Anda di halaman 1dari 3

LAMPIRAN A

APLIKASI DALAM INDUSTRI


Pemanfaatan Lengkuas sebagai Bahan Pengawet
Tumbuhan lengkuas mengandung senyawa antimikroba berupa minyak atsiri
berwarna kuning yang terdiri dari sineol, eugenol, seskui, terpen, dll. sebagai
persenyawaan fenolik. Selain itu pati lengkuas juga mengandung senyawa aktif
antimikroba yaitu fenol, flavonoid dan terpenoid.
Minyak atsiri aktif sebagai senyawa antibakteria karena mengandung senyawa
bergugus fungsi hidroksil (-OH) dan karbonil. Selain itu, senyawa fenol dan alkohol
yang terkandung dalam rimpang lengkuas berperan penting dalma menghambat
pertumbuhan

bakteri.

Senyawa

alkohol

fenol

dapat

dimanfaatkan

untuk

mengawetkan bahan pangan.


Fenol memiliki kelarutan yang terbatas dalam air, yakni 8,3 gram per 100 ml.
Fenol cenderung bersifat asam dan melepas ion H+ dari gugus hidroksilnya.
Pengeluaran ion tersebut menjadikan ion fenoksida C6H5O- dapat larut dalam air.
Senyawa fenol dapat menghambat pertumbuhan bakteri dikarenakan turunan
fenol berinteraksi dengan sel bakteri, dimana pada kadar rendah akan menyebabkan
terjadinya penguraian dan denaturasi protein, dan pada kadar tinggi menyebabkan
koagulasi protein dan membran sel akan mengalami lisis.
Seperti senyawa antimikroba lainnya, mekanisme kerja fenol adalah
menghambat pertumbuhan dan metabolisme bakteri dengan cara merusak membran
sitoplasma dan mendenaturasi protein sel. Sehingga senyawa tersebut dapat bersifat
bakterial bakteriostatis atau bakterisidal, bergantung pada dosis yang digunakan
(Shinta, 2010).

Mulai

Keringkan rimpang lengkuas

Iris setipis mungkin

Masukkan rimpang lengkuas yang telah diiris


ke dalam dandang uap

Diperoleh pati rimpang lengkuas

Selesai
Gambar A. 1 Flowchart Percobaan Lengkuas sebagai Bahan Pengawet
(Shinta, 2010)

LAMPIRAN B
FOTO PERCOBAAN
B.1 Hasil Uji Kelarutan Alkohol-Fenol dalam Air
Gambar B.1 Hasil Uji Kelarutan Alkohol-Fenol dalam Air
B.2 Reaksi dengan NaOH 20%
Gambar B.2 Reaksi dengan NaOH 20%

Anda mungkin juga menyukai