Anda di halaman 1dari 2

Selulosa merupakan senyawa organik dengan rumus (C6H10O5)n, sebuah polisakarida yang

terdiri dari rantai linier dari beberapa ratus hingga lebih dari sepuluh ribu ikatan (14)
unit D-glukosa.[2][3]
Selulosa merupakan komponen struktural utama dinding sel dari tanaman hijau, banyak
bentuk ganggang dan Oomycetes. Beberapa spesies bakteri mengeluarkan itu untuk
membentuk biofilm. Selulosa adalah senyawa organik yang paling umum di Bumi. Sekitar
33% dari semua materi tanaman adalah selulosa (isi selulosa dari kapas adalah 90% dan
dari kayu adalah 40-50%). Selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia, hanya dapat dicerna
oleh hewan yang memiliki enzim selulase.[4][5]
Penggunaan terbesar selulosa di dalam industri adalah berupa serat kayu
dalam industri kertas dan produk kertas dan karton. Pengunaan lainnya adalah
sebagai serat tekstil yang bersaing dengan serat sintetis. Untuk aplikasi lebih
luas, selulosa dapat diturunkan menjadi beberapa produk, antara lain
Microcrystalline Cellulose, Carboxymethyl cellulose, Methyl cellulose dan
hydroxypropyl methyl cellulose. Produk-produk tersebut dimanfaatkan antara
lain sebagai bahan antigumpal, emulsifier, stabilizer, dispersing agent,
pengental, dan sebagai gelling agent.

a. senyawa aromatik
senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap
diantara atom-atom karbonnya. kongfigurasi 6 atom karbon pada senyawa ini di kenal
dengan cincin benzene.
Sifat-sifat senyawa aromatik
1.sifat fisik

zat cair tidak berwarna

memiliki bau yang khas

mudah menguap

benzene digunakan sebagai pelarut

tidak larut dalam pelarut polar seperti air tetapi larut dalam senyawa yang kurang
polar seperti eter dan tetraklorometana.

larut dalam berbagai pelarut organik

benzena dapat membentuk campuran azeotrop dengan air

densitas : 0,88
2. sifat kimia

bersifat toksik karsinogenik ( hati-hati menggunakan benzena sebagai pelarut hanya


gunakan jika tidak ada alternatif lain misalnya toluena .

merupakan senyawa nonpolar

tidak begitu reaktif tetapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga

lebih mudah mengalami reaksi subtitusi dari pada adisi

Anda mungkin juga menyukai