Riba
Riba
2
.
Yang artinya : Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba)
maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika
Tahun
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4000 bank
77 bank
19 bank
120 bank
131 bank
141 bank
1933
1983
1984
1985
1986
1987
Yang artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.
Katakanlah:"Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa
39
Di samping itu di antara syarat illat yang lain adalah kejelasan illat
(wudhuh al-illat) yang tidak ada dalam qiyas di atas, karena hilangnya
sadar tanggung jawab (khorrob dzimam) itu illat yang tidak jelas,
Sedangkan ketentuannya illat itu tertentu dab jelas. 46
Dalil ke sembilan
Dr. Thantawi mengatakan : Tidak ada seorang Imampun yang
mengatakan bahwa penentuan keuntungan di muka dalam akad
mudharabah merubahnya menjadi akad ribawi sekaligus keuntungan yang
dihasilkan dari investasi menjadi haram. Tetapi para fuqaha hanya ijma
bahwa akad mudharabahnya fasid (tidak sah) karena penentuan
keuntungan tersebut.47
Jika para fuqaha sudah ijma bahwa akad mudharabahnya fasid
(tidak sah), apakah itu maksudnya akad tersebut harus dilanjutkan
walaupun fasid. Karena akad yang fasid itu menunjukan akad tersebut
telah berakhir, oleh karena itu tidak ada riba atau yang lainnya karena
akad sudah selesai, karenannya mereka menghukuminya setiap akad
mudharabah yang salah satu pihak akadnya mensyaratkan tambahan itu
fasid.
Para fuqaha sejauh pengetahuan kami- tidak pernah menyinggung
akad itu tetap berlangsung seperti ini, karena sudah jelas bahwa pendapat
mereka adalah hukum yang harus diamalkan. Tidak logis jika dilanggar
karena pendapat mereka berdasarkan syariat.
Jika akadanya fasid, apakah kita membolehkannya kemudian
menjadikannya ashl dalam mengqiyaskan far ( menjamin keuntungan
dan modal di bank) kemudian menghukuminya dengan sah juga?
Seharusnya minimal kita menghukuminya dengan fasid dan
mengharamkannya tidak dengan mengatakan akad tersebut terus
berlangsung dan mengqiyaskannya.
() Ustadz Said Hawa mengatakan bahwa modal tidak menghasilkan keuntungan dengan sendirinya tetapi bagi yang lain itu menghasilkan keuntungan. Setelah itu modal tidak menghasilkan keuntungan
dengan kesiapannya dalam menanggung kerugian. Jadi sekedar modal hanya mengakibatkan berkurang dengan zakat dan tidak melahirkan keuntungan jika tanpa imbalan. Lihat al-Islam, Said Hawa juz I hal.
96, cet. Wahbah Kairo, Syawwal 1407/Juni 1987.
Lihat juga Haqoiq wa Syubuhat haula Wadai al Bunuk wa Syahadatu al Istitsmar wa Shonadiq at-Taufir , Syekh Muhammad Abdullah al-Khotib dan yang lainnya, hal. 53
2
3
4
)) al-Mughni dan Syarh al-Kabir Matn al-Muqni fi fiqh al-Imam Ahmad Ibn Hanbal karangan Muwaffiquddin Ibnu Quddamah dan Syamsuddin Ibnu Quddamah, jilid IV hal. 390, Cet. Dar al-Fikr al-Arabi
Beirut 1414 H/1994 M.
() Bai al-Murabahah li al-Amir bi asy-Syira kama Tujrihi al-Masharif al-Islamiyah fi Dhoui an-Nushush wa al-Qawaid asy-Syariyyah karangan Dr. Yusuf
1407/1987.
7
8
() Ahkamu al-Quran, Abu Bakar Ahmad ar-Rozi al-Jashosh (wafat tahun 370 H) Jilid I hal. 635, cet. Dar al-Fikr 1313 H/1993 M.
() Muamalatu al-Bunuk wa Ahkamuha asy-Syariyyah hal. 126.
1410/Nopember 1989.
16
() Lihat : al-Anwar as-Sathiah fi Thuruqi Itsbati al-Illat al-Jamiah karangan Prof. Dr. Ramadhan Abdul Wadud Abdu at-Tawwab (Guru besar Ushul Fiqh Fakultas Syariah Qanun Univ. Al-Azhar) hal.51, darAlhuda 1406/1986.
17
() Muamalatu al-Bunuk wa Ahkamuha asy-Syariyyah hal. 137.
18
() Dhawabith al-Mashlahat fi asy-Syariah al-Islamiyah karangan Dr. Muhammad Said Ramadhan al-Buthi hal. 62,63, Muassasatu ar-Risalah, cet. VI 1412/1992.
19
( (Muamalatu al-Bunuk wa Ahkamuha asy-Syariyyah hal. 138, 139.
20
() Haqaiq wa asy-Syubuhat wadai al-Bunuk karangan Syekh Khotib dan yang lainnya hal. 84, Dar al-Manar cet. II 1410/1990. Lihat juga tulisan Syekh Muhammad Mushtafa Syalabi (Anggota Majma Buhuts
al-Islamiyah dan Guru besar Univ. Kairo) dalam majalah Iqtishad al-Islami edisi 101 hal. 38 Rabiu ast-tsani 1410/Nopember 1989.
21
() Fiqh as-Sunnah karangan Sayyid Sabiq Juz III hal. 213.
22
() Al-Mudawwanah al-Kubra karangan Imam Malik juz XII hal 86, al-Bab al-Halabi tanpa tanggal- dengan riwayat Imam Sahnun bin Said at-Tunukhi dari Imam Abdurrahman bin Qasim dari Imam Malik r.a.
23
() Al-Majmu Syarh al-Muhadzab karangan Asy-Syairazi takmilatu asy-Syekh muhammad Najib Muthii juz V hal. 160, cet. Makatabat al-Irsyad Jeddah Saudi Arabia tanpa tanggal. Lihat juga : Fath al-Qadir juz
VII hal.417 dalam kitab ibi diterangkan bahwa akad mudharabah menjadi fasid dengan disyaratkannya beberapa dirham kepada salah stu pihak akad.
24
() Uqud at-Tamin, Prof. Dr. Muhammad Baltaji Hasan hal. 38 40.
25
() Muamalatu al-Bunuk wa Ahkamuha asy-Syariyyah hal. 138.
26
() Lihat juga tulisan Said Bin Ahmad al-Lutah (President Direktur Isamic Bank Dubai) dalam majalah Iqtishad al-Islami edisi 97 hal. 15 Dzulhijjah 1409/Nopember 1988.
27
() Muamalatu al-Bunuk wa Ahkamuha asy-Syariyyah hal. 139 - 138.
28
() Muamalatu al-Bunuk wa Ahkamuha asy-Syariyyah hal. 139.
29
() Haqaiq wa asy-Syubuhat wadai al-Bunuk karangan Syekh Abdullah Khotib dan yang lainnya hal. 56, lihat juga Majalah Iqtishad al-Islami edisi 101 hal.66 Rabiu ast-tsani 1410/Nopember 1989.
30
() Haqaiq wa asy-Syubuhat wadai al-Bunuk karangan Syekh Abdullah Khotib dan yang lainnya hal. 56, lihat juga Majalah Iqtishad al-Islami edisi 101 hal.66 Rabiu ast-tsani 1410/Nopember 1989.
31
() al-Majmu Syarh al-Muhadzab karangan Asy-Syairazi Takmilatu asy-Syekh Muhammad Najib Muthii juz XV hal. 156, cet. Makatabat al-Irsyad Jeddah Saudi Arabia tanpa tanggal
32
() al-Mughni dan Syarh al-Kabir Matn al-Muqni fi Fiqh al-Imam Ahmad Ibn Hanbal karangan Muwaffiquddin Ibnu Quddamah dan Syamsuddin Ibnu Quddamah, jilid V hal. 162 - 163, Cet. Dar al-Fikr alArabi Beirut 1414 H/1994 M.
33
() Opcit Juz V hal. 147.
34
() Jika digunakan untuk keperluan ini bukan untuk kredit berbunga.
35
() Muamalatu al-Bunuk wa Ahkamuha asy-Syariyyah hal. 139 - 140.
36
() Syar al-qawaid al-Fiqhiyyah karangan Syekh Ahamad Bin Syekh Muhammad az-Zarqa hal. 105, dar Alqolam, cet. kedua 1409/1989.
37
() Muamalatu al-Bunuk wa Ahkamuha asy-Syariyyah hal. 140 141.
38
() Lihat : Dhaman al-Udwan fi al-Fiqh al-Islami karangan Dr. Muhammad Ahmad Siraj hal.319, dar ats-Tsaqafah, cet pertama 1409/1989.
39
() Surat al-Baqarah ayat 279.
40
() Lihat : Tafsir Ibnu al-Katsir Juz I hal 355.
41
() Dhawabith al-Mashlahat fi asy-Syariah al-Islamiyah karangan Dr. Muhammad Said Ramadhan al-Buthi hal. 120, Muassatu ar-Risalah, cet. VI 1412/1992.
42
()Lihat : al-Anwar as-Sathiah fi Thuruqi Itsbati al-Illat al-Jamiah karangan Prof. Dr. Ramadhan Abdul Wadud Abdu at-Tawwab (Guru Besar Ushul Fiqh Fakultas Syariah Qanun Univ. Al-Azhar hal. 43, darAlhuda 1406/1986.
43
() Surat al-Baqarah ayat 279
44
((Lihat : al-Anwar as-Sathiah fi Thuruqi Itsbati al-Illat al-Jamiah karangan Prof. Dr. Ramadhan Abdul Wadud Abdu at-Tawwab (Guru Besar Ushul Fiqh Fakultas Syariah Qanun Univ. Al-Azhar hal. 51, darAlhuda 1406/1986.
45
() Opcit hal. hal. 52
46
() Opcit hal. 55.
47
() Muamalatu al-Bunuk wa Ahkamuha asy-Syariyyah hal. 142.