Anda di halaman 1dari 21

BUDAYA

MELAYU RIAU
KELOMPOK 3 :
Levyance Ramandha
Azi Sahadana
Disha Afilda
Ridho Rahmadi
Fitra Ananda

SMA NEGERI BINAAN KHUSUS


DUMAI
2015/2016

Kehidu
pan
Tradisi

Kematia
n

TRADISI KEHIDUPAN
Tradisi kehidupan diantaranya :
1. Tradisi mematikan tanah
2. Tradisi Naik kuda-kuda/naik atap
3. Tradisi memagar rumah
4. Tradisi berkapur sirih

Tradisi kehidupan

1.Tradisi mematikan tanah


Mematikan tanah adalah
upacara untuk mendirikan
bangunan, baik milik sendiri
atau umum.

Peralatan
Hewan sembelihan : Kerbau,kambing
Tepungtawar
: Daun sedawar,daun atiati,daun sedingin,daun gunda rusa,bedak limau
,air percung,beraskunyit,beras basuh
Besi berani
Lumpur laut( bisa digantikan tanah lumpur bekas
rumah keluarga tertua
Ingu (jika dibakar akan berbau tdk sedap)
Daun juang-juang
Kemenyan yg dibakar

Tempat pelaksana :
Dilaksanakan ditempat yg akan didirikan
bangunan/rumah.
Waktu pelaksana :
Waktu pelaksana ditentukan oleh pawang
biasanya pagi hari jam 05.00 -09.00 pagi. Hari dan
bulan biasanya hari senin dalam maulud dan kamis
bulan haji (dzulhijjah).selain itu hari baik yaitu hari
Tokoh :
rabu-kamis.
Tokoh-tokoh masyarakat,para orangtua dan
laki-laki dewasa,dan pemilik rumah.
Tata laksana :
Tidak boleh berkata kotor,tertawa
keras,melangkah peralatan upacara jika dilanggar
baik sengaja atau tidak maka akan berakibat tidak

2. Tradisi memagar rumah


Adalah salah satu upacara
menghalau gangguan unsur
gaib seperti jin dan syaitan.

Peralatan:
Biasanya menggunakan garam kasar
Tata laksana:
Biasanya garam kasar ditaburi disemua penjuru
dalam dan luar rumah
Membaca ayat kursi berulang-ulang
Dan menaati larangan seperti tidak berbicara
kotor,berbuat maksiat dll.
Tokoh:
Ustadz / tokoh alim ulama

3. Naik kuda/kuda atau naik


atap
Peralatan :
Kelapa : Berguna bagi kehidupan
manusia dari batang sampai daunnya
Tebu : Bisa dijadikan gula dan
ampasnya dijadikan obat
Kundur : Menjadi obat penurun panas
Pisang : Berguna untu kehidupan
manusia dari batang sampai daunnya

Tata laksana:
Menepuktawarkan kayu-kayu untuk membuat
rumah
Membaca doa selamat bersifat gotong royonh
Setelah doa,menggantungkan 2 buah
kelaapa,2 tebu cina,1 buah kundur,1 tandan
pisang,dengan mengingat nenek moyang kita
memakai hakikat dgn sifatnya berawal dari yg
gantung-gantung

4. Tradisi Berkapur Sirih


Adalah tradisi makan sirih
yg diramu dengan kapur dan
pinang.

Peralatan :
Cembul (tempat mletak pinang, gambir,
kapur, tembakau, bunga cengkeh)
Kacip (berupa pisau)
Tata laksana :
Bahan-bahan itu dikunyah hingga
membuat air ludah menjadi merah dan
terasa pedas.

Simbol bahan :
Gambir : Keteguhan hati
Kapur : Hati yg bersih
Pinang
: Jujur
Tembakau : Tabah dan rela berkorban

TRADISI KEMATIAN
Tradisi kematian diantaranya :
1. Kenduri tolak tanah
2. MasaTakziah
3. Tradisi Kolong Kranda
4. Tradisi mengambil tanah kuburan

1. Kenduri tolak tanah


Tujuan :
Memberi makan dan memohon
kepada sipenunggu tanah agar
menjaga dengan baik si mati yg
baru dikubur itu.

Perlengkapan :
Makanan seperti pisang kacang roti atau apapun
yg disediakan
Tata laksana :
Semua laki laki duduk berkeliling ditengah
rumah ,orang perempuan menyiap kan makanan
didapur dan duduk dibagian belakang
Tokoh :
Dukun/orang pintar
Waktu :
Malam hari

2. Masa takziah
Tujuannya agar arwah yg meninggal
dunia dapat menempati tempat yg baik
disisi tuhan yg maha esa

Tokoh:
Dipimpin ustasz/tokoh adat
Tata laksana:
Pembacaan alfatihah dan dilanjutkan dengan
doa
setelah
selesai
lalu
dihidangkan
makanan,apabila acara makan selesai maka
hadirin dipersilahkan pulang
Waktu :
Sesudah magrib,untuk perempuan diwatu
pagi dan siang.

3. Tradisi melewati kolong


keranda
Tujuannya agar keluarga yg
ditinggalkan tidak mengingat
orang yg sudah meninggal dunia.

4. Tradisi mengambil tanah


kuburan
Tanah kuburan trsebut di ambil
dan digumpalkan lalu dibaca ayatayat dan kembali dilemparkan
kekuburan tujuannya sama,agar
tidak mengingat org yg sudah
meninggal tersebut.

Narasumber /website

Website :
Kulimijit.blogspot.com
Alveesyukri.blogspot.com
www. Wisatapekanbaru.com
m.melayuonline.com
Adamvai.blogspot.com
Diakses 10 agustus
2015,
Pukul 16:51 WIB

Narasumber :
Nama
: H. Ruslan bin H.
Ahmad Sontel
Umur : 55 tahun
Alamat : Jalan Apel gg Apel
kecil No. 7
Dumai

Narasumber :
Nama
: Pak Zaini
Umur : 50 tahun

Anda mungkin juga menyukai