
komunikasi internal, komunikasi eksternal, bersifat normal ataupu informal, dapat
berbentuk verbal maupun nonverbal.
Memahami Komunikasi Bisnis
Dalam dunia bisnis,baik yang berskala kecil,menengah dan besar, orang-orang
yang ada dalam organisasi bisnis (pelaku bisnis)tak dapat terlepas dari kegiatan
komunikasi.Oleh karenanya, bagi mereka, komunikasi merupakan factor yang sangat
penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi. Mereka dapat menggunakan
berbagai media komunikasi yang ada, baik yang tradisional maupun modern sebagai
sarana penyampaian pesan-pesan bisnis.
BENTUK DASAR KOMUNIKASI
Menurut William C.Himstreet dan Wayne Murlin Baty Dalam Business
communications: Prinsiples and Methods, komunikasi adalah suatu proses pertukaran
imformasi antarindifidu melalui suatu system yang biasa (lazim) baik dengan simbol
simbol, maupun perilaku atau tindakan. Pengertian komunikasi ini paling tidak
melibatkan dua orang atau lebih dengan menggunakan cara cara berkomunikasi
yang biasa dilakukan oleh seseorang seperti melalui lisan, tulisan, maupun sinyalsinyal nonverbal.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 61

Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antarpribadi maupun


komunikasi lintas budaya.Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari hari
antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu.Sedangkan komunikasi
lintas budaya merupakan bentuk komunikasi yang dilakukntara dua orang atau
lebih,yang masing-masing memiliki budaya yang bebeda. Komunikasi bisnis adalah
komunikasi yang digunakan dalam dunia` bisnis yang mencakup berbagai macam
bentuk komunikasi baik komunikasi, verbal maupun nonverbal.Ada dua bentuk dasar
komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis yaitu:
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim
digunkan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain melalui tulisan
maupun lisan. Bentuk komunikasi ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi
dengan baik.
Dalam dunia bisnis dapat dijumpai beberapa macam contoh komunikasi
verbal, misalnya:
Membuat dan mengirim surat teguran kepada nasabah yang menunggak
pembayarannya.
Membuat dan mengirim surat penawaran harga barang kepada pihak lain.
Membuat dan mengirim surat komfirmasi barang kepada pelanggan.
Membuat dan mengirim surat pemesanan barang (order) kepada pihak lain.
Membuat dan mengirim surat aduan (claim) kepada pihak lain.
Membuat dan mrengirim surat permintaan barang kepada pihak lain.
Membuat dan mengirim surat penolakan kerja.
Membuat dan mengirim surat kontrak kerja kepada pihak lain.
Memberi imformasi kepada pelanggan yang meminta imformasi tentang produkproduk baru.
Berdiskusi dalam suatu tim kerja.
DLL.
Komunikasi bisnis yang efektif sangat tergantung pada keterampilan seseorang
dalam mengirim maupun menerima pesan.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 62

2. Komunikasi Nonverbal
Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah
komunikasi

nonverbal

(nonverbal

communications).Menurut

teori

antropologi,sebelum manusia menggunakan kata-kata, manusia telah menggunakan


gerakan-gerakan tubuh,bahasa tubuh sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang
lain. Beberapa contoh perilaku yang menunjukkan komunikasi nonverbal:
Menggerakkan gigi untuk menunjukkan kemarahan.
Mengerutkan dahi untuk menunjukkan seseorang sedang berpikir.
Berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melamun.
Tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa
senang,simpati, dan penghormatan.
Menggelengkan muka untuk menunjukkan sikap tidak senang atau antipasti
terhadap orang lain.
Menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau kebenaran.
Pada umumnya, bentuk komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang
terstruktur yang membuat komunikasi nonverbal sulit untuk dipelajari.Komunikasi
penyampaian suatu usaha.

3. Pentingnya Komunikasi Nonverbal


Komunikasi nonverbal penting artinya bagi pengirim dan penerima
pesan,karena sifatnya yang efisien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa
harus berpikir panjang,dan pihak audiens juga dapat menangkap artinya dengan cepat.
4. Tujuan Komunikasi Nonverbal
1. Menyediakan/memberikan imformasi.
2. Mengatur alur suatu percakapan.
3. Mengekspresikan emosi.
4. Memberi sifat,melengkapi,menentang,atau mengembangkan pesan-pesan verbal.
5. Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain.
6. Mempermudah tugas-tugas khusus,misalnya bagaimana meeengayunkan tongkat
golf yang baik dan benar.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 63

PEMAHAMAN PROSES KOMPOSISI


A.

Proses Penyusunan Pesan Bisnis

Dalam fase perencanaan, dirancang hal hal yang cukup mendasar, seperti maksud /
tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok pesan pesan yang
akan disampaikan, dan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan
pesan.
Proses penyusunan pesan bisnis umumnya terdiri atas 3 (tiga) tahap sederhana,
yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan revisi :
1.

Perencanaan pesan

Dalam tahap ini ditentukan hal hal yang mendasar dari suatu pesan yang akan
dikomunikasikan. Secara rinci tahap perencanaan tersebut meliputi :
-

Penentuan tujuan.

Analisis audiens

Penentuan pokok ide

Pemilihan saluran dan media

2.

Penyusunan pesan

Tahap berikutnya adalah mengorganisasian ide ide selanjutnya dituangkan dalam


bentuk draf. Proses ini dimulai dari merangkai kata, kalimat, paragraf, dan memilih
ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide bahasanya.
Pengorganisasian dan penyusunan dokumen dimulai dari penyusunan kata kata,
kalimat, kalimat, paragraf, serta memilih ilustrasi yang akan digunakan untuk
mendukung ide/gagasan.
Tahap itu meliputi 2(dua) kegiatan, yaitu :
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 64

Mengorganisasikan pesan

Mengformulasikan pesan

3.

Merevisikan pesan

Pemeriksaa yang lebih detail juga dilakukan atas format penulisan, tanda baca, dan
tata bahasa.
Berbagai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah :
-

Menyunting pesan

Menulis ulang

Memproduksi pesan

Mencetak pesan

Setelah itu, seluruh maksud dan isi pesan harus ditelaah kembali dan substansi pesan
yang ingin disampaikan maupun gaya penulisannya, struktur kalimat yang digunakan,
bagaimana tingkat pemahamannya.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 65

PENENTUAN TUJUAN
Sebelum memutuskan untuk menyampaikan pesan pesan bisnis kepada pihak lain,
anda perlu terlebih dahulu menjawab tiga pertanyaan penting, yaitu apakah tujuan
tersebut realistis, apakah waktunya sudah tepat, dan apakah tujuannya dapat diterima
organisasi tersebut.
1. Mengapa Tujuan Harus Jelas
Tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan anda mencapai tujuan yang
dikehendaki. Penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat membantu
proses pengambilan keputusan yang mencakup antara lain:
a.

Keputusan untuk meneruskan pesan

b.

Keputusan untuk menanggapi Audiens

c.

Keputusan untuk memusatkan isi pesan

d.

Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan

2. Tujuan Komunikasi Bisnis


https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 66

Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis, yaitu: memberi informasi,
melakukan persuasi, dan melakukan kolaborasi dengan audiens.
3. Cara Menguji Tujuan
Penentuan tujuan yang baik tentunya harus mudah diaplikasikan dalam dunia nyata.
Oleh karena itu, untuk menguji apakah suatu tujuan yang telah ditetapkan tersebut
sudah baik atau belum, perlu dilakukan pengujian dengan empat pertanyaan berikut:
a. Apakah tujuan tersebut relistik?
b. Apakah waktunya tepat?
c. Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat?
d. Apakah tujuan selaras dengan tujuan organisasi perusahaan?
Apabila jawaban terhadap keempat pertanyaan tersebut adalah tidak, sebaiknya
pesan jangan disampaikan. Apabila tetap disampaikan, tujuan tidak akan terscapai,
atau hasilnya tidak seperti yang diharapkan.
ANALISIS AUDIENS
Bila suatu komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah
berikutnya adalah memperhatikan audiens yang dihadapi.
1. Cara Mengembangkan Profil Audiens
Dalam kasus ini, komunikator perlu melakukan investigasi untuk mengantisipasi
reaksi mereka.
a. Menentukan Ukuran dan Komposisi Audiens
b. Siapa Audiensnya
c. Reaksi Audiens
d. Tingkat Pemahaman Audiens
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 67

e. Hubungan Komunikator Dengan Audiens


2. Cara Memuaskan Audiens Akan Kebutuhan Informasi
Kunci komunikasi yang efektif adalah dengan menentukan kebutuhan informasi
audiens, dan selanjutnya berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Ada lima tahap
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audiens, yaitu:
a. Temukan apa yang dicari oleh audiens
b. Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan
c. Berikan semua informasi yang diperlukan
d. Pastikan bahwa informasinya akurat
e. Tekankan ide ide yang paling menarik bagi audiens
3. Cara Memuaskan Audiens
Beberapa jenis pesan bertujuan memotivasi audiens untuk memotivasi audiens untuk
mau mengubah perilaku mereka. Tetapi, pemberian motivasi ini sering menghadapi
kendala. Salah satu cara mengatasi kendala tersebut dalah dengan mengatur pesan
pesan sedemikian rupa sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima audiens
dengan mudah.
Pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan memberikan
argumentasi yang rasional. Meskipun pendekatan dengan argumentasi merupakan
cara yang baik untuk menarik audiens, perlu juga untuk mencoba menggunakan
pendekatan emosional audiens.
SELEKSI SALURAN DAN MEDIA
Pesan pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide ide dapat
disampaikan melalui dua saluran, yaitu saluran lisan dan tertulis.
1. Komunikasi Lisan
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 68

Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan adalah kemampuan memberikan umpan
balik dengan segera. Saluran ini digunakan apabila pesan yang disampaikan
sederhana, tidak diperlukan catatan permanen, dan audiens dapat dibuat lebih
nyaman.
2. Komunikasi Tertulis
Pesan pesan yang tertulis juga memiliki berbagai macam bentuk, seperti surat,
memo, proposal dan laporan. Salah satu kelebihan komunikasi tertulis adalah bahwa
penulis memiliki kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan pesan
mereka.
PENGORGANISASIAN PESAN BISNIS
A.

Mengorganisasikan pesan bisnis


Komunikasi yang tidak diorganisasikan dfngan baik bermasalah dalam isi,

pengelompokan, dan urutan butir butir pesan. Pesan yang tidak diorganisasikan
dengan baik akan sulit dipahami dan berakibat adanya rasa frustasi pada penerima.
Hal hal berikut bisa menyebabkan tidak baiknya pesan bisnis:
1.

Bagian awal terlalu panjang (bertele tele)

2.

Mamasukan hal ha yang tidak relevan dan tidak logis.

3.

Informasi penting terlupakan

4.

Pengelompokan dan urutan pesan tidak menunjukan satu kesatuan yang logis.

Mengorganisasikan pesan yang baik dapat dilakukan melalui 3 (tiga) langakah


berikut:
1.

Menetapkan ide atau gagasan pokok.

Setiap pesan bisnis memiliki satu ide/gagasan pokok. Ide/gagasan pokok merupakan
inti atau tema sentral pesan.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 69

2.

Mangelompokkan ide/gagasan.

Dalam penyiapkan pesan yang panjang dan kompleks, pembuatan diagram yang
skematis atau kerangka yang akan membantu membayangkan hubungan antara bagian
bagian pesan.
3.

Memutuskan pola atau pendekatan urutan gagasan.

Setelah menetapkan ide pokok dan mengelompokan ide, perlu diputuskan pola atau
pendekatan yang dipergunakan dalam menentukan urutan penyajian ide/gagasan.
Berdasarkan reaksi audiens, terdapat empat bentuk oeganisasi pesan binis, yaitu:
1.

Direct request

Adalah pesan yang penyampaiannya langsung pada poin yang dituju, dapat berbentuk
surat dan memo.
2.

Pesan rutin, good news atau good will.

Adalah pesan atau informasi yang disampaikan secara rutin yang merupakan bagian
dari bisnis tetap.
3.

Bad news

Adalah pesan pesan yang tidak menyenangkan dan berpotensi menimbulkan


kekecewaan.
4.

Pesan persuasif

Bertujuan membujuk dan penerima tidak tertarik padapesan tersebut.


Keberhasilan Komunikasi dalam Organisasi
Keberhasilan dalam komunikasi dalam suatu organisasi merupakan modal penting
bagi pencapaian sasaran atau tujuan organisasi tersebut. Keberhasilan komunikasi
yang tercermin dalam efektifitas dan efisiensinya merupakan alat perekat
organisasi,yang juga mempengaruhi nama (godwill) organisasi yang bersangkut.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 70

A.

HUBUNGAN KOMUNIKASI

Dalam masyarakat muncul berbagai macam bentuk organisasi baik itu organisasi yang
berskala kecil maupun yang besar.Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang
saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan komunikasi adalah
perekat (lem) yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut secara bersamasama dapat melakukan fungsinya dengan baik.
Untuk mencapai tujuan suatu organisasi, diperlukan adanya suatu proses komunikasi
yang dapat mentransper pesan-pesan dari pengirim ke penerima pesan. Secara umum,
komunikasi mempunyai dua fungsi penting dalam organisasi:
1.

Komunikasi memungkinkan orang-orang untuk saling bertukar imformasi

2.

Komunikasi membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam


organisasi yang terpisah dari anggota lainnya.

Umumnya, organisasi sangat tergantung pada komunikasi untuk mencapai tujuannya.


Beberapa kegiatan organisasi yang berkaitan dengan pertukaran imformasi.
a.

Menetapkan Tujuan

Untuk menetapkan suatu tujuan, mereka yang terlibat dalam organisasi baik staf
manajemen puncak, manajemen menengah, manajemen bawah dan karyawan,perlu
melakukan berbagai pembahasan yang serius dan cukup matang.
b.

Membuat dan Melaksanakan Keputusan

Tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi dapat tercapai bila orang-orang
dalam

organisasi

tersebut

membuat

keputusa-keputusan

yang

mendukung

terlaksananya tujuan, serta mematuhi keputusan yang telah disepakati.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 71

c.

Mengukur Prestasi Kerja

Mengukur prestasi kerja organisasi secara menyeluruh sangat diprrlukan terjalinnya


komunikasi yang antarunit yang ada dalam organisasi tersebut.
d.

Merekrut dan Mengembangkan Staf

e.

Pelayanan Pelanggan

Semua organisasi akan berhubungan dengan para customer atau pelanggannya dengan
menggunakan komunikasi, baik dalam bentuk formal maupun nonformal. Dalam
kaitannya dengan pelayanan pelanggan (customer service),komunikasi juga
mempunyai peranan penting.
f.

Negosiasi dengan Pemasok

Melakukan

negosiasi

dengan

berbagai

pihak

dan

menyampaikan

laporan

perkembangan suatu perusahaan kepada pihak lain yang berkepentingan, tentu saja
memerlukan komunikasi yang dapat memuaskan kedua belah pihak yang sedang
bernegosiasi.
g.
Untuk

Membuat Produk
menuangkan

idea

tau

gagasan

mengenai

produk

baru,

kemudian

menempatkannya dalam proses produksi, sampai akhirnya menjadi suatu produk yang
siap dipasarkan, diperlukan komunikasi. Seorang perancang (designer) harus
merancang produk;pemasar melakukan penelitian pasar; dan manejer penjualan
melakukan kampanye penjualan.
h.

Berinteraksi dengan Peraturan yang Ada

Komunikasi bukan saja tejadi dalam tubuh perusahaan, tetapi juga antara perusahaan
dengan pemerintah. Sebagai pemerintah sudah seharusnya melindungi kepentingan
masyarakat.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 72

B.

POLA KOMUNIKASI

Secara umum, pola komunikasi (patterns vof communication) dapat dibedakan


kedalam saluran komunikasi formal (formal communications channel) dan saluran
komunikasi nonformal (informal communications channel).
1.

Saluran Komunikasi Formal

Dalam satu organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan Nampak berbagai
macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab
dan wewenangnya. Mengenai komunikasi formal antara lain:
a.

Komunikasi dari Atas ke Bawah


Komunikasi dari atas ke bawah (top-down atau downward communications)
merupakan transformasi imformasi dari pimpinan dalam semua level
kebawahan. Aliran dari atas kebawahan tersebut, umunya terkait dengan
tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Komunikasi dari
atas kebawah tersebut dapat berbentuk lisan maupun tulisan.
Menurut Katz dan Kahn, komunikasi dari atas kebawah mempunyai lima
tujuan pokok, yaitu:
1.

Untuk memberikan pengarahan atau intruksi kerja tertentu.

2.

Untuk memberikan imformasi mengapa suatu pekerjaan harus


dilaksanakan.

3.

Untuk

memberikan

imformasi

tentang

prosedur

dan

praktik

organisasional.
4.

Untuk memberikan umpan balik pelaksanaan kerja karyawan.

5.

Untuk menyajikan imformasi mengenai aspek ideology dalam


membantui organisasi menanamkan pengertian tentangf tujuan yang
ingin dicapai.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 73

Kelemahan dari saluran komunikasi dari atas kebawah ini adalah


kemungkinan terjadinya penyaringan ataupun sensor imformasi penting yang
ditujukan kepada bawahannya.
b.

Komunikasi dari Bawah Keatas


Komunikasi dari bawah keatas (battomup atau upward communications)
berarti alur imformasi berasal dari bawahan menuju ke atasan. Untuk
mencapai komunikasi dari bawah ke atas, para manejer harus benar-benar
memiliki rasa percaya kepada bawahannya.
Salah satu kelemahan komunikasi dai bawah keatas adalah adanya
kemungkinan bawahan hanya menyampaikan imformasi (laporan) yang baikbaik saja (ABS/Asal bapak senang),sedangkan imformasi yang agaknya
mempunyai pesan negative atau tidak disenangi manejer cenderung disimpan
dan tidak disampaikan.
Berikut ini adalah sebuah bagan organisasi yang menggambarkan alur
komunikasi dari bawah keatas.

c.

Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal (horizontal communications) atau sering disebut juga
dengan istilah komunikasi lateral (lateral communication) adalah komunikasi
yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar/sederajat dalam
suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan
persuasi, mempengaruhi,dan memberikan imformasi kepada bagian atau
departemen yang memiliki kedudukan sejajar. Komunikasi horizontal bersifat
koordinatif diantara mereka yang memiliki posisi sederajat.

d.

Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal (diagonal communications) melibatkat antara dua
tingakat (level) organisasi yang berbeda. Bentuk komunikasi diagonal mimang
menyimpang dari bentuk-bentuk komunikasi tradisional yang ada, seperti
komunikasi dari bawah keatas dan komunikasi dari atas kebawah.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 74

e.

Keterbatasan Komunikasi Formal


Meskipun saluran komunikasi formal sangat penting bagi organisasi besar,
namun ia memiliki dampak yang kurang menguntungkan baik dari sudut
pandang individu maupun perusahaan.

2.

Saluran Komunikasi Imformal

Dalam jaringan komunikasi imformal orang-orang yang ada dalam dalam suatu
organisasi tanpa mempedulikan jenjang hierarkhi, pangkat dan kedudukan/ jabatan,
dapat berkomunikasi secara jelas.

CARA MENGELOLA KOMUNIKASI

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam hal mengelola komunikasi yaitu:
1.

Penanganan Pesan-pesan Rutin

Dalam organisasi besar, pada umumnya volume pesan-pesan (tertulis) adalah lebih
banyak daripada dalam organisasi yang berskala kecil, tetapi semua perusahaan
memusatkan perhatiaannya pada bagaimana memaksimumkan mamfaat (benefit) dari
kegiatan komunikasi dengan biaya (cost) tertentu.untuk memaksimumkan mamfaat
dan meminimumkan biaya tersebut, manajer perlu memperhatikan berbagai hal
berikut:
a. Mengurangi Jumlah Pesan
b. Intruksi yang Jelas
c. Mendelegasikan Tanggung Jawab
d. Melatih Petugas
2.

Penanganan Krisis Komunikasi

Mengelola arus pesan-pesan dari hari ke hari adalah suatu hal yang biasa, tetapi tes
keterampilan komunikasi yang sebenarnya adalah pada saat munculnya krisis
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 75

komunikasi dalam suatu organisasi. Semakin besar tantangan atau resiko yang harus
dihadapi, semakin tinggi tingkat kemampuan atau keterampilan yang dibutuhkan.
Krisis komunikasi ini merupakan suatu ajang uji coba keterampilan yang cukup
menantang.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam situasi krisis komunikasi antara lain:
1. Siapkan tim yang terampil/cekatan dalam penanganan krisis
2. Usahakan manajemen puncak segera bertindak pada saat krisis terjadi
3. Ciptakan sebuah pusat imformasi sebagai representasi perusahaan yang
dilengkapi dengan berbagai peralatan elektronik komunikasi.
4. Dll

MENINGKATKAN KOMUNIKASI KETERAMPILAN

Meningkatkan komunikasi keterampilan sangat penting dalam dunia bisnis,karena


Keterampilan anda dalam berkomununikasi akan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan anda dalam dunia bisnis. Anda perlu kemampuan berkomunikasi dengan
orang lain secara efektif dan efisien.
BERBICARA DAN MENYIMAK
A.

Berbicara.

Berbicara secara langsung merupakan salah satu cara berkomunikasi yang disukai
karena sifatnya yang spontan. Penyampaian informasi secara lisan melalui
pengungkapan kata-kata disebut berbicara (Wursanto dalam Haryani, 2001 : 236).
B.

Kelebihan dan Kekurangan dalam Berbicara.

1.

Kelebihan, seperti sifatnya yang tidak merepotkan, waktu yang diperlukan

lebih sedikit, tidak memerlukan bentuk komposisi atau baku, tidak perlu menulis,
serta tidak perlu mengirimkan pesan tersebut kepada orang yang dituju.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 76

2.

Kekurangan.

Kerana sifat berbicara yang spontan, maka kualitas komunikasi tergantung

pada kemampuan seseorang untuk mengucapkannya.


o

Jika orang lain sedang berbicara dan tidak diberi perhatian, maka

kemungkinan besar poin penting akan hilang.


o

Audiens sering kali menilai isi pembicaraan berdasarkan penampilan fisik,

tanpa mendengar terlebih dahulu apa yang disampaikan.


C.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran berbicara.

1.

Pengetahuan.

Seseorang yang memiliki pengetahuan luas, pada umumnya memiliki lebih banyak
pembendaharaan kata dan mampu memahami hubungan diantara berbagai fenomena.
2.

Inteligensia.

Seseorang dengan intelegensi tinggi akan mampu membuat relevansi antara fenomena
dengan lebih cepat dan lebih akurat.
3.

Kepribadian.

Sikap percaya diri memungkinkan seseorang untuk lebih leluasa berbicara dihadapan
orang banyak serta mengemukakan gagasan-gagasan yang mungkin tidak sepaham
dengan pendapat audiens.
4.

Pengalaman.

Pengalaman itu menyebabkan seseorang terbiasa dalam menghadapi segala sesuatu


pada saat berbicara.
5.

Biologis.

Masalah biologis berhubungan dengan alat-alat berbicara pada orang tersebut,


misalnya kelainan pada rahang, bibir, gigi, dan lidah.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 77

D.

Menyimak.

1.

Pengertian Menyimak.

Menyimak (listening) didefinisikan sebagai kegiatan yang bersifat fisikal dimana


seseorang menerima, memperhatikan serta memahami suara (Barker dalam Haryani,
2001 : 242).
2.

Proses Menyimak.

a.

Mendengarkan.

Aktivitas fisik dimana seseorang menerima suara melalui indra pendengaran.


b.

Memperhatikan.

Perhatian yang selektif terhadap rangsangan tertentu.


c.

Memahami.

Pesan yang dikirim dalam simbol-simbol yang dilihat atau yang didengar akan
diberikan makna.
d.

Mengingat.

Pesan yang telah diterima dan diinterpretasikan kemudian diletakkan dalam ingatan.
e.

Mengvaluasi.

Pesan yang disampaikan akan diukur bukti-buktinya, akan dibedakan mana fakta dan
opininya.
f.

Menanggapi.

Menanggpi pesan yang disampaikan dengan memberikan umpan balik (feedback)


Gambar : Proses menyimak

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 78

Bab 3
KOMUNIKASI TULIS DALAM PRAKTEK
Dalam segala situasi, Anad hanya punya 90 detik untuk menciptakan kesan pertama
yang baik. Riset menunjukkan bahwa 93% dari kesan pertama atau first impression
itu, ditentukan oleh komunikasi yang sifatnya non verbal, oleh bagaimana cara Anda
berbicara, oleh bagaimana Anda terlihat dan oleh bagaimana Anda berperilaku.

KORESPONDENSI
A.

Pengertian Surat/Korespondensi

Surat dapat didefinisikan sebagai suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan informasi secara tertulis oleh suatu pihak ke pihak lain.
Korespondensi atau surat meyurat merupakan salah satu kegiatan yang berbahasa
yang dilakukan dalam komunikasi tertulis.
Korespondensi

berasal

dari

kata

correspondence

(inggris)

atau

Correspondentie (belanda) yang berarti hubungan yang terjadi antara pihak pihak
yang terkait. Hubungan yang terkait dalam bisnis biasanya bersifat resm dan
dilakukan dengan surat menyurat. Oleh karena itu, korespondensi juga diartikan
sebagai sueat menyurat.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 79

B.

Fungsi Surat

Surat memiliki berbagai fungsi sebagai berikut :


a.

alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan atau permohonan, dan


buah pikiran atau gagasan.

b.

Alat bukti tertulis (dokumen tertulis), misalnya surat perjanjian jual beli, surat
nikah, akte kelahiran, KTP, SIM, dan surat ijin usaha.

c.

Alat untuk mengingat, misal surat yang diarsipkan

d.

Bukti historis, misalnya surat bersejarah (SuPerSemar)

e.

Pedoman kerja, misalnya surat perintah dan surat keputusan (instruksi).

C.

Pengelompokan surat
a.

Surat pribadi, merupakan surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya
menyangkut kepentingan pribadi.

b.

Surat dinas, meupakan surat yang isinya berkaitan dengan kepentingan


tugas dan kegiatan dinas instansi.

c.

Surat bisnis, merupakansurat yang digunakan oleh orang/badan yang


menyelenggarakan kegiatan bisnis.

D.

Bagian dan Bentuk Surat

Berikut ini adalah beberapa bagian surat ;


a. Surat pribadi, merupakan surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya
menyangkut kepentingan pribadi.
b. Surat dinas, meupakan surat yang isinya berkaitan dengan kepentingan tugas
dan kegiatan dinas instansi.
c. Surat bisnis, merupakansurat yang digunakan oleh orang/badan yang
menyelenggarakan kegiatan bisnis
Berikut ini adalah beberapa bentuk surat :
a. Bentuk lurus penuh (full block style)

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 80

b. Bentuk lurus (block style)


c. Bentuk setengah lurus (semi block style)
d. Bentuk bertekuk (indented style)
e. Bentuk paragraf menggantung (hanging paragraph style)
E.

Bahasa Surat

a. Bahasa yang digunakan benar dan sesuai kaidah kaidah yang berlaku dalam
dunia surat menyurat.
b. Surat surat resmi atau bisnis hendaknya memenuhi syarat yang baik atau baku,
lazim, dan cermat.
c. Gunakan kata kata yang sudah dikenal

KORESPONDENSI DALAM BISNIS

A. Peran korespondensi dalam bisnis


1. Menciptakan surat yang baik, jelas, dan tepat.
Dalam kehidupan sehari hari, kesalahan dalam penulisan berbagai surat
masih banyak terjadi. Kesalahan tersebut disebabkan tidak ada pengarahan
dan pengendalian mengenai cara menulis surat yang baik, baik di
lingkungan keluarga maupun organisasi, dan masyarakat sendiri terlalu
mudah memaafkan kesalahan dalam penulisan surat.
2. Menciptakan kerja sama yang baik.
Agar bisa kerja sama dengan pihak lain, perusahaan perlu menjaga
komunikasi dengan baik. Pihak lain akan mendukng terciptanya kerja
sama yang baik.
3. Menyebarkan kegiatan
Tidak semua orang dalam perusahaan secara otomatis mengetahui kegiatan
yang terjadi di dalmm perusahaan atau kegiatan yang terjadi antar
perusahaan dengan pihak luar. Korespondensi memegang peranan penting
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 81

dalam menyebarkan kegiatan perusahaan, baik kepada pihak internal


maupun eksternal perusahaan.
PEMBUATAN LAPORAN DAN PROPOSAL
A.

Pengertian Laporan dan Proposal Bisnis.

1.

Laporan Bisnis.

Laporan bisnis adalah suatu pesan yang obyektif, dan tersusun teratur, yang di
gunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasi atau dari satu
institusi/lembaga kelembaga lainnya untuk membatu pengambilan keputusan atau
pemecahan masalah (Himstreet dan baty purwant, 1997 : 88).
2.

Proposal Bisnis.

Proposal bisnis merupaka tulisan yang berisi rencana atau usulan untuk melakukan
suatu kegiatan tertentu (Haryani, 2001 : 198).
B.

Kegunaan Laporan dan Proposal Bisnis.

Laporan dan proposal bisnis digunakan sebagai alat manjerial untuk memberikan
informasi atau memberikan kontribusi pada pembuatan keputusan dan proses
pemecahan masalah. Sasaran dalam menyusun laporan dan proposal adalah
memperjelas dan mempermudah penggunaan informasi.
C.

Bagian pokok Laporan dan Proposal.

1.

Pendahuluan, pada bagian pendahuluan terdapat hal-hal yang perlu

dipertimbangkan, antara lain : Pemberi kuasa, Rencana presentasi, Masalah, Tujuan


penulisan masalah, Ruang lingkup, Metodologi, Sumber-sumber primer atau
sekunder, Latar belakang, Definisi istilah, Keterbatasan, Rekomendasi.
2.

Tubuh dan Isi, dalam bagian ini dikembangkan dan diuraikan hal-hal yang

penting secara rinci.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 82

3.

Penutup, dalam bagian ini merangkum laporan secara menyeluruh, mengambil

kesimpulan atau rekomendasi.


PENULISAN RESUME DAN LAMARAN KERJA
A.

Penulisan Resume
Resume adalah suatu ringkasan yang terstruktur dan tertulis dari pendidikan,

latar belakang, serta kualifikasi sesorang tetang suatu pekerjaan (Bovee dan Thill,
2002:644 ). Resume sering disebut daftar riwayat hidup atau curriculum vitae (CV).
Resume merupakan bentuk promosi yang dibuat oleh pencari kerja dalam upayanya
menjual potensi diri pada saat memasuki dunia kerja.
B.

Penulisan Lamaran Kerja


Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan untuk melamar kerja dan

menjadi pengantar agar pembaca tertarik membaca resume. Surat lamaran kerja selalu
dikirim bersama sama dengan resume.
Pengiriman surat lamaran kerja dapat berupa :
a.

Solicited application letter

Adalah surat lamaran yang dibuat berdasarkan informasi lowongan pekerjaan yang
disebarluaskan melalui media.
b.

Unsolited aplication letter

Adalah surat lamaran yang dibuat atas inisiatif pelamar atau tanpa adanya informasi
lowongan pekerjaan.
Surat lamaran kerja dapat disusun dengan pendekatan AIDA (Attention, Interest,
Desire, dan Action) dan pada umumnya terdiri dari tiga bagian :
1.

Paragraf Pembuka

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 83

Surat lamaran kerja harus dibuat sebaik mungkin agar menarik perhatian(attention).
Surat lamaran kerja harus menyatakan dengan jelas bahwa pelamar sedang melamar
suatu pekerjaan. Oleh karena itu, dalam surat lamaran perlu diidentifikasi jenis
pekerjaan yang diminati.
Surat lamaran yang baik, yang menarik perhatian pembacanya, mencantumkan
hal hal sebagai berikut:
a.

Rangkuman

b.

Sumber informasi

c.

Cuplikan berita

2.

Paragraf isi

Paragraf isi atau pertengahan tidak boleh terlalu panjang, maksimal 3 paragraf.
Paragraf itu hanya berisi penjelasan yang sangat diminati(interest) atau sangat
diharapkan (desire) oleh pembaca, dan jangan mengulang hal yang sudah dijelaskan
dalam resume.
3.

Paragarf penutup

Paragraf terakhir dari surat lamaran kerja umumnya berisi suatu harapan tindakan
(action) sebagaimana yang terdapat dalam surat surat penjualan.

PEMBUATAN RILIS BERITA


A.

Pengertian dan Subjek Rilis Berita.

1.

Pengertian rilis berita.

Rilis berita merupakan informasi yang didesain sedemikian rupa untuk mencapai
audiens yang lebih luas melalui media publik atau surat kabar (Quible, 1996 : 377).
2.

Subjek Rilis Berita.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 84

Produk baru

Pegawai baru

Layanan baru

Aktivitas lain yang layak dipublikasikan

B.

Syarat-Syarat Rilis Berita yang Baik.

1.

Timelines.

Peristiwa terkini atau aptudate akan lebih menarik perhatian publik.


2.

Proxinity.

Surat kabar biasanya memiliki target (segmen) pembaca tertentu. Berita yang
disajikan tentu saja harus sesui dengan target pembacanya, baik menyangkut lokasi,
wawasan, umur, kegiatan, dan lain sebagainya.
3.

Importance.

Pembaca akan menyukai berita-berita yang memang sesuai dengan kepentingannya.


4.

Policy.

Berita-berita yang disajikan dalam suatu surat kabar selalu diseleksi


kesesuaiannyadengan visi, misi dan tujuan surat kabar tersebut atau dengan topik
utama yang telah ditetapkan dalam setiap edisi.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 85

Bab 4
KOMUNIKASI LISAN

Berdasarkan survey pengunjung. Dipercayai bahwa persentase ini dikembangkan


oleh Professor Albert Mehrabian, dan dipublikasi dalam bukunya "Silent Messages"
tahun 1971. Sumber lain menyebutkan hal yang kurang lebih sama, yaitu "What is
Non Verbal communication" - Chapman University, dan "Non Verbal
Communication' oleh Professor Albert Mehrabian (Chicago: Aldine-Atherton, 1972).
Persentase terakhir dari berbagai sumber mengatakan
Kata-kata 7%, Tekanan suara 43% dan Sinyal non verbal 50%.
A.

Komunikasi dalam Kelompok Kecil.


Komunikasi kelompok merupakan cara yang paling efektif untuk

menyelesaikan masalah dalam masyarakat yang demokratis. Cara tersebut melibatkan


orang lain dan menghasilkan keputusan yang mungkin memengaruhi kehidupan
seluruh anggota kelompok secara dramatis.
B.

Kelebihan dan Kekurangan Bekerja dalam Kelompok.

1.

Kelebihan bekerja dalam kelompok.

Lebih kuat

Lebih kreatif

Lebih banyak belajar

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 86

2.

C.

Kemungkinan melaksanakan keputusan lebih besar

Kelemahan bekerja dalam kelompok.

Membutuhkan waktu lebih lama

Kemungkinan didominasi individu

Mengandalkan satu individu

Menekan individu untuk menyesuaikan diri

Pengertian Rapat.
Rapat adalah setiap jenis maksud tertentu dari orang-orang yang datang

bersama-sama untuk melaksanakan bisnis perusahaan. Dapat juga didefinisikan


sebagai pertemuan 2 orang atau lebih untuk membicarakan dan merundingkan suatu
masalah yang meyangkut kepentingan bersama.
D.

Jenis-Jenis Rapat.

1.

Berdasarkan Tujuan.
Rapat informasional, merupakan rapat yang bertujuan untuk memberikan
penjelasan kepada para anggota tentang kebijakan yang diambil oleh pimpinan
organisasi dan prosedur atau cara kerja baru.
Rapat pengambilan keputusan, merupakan bentuk rapat yang bertujuan
mencari pemecahan suatu masalah yang sedang dihadapi.
Rapat perundingan, bertujuan untuk menghindari timbulnya suatu perselisihan
dan mencari jalan tengah agar tidak saling merugikan pihak-pihak yang terlibat
dalam suatu masalah tertentu.

2.

Berdasarkan sifat.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 87

Rapat formal, merupakan rapat yang diadakan dengan suatu perencanaan


terlebih dahulu menurut ketentuan yang berlaku, dan peserta rapar secara resmi
mendapatkan undangan.
Rapat informal, merupaka rapat yang didakan tidak berdasar pada suatu
perencanaan formal.

Rapat terbuka, merupakan rapat yang dapat dihadiri oleh semua

anggota organisasi atau perusahaan.

Rapat tertutup, merupakan rapat yang hanya dihadiri oleh anggota

tertentu, dan biasanya menyangkut masalah yang untuk sementara masih


bersifat rahasia.
3.

Berdasarkan jangka waktu.

Rapat mingguan.

Rapat bulanan.

Rapat semesteran.

Rapat tahunan.

4.

Berdasarkan frekuensi.

Rapat rutin, merupakan rapat yang sudah ditentukan waktunya.

Rapat insidental, merupakan rapat yang tidak berdasarkan jadwal, tetapi


pelaksanaannya tergantung pada ada tidaknya masalah dan berat ringannya
masalah yang sedang dihadapi.

WAWANCARA KERJA
A.

Arti penting wawancara.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 88

Wawancara merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan
untuk menjarin pelamar yang ada. Jumlah pelamar pada umumnya jauh lebih banyak
daripada posisi atau lowongan yang tersedia.
Berbagai aspek, khususnya aspek kepribadian, baik secara verbal maupun nonverbal,
sejak memasuki ruang wawancara akan diperhatikan oleh pewawancara. Aspek
aspek kepribadian (personality aspects ) yang akan dinilai mencakup:
-

Penampilan secara fisik

Gerak gerik dan sopan santun

Rasa percaya diri

Inisiatif

Kebijaksanaan

Tanggap dan kerjasama

Ekspresi wajah

Kemampuan berkomunikasi

Sikap terhadap pekerjaan

Selera humor

Wawancara tahap awal sering disebut wawancara pendahuluan (preliminari


interview). Pada tahap ini wawancara dilakukan berdasarkan surat lamaran atau
ikhtisar resume yang telah dibuat oleh pelamar.
Wawancara pendahuluan biasanya dilanjutkan dengan wawancara seleksi (selection
interview). Pada tahap ini, pelamar akan ditanyai mengenai latar belakangnya,
mencakup kualifikasi, pengalaman kerja, pelatihan, dan semangat kerja secara umum,
untuk mengetahui apakah pelamar memiliki kualifikasi yang sesuai dengan tuntunan
jabatan yang dikehendakinya.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 89

B.

Pertanyaan Penting Dalam Wawancara

Berikut berbagai contoh pertanyaan yang sering dilakukan dalam wawancara kerja:
1.

Pekerjaan yang dilamar

Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan ini?

Mengapa Anda tertarik dengan posisi kerja yang Anda lamar?

2.

Pendidikan dan pelatihan

Mata kuliah apa yang paling menarik?

Apakah kuliah atau pelatihan membantu Anda dalam pengembangan karier?

3.

Latar belakang keluarga

Apa pekerjaan orang tua Anda?

Apakah pendidikan terakhir orang tua Anda?

4.

Kepribadian

Apa kekuatan dan kelemahan diri Anda sendiri?

5.

Penilaian pribadi

Faktor faktor apa yang paling mendukung pengembangan pribadi Anda?

6.

Tujuan karier

Apa tujuan jangka panjang karier Anda?

Apa posisi atau kedudukan yang Anda harapkan di masa yang akan datang?

7.

Hobi dan lain lain

Apa yang Anda lakukan pada waktu senggang?

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 90

Apakah Anda ikut dalam suatu kegiatan kegiatan sosial kemasyarakatan ?

PRAKTIK KOMUNIKASI MELALUI TELEPON


Tujuan Umum :
Para calon sekretari memahami dan dapat berkomunikasi melalui telepon secara
profesional
Tujuan Khusus : Setelah mengkaji materi ini anda dapat :
(1) menjelaskan pentingnya telepon sebagai alat komunikasi;
(2) menyebutkan bagian-bagian telepon dan hal-hal penting yang berkaitan dengan
telepon;
(3) menentukan etiket bertelpon;
(4) bertelepon baik bahasa Indonesia maupun Inggris secara profesional

A. Pendahuluan
Alat komunikasi jarak jauh telah mengalami revolusi dari jaman ke jaman.
Mula-mula Kentongan, adalah salah satu alat komunikasi tradisional paling kuno
yang masih digunakan di Indonesia. Menghasilkan bunyi bunyian yang merupakan
tanda serta dikirim secara beranting. Makna dari bunyi atau tanda yang dihasilkannya
berbeda di setiap daerah. Hingga kini, kentongan masih digunakan masayarakat
daerah di tanah air. Ini melambangkan kebutuhan manusia untuk saling berhubungan
antar sesamanya. Gong, seperti di sebagian besar negara Asia, di Indonesia suara
gema yang menandakan dimulainya suatu upacara atau acara khusus, atau mengiringi
penyambutan tokoh-tokoh penting. Gong masih sering digunakan pada upacaraupacara tradisional di Indonesia. Tifa, adalah alat komunikasi tradisional dari Irian
Jaya. Biasanya digunakan pada saat upacara ritual atau tradisional serta acara-acara
lainnya. Lokan, adalah alat musik tiup yang digunakan untuk mengirim pesan dan
sinyal.

Telepon Lokal Baterai (LB) sistem dinding adalah cikal bakal system
telepon modern di Indonesia. Sangat langka, mahal dan penggunannya terbatas pada
kelompok masyarakat tertentu dan perorangan. Telepon LB dihubungkan ke papan
catu telepon manual dan panggilan disambungkan oleh operator.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 91

Telex, sebelum adanya mesin faksimili, mesin teleks adalah salah satu perangkat
komunikasi terpenting yang digunakan untuk mengirim pesan panjang kemanapun di
dunia. Saat ini mesin teleks masih digunakan di beberapa kantor modern. Surat kabar
mendapatkan berita-berita hampir dari seluruh dunia melalui kehandalan mesin teleks.

Fax, penciptaan dan distribusi mesin faksimili pada penggunannya menciptakan


revolusi tersendiri di dunia industri telekomunikasi. Berbeda dengan mesin
pendahulunya, teleks yang hanya bisa mengirim dan menerima materi tulisan, mesin
faksimili mempunyai kemampuan mengirim dan menerima materi grafis, foto dan
tulisan. Selain mengurangi kebutuhan akan kurir, mesin faksimili juga melancarkan
arus informasi antara pengirim dan penerima.

Telepon genggam (Hand Phone), kemunculan eksekutif muda di tahun 80-an


ditandai dengan hadirnya

suatu peralatan pelengkap kegemaran mereka telepon

seluler atau telepon genggam. Tak seorang eksekutif muda pun yang tampak di
perkantoran di seluruh dunia tidak membawa telepon genggam. Meski demikian,
telepon genggan bukanlah perhiasan belaka, namun merupakan kebutuhan. Orang
menggunakannya untuk berkomunikasi dari mana saja trotoar, restoran yang ramai,
kendaraan yang sedang melaju bahkan dari negara lain.
Sekretaris harus mempunyai kemampuan untuk menggunakan sarana komunikasi
sebaik mungkin, agar dapat membantu organisasi/perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan.

B. Telepon (Telephone)
Menurut PT Telkom telepon adalah suatu sistem telekomunikasi yang diadakan untuk
meneruskan berita dengan percakapan.
Telepon merupakan salah satu jenis jasa telekomunikasi di samping telegraph
(faksimili, telegram, telex).
Bagian-bagian Telepon

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 92

1. Pesawat (rumah telepon)


2. Roda pilih (dial) atau tombol pilih (button)
3. Penahan pemilih (hanya terdapat pada model roda
pilih/dial)
4. Kontak kait telepon (kait sakelar telepon)
5. Gagang telepon (handset)
6. Roset (kotak kecil yang menempel di tembok)

Hal-hal penting yang berhubungan dengan telepon adalah :


1. Penggunaan Buku Petunjuk Telepon
Sekretaris harus dapat memahami keterangan-keterangan yang termuat di
dalamnya, seperti tarif dan biaya telepon , nomor-nomor penting yang perlu diketahui,
nomor kode wilayah, halaman kuning (yellow pages) dan lain-lain.

2. Tata Cara Interlokal


Bagi kota-kota yang telah mendapat pelayanan SLJJ tata caranya sebagai berikut :
a. Putar nomor kode wilayah (area kode), dan
b. Putar nomor lokal yang dikehendaki

Sedangkan untuk kota-kota yang belum mendapat fasilitas SLJJ (melalui operator),
tata

caranya sebagai berikut :


1. Putar nomor 100
2. Setelah operator menjawab segera beritahukan nomor telepon kita
3. Nama kantor kita
4. Kota dan nomor telepon kantor/orang yang dipanggil
5. Nama kantor/orang yang dipanggil, dan
6. Jenis permintaan yang dikehendaki yaitu biasa atau segera

3. Tatacara SLI (Sambungan Langsung Internasional)


Hubungan telepon ke luar negeri tanpa melalui operator. Caranya misalnya
dari Indonesia : 001 + Kode Negara + Kode Wilayah + Nomor Telepon Tujuan.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 93

Untuk hubungan telepon Internasional melalui operator pertama putar nomor 101,
langkah berikutnya sama dengan permintaan hubungan Internasional.

4. Transfer Charge Collect Call, yaitu biaya percakapan telepon yang dibayar oleh
penerima telepon. Adapun caranya adalah sebagai berikut :
a. hubungi operator
b. beritahukan kita mau menghubungi siapa tetapi biaya ditanggung oleh penerima,
c. tunggu beberapa saat, operator akan menanyakan kepada orang yang dipanggil,
untuk meminta persetujuan pembayaran biaya telepon

5. Hunting System, yaitu sistem memburu saluran kosong secara otomatis dengan cara
ini satu nomor telepon bisa dipergunakan untuk beberapa saluran secara serentak.
1. Pesawat (rumah telepon)
2. Roda pilih (dial) atau tombol pilih (button)
3. Penahan pemilih (hanya terdapat pada model roda
pilih/dial)
4. Kontak kait telepon (kait sakelar telepon)
5. Gagang telepon (handset)
6. Roset (kotak kecil yang menempel di tembok)

C. Etiket Menelpon
Cara menelpon yang menyenangkan dan efisien sangat berpengaruh terhadap
nilai sekretaris yang baik. Telepon merupakan sarana yang penting untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu seorang sekretaris dalam
menangani baik telepon masuk maupun telepon keluar hendaknya memperhatikan
hal-hal berikut :
Melatih suaranya agar enak di dengar
Suara diatur agar tidak terlalu tinggi dan rendah
Ucapan yang jelas
Perlihatkan sikap dan kata-kata yang baik

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 94

Etiket Menelepon yang perlu diperhatikan oleh sekretaris, yaitu :


1. Bersikaplah wajar dan ramah dalam pembicaraan telepon
2. Berhati-hatilah jangan sampai nada kesal kentara dalam pembicaraan telepon
Anda
3. Suara Anda mewakili suara pimpinan , sikap Anda mencerminkan pimpinan
dan perusahaan Anda.
4. Jangan sekali-kali membicarakan informasi rahasia, kecuali kalau Anda yakin
pengamanannya sempurna
5. Pembicaraan telepon jangan keras, nanti menggangu rekan kerja Anda. Tapi
harus ringkas dan terbatas soal yang penting saja, dan jangan menggunakan
telepon untuk bergunjing.
6. Siapa yang berhubungan dengan pimpinan harus menyebutkan namanya
7. Diwaktu menelpon jangan berbicara dengan orang ketiga
8. Batasi pembicaraan pribadi sedikit mungkin, urusan pribadi di kantor sangat
tidak menyenangkan bagi siapa yang pun yang ikut mendengar.
9. Jangan membuang suku kata yang seharusnya diucapkan, misalnya
mengerjakan menjadi ngerjakan.
10. Menyampaikan pembicaraan harus lancar, dan nada suara jangan datar.
11. Pakailah nama pembicara : Selamat pagi, Bapak Falah
12. Bertanya yang baik: Boleh saya mengetahui siapa yang berbicara ?, jangan
:ini siapa?.
13. Jika pimpinan tidak ada anda tidak mampu mengatasi persoalan, jangan
memberitahukan

dimana pimpinan berada (mungkin pimpinan merasa

terganggu)
14. Kita menjanjikan pimpinan akan menelpon kembali karena tidak bisa maka
kita perlu menelepon pembicara dan menjelaskan persoalannya serta yakinkan
anda akan melakukannya begitu kesempatan memungkinkan
15. Jangan berkata :tunggu sebentar, atau tunggu sebaiknya tanyakan
kepadanya apakah ia mau menunggu sementara, tawarkan untuk menelpon
kembali.
16. Menutup pembicaraan, beri kesan ke pembicara bahwa anda senang bicara
dengan dia. Selamat pagi Pak Falah, terima kasih atau Senang berbicara
dengan Bapak, terima kasih.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 95

17. Tunggu pembicara mengucapkan sampai bertemu lagi lalu letakkan telepon
perlahan- lahan.

Tata Cara menangani telepon masuk


1. Begitu telepon berdering, sekretaris harus sekretaris segera mengangkat
2. Telepon, jangan biarkan telepon berdering lebih dari 3 kali.
3. Angkat telepon dengan tangan kiri dan tangan kanan memegang alat tulis dan
block note.
4. Menjawab telepon hendaknya singkat, jelas, dan sopan. Ucapkan salam
misalnya : Selamat pagi, PT Mari Belajar trade. Hindari penggunaan kata
Halo.
5. Mencatat segala pesan atau permintaan penelepon dengan penuh perhatian
6. Bila perlu, sekretaris dapat meminta penelepon agar mengeja kata-kata asing
atau nama yang sulit.
7. Nomor-nomor telepon, angka-angka, dan pesan-pesan penting harus diulang
agar dapat dicek kebenarannya.
8. Menutup telepon setelah penelepon memutuskan hubungan terlebih dahulu.

Tata Cara menangani telepon keluar


a. Sebelum menghubungi nomor telepon yang diinginkan, hendaknya
sekretaris mencari atau mencocokkan dengan buku telepon.
b. Mencatat semua pokok-pokok permasalahan yang akan disampaikan pada
sebuah block note
c. Jika salah sambung hendaknya segera minta maaf
d. Bila hubungan sudah tersambung, sekretaris harus segera memperkenalkan
diri dan menyatakan maksud menelepon
e. Bila selesai mengadakan pembicaraan, letakkan kembali gagang telepon
dengan baik.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 96

Membuat janji temu melalui telepon


Membuat janji temu atau pesan sesuatu melalui telepon hendaknya menggunakan
Lembar Pesan Telepon /Tamu. Hal-hal yang perlu dilakukan yaitu :
1. mengisi tanggal dan waktu perjanjian, masalah yang akan dibicarakan, dan
tempat janji temu
2. Setelah

mengisi

Lembar

Pesan

Telepon/Tamu,

sekretaris

harus

meletakkannya ditempat yang langsung dapat dilihat oleh pimpinan


3. Apabila pimpinan menyanggupi waktu pertemuan yang diajukan, segera buat
penegasan kepada sipenelepon
4. Setelah mendapat penegasan, langkah selanjutnya adalah mencatat perjanjian
tersebut pada tanggalan meja (desk calender) pimpinan dan tanggalan meja
sekretaris. Hal yang perlu dicatat pada desk calender, yaitu :
a. nama tamu
b. nama kantor/perusahaan
c. masalah yang akan dibicarakan
d. tempat/tempat dimana pertemuan akan berlangsung

Block Note
BLOCK NOTE

TANGGAL

Desk Calender
21 Maret 2015

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 97

Lembar Pesan Telepon/Tamu :


PT Mahakam Trade
Jl. Dr. Soetomo 105 Telp. (031) 741995 Facs. (031) 741995
Surabaya
LEMBAR PESAN TELEPON/TAMU

Kepada :

Tanggal :
Jam

Ditelpon :

Dikunjungi :

Penting :

Oleh :

Perusahaan : _____________________________________________
Alamat/No. Tilpun : _____________________________________________

Akan menelpon :

Minta Ditelpon :

Minta Janji :

Isi Pesan :

Diterima oleh :

PERISTILAHAN/GLOSARIUM
Intercommunication

Hubungan dalam organisasi

PMBX

Private Manual Branch Exchange

PABX

Private Automatic Branch Exchange

Switch Board

Papan sambungan

Loudspeaking Telephone

Pelantang suara telepon

Telephone Answering Telephone :

Mesin penjawab telepon

Lokal

Hubungan langsung jarak jauh dalam satu kota

Interlokal

Hubungan langsung jarak jauh antarkota dalam


satu wilayah negara.

Hubungan internasional

Hubungan langsung jarak jauh antara satu


Negara(overseas call) dengan negara lain

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 98

Referensi
1. Christina, dkk., 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta: EGC.
2. Tyastuti, dkk., 2008. Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan.
Yogyakarta: Fitramaya.
3. Vardiyansah, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
4. Wiryanto, DR., 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ketiga. Jakarta:
PT Grasindo.
5. Purwanto, Djoko, Drs, M.B.A, Komunikasi Bisnis. Jakarta:Erlangga,1996
6. Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M. Sc.,Pengantar Ilmu Komunkasi
7. Masyuri. 1991. Asas asas Komunikasi. Semarang : IKIP Semarang Press
8. Muhammad, Arni. 2001. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara
9. Muhyadi. 1989. Organisasi Teori Struktur dan Proses. Jakarta : Depdikbud
10. Moekijat. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia (Manajemen
Kepegawaian). Bandung : Mandar Maju
11. The Liang Gie. 2000. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta :
Penerbit Supersukses & Nur Cahaya
12. Wursanto. 1992. Etika Komunikasi Kantor. Yogyakarta : Kanisius
13. Zainun, Bukhari. 1984. Manajemen dan Komunikasi. Jakarta : Balai Pustaka
14. Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung, Remaja
Rosdakarya.
15. Jalaludin Rakhamat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja
Rosdakarya.
16. Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California:
Wadsworth Publishing Company.
17. Arifin, Anwar, 1984, Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas,
Bandung: Armico.
18. Bales, Robert F., 1950, Interaction Process Analysis: A Method for the Study
of Small Groups, Cambridge: Addison-Wesley
19. Curtis, Dan B., Floyd, James J., Winsor, Jerry L., 2005, Komunikasi Bisnis
dan Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
20. Schutz, W. D., 1966, The Interpersonal Underworld, Palo Alto: Science and
Behavior Books.
https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 99

21. Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Widiasarana


Indonesia.
22. Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
23. Tubbs, Stewart L. Moss, Sylvia, Human Communication: Konteks-Konteks
Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, h. 170.
24. Cangara, Hafidz,2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:PT RajaGrafindo
Persada
25. Littlejohn, Stephen W. 2001. Theories of Human Communication. USA:
Wadsworth Publishing.
26. Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.
27. Ruben, Brent D,Stewart, Lea P, 2005, Communication and Human
Behaviour,USA:Alyn and Bacon
28. Sendjaja,Sasa Djuarsa,1994,Pengantar Komunikasi,Jakarta:Universitas
Terbuka.

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 100

BELAJAR KOMUNIKASI
DALAM TEORI DAN PRAKTEK UNTUK MAHASISWA

I.G.A Aju Nitya Dharmani, SST, SE, MM


Drs. Yoyok Susatyo, SH, MM

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 101

KATA PENGANTAR

Keberadaan sekretaris dan perkantoran merupakan dua sisi vital yang harus terpenuhi
Adanya penyelenggaraan perkantoran modern memerlukan sekretaris profesional.
Efisiensi penyelenggaraan perkantoran akan dapat terwujud jika di dalamnya terdapat
seorang atau lebih sekretaris yang mumpuni dan dapat menangani pekerjaan serta
manajemen pegawai yang humanis. Buku ini merupakan bahan bacaan efektif yang
menginformasikan secara komprehensif dengan pendekatan teoritis dan praktis.
Kekayaan informasi teroritis memberikan landasan yang kuat para manajer, sekretaris
dan pegawai kantor mengenai cara-cara menghasilkan performance kantor dan citra
diri. Informasi praktis memberikan pedoman dalam menentukan sikap, melakukan
tindakan dan mengambil keputusan. Keandalan suatu organisasi sangat tergantung
dari pelayanan penunjang di bidang perkantoran. Perkantoran modern membutuhkan
sekretaris yang mampu memotori aktivitas sehari-haris secara terprogram.
Menjadi pegawai dan sekretaris dibutuhkan wawasan luas, skill yang andal,
pengalaman dan sikap yang simpati.

PENULIS

https://ayuraicommunicators.wordpress.com/
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/

Page 102

Anda mungkin juga menyukai