Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

NAMA MAHASISWA
: ENDRA AMALIA
NIM
: 9901075013-72
MASALAH KESEHATAN : Kolostomi
Defenisi
: Kolostomi adalah pengalihan isi kolon yang dapat permanen
atau sementara. Kolostomi asenden, transversum, dan sigmoid
dapat dilakukan. Kolostomi trasnversum biasanya sementara.
Kolostomi sigmoid paling umum untuk stoma permanen,
biasanya dilakukan pada kanker
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Yang Dikaitkan Dengan Patofisiologi

Masalah Keperawatan
1. Kerusakan integritas kulit
2. Gangguan body image
3. Nyeri akut
4. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan
5. Resiko tinggi terhadap gangguan pemenuhan nutrisi
6. Gangguan pola tidur
Diagnosa keperawatan
1. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit sehubungan dengan aliran feses yang terus
menerus karena tidak adanya sfingter stoma
2. Gangguan body image sehubungan dengan kehilangan kontrol usus eliminasi karena
adanya stoma
3. Gangguan rasa nyaman nyeri akut sehubungan dengan kerusakan jaringan karena insisi/drein
4. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan sehubungan dengan pembatasan
masukan secara medik
5. Resiko tinggi terhadap gangguan pemenuhan nutrisi sehubungan dengan pembatasan
bulk dan makanan mengandung sisa
6. Gangguan pola tidur sehubungan dengan takut kebocoran kantong atau cedera stoma
Intervensi dan Rasional
1. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit sehubungan dengan aliran feses yang terus
menerus karena tidak adanya sfingter stoma
Tujuan: Mempertahankan integritas kulit dengan kriteria: Peningkatan penyembuhan
Intervensi dan rasional:
No.
Rencana Tindakan
1. Observasi area kulit peristomal/stoma
pada tiap penggantian kantong.
Bersihkan dengan air dan keringkan.
Catat iritasi, kemerahan, (warna gelap,
kebiru-biruan)

Rasional
Memantau proses penyembuhan/keefektifan alat dan
mengidentifikasi masalah pada area, kebutuhan
untuk evaluasi/intervensi lanjut. Mempertahankan
kebersihan/mengeringkan area untuk membantu
pencegahan kerusakan kulit. Identifikasi dini nekrosis
stoma/iskemia atau infeksi jamur (dari perubahan
flora normal usus) memberikan intervensi tepat
waktu untuk mencegah komplikasi serius. Stoma
harus kemerahan dan lembab. Area ulkus pada stoma
mungkin dari lubang kantong yang terlalu sempat
atau lempengan yang menekan ke dalam stoma.
2. Ukur stoma secara periodik, misalnya Sesuai dengan penyembuhan edema pasca operasi (6
tiap perubahan kantong selama 6
minggu pertama) ukuran kantong yang dipakai
minggu pertama, kemudian sekali
harus tepat sehing feses terkumpul sesuai aliran
sebulan selama 6 bulan.
ostomi dan kontak dengan kulit dapat dicegah
3. Yakinkan bahwa lobang pada bagian Mencegah trauma pada jaringan stoma dan
belakang kantong berperekat
melindungi kulit periostomal. Perekatan area yang
sedikitnya lebih besar 1/8 ukuran
adequate penting untuk mempertahankan cincin
stoma dengan perekat adequate
kantong. Perekatan terlalu kencang menyebabkan
menempel pada kantong
iritasi kulit pada pengangkatan kantung
4. Berikan pelindung kulit yang efektif, Melindungi kulit dari perekat kantong, meningkatkan
misalnya wafer stomahesive
perekatan kantong dan memudahkan pengangkatan
kantong bila perlu
5. Konsongkan, irigasi, dan bersihkan
Penggantian kantong yang sering mengiritasi kulit dan
kantong ostomi dengan rutin, gunakan harus dihindari. Pengosongan dan pencucian kantong
alat yang tepat
dengan cairan yang tepat tidak hanya menghilangkan
bakteri dan menyebabkan bau feses dan flatus tetapi
juga membuat kantong menjadi bau
6. Sokong kulit sekitar bila mengangkat Mencegah iritasi jaringan/kerusakan sehubungan
kantong dengan perlahan. Lakukan
dengan Penarikan kantong.
pengangkatan kantong sesuai indikasi
kemudian cuci dengan baik

7. Observasi keluhan terbakar/gatal/


melepuh di sekitar stoma

Indikasi kebocoran feses dengan iritasi periostomal,


atau kemungkinan infeksi kandida yang memerlukan
intervensi
Memberikan kesempatan untuk pemecahan masalah,
menentukan kebutuhan intervensi lebih lanjut

8. Evaluasi produk perekat dan


kecocokan kantong secara terus
menerus
9. Kolaborasi: berikan sprei aorosol
Membantu penyembuhan bila terjadi iritasi periostomal/
kartikosteroid dan bedak nistatin sesuai infeksi jamur. Produk ini mempunyai efek samping yang
indikasi
besar dan harus digunakan dengan jumlah sedikit saja

2. Gangguan body image sehubungan dengan kehilangan kontrol usus eliminasi karena
adanya stoma
Tujuan: Menerima perubahan ke dalam konsep diri tanpa harga diri yang negatif dengan
kriteria: Melihat/menyentuh stoma dan berpartisipasi dalam perawatan diri
Intervensi dan rasional:
No.
Rencana Tindakan
1. Pastikan apakah konseling dilakukan
bila mungkin dan atau ostomi perlu
untuk didiskusikan dengan orang terdekat
2. Dorong pasien atau orang terdekat
untuk menyatakan perasaan tentang
ostomi. Akui kenormalan perasaan
marah, depresi dan kehilangan.
3.

4.
5.

6.

7.

Rasional
Memberikan informasi tentang tingkat pengetahuan
orang terdekat terhadap pengetahuan tentang situasi
pasien dan proses penerimaan
Membantu pasien untuk menyadari perasaannya
tidak biasa dan perasaan bersalah tentang mereka
tidak perlu/tidak membantu. Pasien perlu untuk
mengenali perasaan sebelum mereka dapat
menerima dengan efektif
Kaji ulang alasan untuk pembedahan Pasien atau orang terdekat dapat menerimanya ini
dan harapan untuk masa datang
lebih mudah bahwa ostomi dilakukan untuk
memperbaiki penyakit kronis/jangka panjang dari
pada sebagai cedera traumatic meskipun ostomi
hanya sementara. Juga pasien yang akan mengalami
prosedur kedua (untuk mengubah ostomi ke
penampung anal atau kontinen) mungkin menimbulkan
derajat yang lebih kecil pada masalah gambaran diri
karena fungsi tubuh akan menjadi lebih normal
Catat perilaku menunjukan diri
Dugaan masalah pada penilaian yang dapat
peningkatan ketergantungan, manipulasi, memerlukan evaluasi lanjut dan terapi lebih ketat
atau tidak terlibat pada perawatan.
Berikan kesempatan pada pasien atau Meskipun integrasi stoma pada gambaran diri
orang terdekat untuk memandang dan memerlukan waktu berbulan-bulan/juga tahunan,
menyentuh stoma, gunakan kesempatan melihat pada stoma dan mendengarkan komentar
untuk memberikan tanda positif tentang dapat membantu pasien atau orang terdekat dalam
penyembuhan, penampilan normal dan penerimaan ini. Menyentuh stoma meyakinkan pada
sebagainya. Ingatkan pada pasien atau pasien atau orang terdekat bahwa hal itu tidak
orang terdekat bahwa penerimaan
mudah rusak dan bahwa gerakan pada stoma secara
memerlukan waktu baik secara fisik nyata menunjukan peristaltic yang normal
dan emosi.
Berikan kesempatan pada pasien untuk Ketergantungan pada perawatan diri membantu
menerima ostomi melalui partisipasi untuk memperbaiki kepercayaan diri dan
pada perawatan diri (bila usianya
penerimaan situasi
memungkinkan)
Pertahankan pedekatan positif selama Bantu pasien atau orang terdekat untuk menerima
aktivitas perawatan, hindari ekspresi perubahan tubuh dan merasakan baik tentang diri
menghina atau reaksi berubah
sendiri. Marah paling sering ditujukan pada situasi
mendadak. Jangan memperlihatkan
dan kurang kontrol individu terhadap apa yang
rasa marah secara pribadi.
terjadi (tidak berdaya) bukan pada pemberi perawatan

3. Gangguan rasa nyaman nyeri akut sehubungan dengan kerusakan jaringan karena insisi/drein
Tujuan: Rasa nyaman terpenuhi dengan kriteria:
- Nyeri hilang atau terkontrol
- Mampu tidur atau istirahat dengan tepat

Intervensi dan rasional:


No.
Rencana Tindakan
1. Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik,
intensitas (skala 0 10)

Rasional
Membantu mengevaluasi derajat ketidaknyamanan
dan keefektifan analgesik atau dapat menyatakan
terjadinya komplikasi. Nyeri pada area anal
sehubungan dengan reseksi abdominal perianal
dapat terjadi selama satu bulan
2. Berikan tindakan kenyamanan dengan Menurunkan ketegangan otot, meningkatkan
mengubah posisi. Yakinkan pasien
relaksasi dan dapat meningkatkan kemampuan
bahwa perubahan posisi tidak akan
koping
mencederai stoma
3. Bantu melakukan latihan rentang gerak Menurunkan kekakuan otot atau sendi ambulasi
dan dorong ambulasi dini. Hindari
mengembalikan organ ke posisi normal dan
posisi duduk yang lama
meningkatkan kembalinya fungsi ke tingkat normal.
Ambulasi dan perubahan posisi sering menurunkan
tekanan perianal
4. Kolaborasi: pemberian analgesik
Menurunkan nyeri dan meningkatkan kenyamanan.

4. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan sehubungan dengan pembatasan


masukan secara medik
Tujuan: Mempertahankan hidrasi adequat dengan kriteria:
- Membran mukosa lembab
- Turgor kulit baik
- Pengisian kapiler baik
- Tanda vital stabil
- Secara individual mengeluarkan urine dengan tepat
Intervensi dan rasional:
No.
Rencana Tindakan
Rasional
1. Awasi masukan dan haluaran dengan Memberikan indikator langsung keseimbangan
ceramat, ukur feses cair. Timbang berat cairan.
badan tiap hari
2. Awasi tanda vital, catat hipotensi postural, Menunjukan status hidrasi atau kemungkinan
takikardia. Evaluasi turgor kulit,
kebutuhan untuk peningkatan penggantian cairan
pengisian kapiler dan membran mukosa.
3. Koaborasi:
Awasi hasil laboratorium, misalnya Mendeteksi homeostasis atau ketidakseimbangan
dan membantu menentukan kebutuhan penggantian
hematokrit dan elektroklit
Dapat diperlukan untuk mempertahankan perfusi
Berikan cairan IV dan elektrolit
jaringan adequat/fungsi organ.
sesuai indikasi

5. Resiko tinggi terhadap gangguan pemenuhan nutrisi sehubungan dengan pembatasan


bulk dan makanan mengandung sisa.
Tujuan: kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria:
- Berat badan dipertahankan/meningkat
- Hasil laboratorium dalam batas normal dan bebas tanda malnutrisi
Intervensi dan rasional:
No.
Rencana Tindakan
1. Lakukan pengajian nutrisi dengan
seksama
2. Auskultasi bising usus

Rasional
Mengidentifikasi kekurangan/kebutuhan untuk
membantu memilih intervensi.
Kembalinya fungsi usus menunjukan kesiapan
untuk memulai makanan lagi.
Dapat membantu menurunkan pembentukan bau.

3. Anjurkan pasien atau orang terdekat


untuk peningkatan penggunaan yogurt
dan mentega susu.
4. Diskusikan mekanisme menelan udara Minum melalui sedotan, ngorok, ansietas, dan
sebagai faktor pembentukan platus dan meneguk makanan meningkatkan produksi platus.
beberapa cara pasien yang dapat
Terlalu banyak platus tidak hanya perlu untuk
mengontrol latihan
pengosongan tetapi dapat menjadi faktor penyebab
kebocoran dari banyaknya tekanan dalam kantong.

5. Kolaborasi:
Konsul dengan ahli diet

Membantu mengkaji kebutuhan nutrisi pasien


dalam perubahan pencernaan dan fungsi usus.
Tingkatkan diet dari cairan sampai Diet rendah sisa dapat dipertahankan selama 6 8
minggu pertama untuk memberikan waktu yang
makanan rendah residu bila
adequat untuk penyembuhan usus.
masukan oral dimulai

6. Gangguan pola tidur sehubungan dengan takut kebocoran kantong atau cedera stoma
Tujuan: Kebutuhan tidur dan istirahat terpenuhi dengan kriteria:
- Merasa segar setelah bangun tidur.
- Tidak mudah marah
- Tidak gelisah/tidak letargik
Intervensi dan rasional:
No.
Rencana Tindakan
1. Jelaskan perlunya pengawasan fungsi
usus dalam periode pasca operasi
2. Berikan sistem kantong adequat.
Konsongkan kantong sebelum tidur
3.
4.
5.
6.

Rasional
Pasien lebih dapat mentoleransi gangguan dan
memahami alasan atau pentingnya perawatan
Platus/fese berlebihan terjadi meski diintervensi.
Pengosongan pada jadwal teratur meminimalkan
kebocoran.
Biarkan pasien mengetahui bahwa
Pasien akan mampu beristirahat lebih baik bila
stoma tidak akan cedera bila akan tidur merasa aman tentang stoma dan ostominya.
Batasi masukan makanan atau
Caffeine dapat memperlambat pasien untuk tidur dan
minuman yang mengandung caffeine mempengaruhi tidur tahap REM, mengakibatkan
pasien tidak merasa segar saat bangun.
Dukung kelanjutan kebiasaan ritual
Meningkatkan relaksasi dan kesiapan untuk tidur
sebelum tidur
Kolaborasi: Berikan obat sedatif saat Obat yang tepat waktu dapat meningkatkan istirahat
tidur sesuai indikasi
atau tidur selama periode pasca operasi

Daftar Bacaan:
Doegoes, Marilynn E., (2000), Nursing care Planning, EGC, Jakarta.
Staf Pengajar IKA FKUI, Ilmu Kesehatan anak, Infomedika, Jakarta.
Purnawan (1982), Kapita selekta Kedokteran, Media Aisculapues, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai