3)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Diskripsi Modul
Judul Modul
Kelas
:X
Semester
:1
Kode Modul
: X/1-3.
Kompetensi Dasar
3. Glosarium
hak : segala sesuatu yang harus kita terima
34
Hak asasi manusia: hak yang dibawa sejak lahir yang secara kodrati melekat pada
manusia dan tidak dapat diganggu gugat atau sifatnya mutlak.
Hakiki (ada pada setiap diri manusia sebagai mahkluk tuhan)
Universal, artinya hak itu berelaku untuk semua orang dimana saja, tanpa memandang
status, ras, harga diri, jender atau perbedaan lainnya.
Permanen dan tidak dapat dicabut, artinya hak itu tetap selama manusia itu hidup dan
tidak dapat dihapuskan oleh siapapun.
Pelanggaran HAM adalah: setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik sengaja maupun tidak sengaja yang secara melawan
hukum mengurangi, membatasi, dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh Undang-Undang.
Kewajiban dasar manusia: seperangkat kewajiban yang jika tidak dilaksanakan,
tidak memungkinkan terlaksana demi tegaknya hak asasi manusia.
4. Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk Guru :
Modul X/1-1ini digunakan di kelas X semester 1, S.K : 1 dan K.D : 1- 4
Untuk siswa :
1. Bacalah dengan teliti isi modul tentang menampilkan peran serta dalam upaya
pemajuan, penghormatan, dan perlindungan hak asasi manusia (HAM).
2. Tanyakan kepada guru/fasilitator bila ada yang kurang jelas
3. Jawablah soal-soal yang telah tercantum pada bagian akhir modul
5 Tujuan Akhir
Pada akhinya pembelajaran melalui penulisan modul ini siswa diharapkan :
1. Dengan kajian pustaka siswa dapat menyadari arti pentingnya peraturan
perundangan tentang HAM bagi penegakan hak asasi manusia.
2. Dengan kajian pustaka siswa mampu menganalisis upaya, pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM di dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
35
3. Melalui kajian pustaka siswa mampu dan mau bersikap tidak melanggar asasi
orang lain.
4. Melalui kajian pustaka siswa dapat mampu mendiskripsikan instrumen hukum
dan peradilan Internasional HAM.
5. Melalui kajian pustaka siswa dapat menampilkan peran serta dalam upaya
pemajuan, penghormatan, dan perlindungan hak asasi manusia (HAM).
BAB II
KEGIATAN BELAJAR
MENAMPILKAN PERAN SERTA DALAM UPAYA PEMAJUAN,
PENGHORMATAN DAN PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)
Standar Kompetensi
3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan hak
asasi manusia (HAM).
Kompetensi dasar
36
UPAYA
PEMAJUAN,
PENGHORMATAN,
DAN
3.
hak asasi politik (political right), misalnya hak untuk diakui dalam
kedudukan sebagai warga negara yang sederajat, ikut serta dalam
38
hak
kebebasan
memilih
mendapatkan
pendidikan,
6.
39
Isinya:
Hak-hak itu adalah hak kebebasan, hak milik, keamanan dan sebagainya.
Tahun 1948 disusun rencana piagam Hak Asasi Manusia oleh Organisasi
Kerja Sama Sosial Ekonomi PBB di bawah pimpinan ny. Elanor Roosevelt.
40
Hak kemerdekaan
Meliputi kemerdekaan seseorang, perlindungan hak milik, tempat tinggal,
beragama, rahasia surat, mengeluarkan pikiran dan perasaan, mendapatkan
pendidikan dan pengajaran.
Hak politik
Meliputi hak pilih aktif (untuk memilih) dan hak pilih pasif (untuk
dipilih), membela negara dan menjadi pegawai negara.
Alinea 3, atas berkar rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas........., ini merupakan pengakuan kemerdekaan sebagai anugrah Tuhan.
41
c. HAM dalam batang tubuh UUD 1945 diatur secara khusus dalam pasal 28A28J.
d. Secara umum HAM di Indonesia diatiur dalam pasal 27-34 UUD 1945
e. Hak asasi manusia dalam TAP MPR No. XVII/MPR/1998: memuat piagam HAM
serta pandangan dan sikap bangsa Indonesia terhadap HAM.
f. HAM dalam TAP MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN. Dimuat dalam arah
penyelenggaraan Negara, yaitu: mewujudkan kehidupan yang demokratis,
berkeadilan social, melindungi hak asasi manusia.
g. Keppres No. 50 Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia
PERAN
SERTA
DALAM
UPAYA
PERJUANGAN,
44
b. rasialisme resmi (politik apartheid), yaitu suatu perlakuan politik terhadap etnis,
suku bangsa lain berdasarkan perbedaan ras dan warna kulit merupakan kejahatan
internasional
c. terosisme resmi berskala besar
45
d. pemerintahan totaliter
e. penolakan secara sadar untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
f. perusakan kualitas lingkungan (ecocide)
g. kejahatan perang
atau
mencegah
kelahiran
kelompok
tertentu
dengan
cara
46
Bagi perusahaan besar perlu menjadi bapak angkat bagi pengrajin kecil.
EVALUASI II
47
INSTRUMEN
HUKUM
DAN
PERADILAN
INTERNASIONAL HAM
1. Instrumen Hukum Internasional HAM
pasca perang dunia ke II pehatian internasional tentang HAM tampakmeningkat karena
jumlah korban yang begitu besar di berbagai belahan dunia melahirkan keprihatinan atas
penistaan terhadap nilai kemanusiaan. Kemudian dibentuklah Perserikatan BangsaBangsa (PBB) yang melahirkan Deklarasi Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of
Human Rights).
Beberapa instrumen hukum tentang Hak Asasi Manusia internasional pasca Universal
Declaration of Human Rights, antara lain:
a. Tahun 1958 lahir konvensi tentang hak-hak politik perempuan
b. Tahun 1966. covenanats of human rights telah teratifikasi oleh negara-negara
anggota PBB
c. Tahun 1976 tentang konvensi internasional hak-hak khusus
d. Tahun 1984 konvensi tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap
perempuan
e. Tahun 1990 konvesi tentang hak-hak anak
f. Tahun 1993 tentang konvensi anti apartheid
g. Tahun 1998 tentang konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau hukuman
lain yang kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan martabat manusia.
h. Tahun 1999 tentang konvensi penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial.
2. Instrumen Yuridis Hak Asasi Manusia
Pada tanggal 16 Desember 1966, dissahkan Covenant on Economic, social, and
Cultural Rights dan Internasional Covenant on civil and political rights. Hal baru
48
dalam ketentuan itu disebutnya hak rakyat untuk menentukan nasibnya sendiri
termasuk hak untuk mengatur kekayaan dan sumber-sumber nasional secara bebas.
Perjanjiian nasional mengenai hak ekonomi, social dan budaya mulai berlaku
tanggal 3 Januari 1976. perjanjian ini berupaya meningkatkan dan melindungi tiga
kategori hak, yaitu:
a. hak untuk bkerja dalam kondisi yang adil dan menguntungkan
b. hak atas perlindungan sosial, standar hidup yang pantas, standar kesejahteraan
fisik dan mental tertinggi yang bisa dicapai
c. hak atas pendidikan dan ha untuk menikmati manfaat kebebasan kebudayaan dan
kemajuan ilmu pengetahuan.
3. UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAM
salah satu dasarnya dibentuknya pengadilan HAM adalah pasal 104 ayat (1) UU
No. 39 tahun 1999 tentang HAM. Dalam ketentuan umum pasal 1 Alinea III UU No.
26 tahun 2000 dinyatakan bahwa pengadilan HAM adalah khusus bagi pelanggaran
hak asasi manusia yanh berat. Selanjutnya, pasal 2 menyatakan bahwa pengadilan
HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan peradilan umum.
Di lingkungan peradilan umum ada peradilan khusus HAM. Kedudukan
pengadilan HAM berat di daerah yang daerah hukumnya meliputi hukum pengadilan
negeri yang bersangkutan. Peradilan HAM memiliki wewenang memeriksa dan
memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat, termasuk yang
dilakukan diluar teritorial wilayah ngara Republik Indonesia. Pelanggaran hak asasi
berat merupakan extra ordinary crime dan berdampak secara luas, bai pada tingkat
nasional maupun internasional dan bukan merupakan tindak pidana yang diatur dalam
KUHP serta menimbulkan kerugian baik materiil maupun immaterial yang
mengakibatkan rasa tidak aman, baik terhadap perseorangan maupun masyarakat.
4. Perlindungan Hak Asasi Manusia Universal
Pembukaan PBB mengumandangkan kepercayaan dalam hak-hak asasi manusia,
kemuliaan, dan nilai orang per orang dalam kesamaan hak antara wanita dan pria.
Dalam piagam kemuliaan tersebut berkali-kali diulang bahwa PBB akan mendorong,
mengembangkan, dan mendukung penghormatan secara universal dan efektif hak-hak
49
asasi manusia dan kebebasan-kebebasan pokok bagi semua tanpa membedakan suku,
gender, bahasa dan agama.
Selanjutnya menjadi tugas dan wewenang Majelis Umum PBB di bantu Dewan
Ekonomi dan Sosial beserta komisi hak asasi manusia dan mekanisme HAM PBB
lainnya menjabarkan lenih lanjut dalam pelaksanaan misinya.
Dewan Ekonomi dan Sosial yang membantu tugas Majelis Umum dalam
menangani HAM dapat pula membentuk komisi, misalnya Komisi Hak Asasi
Manusia beranggotakan 53 negara dan mempunyai tugas menyiapkan rekomendasi
dan laporan mengenai perjanjian intrnasional tentang hak-hak asasi, konvensikonvensi dan deklarasi internasional tentang kebebasan sipil, informasi, perlindungan
kelompok minoritas, pencegahan diskriminasi atas dasar suku, gender, bahasa, agama
dan masalah lain yang berkaitan dengan HAM.
Khusus mengenai wanita dibentuk komisi mengenai status wanita yang
beranggotakan 45 negara yang bertindak dalam kapasitas pribadi. Komisi ini bertugas
menyiapkan laporan-laporan mengenai promosi hak-hak wanita dibidang politik,
ekonomi, sosial dan pendidikan, sera membuat rekomendasi kepada dewan ekonomi
dan sosial tentang masalah yang membutuhkan perhatian di bidang HAM.
Disamping itu ada dua badan khusus PBB yang juga menangani masalah HAM,
yaitu oraganisasi buruh sedunia (ILO) yang brtugas memperbaiki syarat-syarat kerja
dan hidup para buruh dan membuat rekomendasi standar minimum dibidang gaji, jam
kerja, syarat-syarat pekerjaan dan jaminan sosial. Badan kedua adalah UNESCO yang
mempunyai tugas meningkatkan kerjasama antar bangsa melalui pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan kebudayaan.
Perkembang terakhir hukum pidana internasional adala disepakati pembentukan
International Crime Court (ICC). Dalam suatu sidang United Nations Diplomatic
Conference on Criminal Court 17 Juni 1998 di Roma Italia. Dengan disahkan ICC
sebagai badan baru PBB terwujudlah suatu badan peradilan internasional yang
bersifat tetap. Badan ini memiliki kekuasaan untuk melaksanakan yuridisdiksinya atas
seseorang yang melakukan kejahatan yang serius. Jenis kejahatan yang disepakati
ICC, antara lain:
50
belum adanya pemahaman dan kesadaran yang sama tentang konsep HAM
antara individu dan secara universal.
Di Indonesia konsep HAM dirumuskan sesuai dengan Pancasila dan UUD
1945. namun karena dirasa masih kurang lengkap maka terdapat berbagai
bentuk pelanggaran HAM yang belum diatur dengan tegas, seperti
terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang oleh aparatur
pemerintah atau penegak hukum sehingga akhirnya terjadi KKN.
b.
c.
d.
51
BAB III
EVALUASI
A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar
1. Hak seseorang untuk memperleh pelayanan kesehatan termsuk dalam hak asasi di
bidang...
a. politik
d. Sosial budaya
b. ekonomi
e. Pemerintahan
c. pelayanan hukum.
2. Secara monumental hak asasi manusia mulai digalakkan sejak...
a. lahirnya magna charta
b. deklarasi kemerdekaan Amerika 1776
c. munculnya revolusi Prancis
d. deklarasi HAM PBB 1945
e. pernyataan HAM
3. Peringatan Hak Asasi manusia sedunia dilaksanakan setiap tanggal.........
a. 10 Desember
d. 13 Desember
b. 11 Desember
e. 14 Desember
c. 12 Desember
4. Pernyataan HAM sedunia memuat........
a. 30 pasal
d. 40 pasal
b. 33 pasal
e. 48 pasal
c. 38 pasal
5. F.D Roosevelt mengemukakan empat kebebasan, seperti......
a. kebebasan berfikir
c. kebebasan berorganisasi
d. Sosial budaya
b. ekonomi
e. prosedural
c. politik
7. Hak asasi manusia adalah merupakan hak yang melekat dengan kemanusiaan kita
sendiri, yang tanpa hak tu mustahil hidup sebagai manusia, pendapat itu
dikemukakan oleh..........
a. John Locke
b. Aristoteles
c. Koenjoro Poerbodarminto
8. Perbuatan mengahancurkan atau memusnahakan bangsa, ras, etnik disebut.........
a. kejahatan genosida
d. pengingkari perjanjian
b. kejahatan perang
e. penipuan perjanjian
c. kejahatan kemanusiaan
9. UU No. 26 tahun 2000 mengatur tentang.......
a. pengadilan ad hock
d. KOMNAS HAM
b. pengadilan HAM
e. Kontras
d. Konvensi internasional
b. Peraturan pemerintah
c. Hukum PBB
12. Pelaksanaan HAM secara mutlak akan menimbulkan benturan dengan hak yang
dimiliki orang lain. Jadi batas pelaksanaan hak asasi adalah..........
a. hak dan kewajiban
d. hak pokok
b. hak asasi
e. kewajiban asasi
d. keempat
b. keedua
e. kelima
c. ketiga
14. Dalam UUD No. 39 tentang HAM lebih menghidupkan tanggung jawab
perlindungan (protect), pemajuan (promote), penghormatan (respec) dan........
a. pemenuhan
d. penegasan
b. penegakkan
e. kesejahteraan
c. kesetiaan
15. Bill Of Rights lahir pada masa pemerintahan..........
a. Lockland
d. William I
b. Charles I
e. William II
c. Charles II
16. Kejahatan melakukan pembersihan suatu suku atau ras termasuk pelanggaran
HAM tingkat..
a. berat
d. besar
b. dasar
e. ringan
c. ringan
17. Dalam proses peradilan HAM Internasional dibentuklah Mahkamah Internasional
yang berkedudukan di.....
a. Amerika
d. Swiss
b. Inggris
e. Prancis
c. Belanda
54
d. perangkat
perundang-
undangan
c. kebijakan pemerintah
20. Bahan-bahan hasil temuan Komisi HAM PBB tentang pelanggaran HAM
internasional oleh suatu negara anggota PBB, selanjutnya disampaikan kepada....
a. Mahkamah Internsional
55
Daftar Pustaka
Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kelas X, Jakarta, Erlangga, 2007
Nurjani, Drs dan Sukirno, Drs, Pendidikan Kewarganegaraan IA untuk SMK,
Yogjakarta, LP2IP, 2009
Retno Listyarti, Pendidikan Kewarganegaraan SMK X, Jakarta, Erlangga, 2008
Samijo-Samidi, Kewarganegaraan 1 untuk Kelas X SMK, Solo, Tiga Serangkai, 2008
Sumber-sumber lain :
Undang-undang Dasar 1945 (sesudah diamandemen)
Internet, Bahan-bahan Pendukung(Koran dan majalah)
56