Sap 3 Perekonomian Indonesia
Sap 3 Perekonomian Indonesia
ANALISA TUJUAN
MAKMUR,
MATERIAL
DAN
ANALISA
STRATEGI
PENCAPAIAN
TUJUAN
PEMBANGUNAN
EKONOMI
INDONESIA
Strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai
contoh selain strategi pemerataan pembangunan, Indonesia tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan
dan strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibaginya wilayah Indonesia dengan berbagai
wilayah pembangunan I, II, III dan seterusnya). Periode ini kemudian disusul dengan periode Repelita
dan dalam setiap Repelita, khususnya sejak Repelita II, strategi pembangunan ekonomi yang
diberlakukan di Indonesia adalah strategi yang mengacu pada pertumbuhan yang sekaligus berorientasi
pada keadilan (pemerataan), menghapus kemiskinan, dan juga keadilan (pemerataan) antar daerah.
Pembagian wilayah pembangunan ini tidak didasarkan pada pembagian secara adminstratif politis yang
ada.
Kunci dari pembangunan adalah kemakmuran bersama. Pemerataan hasil pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan tujuan pembangunan yang ingin dicapai. Tingkat
pertumbuhan yang tinggi tanpa disertai pemerataan pembangunan hanyalah menciptakan perekonomian
yang lemah dan eksploitasi sumber daya manusia. Hipotesis Kusnets (1963) yang menyatakan bahwa
sejalan dengan waktu ketidak merataan (inequality) akan meningkat akan tetapi kemudian akan menurun
karena adanya penetesan ke bawah (trickle down effect), sehingga kurva akan berbentuk seperti huruf U
terbalik (Inverted U). Akan tetapi pada kenyataannya penetesan ke bawah (trickle down effect) tidak
selalu terjadi, sehingga kesenjangan antara kaya dan miskin semakin besar.
Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Pembangunan itu sendiri harus berarti pembangunan manusia seutuhnya, bukan pembangunan
dalam arti fisik saja (seperti: bangunan, jalan, bendungan dan lain sebagainya). Pembangunan harus dapat
dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia. Pemerataan pendidikan dan fasilitas kesehatan
dapat menjamin tercapainya pemerataan dalam jangka panjang.
Pemerataan hasil pembangunan di samping pertumbuhan ekonomi juga perlu diupayakan supaya
pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Pemerataan pendidikan dan pemerataan
fasilitas kesehatan merupakan salah satu upaya penting yang diharapkan meningkatkan pemerataan hasil
pembangunan dengan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Alokasi penggunaan dana untuk pendidikan dan kesehatan harus lebih diprioritaskan. Kebijakan
pemerintah harus dibuat supaya pendidikan dan kesehatan dapat lebih dirasakan langsung oleh
masyarakat. Melalui program pemerataan pendidikan dan pemerataan fasilitas kesehatan diharapkan
dapat menciptakan sumber daya manusia yang produktif. Sumber daya manusia yang produktif
merupakan modal yang paling menentukan dalam keberhasilan pembangunan dalam jangka panjang.
3.
diterapkan oleh pemerintah untuk mewujudkan tujuan pembangunan ekonomi Indonesia merupakan
indicator keberhasilan pemerintah. Data-data tersebut bisa berupa angka-angka dari hasil riset ataupun
dapat dilihat dari kehidupan masyarakat Indonesia yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur. Untuk
mendapatkan pecapaian maksimal tentu dibutuhkan kerja keras dalam proses pencapaiannya. Sebuah
pencapaian tidak dengan mudah didapatkan atau dihasilkan. Jadi, jika mau mewujudkan tujuan dari
pembangunan perekonomian Indonesia maka semua aspek yang terlibat didalamnya harus bekerja sama
dan bekerja keras untuk mewujudkannya.