KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas karunia serta hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Studi Perencanaan Kelayakan Bisnis
(Business Plan) dengan judul SaVaDa Education Tour. Di dalam makalah ini akan
membahas mengenai pendahuluan, aspek pemasaran, aspek SDM, aspek teknis dan operasi,
aspek keuangan, aspek hukum, dan aspek sosial dan ekonomi mengenai jasa kami. SaVaDa
Education Tour adalah salah satu jenis usaha yang menawarkan bimbingan belajar yang akan
di aplikasikan dengan lapangan, dimana lebih spesifikasi pada pelajaran sejarah.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan penyusunan makalah ini berkat kerja
keras dari penyusun dan juga adanya kerja sama yang baik dari semua pihak. Terselesainya
makalah ini tidak lepas dari dukungan orang tua yang telah memberikan semangat. Dan
ucapan terima kasih kepada Bapak Rony Wardhana,S.E.,M.Ak selaku Dosen Studi
Perencanaan Kelayakan Bisnis yang telah memberikan ilmu selama kami mengikuti
perkuliahan.
Meskipun kami telah menyelesaikan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami menantikan kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membaca.
Surabaya,
Desember 2016
Tim Penyusun
Business Plan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 2
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. 5
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... 6
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 7
1.1 Deskripsi Umum Bisnis ................................................................................................ 7
1.2 Latar Belakang Ide Bisnis ............................................................................................. 7
1.3 Visi dan Misi Bisnis ...................................................................................................... 8
1.4 Time Table Membangun Bisnis .................................................................................... 9
BAB II ASPEK PEMASARAN ....................................................................................... 10
2.1 Identifikasi Peluang Pasar ............................................................................................ 10
2.2 Bentuk Pasar yang Dilayani ......................................................................................... 10
2.3 Analisis Pesaing ............................................................................................................ 11
2.4 SWOT Analisis ............................................................................................................. 11
2.5 STP ................................................................................................................................ 13
2.6 Bauran Pemasaran ........................................................................................................ 14
2.6.1 Produk ................................................................................................................... 14
2.6.2 Harga ..................................................................................................................... 14
2.6.3 Promosi ................................................................................................................. 14
2.6.4 Placement .............................................................................................................. 15
2.7 Estimasi Penjualan ........................................................................................................ 15
BAB III ASPEK TEKNIS DAN OPERASI .................................................................... 16
3.1 Perencanaan Produk ..................................................................................................... 16
3.2 Perencanaan Lokasi Perusahaan ................................................................................... 17
3.3 Perencanaan Kapasitas .................................................................................................. 18
3.4 Perencanaan Proses Produksi ....................................................................................... 19
3.5 Perencanaan Jumlah Mesin, Peralatan, dan Perlengkapan ........................................... 20
3.6 Perencanaan Jumlah Tenaga Kerja ............................................................................... 21
3.7 Perencanaan Layout ...................................................................................................... 22
3.8 Sistem Operasi .............................................................................................................. 23
3.9 Rencana Operasi ........................................................................................................... 23
Business Plan
Business Plan
DAFTAR TABEL
Business Plan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Analisis SWOT ................................................................................................. 12
Gambar 2. Istana Lele Banyuputih ..................................................................................... 14
Gambar 3. Proses Produksi Istana Lele Banyuputih .......................................................... 19
Gambar 4. Layout Budidaya Istana Lele Banyuputih ........................................................ 22
Gambar 5. Struktur Organisasi ........................................................................................... 33
Business Plan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Umum Bisnis
Bisnis yang akan kami jalankan adalah budidaya ikan lele, dengan fokus usaha pada
Teknik Pembesaran Ikan Lele. Jenis usaha ini cenderung mudah dilakukan namun dengan
omset yang lumayan. Permintaan pasar akan konsumsi daging lele pun kian meningkat.
Beberapa tahapan yang harus dilakukan adalah menyiapkan tempat (kolam) untuk
budidaya ikan lele. Dalam tahap ini mencakup, pengeringan dan pengolahan tanah,
pemupukan, dan pengaturan air kolam. Tahap selanjutnya adalah pemilihan benih ikan lele,
meliputi syarat benih unggul dan cara menebar benih. Tahap berikutnya tentang pemilihan
pakan, pengelolaan air, pengendalian hama dan penyakit, dan tahap terakhir adalah panen
budidaya ikan lele.
usaha yang dibutuhkan relatif rendah. Oleh karena itu, wajar jika jenis usaha ini sangat
digemari.
Permintaan lele setiap tahun mengalami kenaikan. Lele terbukti menyumbang lebih dari
10% produksi perikanan budidaya nasional dengan tingkat pertumbuhan 17-18% per tahun.
Berdasarkan data, proyeksi produksi dan nilai budidaya lele 2009-2014 mengalami kenaikan
setiap tahunnya. Hal ini membuktikan bahwa usaha budidaya lele saat ini mempunyai
prospek yang baik.
Tahun
Produksi
(ton)
Nilai (Juta
Rupiah)
2009
200.000
2.000.000
2010
270.600
2.706.000
2011
366.000
3.660.000
2012
495.000
4.950.000
2013
670.000
6.700.000
2014
900.000
9.000.000
Menjadi sentra produksi ikan lele terbesar di kabupaten situbondo dan sekitarnya.
Sebagai usaha strategis dalam mewujudkan Visi di atas, kami sudah merumuskan
beberapa Misi usaha, antara lain :
1. Menjalin kemitraan
Untuk menjadikan usaha terbesar di daerah Situbondo-Banyuputih, tentunya budidaya lele
sendiri atau In House Production tidak akan cukup. Untuk itu, kami akan melakukan
kerjasama kemitraan untuk memenuhinya. Kerjasama dengan petani pembudidaya lele akan
menjadi langkah strategis dalam memperluas kantung-kantung produksi, dengan memberikan
bimbingan dan standar lele yang diproduksi, dan mengambil hasilnya.
2. Memproduksi produk olahan yang berkualitas.
Kualitas produk akan menjadi konsentrasi utama untuk bisa bersaing di pasaran. Standar
yang digunakan harus benar-benar dijaga dengan ketat, terutama standar higienis.
3. Perluasan pemasaran.
Menjadi usaha yang besar tentunya harus memiliki jaringan pasar yang luas. Oleh karena itu,
usaha budidaya pembesaran lele sangkuriang akan terus berjuang merebut pasar dan
memperluas jalur distribusi yang dimulai dengan pasar lokal.
1.4 Time Table Membangun Bisnis
Berikut ini adalah tabel kegiatan membangun bisnis :
Kegiatan
Bulan 12
minggu
ke-1
Bulan 12
minggu
ke-2
Survey Lokasi
Mengurus izin
Mencari Suplier
Membangun
lokasi
Rekrutmen
Pemesanan
Bahan Baku dan
Business Plan
Bulan 12
minggu
ke-3
Bulan 12
minggu
ke-4
Bulan 1
sampai 12
peralatan lainnya
Pelaksanaan
Tabel 2. Time Table Membangun Bisnis
BAB II
ASPEK PEMASARAN
2.1 Identifikasi Peluang Pasar
Banyaknya permintaan untuk lele di setiap tempat warung makan terus meningkat, dari
warung makan yang ada di pinggiran jalan, warung makan yang elit atau eksklusif, hingga
konsumsi rumah tangga. Lele adalah salah satu lauk favorit di warung makan setelah daging
ayam. Kemudian hal ini dimanfaatkan oleh banyak orang untuk mengembangbiakan ikan
lele. Sekarang sudah banyak peternak lele di Indonesia, terutama di daerah Jawa.
Di sini kami melihat peluang bisnis untuk budidaya ikan lele memiliki prospek yang
bagus. Dengan konsep makanan dengan lauk ikan terutama lele itu nikmat, enak, dan murah,
maka disini kami berusaha untuk membuka bisnis di bidang peternakan lele yaitu pembesaran
lele. Dilihat dari tabel proyeksi dan nilai budidaya lele 2009-2014 yang mengalami
Business Plan
10
peningkatan. Dari hal tersebut kami melihat peluang pasar yang terbuka lebar, dan kami
mencoba untuk mengusung usaha tersebut.
2.2 Bentuk Pasar yang Dilayani
Bentuk pasar yang di masuki yaitu pasar persaingan sempurna. Di mana pasar ini
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Perusahaan adalah price taker
Price taker atau Pengambil harga artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak
dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan di dalam pasar
tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga pasar ditentukan
oleh interaksi antara keseluruhan pembeli dan keseluruhan penjual.
2. Tiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan rugi,dan ingin meninggalkan industri tersebut,maka langkah ini dengan
mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada perusahaan yang ingin melakukan kegiatan di
industri itu,produsen dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya.
3. Menghasilkan barang homogen
Maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang-barang yang
dihasilkan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sehingga barang-barang ini tidak
mudah dibeda-bedakan. Karenanya,pembeli tidak dapat membedakan manakah produksi dari
perusahaan A dan manakah produksi dari perusahaan B.
4. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna ini dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat
banyak. Tapi dimisalkan juga kalau mereka memiliki pengetahuan yang sama mengenai
keadaan pasar,yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan
ke atas harga tersebut. Dampaknya,para produsen tidak bisa menjual produknya dengan harga
yang lebih tinggi dari harga pasar.
2.3 Analisis Pesaing
Business Plan
11
Kelemahan
Peluang
Ancaman
Business Plan
Deskripsi
a. Produk inovatif
baru, yaitu
pembesaran lele
secara organik
b. Kualitas produk
yang baik
c. Harga yang
kompetitif
Total
a. Sebagai
penantang pasar
sehingga belum
diketahui
prospeknya
b. Belum banyak
pelanggan
Total
a. Tumbuhnya
permintaan pasar
b. Peluang pasar
masih terbuka
lebar
c. Masyarakat
banyak yang
menyukai ikan
lele
d. Adanya peluang
ekspansi ke
daerah lain
Total
a. Harga bibit lele
yang akan
12
Weght (%)
50%
Skor (1-4)
3
WxS
1,5
30%
1,2
20%
0,6
40%
-2
3,3
-0,8
60%
-2
-1,2
30%
-2,0
0,9
20%
0,4
30%
0,6
20%
0,6
30%
-2
2,5
-0,6
mengalami
kenaikan
b. Harga pakan lele 30%
yang akan
mengalami
kenaikan
c. Fluktuasi inflasi
15%
d. Kondisi ekonomi
25%
yang kurang
kondusif
Total
Tabel 3. Analisis SWOT
-2
-0,6
-1
-1
-0,15
-0,25
-1,6
0,9
Kekuatan
Kelemahan
1,3
Ancaman
Gambar 1. Analisis SWOT
Dari gambar di atas, perusahaan harus menggunakan strategi agresif karena berada
pada kuadran pertama. Strategi tersebut misalnya, yaitu menggunakan strategi promosi yang
gencar supaya meningkatkan brand awareness yang dimiliki karena produk ini adalah produk
yang alamiah dengan pembesaran secara organik.
2.5 STP (Segment Target Pasar )
Adapun yang menjadi segmen pasar dari peternakan lele kami, yaitu :
1. Segmentasi berdasarkan geografis :
Didasarkan pada wilayah Kecamatan dan Kabupaten;
Business Plan
13
Berdasarkan geografis :
Yaitu daerah Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo dan sekitarnya;
2.
Berdasarkan demografis :
Pembagian di usaha kami didasarkan pada pasar tradisional, rumah makan, dan konsumsi
rumah tangga di daerah Banyuputihi dan Kabupaten Situbondo;
3.
Berdasarkan psikografis :
Didasarkan pada segmentasi tersebut diatas peternakan kami menargetkan konsumen
dengan karakter yang sangat suka terhadap ikan terutama lele dan yang suka terhadap
kuliner. Oleh karena itu, kami akan menjual hasil dari pembesaran lele sangkuriang
kepada konsumen dengan pribadi suka terhadap makanan ikan lele.
Sedangkan, Budidaya Lele memposisikan diri sebagai market follower yaitu pengikut
Business Plan
14
2.6.3 Promosi
Untuk promosi, kami akan mempromosikannya melalui jejaring sosial, menelpon
pembeli tetap, dan dari mulut ke mulut.
2.6.4 Placement
Business Plan
15
Distribusi bahan baku dengan transportasi mobil dari pemasok dan penjualan lele di
jual ke pasar-pasar tradisional, di kirim ke rumah makan, atau bisa di beli langsung di tempat
pembesaran lele.
2.7 Estimasi Penjualan
Berikut ini adalah budget penjualan dari Budidaya Lele :
Business Plan
16
BAB III
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
3.1 Perencanaan Produk
Produk yang kami pilih adalah ikan lele dengan kualitas baik, yaitu jenis ikan lele
super. Kami memilih berinvestasi dalam usaha budidaya lele karena ada sejumlah keunggulan
yang ditawarkan, di antaranya permintaan pasar terus meningkat, teknik pemeliharaan
sederhana, masa pemeliharaan relatif singkat, lele tergolong jenis ikan tahan banting karena
tahan terhadap penyakit, perputaran modal cepat, dan mudah mendapatkan benih. Budidaya
ikan lele juga menggunakan teknik pembesaran secara organik, dengan menggunakan bahanbahan tidak berbahaya dan ramah lingkungan.
Dalam penjagaan kualitas air memang sangat kritikal, semakin beragam material yang
masuk ke dalam kolam budidaya, maka semakin kritis kualitas airnya. Untuk itu, kami
menggunakan pupuk kompos untuk direndam dalam air selama 7 hari agar air mengandung
mikroorganisme yang sangat diperlukan untuk menjaga kualitas air dan dapat berfungsi untuk
membantu sistem pencernaan lele. Setelah air kolam siap untuk digunakan, maka bibit lele
dengan ukuran 7-8 cm sebanyak 23.000 ekor siap untuk dibesarkan dalam kolam.
Pembesaran ikan lele dilaksanakan selama 2 bulan. Selama pembesaran ikan lele, kami
menggunakan bahan-bahan organik, pakan lele dijaga secara baik, dan pemberian pakan
secara teratur. Ketika mendapati ikan lele yang berpenyakit, kami menanganinya dengan
obat-obatan organik yang tidak akan membahayakan bagi ikan lele lainnya. Dalam
pembesaran lele, kami mengestimasikan ada 3% lele yang mati dari total keseluruhan benih
yang ditebar, yakni sebesar 690 ekor. Setelah ikan besar dan siap panen, maka lele akan
dipanen dan dikemas dengan kantong plastik, serta siap jual.
Business Plan
17
Ketersediaa
n Bahan
Letak Pasar
yang dituju
Tenaga air
dan Listrik
Tenaga
Kerja
Transportasi
Lingkungan
Masyarakat
Rencana
masa depan
untuk
perluasan
Bobot
Nilai
Asb
Mimbo
80
75
0,1
Banyuputi
h
95
0,2
92
80
80
18,4
16
16
0,1
85
79
80
8,5
7,9
0,1
75
80
85
7,5
8,5
0,1
0,2
89
70
80
80
85
85
8,9
14
8
16
8,5
17
0,2
80
85
85
16
17
17
80,9
82,5
Total
82,8
Tabel 6. Pemilihan Lokasi Perusahaan
Dari pemberian bobot pada tabel di atas adalah :
a. Ketersediaan bahan diberikan bobot sebesar 0,1 karena bahan merupakan faktor dalam
proses produksi;
b. Letak pasar yang dituju diberikan bobot 0,2 atau diberikan bobot yang lebih tinggi dari
yang lainnya karena produk kami adalah produk yang akan dikonsumsi oleh konsumen
akhir sehingga pasar yang dituju merupakan faktor yang sangat penting demi tercapainya
target penjualan yang telah ditetapkan;
c. Tenaga listrik dan air diberikan bobot sebesar 0,1 karena diperlukan untuk proses
produksi;
d. Tenaga kerja diberikan bobot sebesar 0,1 karena usaha membutuhkan tenaga kerja yang
cukup ahli sehingga suplai tenaga kerja juga menjadi pertimbangan yang patut
diperhitungkan;
e. Tranportasi memiliki bobot 0,1 karena faktor transportasi dipakai ketika bahan datang
dan saat akan dipanen;
Business Plan
18
f. Lingkungan masyarakat diberi bobot sebesar 0,2 karena lingkungan masyarakat yang
mendukung akan menentukan kesuksesan bisnis;
g. Rencana masa depan untuk perluasan memiliki bobot 0,2 karena kami juga
mempertimbangkan ekspansi untuk kemajuan di masa depan.
Maka terlihat bahwa lokasi Budidaya Istana Lele Banyuputih ini adalah di daerah
Banyuputih. Adapun pertimbangan untuk memilih lokasi pada tempat tersebut adalah
berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut :
a. Ketersediaan bahan baku yang cukup potensial;
b. Letak pasar yang dituju dekat karena letak pasar tujuan kami adalah seluruh daerah di
c.
d.
e.
f.
Kabupaten Situbondo;
Tenaga listrik dan air baik;
Ketersediaan tenaga kerja yang cukup ahli;
Fasilitas transportasi baik dan lancar;
Lingkungan masyarakat cukup baik dengan lingkungan yang kondusif.
Bulan 1
dan 2
2300 kg
69,6 %
Business Plan
Bulan 3
Bulan 5
Bulan 7
Bulan 9
dan 4
dan 6
dan 8
dan 10
2500 kg
2700 kg
2900 kg
3100 kg
75,7 %
81,8 %
87,8 %
93,9 %
Tabel 7. Kapasitas Produksi Budidaya Lele
19
Bulan 11
dan 12
3300 kg
100 %
PSPP
M
aeLPl
n
b
jbpmam
p
alssdl
tda
kdand
uoP
ktlkp
o
atrago
np
e
n
eoee
i rae
et
u iai
e
ee ene
eb
eaa
k
aobae
ee r
e rk
l
m
b
e
sn
m
b
rm t
i b r ea
r
a
n
g
e
n
ai l a e n n
aabb a
slii s tt a a
nn
e kn n ay u na r k u i t
ll c een e a g s r aa
rn
n
g
lur a i r m a
n
nl sma a tt mao
n
s
r
a
t
u
l ge
a
n
i k
r
p
a
l
a
s
t
i k
Business Plan
20
pemberian pakan pertama pada pukul 09.00, 12.00, 15.00, 17.00, dan pukul 19.00. jika masih
ingin memberi pakan, batas terakhir pada pukul 21.00 tau 22.00.
Sortiran lele menurut besar ukuran lele, penyortiran benih adalah kegiatan menyeleksi
benih sesuai dengan ukuran yang diharapkan. Penyortiran benih bertujuan untuk
mendapatkan keseragaman ukuran benih. Selain itu, untuk menghindari benih yang memiliki
ukuran lebih besar karena bisa memakan benih yang berukuran kecil.
Pemberantasan penyakit dengan obat organik, pada umumna penyakit yang menyerang
lele disebabkan oleh bakteri, jamur, dan parasit. Pemicunya adalah faktor kelalaian manusia
dalam pemeliharaan, misalnya kesalahan pola dan jenis pemberian pakan. Penyakit pada lele
dapat diatasi dengan obat atau ramuan herbal yang dicampurkan ke dalam kolam.
Masa panen, untuk memanen lele konsumsi harus dilakukan dengan hati-hati agar
diperoleh hasil yang baik. Memanen lele konsumsi menggunakan peralatan yang berbahan
halus dan licin. Jadi, tidak akan melukai kulit lele.
Pengemasan dengan kantong plastik, pengemasan adalah kegiatan menempatkan ikan
dalam kantong plastik. Pengemasan dilakukan sebaik mungkin agar lele yang diangkut tetap
dalam keadaan hidup dan sehat sampai ke tujuan. Dalam pengemasan, wadah yang digunakan
diisi dengan air.
Penjualan ke pasar, lele yang sudah dikemas di kirim ke pasar, atau bisa jga pembeli
datang langsung untuk membeli lele dalam kantong plastik. Lele yang dijual sesuai dengan
harga yang telah disepakati.
3.5 Perencanaan Jumlah Mesin, Peralatan, dan Perlengkapan
Dalam memulai usaha, maka dibutuhkan investasi yang dikeluarkan oleh pihak
perusahaan sebelum memulai usahanya, berikut ini adalah perinciannya :
Business Plan
21
22
3,5 m
Rerumputan
4m
Kolam Terpal
10 m
Jalan
25 m
Sumur
1m
Gudang Bambu
10 m
4m
4m
4m
12 m
Gambar 4. Layout Budidaya Istana Lele Banyuputih
Business Plan
23
24
25
BBB
Harga Bibit Lele ukuran 7-8 cm Rp 250/ekor, dalam 1 m = 100 ekor, jadi dalam
230 m dibutuhkan 230 m x 100 ekor = 23.000 ekor. 23.000 ekor x Rp 250
adalah Rp 5.750.000
Harga Pakan Pelet L1 57,5 kg x Rp 7.500/kg
= Rp 431.250
Harga Dedak untuk 230 m adalah 50 kg, harga Rp 2.000/kg. Jadi, harga dedak
Harga Bibit Lele ukuran 7-8 cm Rp 250/ekor, 25.000 ekor x Rp 250 adalah Rp
6.250.000
Business Plan
26
= Rp 468.750
Harga Dedak untuk 230 m adalah 70 kg, harga Rp 2.000/kg. Jadi, harga dedak
Harga Bibit Lele ukuran 7-8 cm Rp 250/ekor, 27.000 ekor x Rp 250 adalah Rp
6.750.000
Harga Pakan Pelet L1 67,5 kg x Rp 7.500/kg
= Rp 506.250
Harga Dedak untuk 230 m adalah 90 kg, harga Rp 2.000/kg. Jadi, harga dedak
Harga Bibit Lele ukuran 7-8 cm Rp 250/ekor, 29.000 ekor x Rp 250 adalah Rp
7.250.000
Harga Pakan Pelet L1 72,5 kg x Rp 7.500/kg
= Rp 543.750
27
Harga Dedak untuk 230 m adalah 110 kg, harga Rp 2.000/kg. Jadi, harga dedak
Harga Bibit Lele ukuran 7-8 cm Rp 250/ekor, 31.000 ekor x Rp 250 adalah Rp
7.750.000
Harga Pakan Pelet L1 77,5 kg x Rp 7.500/kg
= Rp 581.250
Harga Dedak untuk 230 m adalah 130 kg, harga Rp 2.000/kg. Jadi, harga dedak
Harga Bibit Lele ukuran 7-8 cm Rp 250/ekor, 33.000 ekor x Rp 250 adalah Rp
8.250.000
Harga Pakan Pelet L1 82,5 kg x Rp 7.500/kg
= Rp 618.750
Harga Dedak untuk 230 m adalah 150 kg, harga Rp 2.000/kg. Jadi, harga dedak
150 kg x Rp 2.000 adalah Rp 300.000
Business Plan
28
Harga Ragi untuk 230 m adalah 310 gr, harga Rp 1.000/gr. Jadi, harga ragi 310
BTKL
Gaji karyawan penjaga kolam untuk malam hari Rp 25.000 per hari. Jadi, untuk 2
BOP
29
HPP
BAB IV
ASPEK SDM
4.1 Penentuan Deskripsi Pekerjaan dan Spesifikasi Pekerjaan
Berikut ini adalah deskripsi pekerjaan atau job description dari Budidaya Istana Lele
Banyuputih :
1. Pemilik (Manajer)
Pemilik usaha yang terdiri dari 5 orang merangkap sebagai manajer sekaligus
pengawas yang bertugas memimpin usaha bisnis pengembangbiakan Lele
Sangkuriang mulai dari perencanaan, pelaksanaan atau implementasi, dan evaluasi
Business Plan
30
kinerja usaha bisnis ini. Pemilik juga bertanggung jawab atas kelangsungan hidup
bisnis dan memiliki wewenang penuh akan bagian bagian tugas dalam bisnis ini dan
memiliki wewenang untuk mengelola keuangan usaha ini.
2. Bagian Pembuatan Kolam dan Gudang Bambu
- Bagian pembuatan kolam terpal adalah tukang. Pembuatan kolam terpal dengan
cara memotong bambu sesuai ukuran dan membuat rangkaian bambu yang akan
digunakan untuk menguatkan posisi terpal. Sebanyak 6 kolam terpal dengan
ukuran dari kolam adalah 4 m x 10 m x 1 m dan ukuran terpal 6 m x 12 m.
Setelah kolam terpal selesai dibuat selanjutnya diisi air bersih yang bebas limbah
dan bahan kimia setinggi 50 cm ke dalam kolam, lalu melakukan pengomposan
air dengan menggunakan kotoran hewan ternak untuk menyesuaikan ph air untuk
-
diberikan kepada benih benih lele dan proporsi pakan tersebut diberikan.
Bagian tata guna pakan dilakukan oleh salah satu pemilik selaku pengawas proses
produksi untuk melakukan pengawasan pada saat memberi makan benih yang
tidak berlebihan atau kurang agar pertumbuhan benih lele tidak terganggu dan bisa
maksimal.
5. Bagian Tata Guna Tempat Produksi
Business Plan
31
Bagian tata guna tempat produksi bertugas untuk mengawasi kelayakan dari
tempat produksi.
6. Bagian Administrasi dan Keuangan
- Bagian administrasi dan keuangan bertugas untuk mengurusi administrasi dan
keuangan dalam hal pencatatan dan pembuatan laporan transaksi serta laba/rugi
perusahaan selama 1 periode (per 2 bulan).
- Bagian administrasi dan keuangan dilakukan oleh salah satu pemilik.
7. Bagian Pemasaran
- Bagian pemasaran bertugas melakukan kegiatan pemasaran Lele Sangkuriang
dengan cara menghubungi para penjual ikan dan pembeli akhir dari lele
sangkuriang.
- Bagian pemasaran dilakukan oleh salah satu pemilik.
8. Bagian Proses Produksi
- Karyawan penjaga kolam saat malam hari bertugas mengawasi, menjaga kolam,
memberi pakan ketika malam hari, waktu bekerja dari hari senin-minggu selama 8
-
hari senin-minggu selama 8 jam per hari, dari pukul 09.00 17.00.
Karyawan saat masa panen lele bertugas untuk mengambil lele dari kolam terpal,
menimbang lele dan mengemas dengan kantung plastik.
Jabatan
Tugas
Tanggung Jawab
Wewenang
Pemilik
Bagian
Pembuatan
Kolam dan
Gudang
Bambu
Bagian
Pemilihan
Bibit Lele
Mengawasi
jalannya usaha dan
mengelola
keuangan bisnis
Menjalankan
proses pembuatan
kolam dan gudang
bambu
Bertanggung jawab
atas kelangsungan
hidup usaha dan
kinerjanya
Bertanggung jawab
kepada pemilik
perusahaan
Membuat perencanaan,
memimpin, mengawasi
dan mengevaluasi
kinerja bisnis
Memilih metode yang
digunakan untuk
membuat kolam dan
gudang bambu
Bertanggung jawab
kepada pemilik
lainnya
Business Plan
32
Bagian Tata
Guna Pakan
Memilih pakan
yang nantinya akan
diberikan ke bibit
lele
Mengatur kondisi
dan ketinggian air,
serta mengawasi
kolam terpal
Bertanggung jawab
kepada pemilik
lainnya
Bagian Tata
Guna Tempat
Produksi
Bertanggung jawab
kepada pemilik
lainnya
Bagian
Administrasi
dan
Keuangan
Mengurusi
administrasi dan
keuangan
perusahaan
Bertanggung jawab
kepada pemilik
lainnya
Bagian
Pemasaran
Melakukan
pengelolaan
pemasaran
Bertanggung jawab
kepada pemilik
lainnya
Melaksanakan program
pemasaran
Bagian
Proses
Produksi
Menjalankan
proses produksi
Bertanggung jawab
kepada pemilik
perusahaan
Mengatur jalannya
produksi dari
pemberian pakan,
penjagaan kolam terpal,
dan panen lele
33
PK P Bea e amBPrn g ayeg i lgan aia ikngwaw a nAau w asd a manT Ps eh ir nmoa i s p :e ta rs5 t a s i d a n
P e K m u a P ols ri atro aKar d saenu nuBgk a Bs ni g a n
s h ift II
Standar Produktivitas
Mampu membuat kolam dan Gudang Bambu sesuai standar
kebutuhan
Mampu memilih bibit dengan kualitas baik sesuai dengan
ukuran yaitu 7-8 cm
Mampu memilih jenis pakan yang sesuai dengan usia lele dan
berkualitas baik
Mampu mengatur ketinggian air dan memperbaiki kolam
terpal yang rusak
- Mampu membuat laporan keuangan dengan baik
- Tidak adanya selisih kas di tangan dengan catatan laporan
34
Keuangan
Bagian Pemasaran
Bagian Proses Produksi
4.4 Pelatihan
Pelatihan akan dilakukan pada saat karyawan direkrut, dibimbing langsung oleh
pemilik dengan cara diberi pengarahan dan penjelasan. Pelatihan juga akan terus diberi ketika
implementasi usaha.
35
Berikut adalah gaji dari para karyawan dari Budidaya Lele Sangkuriang :
Keterangan
Banyak
Karyawan
Pemberi
Pakan 1 orang
Siang Hari
Penjaga Kolam 1 orang
Malam Hari
Saat Masa Panen 6 orang
Gaji
Waktu Kerja
per periode
(per 2 bulan)
Rp 30.000 per 60 hari
hari
Rp 25.000 per 60 hari
hari
Rp 200.000 per 1 kali panen
panen
Tabel 16. Sistem Penggajian
36
Keterangan :
*tidak ada kenaikan gaji pada tiap periode.
BAB V
ASPEK HUKUM
5.1 Pelaksana Bisnis
Dilihat dari jenis usahanya, budidaya lele termasuk usaha kecil. Oleh karena itu,
badan usaha yang paling tepat adalah perusahaan perseorangan. Jadi, yang terlibat dalam
usaha budidaya lele sebagai pengambil keputusan adalah perusahaan perseorangan pendiri
perusahaan.
37
BAB VI
ASPEK KEUANGAN
6.1 Kebutuhan Dana
Modal untuk awal pelaksanaan usaha (Bulan 1 dan 2) terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.
Biaya Investasi
Biaya Sewa
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead
Total Modal
Rp 6.807.000
Rp 1.000.000
Rp 11.638.750
Rp 4.500.000
Rp
500.000 +
= Rp 24.445.750
Business Plan
38
LABA/RUGI
BUDIDAYA PEMBESARAN LELE SANGKURIANG UNTUK SATU TAHUN
Tabel 18. Laporan Laba/Rugi Budidaya Lele Sangkuriang selama Satu Tahun
6.3.2 Arus Kas
ARUS KAS
BUDIDAYA PEMBESARAN LELE SANGKURIANG UNTUK SATU TAHUN
Tabel 19. Arus Kas Budidaya Lele Sangkuriang selama Satu Tahun
Business Plan
39
= Total PV
Initial Investment
= Rp 132.699.931
Rp 24.445.750
= 5,43
PI pada usaha ini sebesar 5,43 dan lebih dari 1, maka usaha ini disebut layak. Artinya,
perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang dengan nilai
sekarang investasinya lebih besar.
Business Plan
40
Cash Inflow
Keterangan
(Rp 24.445.750)
(Rp 24.445.750)
Rp 16.861.250
(Rp 7.584.500)
Investasi belum kembali
Rp 20.088.750
Rp 12.504.250
Investasi sudah kembali
Rp 23.491.250
Rp 35.995.500
Investasi sudah kembali
Rp 27.118.750
Rp 63.114.250
Investasi sudah kembali
Rp 29.371.250
Rp 92.485.500
Investasi sudah kembali
Rp 31.648.750
Rp 124.134.250
Investasi sudah kembali
Tabel 21. Payback Periode Budidaya Lele Sangkuriang
pada
laju
pengembalian
apabila
Business Plan
41
melakukan
investasi
di
tempat
lain
26.390.717
X
0,1
1.944.967
IRR
24.445.750
85%
23.146.860
3.243.857
= 1.944.967
0,1
3.243.857
3.243.857X
= 194.497
= 194.497
3.243.857
= 0,0599
Business Plan
42
S : Sales (penjualan)
Tabel 23. BEP Budidaya Lele Sangkuriang
BAB VII
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI
7.1 Aspek Sosial
Dalam aspek sosial Budidaya Lele Sangkuriang memberikan berbagai manfaat sosial
bagi masyarakat Purwodadi-Grobogan pada umumnya. Berbagai manfaat sosial dari adanya
usaha ini adalah :
1. Meramaikan dunia usaha Kabupaten Grobogan;
2. Masyarakat dapat memperoleh ikan lele dengan harga terjangkau.
7.2 Aspek Ekonomi
Business Plan
43
Sedangkan, kontribusi Budidaya Lele Sangkuriang dari aspek ekonomi adalah sebagai
berikut :
1. Menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar maupun masyarakat lainnya;
2. Memenuhi kebutuhan konsumsi ikan lele di Purwodadi dan sekitarnya;
3. Mampu meningkatkan produktivitas ikan lele Kabupaten Grobogan.
BAB VIII
KESIMPULAN
Kesimpulan dari analisis kelayakan bisnis ini adalah :
a. Dari aspek pemasaran, bisnis ini layak karena alasan sebagai berikut :
i.
Adanya potensi permintaan yang terus meningkat dan akan tetap ada;
ii.
Segmentasi-targeting-positioning yang jelas;
iii.
Harga yang kompetitif dibandingkan pesaing;
iv. Adanya pangsa pasar yang dimasuki;
v. Adanya budget penjualan yang meningkat dan menguntungkan;
vi.
Adanya produk yang memiliki keunggulan kompetitif yaitu pembesaran lele
vii.
secara organik;
Adanya promosi sehingga mampu berkompetisi.
Business Plan
44
b. Dari aspek teknis dan operasi, bisnis ini layak karena alasan sebagai berikut :
i.
Adanya lokasi yang mendukung Budidaya Lele Sangkuriang;
ii.
Adanya perhitungan HPP yang jelas;
iii.
Adanya peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan usaha;
iv. Adanya pemasok untuk Budidaya Lele Sangkuriang.
c. Dari aspek SDM, maka bisnis ini layak karena sebagai berikut :
i.
Adanya pasar tenaga kerja dengan spesifikasi dan deskripsi pekerjaan yang
diinginkan;
ii.
Adanya perencanaan MSDM yang jelas.
d. Dari aspek keuangan, bisnis Budidaya Pembesaran Lele Sangkuriang adalah bisnis yang
layak karena alasan sebagai berikut :
i.
Nilai NPV yang positif;
ii.
Nilai PI lebih besar dari 1;
iii.
Nilai PBP lebih kecil dari standar yang ditetapkan yaitu kurang dari 1 tahun;
iv. Nilai IRR yang lebih besar dari pada suku bungan bank yang berlaku (6,75%);
v. Nilai penjualan BEP dalam unit lebih kecil daripada nilai penjualan aktual.
e. Dari aspek yuridis, sosial, dan ekonomi, maka bisnis ini layak karena alasan sebagai
berikut :
i.
Aspek sosial : dalam aspek sosial, Budidaya Lele Sangkuriang telah memenuhi
dan layak karena memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan
ii.
daerah sekitarnya;
Aspek ekonomi : aspek ini layak karena dengan adanya Budidaya Lele
Sangkuriang dapat menyerap tenaga kerja maupun dapat memenuhi kebutuhan
lele di daerah Purwodadi dan sekitarnya, serta dapat meningkatkan produktivitas
iii.
Business Plan
45
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, RGB. 2011. Dongkrak Produksi Lele dengan Probiotik Organik. Jakarta:
AgroMedia Pustaka.
Http: id.wikipedia.org/wiki/diunduh tanggal 11 November 2013.
Nasrudin. 2010. Jurus Sukses Beternak Lele Sangkuriang. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Business Plan
46