KATA PENGANTAR
Peran ubikayu akhir-akhir ini semakin menunjukkan perkembangan
yang sangat baik, dikarenakan banyaknya permintaan akan ubikayu baik untuk
kebutuhan dalam negeri maupun untuk ekspor.
Pada umumnya petanidi pedesaan menanam ubikayu baik yang ditanam
di kebun maupun dipekarangan. Sebagaimana sudah diketahui sejak dulu bahwa
peran ubikayu sebagai penyangga sumber karbohidrat bagi kebanyakan
masyarakat di pedesaan. Hal tersebut karena ubikayu sebagai komoditas
strategis untuk ketahanan pangan di pedesaan dan juga karena mudahnya
menanam ubikayu yang antara lain karena tidak perlunya perawatan khusus
untuk menanam ubikayu dan sampai sekarang masih tercatat tidak banyak
serangan hama dan penyakit yang sangat merugikan. Kontradiksi terhadap nilai
lebih ini, menjadikan ubikayu bukan dijadikan sebagai tanaman utama melainkan
tanaman kedua atau tanaman sela (secondary crops). Hal ini juga ditunjang
dengan kondisi pasar yang kurang kondusif sehingga petani kurang
mengusahakan budidaya tanaman ubikayu secara baik.
Disamping sebagai sumber karbohidrat, tanaman ubikayu juga sangat
besar perannya untuk bahan industri seperti misalnya untuk bahan tepung,
mocaf, gula cair, pakan, lem, kertas dan bahan energi yang terbarukan (bioethanol), menjadikan tanaman ubikayu sebagai tanaman primadona. Oleh
karena itu, perlu dilakukan sosialisasi dan fasilitasi dalam pengelolaan
produktivitas dan produksi ubikayu. Mengingat untuk sementara ini kebijakan
pemerintah masih diutamakan untuk pengembangan tiga komoditas utama
(padi, jagung dan kedelai), maka diperlukan strategi pencapaian produksi untuk
pemenuhan kebutuhan Ubikayu baik untuk keperluan dalam negeri maupun
ekspor tahun 2012 dengan peningkatan produktivitas dan produksi melalui
kegiatan pengembangan dan fasilitasi pembinaan khususnya didaerah sentra
produksi maupun daerah pengembangan dan perlunya mediasi/fasilitasi program
kemitraan bagi petani dengan pihak swasta untuk terjaminya harga dan
terciptanya pasar sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani, dengan
Bandung,
Februari 2012
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..
DAFTAR ISI ..
iii
DAFTAR TABEL .
DAFTAR LAMPIRAN .
vi
BAB I.
PENDAHULUAN
..
..
..
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Dasar Hukum
E. Pengertian-pengertian
BAB II.
C. Strategi .
10
10
D. Permasalahan
12
12
iii
14
BAB VI.
PENUTUP
17
..
17
..
17
..
19
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Tabel 2.
11
Tabel 3.
12
13
Tabel 5.
10
Tabel 6.
12
Tabel 4.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Ubi Jalar Tahun 2012 .
21
22
23
24
..
26
28
40
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Komoditi ubikayu merupakan komoditi tanaman pangan yang penting di
Indonesia setelah padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau, yaitu
sebagai bahan pangan, pakan dan bahan baku industri baik hulu maupun hilir.
Disamping itu komoditi tersebut merupakan tanaman dengan daya adaptasi yang
luas, mudah disimpan, mempunyai rasa enak sehingga dapat membuka lapangan
pekerjaan dan meningkatkan pendapatan petani beserta keluarganya.
Komoditi ubikayu selain berperan untuk memenuhi kebutuhan sumber
karbohidrat untuk substitusi beras, juga sebagai bahan untuk diversifikasi
pangan. Ubikayu juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan, bahan baku
industri dan bahan baku bioetanol.
Upaya peningkatan produktivitas dan produksi ubikayu pada tahun 2011
terfokus pada pengembangan melalui dem area (pengelolaan tanaman terpadu)
dengan luasan yang terbatas 612 ha di 11 Kabupaten/kota sentra produksi)
diharapkan salah satu pemicu peningkatan produktivitas ubikayu sebesar 5 %..
Berdasarkan kebijakan Kementerian melaluiDirektorat Jenderal Tanaman Pangan
fokus kegiatan utama adalah komoditas padi, jagung, kedelai, oleh karena itu
pada tahun 2012 fokus peningkatan produktivitas dan produksi ubikayu
2.106.886 ton.
B.
Tujuan
Pedoman Teknis Pengelolaan Produksi Ubikayu TA. 2012 bertujuan untuk:
a. Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan peningkatan
produksi melalui kegiatan pengembangan ubikayu antara pusat, provinsi
dan kabupaten/kota.
20
produktivitas,
produksi
dan
pendapatan
serta
C.
Sasaran
Sasaran disusunnya petunjuk pelaksanaan Pengelolaan Produksi Ubikayu
berbagai
alternatif
pilihan
komponen
teknologi
D.
Dasar Hukum
Penyusunan
petunjuk pelaksanaan
Ubikayu
TA
2012
merupakan
penjabaran dari petunjuk teknis Ubikayu TA 2012 yang juga dilandasi dengan
peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
21
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
22
23
E.
1.
Pengertian-pengertian
2.
3.
Terpadu adalah suatu pendekatan agar sumber daya tanaman, tanah dan air
dapat dikelola dengan sebaik-baiknya secara terpadu.
4.
24
5.
Pupuk Organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri
atas bahan organik yang berasal dari sisa tanamam, kotoran hewan antara
lain pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos (humus) berbentuk padat yang
telah mengalami dekomposisi.
6.
7.
25
BAB II
KERAGAAN, SASARAN, STRATEGI, PERMASALAHAN DAN UPAYA
PENCAPAIAN PRODUKSI UBIKAYU
A.
Tabel 1.
Tahun
Absolut
Produktivitas
%
Ha
Absolut
Produksi
%
149,00
Ha
Absolut
2002
120.630
1.800.257
2003
114.853
(5.777)
-4,79
144,00
-5,00
-3,36
1.651.879 (148.378)
-8,24
2004
119.097
4.244
3,70
174,00
30,00
20,83
2.074.022
422.143
25,56
2005
117.786
(1.311)
-1,10
176,00
2,00
1,15
2.068.981
(5.041)
-0,24
2006
113.663
(4.123)
-3,50
180,00
4,00
2,27
2.044.674
(24.307)
-1,17
2007
105.508
(8.155)
-7,17
182,25
2,25
1,25
1.922.840 (121.834)
-5,96
2008
109.354
3.846
3,65
186,08
3,83
2,10
2.034.854
112.014
5,83
2009
110.827
1.473
1,35
188,24
2,16
1,16
2.086.187
51.333
2,52
2010
105.023
(5.804)
-5,24
191,81
3,57
1,90
2.014.402
(71.785)
-3,44
2011*)
107.906
2.883
2,75
196,81
5,00
2,61
2.123.733
109.331
5,43
Rata-rata
112.465
(1.414)
(1,15)
176,82
5,31
3,32
1.982.183
35.942
2,25
26
B.
Untuk
memenuhi
kebutuhan
ubikayu
tahun
2012
dengan
C.
27
28
D.
Permasalahan
E.
29
meskipun
demikian,
keberpihakan
faktor
lain
juga
turut
No.
Uraian
1. Peningkatan Produktivitas
1. Petani Reg / Swadaya
2. Carry Over PTT 2011
Jumlah
Luas
Tanam
(Ha)
Luas
Panen (Ha)
114.627
575
108.059
575
115.202
108.634
Provitas (Ku/Ha)
Awal
Baru
190,30
194,37
193,91
200,00
193,94
Peningkatan
Absolut Provitas
(Ku/Ha) (%)
3,61
5,63
1,90
2,90
Produksi
(Ton)
2.095.386
11.500
2.106.886
30
BAB III
OUTPUT DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TAHUN 2012
A.
B.
31
Tabel 4.
No
Uraian Kegiatan
Koordinasi dengan
Stakeholder
Pembinaan, Monitoring,
Supervisi dan Pendampingan
Penyusun Kebijakan,
Pedoman, Juklak, Juknis,
Sosialisasi, Data dan
Informasi
Resiko
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
Kesepakatan kerjasama
Komitmen peserta koordinasi
Fasilitasi Kebijakan Pemerintah
Kemudahan Akses informasi
Ketersediaan anggaran
Kontinuitas dan ketepatan pelaksanaan
Ketersediaan data
Ketersediaan SDM
Ketersediaan materi sosialisasi
32
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
Ruang lingkup pelaksanaan program pengelolaan produksi aneka kacang
dan umbi meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Penetapan sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi
tahunan;
2. Penetapan sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi
bulanan;
3. Penyusunan skenario pencapaian sasaran produksi;
4. Penyusunan kegiatan untuk pencapaian sasaran produksi;
5. Penyusunan kebutuhan sarana prasarana faktor produksi;
6. Monitoring dan evaluasi pencapaian sasaran luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi bulanan, triwulan dan tahunan;
7. Monitoring dan evaluasi luas sasaran tanam yang terkena gangguan
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan terkena banjir maupun
kekeringan.
dan
dilaksanakan
oleh
Dinas
Pertanian
Propinsi,
dengan
33
A.
Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan peningkatan produktivitas dan
pengembangan
peningkatan
produktivitas
ubikayu
34
35
BAB V
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A.
Monitoring
Kegiatan monitoring dilaksanakan secara periodik mulai dari persiapan
B.
Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh petugas.
Evaluasi meliputi: 1)
C.
Pelaporan
Dalam pelaporan pelaksanaan pengembangan komoditas ubikayu, dua
36
2. Laporan Kegiatan
Kegiatan pelaporan dilaksanakan oleh petugas Provinsi, Kabupaten/Kota
dan Kecamatan serta desa/unit areal pengembangan secara periodik setiap
bulan. Pelaporan dilakukansecara berjenjang, yaitu dari Pemandu Lapangan ke
kabupaten/Kota, kabupaten/Kota ke Provinsi dan Provinsi ke pusat. Laporan
meliputi pelaksanaan areal pengembangan, hasil yang telah diperoleh dan lain
lain.Laporan PPL harus sudah diterima Dinas Kaputen pada minggu kedua, dan
laporan dari Dinas Kabupaten harus sudah diterima pada minggu ketiga oleh
Dinas Pertanian Provinsi; karena minggu keempat data tersebut dibuat untuk
bahan laporan bulanan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. Laporan
Format Laporan sebagaimana tertulis pada Lampiran. Laporan akhir memuat
hasil evaluasi, kesimpulan, saran serta data dukung lainnya dan lain lain.
37
BAB VI
PENUTUP
Peningkatan produktivitas tanaman pangan khususnya pengembangan
ubikayu merupakan salah satu upaya yang diharapkan mampu memberikan
kontribusi yang lebih besar pada produksi tanaman pangan mendatang.
Diharapkan kegiatan pengembanganini akan berkontribusi dalam mewujudkan
peningkatan produksi dan pendapatan petani apabila didukung oleh semua pihak
termasuk pemangku kepentingan baik hulu, onfarm maupun hilir serta
terciptanya koordinasi pelaksanaan areal pengembangan yang harmonis, sinkron
dan sinergis disetiap tingkat pemerintahan mulai dari Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan sampai ke tingkat Desa.
38
Lampiran 1.
No. KABUPATEN/KOTA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Luas
Tanam
(Ha)
Luas
Panen
(Ha)
Produktivitas
(Ku/Ha)
Produksi
(Ton)
Kab. Bogor
Kab. Sukabumi
Kab. Cianjur
Kab. Bandung
Kab. Garut
Kab. Tasikmalaya
Kab. Ciamis
Kab. Kuningan
Kab. Cirebon
Kab. Majalengka
Kab. Sumedang
Kab. Indramayu
Kab. Subang
Kab. Purwakarta
Kab. Karawang
Kab. Bekasi
Kab. Bandung Barat
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Cirebon
Kota Bekasi
Kota Depok
Kota Cimahi
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar
JUMLAH
39
Lampiran 2
Kabupaten :
N Kecama JanFeb
Mart
Apr
Ren Re Ren Re Ren Re Ren Rea
o tan
2012
2012
2012
2012
c al c al c al c l
Mei
Jun
Jul
Ren Re Ren Re Ren Rea
2012
2012
2012
c al c al c l
Agst
Ren Rea
2012
c l
Sep
Okt
Nop
Ren Re Ren Re Ren Rea
2012
2012
2012
c al c al c l
Des
Tot
Ren Rea Ren Rea
2012
al
c l c l
Jumla
h
2012
Mengetahui
Kepala Dinas Tanaman Pangan
Kabupaten
NIP.
40
Lampiran 3
Propinsi
N Kabupa
JanFeb
Mart
Apr
Ren Re Ren Re Ren Re Ren Rea
2012
2012
2012
2012
c al c al c al c l
o ten
Mei
Jun
Jul
Agst
Ren Re Re Re Ren Re Ren Rea
2012
2012
2012
2012
c al nc al c al c l
Sep
Okt
Nop
Des
Tot
Ren Re Ren Re Ren Re Ren Rea Ren Rea
2012
2012
2012
2012
al
c al c al c al c l c l
Jumla
h
2012
Mengetahui
Kepala Dinas Tanaman Pangan
Propinsi
NIP.
41
Lampiran 4
No
Uraian
I
A
INPUT
TENAGA KERJA (HOK)
1. Pengolahan Tanah s/d Siap tanam
a. Manusia
b. Ternak
c. Traktor/ Mesin
2. Menanam
3. Memupuk
4. Memberantas Hama
5. Menyiang
6. Memanen
7. Mengangkut
Jumlah A
SARANA PRODUKSI
1. Bibit/Stek (Batang)
a. Pembelian
b. Produksi Sendiri
2. Pupuk (Kg/Ltr)
a. Urea
b. TSP/ SP-36 c. KCl
d. Kandang/ Hijau
e. Lainnya (Tetes Miwon)
3. Pestisida (Kg/Ltr)
a. Insektisida Padat
Insektisida Cair
b. Lainnya Padat
Lainnya cair
Jumlah B
PENGELUARAN LAIN
1. Sewa Tanah
2. Pajak
3. Lainnya
Jumlah C
Fisik
Nilai (Rp)
Riil
Diperhitungkan
Dikeluarkan
42
Total (A+B+C)
BIAYA PRODUKSI
1. Per Hektar (Rp)
2. Per Kilogram (Rp) OUTPUT
II 1. Produksi
2. Nilai Hasil
III PENDAPATAN BERSIH (Rp)
1. Secara Usaha Tani
a. Permusim = Rp.
b. Perbulan = Rp.
2. Petani
IV a. Permusim = Rp.
b. Perbulan = Rp.
R/C
Keterangan :
Harga/kg =
I
2012
Petugas
NIP.
43
Lampiran 5
TEKNOLOGI BUDIDAYA UBIKAYU
2. Pemupukan
a. Takaran pupuk yang dibutuhkan adalah 200 - 300 kg Urea, 100 150 kg SP-36, dan 100 - 150 kg KCl per hektar, yang diberikan
dalam dua tahap :
Umur 7-10 hari dipupuk dengan takaran 65 - 100 kg Urea,100
150 kg SP-36, dan100 - 150 kg KCl per hektar.
Umur 2-3 bulan dipupuk dengan takaran 200 kg Urea per
hektar.
b. Pupuk dilakukan secara tugal, sekitar 15 cm dari tanaman.
3. Wiwil (membatasi jumlah tunas)
5. Panen
Umur panen ubikayu bervariasi menurut varietasnya. Varietas unggul
umumnya dapat dipanen pada umur 8-11 bulan.
Tumpang-sisip
(misalnya
dengan
kacang
tanah)
dengan
biasa)
pola
tersebut,
populasi
ubikayu
sekitar
90
antara
lorong
tersebut
dapat
ditanam
kacang
36, dan 100 kg KCl per hektar, yang diberikan dalam dua tahap :
Umur 7-10 hari dipupuk dengan takaran 200 kg Urea dan SP36 dan 50 kg KCl per hektar;
Umur 2-3 bulan dipupuk dengan takaran 100 kg Urea dan 50 kg
KCl per hektar;
Bila dianggap perlu, pada umur 5 bulan bisa ditambahkan
Urea.
Pupuk dilakukan secara tugal, sekitar 15 cm dari tanaman.
b. Pemeliharaan
Pada
umur
bulan
tunas-tunas
yang
berlebih
Lampiran 7
Tahun dilepas
1978
W 78
Asal
Umur
7 10 bulan
Tinggi batang
1 2 meter
Bentuk daun
Coklat
Hijau mudah
Coklat kuning
Kuning
Kualitas rebus
Baik
Rasa
Enak
Kadar tepung
45%
Kadar protein
0,5% (basah)
Kadar HCN
27,5 mg
Hasil rata-rata
Ketahanan terhadap
Agak
tahan
Tungau
Merah
terhadap
bakteri
Hawar
Daun, Pseudomonassolanacearum
Xanthomonas manihoti)
Tahun dilepas
1978
W 236
Asal
Persilangan
Mangi/Ambon,Bogor
1957
Umur
8 12bulan
Tinggi batang
2 3meter
Bentuk daun
Ungu
Hijau muda
Putih coklat
Putih
Kualitas rebus
Baik
Rasa
Agak pahit
Kadar tepung
41 %
Kadar protein
0,7% (basah)
Kadar HCN
124 mg/kg
Hasil rata-rata
Ketahanan terhadap
-Agak
tahan
Tungau
Merah
Tahun dilepas
1988
W 31
Asal
Tinggi batang
1,5 2 meter
Bentuk daun
Hijau
Hijau
Abu-abu
Putih
Kualitas rebus
Rasa
Agak pahit
Kadar tepung
18 - 22%
Kadar protein
0,8 - 22%
Kadar HCN
68 mg/100 gram
Potensi hasil
Ketahanan terhadap
manihotis
dan
Pseudomonassolanacearum
Tahun dilepas
1992
NomorInduk
MLG 245
MLG 10212
Asal
Umur
9 10 bulan
Tinggi batang
Bentuk daun
Hijau keunguan
Bagian
atas
dengan
Bercak
hijau
kekuningan
merah
ungu
di
Hijau mudah
Hijau ke abu-abuan
Putih kekuningan
Kualitas rebus
Baik
Rasa
Enak (manis)
Kadar tepung
32 - 36%
Kadar protein
Kadar HCN
Potensi hasil
Ketahanan terhadap
Toleran
Tungau
Merah
Hama
(Tetranichus bimaculatus)
Ketahanan terhadap
Tahun dilepas
1992
SK Mentan
623/KPts/TP.240/11/92
Nomor seleksi
MLG 10209
Asal
Umur
8 10 bulan
Tinggi batang
Bentuk daun
CM 507-37
Bagian
bawah
hijau
muda
kekuningan
Warna batang muda
Hijau muda
Coklat kemerahan
Coklat
kemerahan
(bagian
luar)
Kuning muda
Kualitas rebus
Baik
Rasa
Enak (manis)
Kadar tepung
32 - 36%
Kadar protein
Kadar HCN
Potensi hasil
Rata-rata hasil
20 42 ton/ha
Ketahanan terhadap
Ketahanan terhadap
penyakit
dan
Hawar
Daun
Tahun dilepas
2001
Nomor Induk
MLG 235
Nama klon
OMM 90-6-72
Asal
39,7 ton/ha
Warna batang
Keunguan
Ungu
Hijau
Hijau
Coklat
Kuning
Putih
Ukuran umbi
Besar
Tipe percabangan
Tidak bercabang
Umur panen
9 bulan
Ketahanan terhadap
Sifat khusus
10
Tahun dilepas
2001
Nomor Induk
MLG 245
Nama klon
OMM 95066-1
Asal
39,41 ton/ha
Warna batang
Abu-abu
Ungu muda
Hijau
Hijau
Putih
Kuning
Putih
Ukuran umbi
Sedang
Tipe percabangan
Bercabang
Umur panen
9 bulan
Ketahanan terhadap
Sifat khusus
11
Tahun dilepas
1998
Asal daerah
Lampung
Asal tanaman
Dikembangkan
dari
biji
tanaman
Ubikayu
lokal
sebagai
8 12 bulan
Tinggi tanaman
350 cm
Tipe tajuk
Bentuk daun
Merah tua
Hijau
Putih
Tipis,
mudah
mengelupas
(tidak
Putih
Padat
Bentuk Umbi
Memanjang
Kualitas rebus
Baik
Rasa
Kadar pati
25,00 31,52 %
Kadar air
55,03 65,00 %
Kadar abu
0,67 %
Kadar serat
0,96
12
Kadar HCN
Potensi hasil
Ketahanan terhadap
dan
jamur(Tetranichus
penyakit
sp.)
dan
penyakitbusuk (Fusariumsp.)
13
Tahun dilepas
2000
Nama daerah
Rayong-60
Asal
Introduksi Thailand
Umur panen
8 10 bulan
Tinggi batang
Bentuk daun
Menjari
Warna petiole
Kuning kemerahan
Kuning
Warna umbi
Putih kekuningan
Kuning keputihan
Kuning keputihan
Tipe tajuk
> 1 meter
Bentuk umbi
Mencengkeram
Rasa
Pahit
Kadar tepung
20 27 %
Kadar air
60,63 %
Kadar abu
0,13 %
Kadar serat
0,10 %
Potensi hasil
20 35 ton/ha
Agak tahan
14
Tahun dilepas
2000
Nama daerah
Rayong-60
Asal
Introduksi Thailand
Umur panen
9 10 bulan
Tinggi batang
Bentuk daun
Menjari
Coklat
Warna petiole
Hijau perak
Kuning
Warna umbi
Putih
Kuning keputihan
Pendek
Tipe tajuk
> 1 meter
Bentuk umbi
Mencengkeram
Rasa
Pahit
Kadar tepung
19 30 %
Kadar air
60,06 %
Kadar abu
0,11 %
Kadar serat
0,07 %
Potensi hasil
25 38 ton/ha
Agak tahan
15
Rasa
Enak
Potensi hasil
32 ton /ha
Umur panen
9 10 bulan
Kadar bioethanol
Rasa
Enak
Potensi hasil
32 ton /ha
Umur panen
7 8 bulan
Ciri ciri
Ketahanan
16
Tahun dilepas
Umur
7 10 bulan
Tinggi batang
Kadar tepung
26,9 %
Kadar protein
0,41 %
Kadar HCN
100 mgr / kg
Putih
Potensi hasil
20 30 ton/ha
- Kadar pahit
Pahit
17
Tahun dilepas
Umur
10 11 bulan
Tinggi batang
Kadar tepung
35,4 %
Kadar protein
0,4 %
Kadar HCN
100 mgr / kg
Putih
Potensi hasil
20 30 ton/ha
Pahit
Merah
18
Tahun dilepas
Umur
7 10 bulan
Asal
Tinggi batang
Kadar tepung
33,1 %
Kadar protein
0,7 %
Kadar HCN
40 mgr / kg
Putih
Potensi hasil
15 20 ton/ha
Manis
Merah
19
Asal
Umur panen
7 8 bulan
Tinggi batang
Putih
Potensi hasil
15 20 Ton / ha:
Kadar tepung
Kadar protein
Kadar HCN
40 mgr / kg
Manis
Merah
20
Asal
Umur panen
8 10 bulan
Tinggi batang
Putih
Potensi hasil
20 30 Ton / ha:
Kadar tepung
30,9 %
Kadar protein
0,35
Kadar HCN
100 mgr / kg
Pahit
Merah
21
Asal
Umur panen
9 12 bulan
Tinggi batang
Potensi hasil
20 30 Ton / ha:
Kadar tepung
Kadar protein
Rasa
Manis
Asal
Umur panen
8 10 bulan
Tinggi batang
Potensi hasil
20 25 Ton / ha:
Kadar tepung
Kadar protein
Rasa
Pulen
22
Asal
Lokal
Tinggi batang
Bentuk daun
Lonjong gemuk
Hijau kecoklat-coklatan
Warna umbi
Kuning
Coklat
Bentuk umbi
Lonjong
Rasa
Masak enak
Kadar tepung
26 %
Potensi hasil
20 ton/ha
Ketahanan
Umur panen :
agak
toleran
terhadap
penyakit
23
Varietas
7-10
8-12
10,5 11,5
Potensi Rasa
Hasil
(Ton/Ha)
22
Sedang
21
Sedang
35
Agak
pahit
Warna
Daging
Umbi
Kuning
Putih
Putih
4. Malang-1 1992
9-10
36,5
Manis
5. Malang-2 1992
8-10
31,5
Manis
Putih
32-36 Balitkabi
kekunin
gan
Kuning 32-36 Balitkabi
muda
Putih
25-32 Koeshartoyo
,
Yudi
Widodo dan
Titik Sundari
Putih
25-32 Koeshartoyo
,
Yudi
Widodo dan
Titik Sundar
Putih
25Abdul
31.52 Jamil,Muchli
zar M, Syahrin
M, Salam ZA
dan
Koeshartoyo
1. Adira-1
2. Adira-2
3. Adira-4
Tahun Umur
dilepas (Bulan)
1978
1978
1986
6. Malang-4 2001
39,7
Pahit
7. Madang-6 2001
36,41
Pahit
Kadar
Pati
(%)
45
41
18-22
Pemulia
Balitkabi
Balitkabi
R.Sunaryo,N
unung
H.Yahya,
Y.Sudrajat
dan Nani
Zurriada
8. Darul
Hidayah
1998
8-10
102,10
Kenyal
9. UJ-3
2000
8-10
20-35
Pahit
Putih
20-27 Paluppi
kekunin
Puspitarini,
gan
Fauzan,
Muchlizar M,
Syahriil M,
Koeshartoyo
2000
8-10
25-38
Pahit
Putih
19-30 Paluppi
kekunin
Puspitarini,F
gan
auzan,
Muchlizar M,
Syahriil M,
Koeshartoyo
10.
UJ-5
24